NovelToon NovelToon
Istri Rahasia Pak Dosen Lean

Istri Rahasia Pak Dosen Lean

Status: tamat
Genre:Tamat / Dosen / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Romansa / Pernikahan rahasia
Popularitas:173.8k
Nilai: 5
Nama Author: IAS

" Mau gimanapun kamu istriku Jea," ucap Leandra

Seorang gadis berusia 22 tahun itu hanya bisa memberengut. Ucapan yang terdengar asal dan mengandung rasa kesal itu memang sebuah fakta yang tidak bisa dipungkiri.

Jeanica Anisffa Reswoyo, saat ini dirinya sudah berstatus sebagai istri. Dan suaminya adalah dosen dimana tempatnya berkuliah.

Meksipun begitu, tidak ada satu orang pun yang tahu dengan status mereka.

Jadi bagaimana Jea bisa menjadi istri rahasia dari sang dosen?

Lalu bagaimana lika-liku pernikahan rahasia yang dijalani Jea dan dosennya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Istri Rahasia 17

" Jadi, kamu punya pacar sekarang Lean?"

" Nggak ya Mbak Za, ih nggak percaya banget sih, aku tuh nggak ada ya punya pacar. Papa cuma salah paham aja," jawab Lean dengan nada kesal.

Sesuai dugaan Lean, saat ini dirinya seperti tersangka yang sedang diinterogasi. Tiga pasang mata menatapnya dengan sangat tajam.

Andra tentu tidak bisa menahan dirinya untuk tidak bercerita kepada istri dan anak perempuannya. Terlebih memang itu menjadi sebuah berita yang bisa dikatakan spesial. Seorang Leandra Ranza Dwilaga yang begitu mencintai pekerjaannya, sibuk tiada tara sekarang dekat dengan wanita, merupakan hal baru bagi keluarganya.

" Masa, yang bener? Sebenernya ya Lean, kamu mau punya pacar tuh kami nggak masalah kok. Dan siapapun itu bagi Mama dan Papa oke-oke aja. Mau itu mahasiswa, dosen, atau siapapun itu lah, asalkan kamu tahu tempat. Jangan pacaran di kampus, bukannya apa-apa, takutnya kesebar gosip yang jelek. Mungkin mereka nggak akan menyasar kamu, tapi kasian pacar kamu."

" Bener kata Mama, dan kalau kamu mau nikah duluan, Mbak juga nggak masalah kok kalau dilangkahi."

Degh!

Uhuk uhuk uhuk

Lean yang tengah mengunyah makanannya langung tersedak mendengar ucapan sang kakak perempuan. Ia bahkan harus dibantu oleh Zara menepuk punggung agar batuknya berhenti. Segelas air putih pun diberikan oleh Zanita untuk sang putra yang terlihat kesakitan karena tersedak tadi.

" Pelan-pelan apa Lean, masa ngomongin pacar aja buat kamu nggak relaks kayak gini. Itu wajar kali."

" Uhuuk, udah dibilang. Jeanica tuh bukan pacar aku."

Entahlah semakin Lean kukuh menolak semakin membuat mereka tidak percaya. Mereka tetap merasa bahwa Lean dan gadis itu punya semacam hubungan spesial. Tapi melihat Lean yang merasa tidak senang dan sedari tadi cemberut itu membuat Andra, Zanita dan Zara berhenti untuk membicarakannya.

Mode anak bungsu sedang keluar. Dimana saat ini Lean merasa kesal atas desakan keluarganya. Jika sudah begini Zanita benar-benar berhenti bertanya.

" Aku malam ini mau tidur di apartemen aja," ucap Lean dengan bibir yang mengerucut.

" Eh buset, bayi gede ngambek," sahut Andra dengan terkekeh kecil. Ia tahu betul bagaimana perangai putranya. Saat ini Lean benar-benar sedang kesal. Tapi Andra tidak mempermasalahkan hal tersebut. Dia tahu rasa kesalnya Lean hanyalah sementara saja.

" Lean bawa makanan, takutnya kamu laper kalau lagi rese," imbuh Andra.

