NovelToon NovelToon
Prajurit Perang Di Dunia Sihir

Prajurit Perang Di Dunia Sihir

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Anak Genius / Perperangan / Penyeberangan Dunia Lain
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Sapoi arts

Letnan Hiroshi Takeda, seorang prajurit terampil dari Kekaisaran Jepang selama Perang Dunia II, tewas dalam sebuah pertempuran sengit. Dalam kegelapan yang mendalam, dia merasakan akhir dari semua perjuangannya. Namun, ketika dia membuka matanya, Hiroshi tidak lagi berada di medan perang yang penuh darah. Dia terbangun di dalam sebuah gua yang megah di dunia baru yang penuh dengan keajaiban.

Gua tersebut adalah pintu masuk menuju Arcanis, sebuah dunia fantasi yang dipenuhi dengan sihir, makhluk fantastis, dan kerajaan yang bersaing. Hiroshi segera menyadari bahwa keterampilan tempur dan kepemimpinannya masih sangat dibutuhkan di dunia ini. Namun, dia harus berhadapan dengan tantangan yang belum pernah dia alami sebelumnya: sihir yang misterius dan makhluk-makhluk legendaris yang mengisi dunia Arcanis.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sapoi arts, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mulai nya perjalan takdir

Hiroshi berdiri di depan gerbang kerajaan. Namun, meski berada di pusat kekuasaan, Hiroshi hanya terpaku pada satu hal: misinya.

Dia telah memutuskan bahwa perjalanannya kali ini bukan sekadar untuk menemukan portal antar dimensi dan mengalahkan Raja Iblis, tetapi juga untuk mencari jalan pulang ke dunianya sendiri—dunia yang meninggalkan banyak pertanyaan dalam dirinya.

Kira, yang sekarang adalah salah satu kesatria kerajaan, berdiri di sampingnya.

Kira bukan hanya sekedar teman, tapi juga seorang kesatria terhormat yang tak pernah meninggalkan tanggung jawabnya. Meski demikian, kali ini, perjalanan ini adalah milik Hiroshi.

“Kau yakin tak mau aku ikut?” tanya Kira sekali lagi, suaranya sarat dengan kekhawatiran.

Dia tidak suka membiarkan Hiroshi berangkat sendiri ke dalam bahaya, terutama setelah apa yang telah mereka lalui bersama.

Hiroshi hanya mengangguk, senyumnya tipis namun penuh keyakinan.

“Ini adalah perjalanan pribadiku. Aku tidak ingin kau terbawa dalam sesuatu yang berbahaya. Kau memiliki tanggung jawab di sini, di kerajaan ini. Mereka membutuhkanmu.”

Kira mendesah, tampak kecewa.

“Baiklah, tapi jangan meremehkan kekuatan yang kau hadapi di luar sana. Dunia di luar kerajaan ini dipenuhi dengan makhluk dan kekuatan yang bahkan belum pernah kita temui.”

“Aku sudah menghadapi dunia yang keras, Kira,” jawab Hiroshi sambil melirik ke arah langit.

“Ini bukan pertama kalinya aku terjun ke dalam pertempuran, meskipun kali ini musuhnya tak terlihat.”

Kira hanya bisa terdiam. Dia tahu Hiroshi tidak akan berubah pikiran. Tanpa berkata apa-apa lagi, dia melangkah maju dan memberikan pelukan erat kepada Hiroshi. Hiroshi terkejut sesaat, tetapi akhirnya membalas pelukan itu.

“Terima kasih, Kira. Kau telah banyak membantuku.” Hiroshi melepas pelukan itu dengan perlahan, sebelum mengambil langkah menuju perbatasan kerajaan.

Di depan mereka, peta kuno yang diberikan oleh penyihir tua terbentang di atas meja batu.

Peta itu menunjukkan berbagai wilayah yang harus dilalui Hiroshi, dari hutan yang penuh misteri hingga pegunungan yang dijaga oleh makhluk raksasa. Semua jalur menuju satu titik: portal antar dimensi yang dijaga oleh Raja Iblis.

Penyihir tua itu telah memperingatkan Hiroshi tentang bahaya yang menanti.

“Wilayah ini penuh dengan kekuatan gelap. Hanya sedikit yang pernah kembali setelah mencoba melintasinya,” kata sang penyihir saat dia menunjuk lokasi portal di peta.

“Kau harus waspada, terutama dengan artefak kuno yang tersebar di sepanjang perjalananmu.”

