NovelToon NovelToon
Selingkuhan Majikan

Selingkuhan Majikan

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Selingkuh / Pelakor / Pembantu / Pihak Ketiga
Popularitas:328.6k
Nilai: 4.9
Nama Author: Aurora.playgame

Alya, seorang gadis desa, bekerja sebagai pembantu di rumah keluarga kaya di kota besar.

Di balik kemewahan rumah itu, Alya terjebak dalam cinta terlarang dengan Arman, majikannya yang tampan namun terjebak dalam pernikahan yang hampa.

Dihadapkan pada dilema antara cinta dan harga diri, Alya harus memutuskan apakah akan terus hidup dalam bayang-bayang sebagai selingkuhan atau melangkah pergi untuk menemukan kebahagiaan sejati.

Penasaran dengan kisahnya? Yuk ikuti ceritanya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aurora.playgame, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

15. OBSESI

OBSESI

🌸Selingkuhan Majikan🌸

Kini Alya berdiri di samping kolam renang untuk menunggu Arman menghabiskan minumannya. "Haruskah aku menunggu disini?," batin Alya.

Meskipun gelisah, pandangan Alya tetap fokus ke lantai, tapi kehadiran Arman yang begitu dekat, membuatnya sulit untuk tidak merasa gugup.

Sementara, Arman yang masih berada di dalam kolam, akhirnya naik. Tubuhnya yang basah, berotot, dan atletis terlihat jelas dalam balutan air yang masih menetes dari kulitnya.

Otot-otot perutnya yang terpahat sempurna dan dada bidangnya membuat semua mata yang melihat tidak bisa mengabaikannya.

Begitupun dengan Alya, saat ini ia tidak bisa menahan diri untuk tidak melirik sekilas. Dan tanpa sadar, ia menelan ludah, seolah tergoda oleh tubuh majikannya itu.

Kemudian, Arman berjalan santai menuju meja, lalu duduk sambil mengeringkan tubuhnya dengan handuk kecil.

Ia mengambil gelas minumannya dan mulai menyeruput minuman itu perlahan, namun matanya tidak lepas dari Alya.

Glek

Glek

Glek

Setiap tegukan yang Arman minum dari gelasnya, membuat Alya seolah bisa merasakan dinginnya minuman itu menelusuri kerongkongannya sendiri hingga membuat jantungnya semakin berdebar kencang.

Selesai minum, Arman bangkit dari kursinya lalu berjalan mendekat ke arah Alya. Tanpa berkata apa-apa, Arman mendekatkan gelasnya ke bibir Alya.

Seketika Alya menatap Arman dan merasa bingung. Lalu bibirnya perlahan mendekat ke gelas, dan tanpa di duga, Alya meminum sisa minuman itu dan meneguknya hingga habis.

Arman pun tersenyum kecil dan merasa puas. Lalu menyeka sisa minuman di bibir Alya dengan ibu jarinya dan menjilatnya.

Lalu, Arman merangkul pinggang Alya dan mencium bibirnya perlahan hingga memanas. Mereka saling menyecap dengan gairah hingga Arman berhasil membuka baju Alya hingga tersisa bra dan cd saja.

"Kamu sangat menggoda Alya, aku sangat menginginkanmu," bisik Arman dengan suara parau.

Sementara Alya juga terbawa suasana dan ikut menikmati setiap sentuhan Arman. Hingga akhirnya kini mereka be*se*ub*h di pinggir kolam dengan sangat liar.

Arman bermain dengan sangat beringas. Ia terus menghentak-hentakan pin*gulnya dengan cepat hingga membuat Alya bernapas dengan sangat cepat karena menyeimbangi gerak tubuh Arman.

"Akh... Tuan... Emh...."

"Alya, kamu sangat nikmat... Ouch!."

Arman semakin mempercepat gerakannya ketika mereka hampir mencapai puncak, "Oh! Akh! Ouhch!....."

Hingga akhirnya...

"Alya, kamu masih disini?."

Duaaaarrr!

Seketika lamunan Arman buyar ketika Andin datang menghampiri mereka lagi.

