NovelToon NovelToon
Dendam Sang Rajawali .

Dendam Sang Rajawali .

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Fantasi Timur / Kebangkitan pecundang
Popularitas:1M
Nilai: 4.7
Nama Author: Alvinoor

cerita ini masih bersetting di Dunia Globus di sebuah benua besar yang bernama Fangkea .

Menceritakan tentang seorang anak manusia , dimana kedua orang tua nya di bunuh secara sadis dan kejam serta licik oleh sekelompok pendekar kultivator .

Trauma masa kecil , terbawa hingga usia remaja , yang membuahkan sebuah dendam kesumat .

Dalam pelarian nya , dia terpisah dari sang kakak sebagai pelindung satu satu nya .

Bagai manakah dia menapaki jalan nya dalam hidup sebatang kara dengan usia yang masih sangat belia .

Bisakah dia mengungkap motif pembunuhan kedua orang tua nya , serta mampu kah dia membalas dendam ? .

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvinoor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dantian nya Cacat.

Tanpa ada seorang pun yang mengetahui jika Cin Hai sudah merambah ranah Alam Taruna tingkat menengah, bahkan kakek Guan dan nenek Mou Ni serta leluhur Lau Bin Ong juga tidak tahu.

Setelah kejadian itu, kini Cin Hai tidak lagi merasa berat dan kelelahan memikul dua gentong air ke puncak bukit Tung Hai.

Kini ember yang dia bawa berganti dengan ember besar, namun Cin Hai masih belum merasa berat, sambil berlari, dia memikul dua ember besar air dari sungai menuju ke puncak bukit Tung Hai.

Kakek Go Guan dan nenek Mou Ni serta leluhur Lau Bin Ong sangat takjub melihat peningkatan tenaga Gwa Kang Cin Hai yang melesat begitu cepat sekali.

Sedangkan untuk tenaga Lwe kang (tenaga dalam) peningkatan nya sungguh sangat pesat, ini dibuktikan dengan diri nya yang tidak lagi cepat lelah.

Kini hampir setiap hari, Cin Hai menyempatkan diri menemui kakek Sin Kai Sian, sekedar memberikan sebungkus nasi.

Mungkin karena merasa sangat cocok dengan sifat Cin Hai, maka, setiap pertemuan mereka, sambil ngobrol, kakek Sin Kai Sian menceritakan satu teori ilmu silat, jurus Sin Kai Thien Tin (pengemis sakti menggoncang langit) kepada Cin Hai.

Cin Hai yang memang memiliki daya ingat luarbiasa, serta di barengi dengan kecerdasan nya yang diatas rata rata, sehingga meskipun kakek Sin Kai Sian memperlihatkan jurus silat nya cuma sekali saja, dia dapat mengingat serta merekam nya di dalam kepala nya secara lengkap dan sempurna.

Dia bahkan bisa menyadari, dimana inti kekuatan dan kelemahan jurus itu secara terperinci.

Hal itulah yang membuat kakek Kai Sin Sian sangat menyukai Cin Hai.

Tanpa terasa, sudah satu musim kembali berlalu, kini usia Cin Hai telah tujuh tahun.

Selama satu tahun itu, tidak sekali pun para suhu, bahkan sang Patriak sendiri yang mau mengajarkan Cin Hai jurus jurus silat ataupun berkultivasi.

Meskipun begitu, dibawah bimbingan kakek Guan dan nenek Mou Ni, diam diam Cin Hai berhasil menguasai semua jurus Sin Houw (harimau sakti ) hingga tingkat menengah.

bahkan tanpa sepengetahuan siapapun juga, Cin Hai kini juga telah menguasai jurus Sin Kai Thien Tin (pengemis sakti menggoncang langit) hingga tingkat ke enam, dari sembilan tingkatan.

Meskipun kini tingkat kultivasi Cin Hai sudah mencapai ranah Alam Taruna tingkat akhir, namun dalam penglihatan semua orang, tingkat kultivasi Cin Hai ini mandek di ranah Alam Taruna awal saja, tidak naik naik lagi, hal itu sebenar nya, berkenaan dengan kultivasi nya yang di sembunyi kan oleh kakek Sin Kai Sian.