" Pa!"

Andra diikuti istri dan anak perempuannya tertawa melihat ekspresi wajah Lean. Lean segera masuk kamar untuk mengambil tas, ia lalu memasukkan ponsel dan laptopnya. Ada beberapa pekerjaan yang harus ia selesaikan juga malam ini.

Drap drap drap

" Udah ya Lean pamit."

Meskipun merasa sedikit kesal tapi Lean tetap mencium tangan Andra, Zanita dan Zara untuk berpamitan. Ia melenggang keluar rumah lalu masuk ke dalam mobil. Sesampainya di mobil, pria itu menghembuskan nafasnya lega. Dia tersenyum penuh arti.

Bruuummm

Mobil dinyalakan, pedal gas ditekan kuat sehingga mobil tersebut melaju keluar dari kediaman. Ia tampak senang, ya Lean begitu senang karena akhirnya malam ini dia tetap datang ke apartemen.

Sebenarnya sikapnya tadi adalah bagian dari rencananya. Dia tidak sepenuhnya kesal, melainkan itu adalah caranya bisa keluar rumah. Dengan alasan sedikit 'ngambek' membuatnya bisa pergi setelah makan malam bersama. Lagi pula dia ada deadline pekerjaan yang harus selesai, dan dia yakin jika di rumah maka papanya akan terus mengganggunya dengan hal yang sama.

" Nggak sia-sia kan aktingnya hahaha. Tapi kayak gini dosa nggak sih. Eeh tapi kan emang bener aku sama Jea nggak pacaran. Kami udah nikah kok, jadi pas aku kukuh bilang aku nggak pacaran sama dia tuh artinya bener dong hahahah."

Lean tampak puas, ya dia memang tidak salah mengatakan bahwa dirinya tidak pacaran karena sejatinya dia dan Jea sudah menikah. Lean benar-benar merasa lucu dengan situasi ini. Meskipun begitu Lean tetap mempunyai kekhawatiran. Terlebih kepada sang papa. Rafandra Suma Dwilaga, adalah pria yang mempunyai insting kuat. Dia tidak akan berhenti begitu saja meskipun Lean sudah berkata tidak dengan yakin. Papa mua itu pasti akan mencari tahu lebih lanjut. Apalagi sang papa sudah tahu nama Jeanica.

" Ya kedepannya mungkin beneran harus hati-hati saat bicara dengan Jea di kampus. Apa mungkin kita jangan sampai terlibat apapun. Ya kayaknya itu adalah hal yang baik."

Lean berpikir sepanjang perjalanan menuju ke apartemen tentang bagaimana cara agar rahasianya tidak terbongkar. Dan cara menjauh di kampus adalah cara yang tepat, setidaknya kedua orang tuanya tidak akan mencurigainya.

Sebelum sampai di apartemen terlebih dulu Lean mampir untuk membeli makanan. Meskipun ia tahu bahwa Jea akan memasak tapi rasanya kurang nyaman jika datang tidak membawa apapun. Lean menjatuhkan pilihannya ke martabak. Dia membeli dua jenis yakni martabak manis dan telor. Rasanya itu cukup untuk dijadikan camilan malam ini.

Ckiiit

Kali ini Lean memarkirkan mobilnya di basement. Dia dengan santai berjalan menuju ke apartemen. Entah mengapa rasanya dirinya tidak sabar untuk sampai di sana. Padahal kepemilikannya terhadap apartemen itu sudah lama, namun baru kali ini dia merasa senang untuk datang dan menginap.

Apa mungkin semua karena ada seseorang yang juga berada di sana? Lean tidak tahu pasti. Dia belum sepenuhnya mengerti akan apa yang dirasakan. Yang Lean ketahui adalah saat ini dirinya merasa senang karena ada seseorang yang mungkin bisa dikatakan akan menyambutnya.

Cekleeek

" Assalamu'alaikum."

" Waalaikumsalam, yaaa Bang tunggu."