Hiroshi menatap peta itu dengan serius. “Aku siap menghadapi semua itu.”

Penyihir tua itu menatapnya dalam-dalam sebelum tiba-tiba menyentuh tangan Hiroshi, memindahkan energi sihirnya.

“Ada satu hal yang harus kau ketahui,” katanya dengan nada serius.

“Kau memiliki kekuatan besar di dalam dirimu, kekuatan yang tersembunyi di balik ketenanganmu. Jika kekuatan itu muncul, ia bisa meledak dengan dahsyat, namun kau tidak akan bisa mengendalikannya. Kekuatan itu sangat kuat, tetapi sekarang kau seolah-olah tak memilikinya sama sekali.”

Hiroshi tetap tenang meskipun mendengar peringatan itu.

“Aku sudah terbiasa dengan kekuatan yang tersembunyi.”

Setelah itu, penyihir mulai menjelaskan tentang artefak kuno yang tersembunyi di berbagai wilayah.

Artefak-artefak ini bisa menjadi kunci untuk menghadapi kekuatan Raja Iblis dan mengakses portal antar dimensi. Namun, perjalanan ini akan panjang dan berbahaya, melibatkan makhluk-makhluk yang belum pernah ditemui sebelumnya.

Ketika pembicaraan selesai, Kira maju, ingin ikut serta. Namun, Hiroshi menggeleng.

“Perjalanan ini milikku. Kau punya tugas di sini, Kira. Kerajaan ini membutuhkanmu, dan aku tak bisa membiarkanmu terseret ke dalam perang yang belum kau mengerti sepenuhnya.”

Kira mencoba memprotes, tapi Hiroshi tak tergoyahkan. Dia tahu bahwa perjalanan ini adalah ujiannya sendiri, sebuah jalan menuju penemuan jati diri dan kemungkinan untuk pulang ke dunianya.

Saat matahari mulai terbenam di belakang pegunungan, Hiroshi akhirnya siap untuk memulai petualangannya.

Dengan peta di tangan dan hati yang teguh, dia meninggalkan gerbang kerajaan dan melangkah menuju hutan lebat yang menandai permulaan dari perjalanan panjang dan penuh tantangan.

Setiap langkah membawa Hiroshi semakin dekat pada takdirnya—sebuah takdir yang bisa membawa dia kembali ke dunianya, atau menjerumuskannya lebih dalam ke dalam kegelapan yang tak terduga.

Namun, apapun yang akan dia hadapi, Hiroshi sudah siap. Perjalanan panjangnya telah dimulai, dan dengan tekad baja, dia melangkah menuju nasib yang menantinya.

___

Hiroshi melanjutkan perjalanannya, meninggalkan jejak-jejak kecil di sepanjang hutan yang membentang luas.

Namun, hutan ini berbeda dari yang sebelumnya ia lalui—bukan Hutan Gelap yang penuh ancaman, melainkan sebuah hutan yang indah dan damai, dihiasi dengan pepohonan raksasa yang berwarna hijau muda, dan bunga-bunga liar berwarna cerah yang tumbuh di setiap sudut.

Angin bertiup lembut, membawa aroma segar dari dedaunan dan bunga-bunga yang mengelilinginya.

Cahaya matahari yang menembus celah dedaunan menciptakan pemandangan spektakuler. Burung-burung berkicau riang, dan suara air mengalir terdengar dari kejauhan, menambah keajaiban suasana hutan ini.

Hiroshi merasakan kelegaan yang jarang ia dapatkan selama petualangannya. Di tengah perjalanan penuh bahaya, hutan ini memberikan kedamaian yang menenangkan hati dan pikiran.

Dia berjalan dengan santai, menikmati keindahan alam yang mengelilinginya, meski pikiran tentang misinya kembali ke dunia asalnya tetap menghantuinya.

Namun, Hiroshi tahu bahwa perjalanannya masih panjang, dan waktu untuk menikmati momen seperti ini sangat berharga.

Setelah beberapa jam berjalan, Hiroshi mulai melihat pemandangan yang berbeda di ujung hutan. Di kejauhan, berdiri megah sebuah kerajaan dengan menara tinggi dan dinding-dinding kokoh yang mengelilinginya. Itu adalah Kerajaan tempat calista berada, salah satu kerajaan besar di wilayah ini.

Kerajaan ini terkenal dengan keindahannya, serta kekuatan militernya yang sangat dihormati.

____

Hiroshi berjalan di sepanjang dinding kerajaan, matanya tertuju pada lapangan luas di depan.

