cerita seorang menantu yang malang, yang di usir oleh mertua nya sendiri, setelah suami nya meninggal
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Faizah 1122, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 27 ke datangan ibu mertua di tempat kerja
Pagi pagi, Intan dan Kinan sudah berada di dalam rumah kontrakan aku, mereka sedang asyik ngajak Mila main tebak tebakan, hingga membuat Mila tertawa sangat kencang,,
"Tante,,, tante ini teman ibu aku paling baik deh,, pagi tante jemput ibu aku, malam Pulang tante juga kan yang anter ibu aku, ucap Mila...
"Hemm bisa aja Mila ini muji tante,, ucap Kinan
"Mila ga muji tante,, tapi emang tante tante ini yang baik sama ibu,, ucap Mila lagi...
"Hemmm ya sudah deh, tante emang baik sama ibu nya Mila, karna ibu nya Mila juga orang nya baik, ucap Kinan dan Intan....
Seneng nya lihat Mila yang begitu ceria berbicara sama Intan dan Kinan,, semoga aja kami slalu di kelilingi orang orang baik, ucap ku dalam hati....
Setelah jam sudah lewat jam delapan pagi, aku, Intan dan Kinan pun akhir nya berangkat menuju restoran,, sebelum kami berangkat tadi,, kebetulan bu Santi ke rumah aku, dan Bu santi minta ijin lagi tuk membawa Mila jalan jalan, dan ngajak makan siang, sebenar nya aku mau menolak ajakan bu Santi,, tapi juga aku kurang enak, takut nya bu Santi akan tersinggung dengan penolakan aku,, tapi ya terpaksa aku ijin kan,, semoga aja bu Santi ga ada niat jahat sama Mila....
Sesampai nya kami di restoran, dan setelah mengganti pakaian, kami pun masing masing mengerjakan tugas kami,, tak banyak bicara dalam bekerja, karna kami pokos dengan pekerjaan,, takut takut kalau kami kerja sambil ngobrol, malah di tegur oleh atasan kami....
Hingga siang menjelang, dan para pengunjung restoran pun mulai ramai, bahkan pak Herman pun kini kembali turun tangan membantu mengantar makanan ke meja meja, hingga ada pengunjung yang tidak tau kalau pak Herman ini ada lah bos, dan pengunjung itu terlihat agak cerewet dan slalu memerintah pak Herman dengan kata kata kasar, pak Herman yang tak ingin mengecewakan pengunjung restoran nya, dia pun terpaksa menuruti keinginan pengunjung Itu, meskipun di lihat dari raut wajah pak Herman terlihat rasa kesal dan ada rasa emosi, namun pak Herman mampu tuk menahan nya....
Dan setelah satu jam, satu persatu para pengunjung tadi sudah mulai keluar dari restoran setelah mereka membayar Makanan mereka,, kini tinggal beberapa anak ABG yang kata nya mereka mengadakan perayaan atas kemenangan dalam lomba bola, mereka pun makan bersama sama dalam dua buah meja yang penuh dengan anak anak ABG laki laki...
Namun setelah hari menjelang sore, aku di kaget kan dengan ke datangan seorang perempuan paruh baya bersama wanita muda yang usia nya hampir sama dengan aku,, syukur nya aku hanya bertugas di bagian cuci piring,, dan saat aku ingin mengantar kan piring kering ke depan, tak sengaja aku melihat ke datangan ke dua wanita itu, yang mana wanita paruh baya itu adalah ibu mertua ku, beliau datang ke restoran ini bersama adik dari almarhum suami ku.. sebelum mereka berdua melihat aku di sini, ku urung kan kembali ke belakang dan tidak jadi mengantar piring kering ke depan...
Bukan apa apa, hanya saja aku belum siap tuk bertemu mantan ibu mertua, apa lagi Dengan ke adaan ku seperti ini, bisa bisa nanti kalau mantan ibu mertua melihat aku di sini, aku jadi bahan hinaan dan akan di permalukan di hadapan teman teman aku yang bekerja di sini, dari itu lah aku lebih baik menghindar saja... semoga aja mantan ibu mertua dan adik ipar aku itu tidak lama berada di restoran ini,,
Kalau di pikir pikir mereka habis dari mana ya, kok bisa sampai di restoran ini,, aku pun merasa agak sedikit takut,, takut aja kalau nanti mereka berdua akan melihat aku,, sebelum aku menjadi orang sukses, aku tidak akan mau bertemu dengan mereka,, karna aku tau bagi mereka uang adalah segala nya, akan ku bukti kan nanti, bahwa aku bisa bertahan hidup dan mampu membiayai"i Mila anak aku tanpa bantuan mereka....
Dan syukur nya,, setelah beberapa menit berlalu, aku pun mencoba mengintip di celah celah pintu, tuk memastikan mantan ibu mertua aku, sudah keluar atau belum dari restoran ini,, dan alhamdulillah ibu mertua dan adik ipar aku, sudah tidak ada lagi di restoran ini, meja yang mereka tempati tadi sudah kosong, dan tidak ada siapa pun di sana, akhir nya aku pun bisa bernafas dengan lega....