~Wkwkwkwk... Owalah... Ngelamun ternyata 😁 ~

"Alya, pergilah, lanjutkan pekerjaanmu, mungkin mas Arman belum selesai," seru Andin.

"Baik Nyonya."

Arman menelan ludahnya karena lamunannya belum tuntas dan harus terhenti sebelum klimaks xi xi xi...

Terlihat jelas di wajahnya rasa kesal karena merasa terganggu dengan kehadiran Andin. Apalagi ketika Lea pergi dari sana, Arman semakin kesal dan akhirnya beranjak menuju rumah dan mengabaikan Andin yang memanggilnya.

**

"Gadis itu, kenapa aku terus memikirkannya? Dia sangat menggangguku, Jangan-jangan...," batin Arman.

Tik tok tik tok tik tok!

Di ruang kerjanya, Arman hanya duduk terdiam seraya menahan dagunya dengan satu tangan, di iringi suara jam dinding yang terus berputar.

Cahaya ruangan sengaja di redupkan seiring pikirannya yang terasa kalut ketika jam menunjukkan pukul satu pagi.

Lalu, Arman beranjak dari tidurnya dan berjalan dengan tergesa-gesa hingga akhirnya tiba di depan kamar Alya, asisten rumah tangga yang sudah menarik perhatiannya.

Arman berdiri sejenak di depan pintu kamar Alya seraya menghela napas panjang. Hatinya berdebar, pikirannya terus tertuju pada Alya hingga membuatnya merasa terjebak dalam keinginan yang sulit ia kendalikan.

Tanpa ragu, Arman akhirnya membuka pintu kamar Alya dengan pelan. Ruangan itu gelap dan hanya diterangi sedikit cahaya dari luar jendela.

Arman bisa melihat siluet tubuh Alya yang sedang tertidur di atas tempat tidur. Suasana kamar Alya terasa menyihirnya untuk mendekati gadis yang terlelap itu.

Langkah kakinya nyaris tak terdengar ketika ia berjalan mendekati tempat tidur Alya. Nafasnya terdengar semakin berat saat ia mendekati gadis itu.

Setelah lebih dekat, Arman memperhatikan Alya tidur, ia terlihat begitu tenang dan begitu polos. Wajahnya lembut dengan sedikit tersorot cahaya bulan yang masuk dari celah tirai.

Kini, Arman mengulurkan tangan, hendak menyentuh rambut Alya yang terurai di atas bantal.

Namun, sebelum tangannya benar-benar menyentuh, Alya menggerakkan tubuhnya sedikit sehingga membuat Arman tersentak.

Tak lama kemudian,

"Tuan Arman!," pekik Alya saat membuka mata dan terbangun dari tidurnya.

Stttt!

Arman langsung menutupkan satu tangannya ke mulut Alya dan menyuruhnya untuk tidak bersuara.

Alya hanya membelalakan matanya yang sudah berlinang air mata. Ia takut tapi tidak bisa berbuat lebih.

"Apalagi yang akan tuan Arman lakukan padaku?," batin Alya.

"Kamu berjanji tidak akan berteriak?," tanya Arman dan Alya pun mengangguk ragu.

Lalu, perlahan Arman melepaskan tangannya namun masih menatap Alya.

"Apa yang kau pakai? Apa kamu sengaja memberi ramuan pelet padaku atau semacamnya?," tanya Arman serius namun Alya tidak segera menjawab karena tidak mengerti atas pertanyaan Arman.

"Mengingat, kau berasal dari desa, apa kau menggunakan berbagai cara untuk memilikiku?," tanya Arman lagi.

"Maaf Tuan, apa maksud Anda? Saya benar-benar tidak mengerti," balas Alya seraya bangkit dan berangsur mundur agak menjauh.

"Apa kau memang tidak melakukan apapun padaku? Kalau begitu, kenapa kau selalu ada di pikiranku?," tanya Arman lagi sambil lebih mendekatkan wajahnya ke wajah Alya.

"Saya tidak tau Tuan...," balas Alya semakin menunduk karena semakin takut.

"Kau tidak tau, tapi sepertinya aku tau. Aku memang menginginkanmu. Aku ingin memilikimu."

"Tuan!."

Sttt!