Dari kejauhan, dia bisa melihat Calista sedang memimpin murid-muridnya dalam latihan sihir dan bela diri. Mereka tampak antusias, mengikuti instruksi Calista yang penuh percaya diri.

Hiroshi tidak bisa menahan senyum saat melihatnya.

Calista selalu memiliki cara unik dalam mengajar, menggabungkan teknik-teknik bertarung dengan pemahaman mendalam tentang sihir.

Dia mengambil posisi di pinggir lapangan, menyaksikan Calista dengan cermat. Calista mengangkat tongkatnya, memanggil elemen sihir yang berkilauan di udara, sementara murid-muridnya berlatih memadukan gerakan pedang dan mantra.

Hiroshi teringat bagaimana dia terpesona oleh kemampuannya yang luar biasa dan tekadnya untuk melindungi kerajaan.

Calista tiba-tiba berbalik, dan matanya bertemu dengan Hiroshi. Senyumnya yang cerah menyebar di wajahnya.

"Hiroshi! Senang melihatmu di sini. Apakah kamu ingin bergabung dengan kami?"

Hiroshi melangkah maju, merasakan kehangatan sambutannya.

"Aku senang melihatmu juga, Calista. Aku hanya ingin melihat bagaimana latihanmu. Selalu menarik melihatmu mengajar."

"Terima kasih! Aku senang jika kamu tertarik. Sihir dan pedang adalah dua hal yang saling melengkapi. Tapi jangan ragu untuk ikut serta," jawab Calista, matanya berbinar.

Sementara latihan berlanjut, Hiroshi mendengarkan Calista menjelaskan teknik-teknik dasar kepada murid-muridnya.

Dia bisa melihat betapa besar rasa hormat dan kekaguman yang dimiliki para muridnya terhadap Calista. Setiap kali Calista menunjukkan gerakan baru, mereka tampak terinspirasi untuk mencoba dan melakukan yang terbaik.

Setelah beberapa waktu, Calista menghentikan latihan dan memanggil murid-muridnya berkumpul.

Setelah sesi latihan selesai, Calista mengumpulkan murid-muridnya di tengah lapangan.

Suasana hangat dan penuh antusiasme menyelimuti mereka. Calista berdiri di depan mereka, senyumnya menunjukkan rasa bangga.

“Baiklah, semuanya! Sebelum kita selesai hari ini, saya ingin memperkenalkan seseorang yang sangat istimewa,”

katanya, mengisyaratkan Hiroshi untuk maju. “Ini Hiroshi, seorang pejuang yang kuat dan memiliki banyak pengalaman. Dia pernah membantu saya dalam sebuah misi yang sangat penting.”

Murid-muridnya menatap Hiroshi dengan rasa ingin tahu. Beberapa dari mereka mengagumi sosoknya yang tampak tenang dan percaya diri.

“Hiroshi telah melalui banyak tantangan, dan saya yakin kita semua bisa belajar banyak darinya,” Calista melanjutkan, lalu menoleh ke Hiroshi.

“Hiroshi, mungkin kau ingin mengatakan beberapa kata?”

Hiroshi mengangguk, merasa sedikit canggung di hadapan sekelompok murid yang bersemangat.

“Terima kasih, Calista. Saya hanya ingin mengatakan bahwa setiap pengalaman adalah kesempatan untuk belajar. Jika ada di antara kalian yang ingin bertanya atau butuh bantuan, saya dengan senang hati akan membantu.”

Salah satu murid, seorang pemuda dengan tatapan berani, melangkah maju.

“Kalau begitu, Hiroshi, bagaimana kalau kita mengadakan tantangan? Aku ingin melihat seberapa kuat dirimu di medan tempur!”

Hiroshi tersenyum, merasakan semangat pertarungan dalam diri pemuda itu.

“Tantangan, ya? Tentu, saya siap. Tetapi ingat, ini hanya latihan, jadi kita harus bersenang-senang dan belajar satu sama lain.”

Calista mengamati dengan hati-hati, berharap tantangan itu akan menjadi pengalaman yang positif bagi murid-muridnya. Suasana di lapangan semakin tegang dengan semangat kompetisi yang baru saja muncul.

1
Yurika23
mampir ya thor
Yurika23: siap kak
Sapoi arts: Tentu @Yurika23 , terima kasih atas support-nya! Akan mampir juga 😊
total 2 replies
si Rajin
keren, penulisannya juga rapih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!