Mungkin karena itulah, para suhu bahkan sang Patriak tidak memandang sebelah mata pun kepada Cin Hai ini, karena dianggap memiliki Dantian yang cacat serta kultivasi yang terbatas.

Hanya kakek Guan dan nenek Mou Ni yang dengan tekun, serta kasih sayang yang tulus, tetap mengajarkan Cin Hai berbagai ilmu bela diri serta tehnik kultivasi, meskipun mereka tahu, jika itu tidak membuahkan hasil, mereka terus tanpa lelah, tetap berharap, satu saat, ada keajaiban yang terjadi pada Cin Hai cucu angkat mereka itu.

Cin Hai memang pandai menyembunyikan semua nya, hal itu dia lakukan, atas nasihat kakek Pang Sin Sian yang tahu jika orang orang tahu kecerdasan Cin Hai, maka akan banyak orang yang mencoba mencelakai diri nya yang dianggap ancaman besar bagi mereka di kemudian hari.

Hari ke hari, Cin Hai kalau selesai mengambil air, dia akan pergi kehutan untuk mencari kayu bakar.

Atau, kalau juga tidak pergi kehutan, dia akan merawat pohon pohon di sekitar halaman perguruan silat itu.

Karena menganggap Cin Hai idiot, para murid perguruan silat itu tidak pernah mempersoalkan keberadaan Cin Hai saat mereka latihan silat.

Bahkan sesekali, para murid tingkat dasar maupun tingkat menengah, sengaja membully diri nya, dengan berbagai macam kelakuan.

Tetapi tidak semua manusi itu baik, dan sebalik nya, tidak semua manusia itu juga jahat.

Diantara banyak nya murid murid tingkat dasar, ada dua orang yang sangat suka menemani Cin Hai, yaitu Li Yi Feng dan Ran Ma Qiau.

Bermula ketika dua orang anak ini baru pertama kali nya masuk ke perguruan, mereka diwajibkan mengisi gentong gentong besar terlebih dahulu selama satu musim penuh.

Pada suatu hari, kedua nya terjatuh akibat terlalu lelah mengangkut air.

Kebetulan saat itu ada Cin Hai di dekat tempat itu, mungkin karena kasihan melihat kedua nya, Cin Hai segera menolong nya, menyuruh kedua nya beristirahat di bawah pohon, dan dia yang menggantikan tugas kedua murid perguruan Sin Houw itu.

Semenjak itulah dia berteman dengan Li Yi Feng dan Ran Ma Qiau, seperti sahabat sejati .

Li Yi Feng dan Ran Ma Qiau ini berasal dari kota Sentao, sebuah kota menengah di timur perguruan Sin Houw atau di hilir sungai Chong.

Di Utara kota Sentao ini ada sebuah kota yang sangat besar bernama kota Song, sebuah ibukota propinsi di jaman pemerintahan kaisar Alexia sebelum sirna di telan pralaya.

Sedangkan di sebelah barat perguruan silat Sin Houw ini terdapat bentangan sebuah pegunungan yang sangat besar dan tinggi, yaitu pegunungan Kwan Lun.

Li Yi Feng dan Ran Ma Qiau, di waktu waktu luang, sering berkunjung ke pondok kakek Guan, sekedar untuk ngobrol dengan Cin Hai atau kadang kadang mengajak Cin Hai untuk berlatih bersama sama.

Karena kedua anak ini termasuk anak orang kaya, maka tidak sulit bagi mereka untuk membeli sumberdaya seperti pil dan ramuan herbal, sehingga kini kultivasi mereka sudah mencapai ranah Alam Taruna tingkat menengah, suatu pencapaian yang termasuk cepat untuk tataran manusia biasa.

Kedua anak ini pula lah yang sering memberikan Cin Hai pakaian, karena tubuh mereka yang hampir sama besar nya itu.

Bagi Li Yi Feng dan Ran Ma Qiau, Cin Hai adalah manusia lugu yang berhati baik, suka menolong, alasan itulah maka mereka suka berteman dengan nya.

