NovelToon NovelToon
Andrea (How Are You My Son?)

Andrea (How Are You My Son?)

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Anak Genius / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:337.8k
Nilai: 5
Nama Author: Qinan

Demi kebahagiaan sang kakak dan masa depan anaknya, Andrea rela melepaskan suami serta buah hatinya dan pergi sejauh mungkin tanpa sepengetahuan mereka. Berharap dengan kepergiannya Gerard dan Lucy akan kembali rujuk, namun rupanya itu adalah kesalahan terbesar dalam hidupnya karena bayi lelaki yang ia tinggalkan itu kini tumbuh menjadi anak pembangkang yang merepotkan semua orang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qinan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab~06

Siang itu Jiro di bawa oleh sang ayah bekerja mengingat belum ada pengasuh yang menjaganya, beberapa orang yang telah mendaftarkan diri sebagai pengasuh pun belum ada yang cocok dengan kriteria Gerard. Pria itu menginginkan pengasuh yang sabar menghadapi putranya, pintar dan juga harus aktif mengingat putranya pun juga sangat aktif, berapa pun akan ia bayar asalkan sesuai kriteria yang ia harapkan.

"Pa, apa aku boleh bermain mobil-mobilan di sekitar sini?" Ucap bocah itu ketika mereka berkunjung ke hotel, sejak tadi sang ayah sibuk mengecek pekerjaannya hingga membuat bocah itu mulai merasa bosan.

Gerard pun mengangguk. "Baiklah tapi bersikaplah sopan pada semua orang dan jangan mengganggu para pengunjung," pesan pria itu mengingatkan. Sebenarnya putranya sangatlah penurut asalkan keinginannya di ikuti dan juga tak ada yang membuatnya kesal.

"Tentu saja,"

Jiro lantas berlalu pergi dari sana dengan membawa mainan mobil remotnya, sejak kejadian di mall waktu itu ia mendapatkan hukuman dan semua mainannya yang berhubungan dengan kendaraan roda dua langsung di sita oleh sang ayah bahkan bocah itu pun tak di perbolehkan bermain ponsel lagi.

Kini bocah itu tampak memainkan mobilnya di sekitar ballroom dengan di awasi oleh seorang security hotel, namun tiba-tiba mobil-mobilannya pun tak sengaja mengarah ke beberapa orang tamu yang sedang asyik berbincang dan menabrak salah satu dari mereka.

Tentu saja para pengunjung hotel tersebut langsung terkejut dan sontak mengalihkan pandangannya ke arah Jiro yang juga sedang menatapnya dengan senyuman usilnya. Bocah itu memang tak pernah memiliki rasa takut menghadapi siapa pun baik orang dewasa atau orang asing sekalipun.

"Maaf tuan, beliau adalah putra tuan Gerard Adrian." Terang Henry berharap mereka memaklumi atas ulah anak bosnya tersebut.

"Tidak perlu minta maaf paman Henry, mobilku yang bersalah jadi biar dia yang minta maaf sendiri. Ayo Tayo segera minta maaflah pada paman yang kamu tabrak!!" Jiro kembali menjalankan mobilnya ke arah dokter Steve dan pria itu pun langsung duduk berjongkok lantas mengambil mobil tersebut.

"Tentu saja aku memaafkanmu," ucap dokter Steve dengan ramah. Ia sudah terbiasa menghadapi anak-anak berkebutuhan khusus jadi mudah baginya untuk menghadapi bocah normal sepertinya.

"Bagus Tayo, ayo kita pergi. Bukankah kita tidak boleh berbicara dengan orang asing?" Jiro kembali menekan remotnya hingga mobil tersebut pun langsung loncat dari tangan pria itu.

Henry nampak menelan ludahnya, betapa tidak sopannya anak bosnya itu tapi bagaimana lagi ia tidak mungkin bisa menegurnya karena pasti akan berakhir dengan perdebatan sengit di antara mereka. Meskipun masih berusia 5 tahun bocah itu sering mematahkan argumennya dengan pemikirannya yang lebih masuk akal.

"Kenapa paman Henry?" Jiro yang seakan mengerti isi kepala asisten ayahnya tersebut pun langsung menatap pria itu.

"Tidak Nak, tidak." Sahut Henry tak ingin memperpanjang masalah, jika tidak ia akan di buat mati kutu di depan para tamu hotelnya tersebut.

"Paman itu yang bersalah karena telah mengambil mobilku tanpa ijin, mobil itu tempatnya di jalan bukan di atas tangan." Terang Jiro lantas berlalu dari sana mengikuti mobilnya yang berjalan pelan di depannya.

Henry nampak menghela napas pelan. "Maafkan anak bos saya dokter, dia memang suka sekali berbicara." Ucapnya dengan tak enak hati berharap pria itu kembali memaklumi sikap Jiro.

Namun dokter Steve langsung tertawa lebar. "Tidak apa-apa tuan Henry, saya sudah biasa menghadapi anak-anak dan ku rasa anak itu sangat cerdas juga pemberani." Terang pria itu menanggapi, entah kenapa ia merasa wajah bocah itu sangat mirip dengan seseorang yang ia kenal, mungkin hanya kebetulan saja pikirnya.

Henry pun mengangguk lega. "Dia sedikit hiperaktif tuan," ucapnya menambahi.

"Tidak masalah tuan, anak-anak tetaplah anak-anak mereka akan berlaku polos sesuai dengan usianya." Timpal dokter Steve memahami, karena di yayasan yang ia bina pun masih banyak anak-anak yang lebih nakal lagi.

