Umur ku baru 22 tahun bekerja di sebuah Cafe yang tidak jauh dari Kampus dan perkantoran... Jadi cafe tersebut sangat ramai dari pengunjung maha siswa dan karyawan kantor entah karena urusan pekerjaan atau sekedar meeting petinggi perusahaan.
Mama nya yang sudah tua kini tidak sanggup lagi mengurus anaknya karena kondisi tubuh mama nya yang sering bulak balik rumah sakit akhirnya Devan menerima perjodohan itu menjadi ibu sambung anaknya tapi Vano membuat jarak...
kita Lanjut di cerita saja ya ------>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kienli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27...
Cindy sudah 2 hari ini sangat lemas setiap yang dia makan di muntahkan kembali sampai mengeluarkan cairan kuning tidak ada sisa seakan sia sia dirinya memasukan makanan ke dalam tubuhnya, Devan yang selalu mendapat info dari Tasya tetang kondisi Cindy.
"Tuan... Tuan tolong." teriak bi Susi.
"Papa suara bi Susi meminta tolong..." ucap Tasya... Mereka lagi berada di kolam ikan peninggalan papi Agus Herlambang Dermawan.
"Ada apa bi.?" ucap Devan.
"Nona pingsan tuan." ucap Bi Susi yang lagi memangku pala Cindy di paha nya.
"Kenapa sama mama." ucap Tasya menangis dia sangat takut Cindy kenapa napa...
"Mama baik baik saja non papa kan lagi bawa mama kerumah sakit." ucap Bi Susi menenangkan Tasya.
30 menit berlalu setelah Cindy di bawa ke rumah sakit mami Lena serta Devina baru balik Mereka habis dari luar negri di mana Vina menuntut ilmu... Mendengar Tasya menangis mami Lena menghampiri cucu kesayangannya tersebut.
"Ada apa ini bi.?" ucap Mami Lena.
"Nona Cindy pingsan nyonya karena memang 2 hari ini nona muntah muntah seperti orang hamil." ucap Bi Susi.
"Sekarang kemana.?" ucap Devina.
"Tuan Devan membawa kerumah sakit non." ucap Bi Susi.
"Aunty Tasya takut." ucap Tasya.
"Tenang ya sayang mama pasti baik baik saja, mama kan lagi sama papa jadi Tasya tidak perlu takut." ucap Devina.
"Tasya takut aunty... Aunty bisa telepon papa.?" ucap Tasya menangis.
"Iya Dev coba Kamu telepon kakak mu sekarang." ucap Mami Lena yang ikut cemas.
"Kak Devan belom angkat mi." ucap Devina yang sudah berapa kali menghubungi kakak nya Devan.
"Telepon Bima." ucap Mami yang sangat cemas...
Sama dengan Devan Bima juga tidak bisa di hubungi sampai membuat mami Lena khawatir pada kondisi menantu nya tak lama akhirnya Devan menghubungi kembali ponsel Devina tanpa lama atau menunggu akhirnya Devina segera mengakat panggilan kakaknya.
"Hallo kak..." ucap Devina di balik ponsel yang langsung di rebut sama mami Lena.
"Van bagaimana Cindy.?" ucap Mami Lena.
"Cindy baik mi, dan lagi istirahat." ucap Devan.
"Vidio call." ucap mami Lena segera mengahlikan panggilan nya ke Vidio call... Terlihat Cindy yang lagi baring dengan tangan di pasang selang impus.
"Papa apa kata dokter mama kenapa papa.?" ucap Tasya masi ada sisa tangisnya.
"Mama baik baik saja, Tasya sama oma dan aunty dulu ya papa akan jaga mama disini." ucap Devan.
"Mama dan papa tidak pulang.?" ucap Tasya.
"Tidak papa sama mama akan menginap disini besok kami baru akan pulang..." ucap Devan menenangkan putrinya.
"Baik papa Tasya akan jadi anak baik agar mama cepet sembuh." ucap Tasya.
"Apa kata dokter.?" tanya mami Lena.
"Cindy hamil, dia hanya kekurangan asupan gizi saja mi tapi mami tenang saja semua baik baik saja." ucap Devan.
Mami Lena mengoceh pada Devan yang tidak ada perhatian atau peduli dan merawat istrinya saat hamil sampai membuat Cindy pingsan... Devan hanya diam karena memang selama 2 bulan ke jadian itu Devan sangat tambah dingin pada Cindy.
"Baik lah mi aku akan menutup panggilan ini." ucap Devan mengakhiri panggilan nya.
Devan hanya menatap Cindy yang masih terpejam sebenarnya Cindy tadi sudah sadar hanya tubuhnya sangat lemes sehingga Cindy tertidur lagi... Pagi tiba Cindy yang melihat Devan tidur di sofa karena mereka memang tidur di kamar VVIP...
Terimakasih sudah mampir....