Jea seketika berlari ke kamar. Wajahnya memerah karena sangat malu. Sedangkan Lean ia pun sama. Ia sedikit terpaku melihat tampilan Jea. Ya Jea hanya mengenakan sebuah baju santai di rumah yang orang katakan itu daster. Baju terusan itu tidaklah pendek karena panjangnya selutut. Tapi pada bagian atasnya tanpa lengan, hanya berbentuk satu tali di bagian kanan dan kiri bahu sehingga menampilkan bahu milik gadis itu. Bagian leher terekspos hingga ke tulang selangka. Dan semua itu Lean melihatnya.

" Bego bego bego, arghhhh!" Jea merutuki dirinya sendiri, dia kemudian mengambil sebuah kaos untuk dipakai. Cuaca Jakarta yang panas memang nyaman untuk mengenakan bahan pakaian dari rayon. Dan daster yukensi ( you can see) adalah pilihan yang tepat.

" Ya aku mana tahu dia mau datang. Kan tadi siang dia bilangnya nggak akan datang. Uuughh."

Jea benar-benar merasa malu. Dia merasa bingung sekarang akan keluar menemui Lean. Tapi mau tidak kau dia harus keluar juga, dia tidak mungkin mengacuhkan kedatangan sang suami.

" Ekhem, maaf seharusnya aku ketuk pintu dulu."

" Nggak Bang, ini rumah Abang jadi Abang bebas mau keluar masuk kok. Oh iya apa udah makan? Tapi aku minta maaf karena malam ini nggak masak."

Lean melihat ke arah meja makan dan memang tidak ada makanan di sana. Hanya ada sebuah mangkuk bekas mie instan, Lean bisa tahu karena masih ada sisa mie di sana.

" Nggak apa, tadi aku udah makan di rumah. Besok-besok jangan keseringan makan mie ya. Kamu kan bisa pesen makanan. Ah ini aku bawa martabak, makan gih. Makan mie nggak mungkin kenyang."

" Iya Bang makasih."

Deg deg deg

Dada Lean berdegup kencang sekali saat ini. Tapi dia menutupinya dengan baik. Ya bayangan Jea saat dia masuk tadi masih tertampak dimatanya. " Lean sadar Lean," gumamnya lirih.

TBC

1
Yus Warkop
lean lean 🥰🥰🥰🥰
Yus Warkop
kasian Lean istrinya fikuassi keluarganya
Yus Warkop
irene yg datang yah suruhan ortu lean
Yus Warkop
goool ...malam pertama untuk pengantin yg bentar lagi bakal dapat kejutan
Yus Warkop
udah beres hed nya yah kalm dwn
Yus Warkop
🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰
Eka Pematasari
Luar biasa
Yus Warkop
seruuuu, banget
Yus Warkop
gila si varli , mengali lobang untuk ngiubur sendiri 🤪
Yus Warkop
ternyata pikiranku kesampaian ortunya lean bakak bikin kejutan haha
Yus Warkop
alhamdulillah punya mertua begitu baik
Yus Warkop
turuti apa yg dilarang suamimu jea , jadilah istri yg sholehah
Yus Warkop
duh bahagianya punya ortu srperti mereka
Yus Warkop
haha salah sendiri lean
Yus Warkop
dasar orang songong
Yus Warkop
langsung aja cari infonya sampe ke kampung jea nanti kalo ufah dapat info yg benat tinggal bikin resefsi tanpa kasih tahu dulu biar lean kaget
Yus Warkop
lanjuuut
bunda DF 💞
sukaaa bgt tp kurang panjang,,, pdhl masih pengeen baca bucinnya lean n jeaa
endang nastusil
Luar biasa
Syaefulhidayat Jomblo selalu
/Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Wilt//Wilt//Wilt//Wilt//Wilt//Wilt//Wilt//Wilt//Wilt//Wilt//Wilt//Wilt//Wilt//Wilt//Wilt//Heart//Heart//Heart//Heart//Heart//Heart//Heart//Heart//Heart//Heart//Heart//Heart//Heart//Heart//Heart//Good//Good//Good//Good//Good//Good//Good//Good//Good//Good//Good//Good//Good//Good/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!