Kekecewaanya terhadap sang Ayah membuat Azzura menerima dengan lapang ketika sang ayah akan memasukannya ke sebuah pesantren.
Ingin menolak namun hatinya terlalu lelah dengan keadaan.
Satu hal yang ia harapkan bahwa langkahnya menerima keputusan sang ayah hanya agar sang bunda kelak akan bahagia dan tak mendapat siksaan atas semua dosa-dosa nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R²_Chair, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sembilan
...Pagi ini adalah saat yang tepat untuk memaafkan dan memulai lembaran baru dalam kehidupan,seberat apapun jalannya nanti biarkan kaki ini terus melangkah hingga tiba waktunya berhenti....
...~ Azzura~...
...🍃🍃🍃...
Setelah selesai kegiatan subuh tadi, Azzura langsung bersiap untuk sekolah.Hari ini hari pertama masuk sekolah.
Zura berdiri sejenak di sisi perkebunan,tangannya terurai mengambil bunga-bunga yang tampak berguguran menghiasi sepanjang jalan.
Ditatapnya bunga yang berada di telapak tanganya.pandangannya menatap pemandangan di sekitarnya,hamparan rumput hijau bak permadani terbentang luas sepanjang mata memandang di tambah suasana dingin dengan di hiasi nyanyian burung-burung kecil menambah kesyahduan pagi ini.
Apakah yang harus di rasakan ?
Bahagiakah ?
Sedih kah?
Marah kah ?
Atau kecewa?
Entah lah..
fikiran zura sudah tak ingin memikirkan apapun.
jalani saja yang ada di depannya.
ia hanya ingin mulai menyiapkan hati nya jika kedepannya tak seseuai harapannya.
"Assalamualaikum "
Suara tegas dan dingin itu kembali ia dengar,
Langkah kaki yang semakin dekat cukup menjadi pertanda bahwa cukup sampai disini kenikmatan di pagi hari ini.
"waalaikumsalam "
zura melihat 2 orang laki-laki dewasa di belakangnya.Satu orang sudah ia kenal dan satu orang lagi ia tidak mengenalnya.sebuah deheman membuat zura menaikan alisnya terangkat sebelah.
"ya ? Lo kenapa sih,persaan dari kemarin ham hem ham hem doang !"
ck
"ga jelas !"
Ustadz Yusuf yang mendengar zura menggerutu seketika meledakan tawanya.Baru kali ini ada orang yang tidak takut atau segan terhadap Gus Ilham.
Biasanya semua orang terutama para santriwati bahkan para ustadzah pun selalu segan dan jaim jika berhadapan dengan Gus Ilham.
"Afwan..afwan Gus "
Aura dingin dan tegas dari wajah Gus Ilham langsung menjadi signal agar ustadz yusuf segera menghentikan tawanya.
"Perkenalkan saya ustadz Yusuf salah satu pengurus disini dan hari ini kami akan mengantarkan anti ke sekolah iya kan Gus? "
Dan yang membuat Azura kembali berdecak karena Gus ilham lagi-lagi menjawabnya dengan deheman serta kepala yang selalu menunduk.
"seriously,lo bener-bener cowo aneh. Selain cuma bisa ngomong ham hem doang,lo juga ternyata lebih tertarik sama tanah yang lo injek di banding liat orang di depan lo. "
Namun sepertinya Gus Ilham tak ingin menanggapi perkataan Azzura.
Badannya berbalik kemudian mulai berjalan meninggalkan Azzura.
"hah,serah lo aja lah "
Daripada membuat moodnya rusak lebih baik ia tidak menghiraukannya.
Toh ia juga tak terlalu kenal dengan orang di depannya.
"kayanya calon antum lumayan ngeri-ngeri sedap Gus "
Zura mengangkat bahunya acuh saat melihat dua orang di depannya saling berbisik.
...----------------...
Disinilah mereka berada,di depan sebuah pintu yang sedikit terbuka.
Sepintas bisa terdengar seseorang sedang memberi intruksi yang di sambut jawaban serempak seluruh orang.
Tok tok
"Assalamualaikum ustadzah, afwan mengganggu sebentar. Kami ingin mengantarkan santri baru "
"Na'am Ustadz Yusuf silahkan masuk "
Seorang ustadzah membuka pintunya lebar,mempersilahkan 3orang di depannya masuk
"Assalamu'alaikum, afwan ustadz mengganggu kegiatannya sebentar. Ustadz ingin mengenalkan santri baru kepada kalian,silahkan perkenalkan nama anti "
Zura hanya diam memperhatikan sekelilingnya,tangannya ia lipat di dadanya.
"Gue ?"
Zura menunjuk dadanya dengan jari saat mendengar Gus Ilham kembali berdehem.
"Hanya anti yang menjadi santri baru disini "
Suara Gus Ilham begitu pelan namun tersirat ketegasan di dalamnya.
"sans aja kali, Gue Azzura Malik Abraham but you can call me Zura "
"Waalaikumsalam "
Semua orang serempak menjawab salam.
sedangkan zura berdecak.
"iya sorry lupa, ASSALAMU'ALAIKUM "
"ya sudah silahkan nak zura bisa duduk di bangku yang kosong "
"Kalau begitu kami pamit Ustadzah, Assalamu'alaikum "
Ustadz Yusuf dan Gus ilham hendak pergi meninggalkan ruangan setelah berpamitan.
"Silahkan Gus,Ustadz wa'alaikumsalam ".
Zura memperhatikan seseorang yang hendak meninggalkan ruangan tersebut.
Di dalam otaknya berputar-butar kala mengingat semua tingkah laku Gus Ilham.
"Apa setidak menarik kah gue,sampe tu orang gak mau liat gue kalo ngomong atau ketemu "
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Next part bestie...
Tapi tolong like,vote dan komen nya.
berikanlah othor sedikit kesejukan di siang hari yang panas membara ini🍃🍃💋
mau l thor, mau banget malah 🤭