Setelah merasa aman, kini kembali ku kerjakan, pekerjaan ku yang tertunda tadi, dan ku antar kembali piring kering tadi ke depan, dan setelah itu baru lah aku mengangkat piring kotor,, bekas mantan ibu mertua dan adik ipar aku tadi,, namun di saat aku hendak melewati pintu tak sengaja aku berpas Pasan dengan pak Herman yang datang dari arah dapur dan berselisih badan dengan ku, aku pun menyapa beliau karna rasa hormat ku kepada beliau sebagai bos ku...
"Selamat sore pak, ucap ku..
"Iya selamat sore Heni, sahut pak Herman..
Setelah melewati pak Herman, dan aku pun masuk ke dalam ruangan husus mencuci piring, kembali ku kerjakan tuk mencuci piring kotor dan yang lain nya,, hingga hari mulai senja dan sebentar lagi azhan magrib akan terdengar....
Usai semua beres, dan azhan magrib pun sudah terdengar,, aku pun istirahat dan seperti biasa kalau azhan, aku segera tuk menjalan kan ibadah sholat magrib di dalam ruangan ganti husus karyawan....
Terkadang dengan aku sholat begini, Iren dan Ratna itu, mereka seperti marah pada ku, dan slalu menganggap aku ini sok alim dan sok apa lah,,, yang mereka katakan itu sungguh sangat membuat telinga ku panas, namun aku coba tahan, masuk telingan kiri dan keluar telinga kanan....
Tepat pukul tujuh lewat sedikit, restoran ini kembali ramai, penuh seperti biasa, makan malam bagi mereka yang ber uang itu ya di luar rumah,, seperti itu lah kata nya bagi orang ber uang dan memiliki segala nya, mereka tak ingin repot repot memasak, selagi ada Uang tinggal beli yang sudah mateng aja kata nya, langsung masuk mulut dan membuat perut kenyang....
Jam delapan lewat, sudah terlihat sepi, aku pun di sibuk kan dengan cucian piring setumpuk, hingga membuat pinggang ku terasa pegal terus terusan duduk saat mencuci piring....
Namun tak apa lah demi rupiah yang ku dapat kan...
"Mba,, mba Heni,,, malam ini pulang sama Intan lagi ya,, soal nya aku ada urusan mendadak lagi,, ucap Kinan yang menghampiri aku saat masih mencuci piring....
"Ohhh iya Kinan,,, ga papa,, kamu hati hati ya pulang nya, sahut ku...
"Iya mba,, mba Heni juga hati hati nanti pulang nya sama Intan,, ya udah ya mba aku pulang duluan, ucap Kinan...
"iya sahut ku,,,,
Berhubung restoran sudah mau tutup dan sebagian tugas mereka sudah ada yang selesai, maka nya dari mereka ada yang pulang duluan,, memang aku slalu pulang terlambat dari mereka semua, karna aku harus menyelesai kan cucian piring dulu,, tapi syukur nya Intan dan Kinan slalu nungguin aku, sampai selesai, itu lah kebaikan mereka pada ku.....
Tepat pukul sembilan malam, dan akhir nya cucian piring ku pun sudah selesai, aku pun mengering kan tangan ku dengan handuk kecil, kemudian baru lah aku masuk ke Ruang ganti dan melapisi pakaian ku,,
"Mba,,, mba Heni,, aku tunggu di luar ya mba, ucap Intan di balik pintu...
"ohh iya Tan, bentar lagi mba keluar sahut ku setengah berteriak...
Setelah selesai melapisi pakaian ku,, aku pun segera keluar dari ruangan ganti,, namun saat aku keluar dari ruangan ganti dan menutup pintu, ku balik kan badan hendak berjalan menuju ke arah depan, aku di kaget kan dengan ke munculan pak Herman secara tiba tiba di hadapan ku...
"Astagfirullah, ucap ku sambil mengusap dada ku karna kaget...
"Ehhh Heni,, maaf saya sudah ngagetin kamu,, oya sudah pada pulang semua nih,, ucap pak Herman...
"Iya pak ga papa, iya pak anak anak yang lain sudah pada pulang, dan ini saya juga mau pulang, sudah di tungguin sama Intan di depan,, bapak sendiri kenapa belum pulang, biasa nya pak Herman pulang duluan, ucap ku...
"Iya nih Hen,, tadi nya sih saya sudah pulang, tapi ada yang ketinggalan, maka nya saya balik lagi ke sini, ucap pak Herman...
"Ohhh githo ya pak,, kalau githo saya duluan ya pak, ucap ku, yang tak ingin lama lama berhadapan dengan pak Herman...
"Oh iya silah kan,, oya jatah makan malam kamu sudah kamu siapin, ucap pak Herman lagi...
"Iya sudah ini pak,, makasih ya pak, selalu di beri jatah makan malam dua porsi, ucap ku...
"iya sama sama Heni,, ya sudah saya mau ke ruangan saya dulu,, ucap pak Herman Sambil berlalu dari hadapan ku...
Aku pun kembali berjalan keluar dari Restoran ini dan menghampiri Intan yang sudah menunggu ku dari tadi, sesampai nya di depan Intan, aku pun langsung naik ke atas motor nya, duduk di jok belakang, dan tak lama kemudian Intan pun segera menjalan kan motor nya,,, melewati jalanan yang tidak terlalu sepi hingga membuat kami tidak terlalu takut berduaan di jalan, hingga tak Lam kemudian kami pun tiba di depan kontrakan aku,,.....
(Bersambung)
Sampai di sini dulu ya kak cerita nya, besok aku update lagi, semoga kalian ga bosen baca cerita aku..