"Aku punya penawaran untukmu, jadilah kekasihku, dan aku akan berikan semua yang kau inginkan."

"Apa maksud Tuan?."

"Maksudku ini," jawab Arman sambil merangkul tubuh Alya.

"Layani aku ketika aku menginginkanmu, seperti saat ini, aku sangat menginginkannya," bisik Arman di telinga Alya hingga membuat bulu kuduknya merinding.

"Tidak, Tuan... Anda tidak bisa seperti ini, ini salah Tuan...," jawab Alya berusaha menghindar dari bibir Arman yang mulai mengecupnya.

"Akh! Tuan, jangan seperti ini...."

"Tidak ada pilihan lain selain kau harus setuju, dengan begitu kau akan mendapatkan penghasilan yang lebih banyak untuk membantu orang tuamu di kampung, jika tidak kau akan keluar dari rumahku secara tidak hormat."

1
Anita ☺️
kasih bonus dua lagi tanggung itu tor biar lempeng jadi 100 episode... cerita romantis Arman dan Alya gitu.../Joyful/
Anita ☺️: thank you author... love you muah
Aurora: Hmmm... Ok deh, di pikirin dulu 😃😉
total 5 replies
Anita ☺️
ya tamat ya ... akhirnya Alya mendapatkan kebahagiaan bersama seseorang yang akan selalu melindunginya walaupun dengan kisah yang menyedihkan semoga selalu bahagia Alya.. thanks untuk author cerita yang benar-benar menguras emosi dan akhirnya endingnya untuk Alya bahagia
Aurora: Sama-sama... 🤗😍
total 1 replies
Dini
bapak Adrian,maling teriak maling
Retno Harningsih
lanjut
🕊️❦Teteh🕊️Reyna༂🕊️
Arman yg salah disini ,dari awal dia yg maksa Alya ,jdi gini deh ,huru hara 😔😔😔
Ma Em
Itukan gara2 papanya Adrian yg menembak Alya kalau Alya tdk ditembak tdk mungkin Adrian meninggal karena mengorbankan dirinya sendiri sadar kamu Andin Alya diculik gara2 kamu Andin, skrg Alya celaka ditembak sama papa kamu mengapa Andin dan papanya menyalahkan Alya
🕊️❦Teteh🕊️Reyna༂🕊️
Masih ajj nyalahin orang ,polisi pun bukan nya nangkep si wijaya yg udah nembak Arman tpi berakhir kena Alya 🤔🤔🤔
Retno Harningsih
lanjut
Nana Meidian
harusnya mrka sadar klo BKN org tua nya nembak Alia Adrian GK akan brkorban . jg harusnya xan sadar . introfexi diri.
Dini
secara tidak langsung,bapake membunuh anak sendiri
Retno Harningsih
lanjut
Ma Em
Bagaimana dgn orang tua Adrian dan Andin setelah tau Adrian mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan Alya.
Ma Em
Arman itulah akibat perbuatanmu skrg kamu jgn menyesal karena penyesalanmu itu sdh terlambat lebih baik Alya tiada daripada hidupnya menderita, Arman skrg kamu urus anakmu Arya dan apakah Arman akan bersama Andin kembali.
Anita ☺️
konflik yang aku pikirkan di luar nalar... ternyata begitu banyak pengorbanan sedih
Hafin lubi
karya yg luar biasa....semangat thor,,,, bikin menggebu2 kisahmu
Aurora: Siap... Terima kasih kakak... 🤗🌹
total 1 replies
🕊️❦Teteh🕊️Reyna༂🕊️
Masalah Alya udah beres nih di rumah sakit. 🤔🤔🤔
Tapi ,Andin dan orang tua nya gga kan tinggal diam saat tau Adrian donorin jantungnya untuk Alya 🤔🤔🤔
Apa yg akan terjadi ???
Nana Meidian
smga mereka sadar kn jantung adrian ada pada Alia.
Nana Meidian
klo kluarga Adrian protes laporin aja ke polisi dan kasih video itu biar mereka sadar
Myra Myra
masalah Ae keluarga besar adren nnty
🕊️❦Teteh🕊️Reyna༂🕊️
Waw ,keren Adrian 😭😭😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!