⛔:TYPO BERTEBARAN
Velisa adalah gadis berusia 22 tahun.Setelah lulus kuliah Velisa di jodohkan oleh ayahnya dengan anak dari sahabatnya. Dengan ikhlas Veli menerima permintaan Ayahnya. Namun selama pernikahannya Veli tidak pernah di anggap oleh suaminya sendiri.
Dewanga Raharja adalah seorang CEO dengan kepribadian yang dingin, cuek dan ketus, suami dari Velisa.
*******
"Veli....!!".Suara teriakan dari Dewa yang baru pulang dari Kantornya mengema di Ruang tamu.
"Kenapa mas?" jawab Veli dengan setengah berteriak dari Dapur berjalan terburu buru menghampiri suaminya."Mas sudah pulang.Mau makan, aku siapin sekarang ya" ucap Veli dengan suara lembutnya dan senyum manis yang menghiasi wajahnya.
"Nggak perlu!" jawab Dewa dengan ketus."Nanti malam Mama sama Papa mau kesini," lanjutnya seraya berlalu menuju kamarnya dilantai atas.
"Sebegitu sulitkah kamu menerimaku dihidupmu, sudah 7 Bulan lebih kita menikah. Tapi sikapmu selalu dingin dan acuh dengan keberadaanku." Lirih ve
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon alfiatus.s, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8
Keesokan paginya, setelah menyelsaikan sarapan, Veli menjalankan rutinitasnya sebagai ibu rumah tangga. Sedangkan Dewa, dia sudah berangkat ke kantor dengan mengendarai mobilnya.
Veli membersihkan rumah dari mencuci piring, mengepel lantai, mengelapi pajangan rumah, mencuci baju, menyetrika dan masih banyak lagi tugasnya. Dan itu ia kerjakan seorang diri.
"Huffft...! Akhirnya selesai juga, tapi saat aku sudah bekerja nanti, apakah aku bisa mengerjakan pekerjaan rumah lagi? sedangkan menjadi model tentu saja aku akan sibuk nantinya."Veli berfiki, apakah bisa dia mengerjakan itu di tengah kesibukannya nanti?
"Apakah sebaiknya aku meminta Mas Dewa memangil pelayan yang dia pulangkan waktu itu? " sepertinya itu ide yang bagus, lagiankan Dewa memulangkan para pelayan karena dia tidak mau menampung Veli dengan percuma. Lagian dirinya bekerja juga agar tidak di anggap benalu yang terus bergantung pada Dewa, Veli berfikir kalau saja dia tidak mendengar perkataan Dewa tempo hari, pasti dia masih menjadi istri yang baik, dan dengan senang hati dia akan melayani suaminya itu.
Tapi tidak untuk sekarang, tapi bukan berarti dia akan menjadi istri durhaka. Hanya saja dia ingin Dewa sedikit saja melihatnya sebagai istrinya, dan tidak mengacuhkannya lagi. Mungkin dengan sedikit menjauh dan tak seperhatian dulu, bisa membuat suaminya berubah.
*
*
Pukul 11 siang, Veli bergegas mandi serta bersiap-siap,wanita itu memakai dress yang bagus dan juga sopan. Dia memoles wajahnya dengan makeup yang tipis, walaupun dia cuek dengan penampilan, tapi dia tetap sama seperti wanita lain yang bisa makeup, walaupun itu makeup sederhana. Dia mengerai rambut panjangnya yang berponi. sertai memakai sneakers warna putih di kaki nya. Wanita itu tampak manis dengan penampilanya, tak lupa dia juga memakai tas.
Veli dan Nessa, membuat janji pukul 12:30 WIB. Nessa akan menemani Veli menemui pimpinan agency, dan dia sudah menunggu di kantor tersebut.
Sedangkan Veli, dia berangkat dari rumah dengan mengendarai taxi online yang sudah ia pesan. Di sepanjang perjalanan, wanita itu tampak khawatir dan gugup. Dia takut membuat kesalahan dan membuat kesan buruk di awal pertemuan.
Setelah beberapa menit perjalanan, Veli sudah tiba di sebuah gedung kantor agency ternama.Agency yang telah melahirkan banyak artis dan model yang berbakat dan terkenal, salahsatunya Nessa.
Setelah turun dari taxi, Veli bergegas menghampiri sahabatnya yang terlihat sudah menunggunya di lobi.
"Apa kamu sudah lama menunggu?" Veli merasa tidak enak membuat sahabatnya menunggu.
"Tidak juga, baru sekitar lima menit aku di sini,"Jawab Nessa "Ya sudah ayo, kamu sudah di tunggu" lanjutnya, kemudian dia mengajak Veli berjalan menuju lift. Nessa akan mendampingi sahabatnya itu.
"Apakah aku akan di terima?" tanya Veli, dia merasa gugup dan kurang percaya diri.
"Kita coba aja dulu, jangan khawatir aku yakin kamu pasti di terima" ucap Nessa, memberi support untuk sahabatnya.
Setelah keluar dari lift yang membawanya keruangan pimpinan agency, kini mereka berdua telah sampai di depan ruangan sang CEO. Veli dan Nessa, di persilakan masuk oleh sekertaris laki-laki, yang masih muda dan juga tampan.
"Selamat siang" Sapa Nessa, walaupun sang pemilik agency adalah kekasihnya sendiri, tetapi dia tetap bersikap professional.
Seorang laki-laki tampan yang mengenakan setelan jas dan celana berwarna hitam, tampah mendongak, melihat asal suara. Dia mengenali suara yang menyapanya itu.
Lak-laki itu berdiri menghampiri kedua wanita tersebut.
"Nessa, selamat siang, silakan duduk" laki-laki itu mempersilakan kedua wanita cantik itu untuk duduk di sofa yang telah tersedia di ruanganya.
"Terima kasih" ucap Nessa dan Veli
"Jadi Nessa? inikah temanmu yang kamu ceritakan kemari?" tanya laki-laki itu, yang memandangi keduaanya, dia adalah Bastian sang CEO sekaligus kekasih Nessa.
"Benar pak ini dalah sahabat saya, yang saya ceritakan kemari" ucap Nessa, sedangkan Veli hanya tersenyum canggung.
TBC.