"Benar tuan Henry, dokter Steve sangat berpengalaman dalam menangani anak-anak terutama anak berkebutuhan khusus." Tambah salah satu dari mereka menimpali.

Henry pun nampak mendengarkan cerita mereka dengan serius hingga membuatnya memiliki ide untuk membawa Jiro ke tempat praktek dokter tersebut, semoga saja bosnya menyetujuinya mengingat tempatnya yang berada jauh dari ibu kota.

Sore harinya Gerard pun meninggalkan hotel tersebut setelah berjibaku dengan pekerjaannya, di lihatnya putranya nampak tertidur pulas dengan menggunakan pahanya sebagai bantalan kepalanya.

"Tuan, tadi di hotel saya bertemu dengan dokter yang menjadi salah satu pembicara di seminar." Ucap Henry sembari mengemudikan mobilnya pelan sore itu.

"Hm, apa ada masalah dengan pelayanan hotel?" Tanya Gerard, sebagai penyedia tempat tentu saja pria itu ingin mengetahui bagaimana pendapat para costumernya.

"Tidak ada tuan, hanya saja dokter itu sangat berpengalaman dalam menangani anak-anak dan saya rasa tak ada salahnya jika kita berkonsultasi dengan beliau perihal tuan muda Jiro." Henry nampak berbicara dengan sangat berhati-hati berharap bosnya itu tidak tersinggung.

"Memang ada apa dengan putraku? Dia baik-baik saja dan sangat sehat," Gerard pun menatap aneh asistennya tersebut.

"Maksud saya bukan itu tuan,"

"Sudahlah Hen, aku tahu maksudmu. Lagipula sudah berapa kali ku bilang putraku tidak kelainan jiwa, dia hanya terlalu aktif saja. Nanti jika sudah besar juga akan berubah." Tegas Gerard.

Pria itu memang selalu tersinggung jika ada orang lain yang mengatakan putranya memiliki kelainan jiwa. Bukankah anak-anak sudah biasa terlalu aktif apalagi anak lelaki?

"Baik tuan, tolong maafkan saya." Henry tak lagi membahasnya, beberapa tahun terakhir ini bosnya memang sangat sensitif dan jarang menerima saran dari orang lain.

Tak terasa beberapa hari telah berlalu dan hari ini adalah hari terakhir dokter Steve berada di ibu kota dan esok pagi akan kembali pulang.

"Apa mau menitip sesuatu?" Ucap pria itu ketika menghubungi Andrea sore itu setelah selesai seminar, kini pria itu nampak duduk di ballroom hotel sembari menikmati secangkir kopi.

"Tidak, aku hanya ingin kamu kembali dengan keadaan sehat." Sahut Andrea dari ujung telepon.

Mendengar itu pun dokter Steve nampak mengulas senyumnya, meskipun wanita itu tidak pernah romantis tapi selalu perhatian padanya.

"Tentu saja sayang, ngomong-ngomong ibu kota begitu indah dan rasanya aku tak sabar ingin mengajakmu kesini." Terang pria itu kemudian.

"Benarkah? Baiklah lain kali kita pergi bersama," sahut Andrea menanggapi dengan senyuman mengembang di bibirnya dan itu membuat dokter Steve nampak menatap gemas wajah wanita yang sedang memenuhi layar ponselnya tersebut.

"Apa dia kekasih paman?"

Tiba-tiba Jiro telah berada di belakang pria itu duduk seraya menatap wajah Andrea di layar ponselnya, dokter Steve yang terkejut pun langsung menoleh ke belakang.

1
Nini
lanjut thor hehe
Afung Van Ardika putra
A-apa yg kamu lakukan di sini???
Ge langsung peluk
Biarkan seperti ini dulu Re aku kangen
Afung Van Ardika putra
dah ketemu si calon CLBK
Rafly Rafly
A..apa yg akan kamu lakukan.... jawab saja tuan Gerrard... Aku ingin perkosa kamu.../Facepalm//Facepalm//Facepalm/
tanjung....
nungguin selnjutnyaaaaa
Lilik Ha
bagus
bikin penasaran
🌷Vnyjkb🌷
jirooooo,,,, kluarrrr dung jd wasit ayah - ibu yg adu otot leher😝😝
mboke Alza
jeng jeng jeng... hayoloh
mboke Alza
ealah bocil ini udah kek jelangkung saja, datang tak diundang 🤣🤣🤣
mboke Alza
bukan mirip lagi, Gerard. wanita itu memanglah Andrea, istri siri mu
mboke Alza
pasti ada perang dingin kalau mereka dipertemukan 😅
mboke Alza
heh! mana ada ya Andrea mencuci otak jiro. yang ada baru bertemu aja jiro sudah lengket sama wanita yang telah melahirkannya
mboke Alza
egh egh... itu semua ada pada ibu kandungmu kan, jiro?🤭
mboke Alza
ya pasti mengerti lah, kan darah lebih kental dari air. makanya ada ikatan batin yang kuat
mboke Alza
sabar karena ada maunya, dari pada lepas tambang emasnya lebih baik bersabar menghadapi anak tiri, bukan 😆
mboke Alza
pinter banget aktingnya, jadi aktor sajalah kamu, jiro
syisya
siap" eksekusi kau andrea 😂😂
Mutiara Syarifatul amanah
🤣🤣🤣si gerald gercep sekali
𝔇𝔢𝔢 💕🍒⃞⃟🦅
manipulatif..bilang ajaa kau ngincer Gerard 🙄
𝔇𝔢𝔢 💕🍒⃞⃟🦅
hehhh lancang sekali nih guru..ga tau apa2 malah mwracuni Jiroo
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!