Siang itu, setelah selesai mengambil air di sungai, Cin Hai bersiap siap untuk pergi ke hutan di belakang perguruan, untuk mencari kayu bakar.

Baru saja dia meletakan bekal yang di persiapkan oleh nenek Mou Ni di dalam bungkusan, tiba tiba dari arah perguruan, muncul Yi Feng dan Ma Qiau.

"Hai Cin Hai!, jadi kah hari ini kau mau ke hutan mencari kayu bakar?" tanya Yi Feng .

"Tentu saja jadi Yi Feng!, memang nya ada apa?" tanya Cin Hai.

"Kami ikut ya Cin Hai!, kalau kami ikut, kan kayu bakar nya bisa lebih banyak yang kita dapatkan!" ujar Ma Qiau.

Kakek Guan muncul, "kalau sekira nya merepotkan kalian, lebih baik tidak usah nak!" .....

"Ah tidak kek, kami suntuk seharian di rumah, kami juga ingin keluar perguruan sesekali!" ujar Yi Feng.

"Ya sudah lah kalau begitu, tetapi hati hati!, ini bawa bekal kalian!" nenek Mou Ni meletakan bekal di dekat kedua anak itu.

Cin Hai segera menenteng busur panah di bahu nya, berangkat menuju ke hutan di belakang perguruan.

Busur panah itu dibuatkan oleh kakek Guan yang mengetahui jika Cin Hai pandai mempergunakan panah.

Busur panah itu di buat dari batang bambu gading yang sangat kuat, dengan gagang nya terbuat dari tanduk rusa, serta anak panah nya bermata besi.

"Ayo kita berangkat!" ajak Cin Hai menenteng golok di pinggang nya, berjalan kearah belakang perguruan silat Sin Houw ini.

Di tembok belakang perguruan silat ini ada sebuah pintu untuk keluar masuk tanpa lewat gerbang depan.

Ketiga sahabat itu berjalan mengikuti jalan setapak yang di buat kakek Guan mengarah kedalam hutan.

...****************...

1
Jendra Raharja
Lumayan
Umar Muhdhar
1
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Makjlebz
Lys Amanah
cape nunggunya
sobat_ngarit_tulungagung
berapa tahun lagi thor cerita tamat.... bosan setiap hari satu episode.. maaf bila penggemarmu pindah haluan...
/Pray//Pray//Pray//Pray//Pray/
Zakireksi Reksi
terlslu irit bikin cerita biar lama ceritanya nyampai setahun atau lebih.
Umar Muhdhar
1
Sofyan Muchtar
bu pun su terlalu sombong n curang
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Yuhuuuuu
bun jan
Luar biasa
Jade Meamoure
nama juling jangkung peang mungkin ada tapi pitak gak ada nama china gitu lho thor
Jade Meamoure
lah cin Hai dah sembuh ya
Jade Meamoure
nah lho Ban Tok Mo Li udah nongol 😱😳😱 ini salah satu tokoh kang Ouw dari Kho Ping Hoo, Hantu Menangus, Iblis tertawa ada gak ya 🤣🤣🤣
Jade Meamoure
aduh eyang apa cocok penggunaan kata itu Thor?? kalo Hyang bisa aja karena itu artinya Tuhan atau Dewa apa Li Hwa turunan Jawa ya 😅😅😅
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Waooow
Umar Muhdhar
2
Jade Meamoure
aishh jangan sampai mereka bertiga jadi gadisnya sebel aja
Jade Meamoure
jarang ada novel seperti ini dulu sekitar tahun 70an istilah-istilah Lwee kang, Gwa kang, Ging kang n sin kang itu di pakai Kho ping hoo, Bharata n Gerdy Wk...dulu cincin penyimpanan juga sudah ada namanya Cupu ajaib menyimpan racun dsb
Jade Meamoure
jurus"nya dan nama julukan serta panggilan sute sumoi suheng subo seperti penulis Kho Ping Hoo sayang sekali sekarang susah nyari karya" beliau juga komikus Indo lainnya ada sih tapi mahal banget 😅😅😅
Jade Meamoure
apa itu pendekar Sin Tiau Hiap Lu eh eh Giam Lo Ong maksudnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!