NovelToon NovelToon
Reinkarnasi Super Jenius Kultivasi 2

Reinkarnasi Super Jenius Kultivasi 2

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Fantasi Timur / Dikelilingi wanita cantik / Epik Petualangan / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:245.1k
Nilai: 4.9
Nama Author: Soccer@

Satu tahun telah berlalu, banyak hal yang terjadi. Namun Chen Xuan, pangeran sampah dari Istana Raja Chen telah bangkit menjadi praktisi terkuat di usia 18 tahun. Mengguncang Benua Timur dengan Pedang Penguasa Naga Hitam. Menghancurkan Faksi Laut Biru dan mempermalukan mantan tunangannya yang telah menghina ibunya.

Tapi meski demikian, setelah semua itu berakhir. Chen Xuan masih harus terus maju. Membuka rahasia besar tentang masa lalu dan masa mendatang, memenuhi janjinya kepada Ling Xia, serta mencari keberadaan ibunya.

Namun di saat janji begitu penting, Chen Xuan sekali lagi di hadapkan dengan pilihan sulit antara melindungi anaknya yang akan lahir atau terus maju dengan hati dingin ke arah takdir yang di tentukan!!.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Soccer@, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 20 ~ YAN RUO ~

Chen Xuan memantau medan pertempuran dengan cermat, melihat barisan tentara Aliansi Xuan yang terus berkurang di bawah hujan panah Qi dari tentara kekaisaran. Dengan ekspresi serius, ia berpaling kepada Yan Fang dan berkomando.

"Yan Fang, panah Qi tersebut sangat berbahaya bagi praktisi Dao Spirit Master! Segera perintahkan mereka yang berada di ranah Dao Spirit Grandmaster untuk membentuk tim perlindungan. Satu Dao Spirit Grandmaster harus melindungi setidaknya sepuluh praktisi Dao Spirit Master dari serangan panah Qi tersebut!"

Yan Fang mengangguk cepat dan segera melaksanakan perintah Chen Xuan. Ia memanggil beberapa Dao Spirit Grandmaster terkuat dan memerintahkan mereka untuk membentuk barisan pertahanan guna melindungi rekan-rekan mereka yang lebih rentan.

Yan Fang, sebagai penatua Klan Yan sekaligus Jenderal Besar militer kekaisaran, memiliki pengalaman luas dalam pertempuran. Dia cepat memahami strategi Chen Xuan dan tanpa ragu mengatur formasi tentara.

Dengan perintah singkat dan tepat, Yan Fang memobilisasi pasukan elitnya. "Bentuklah formasi Perisai Emas!" teriaknya. "Kita harus melindungi praktisi Dao Spirit Master dari serangan panah Qi musuh!"

Tentara kekaisaran bergerak cepat, membentuk formasi pertahanan yang kuat. Mereka membentuk barisan melindungi praktisi Dao Spirit Master, memastikan keselamatan mereka. Yan Fang sendiri berdiri di garis depan, memantau situasi dan siap menghadapi serangan musuh.

Dengan sigap, para praktisi Dao Spirit Grandmaster melepaskan Qi tempur yang mengalir dalam tubuh mereka. Cahaya emas yang cemerlang memancar dari tangan mereka, membentuk pelindung perlindungan yang kuat di atas kepala para praktisi Dao Spirit Master.

Pelindung emas tersebut berbentuk kubah, melindungi mereka dari serangan panah Qi musuh. Sementara itu, para praktisi Dao Spirit Grandmaster terus bergerak maju, membawa rekan-rekan mereka ke arah pasukan tentara kekaisaran yang telah membentuk formasi Perisai Emas.

Dengan perlindungan yang kuat, para praktisi Dao Spirit Master merasa aman dan dapat fokus pada pertempuran. Mereka siap membalas serangan musuh dengan kekuatan penuh.

"Clang ... Clang ... Clang!"

Suara gesekan logam yang tajam dan menggetarkan telinga terdengar ketika panah Qi membentur dinding pelindung emas di atas kepala pasukan Aliansi Xuan. Panah-panah tersebut terpantul dengan kuat, menciptakan efek cahaya yang menyilaukan ketika energi Qi mereka bertabrakan dengan kekuatan pelindung.

Dinding pelindung emas itu bergetar sejenak, namun tetap kokoh dan tidak retak, menunjukkan kekuatan dan ketangguhan para praktisi Dao Spirit Grandmaster yang menciptakannya. Pasukan Aliansi Xuan merasa lega dan aman di balik perlindungan tersebut, siap menghadapi serangan berikutnya.

Dengan langkah cepat dan pasti, pasukan Aliansi Xuan terus maju, menutup jarak dengan pasukan kekaisaran. Udara di sekitar mereka terasa tegang, dipenuhi dengan energi permusuhan dan keinginan untuk menang.

Pasukan Aliansi Xuan membentuk formasi serangan yang rapi, dengan para praktisi Dao Spirit Master di garis depan, diikuti oleh prajurit-prajurit berat dan ringan. Mereka siap menghadapi pasukan kekaisaran dengan kekuatan penuh.

Sementara itu, pasukan kekaisaran juga siap menghadapi serangan tersebut. Mereka membentuk formasi pertahanan yang kuat, dengan panah-panah Qi siap diluncurkan dan pedang-pedang teracung ke depan. Pertarungan besar akan segera dimulai.

Melihat pasukan Aliansi Xuan yang semakin mendekat, Pelindung Hitam mengangkat tangannya ke atas dan melambaikannya dengan kuat. Matanya berkilauan dengan semangat perang.

"Maju!" teriaknya dengan suara yang menggelegar, memecahkan kesunyian di medan pertempuran.

Suara perintahnya menggema di seluruh medan perang, membangkitkan semangat pasukan kekaisaran. Prajurit-prajurit tersebut menyambut perintah tersebut dengan teriakan perang yang menggetarkan, menghentakkan kaki mereka ke tanah dan melangkah maju dengan pasti.

Panah-panah Qi bersinar terang, siap diluncurkan ke arah musuh, sementara pedang-pedang tajam teracung ke depan, siap menghantam. Pertarungan besar pun dimulai.

Pasukan Aliansi Xuan menyerbu ke dalam pertahanan pasukan kekaisaran dengan kekuatan brutal, memicu bentrokan sengit dan pertarungan jarak dekat yang mengerikan. Suara dentingan logam dan ledakan gelombang Qi menggema di seluruh area, menciptakan kekacauan yang mencekam.

Teriakan menyakitkan dan jeritan kesakitan terdengar di antara suara benda tajam yang menusuk tulang dan daging. Darah berceceran di tanah, menciptakan pemandangan yang mengerikan. Prajurit-prajurit bertarung dengan desperasi, saling menusuk dan memukul dengan kekuatan terakhir.

Gelombang Qi yang kuat menyerang dari kedua sisi, menciptakan ledakan-ledakan dahsyat yang menggetarkan tanah. Awan debu dan asap menutupi medan perang, membuat pandangan menjadi kabur. Suara gemuruh dan dentingan logam terus menggema, menciptakan suasana perang yang semakin mencekam.

Pada saat ini, kedua kelompok elit, yakni Chen Xuan dan Pelindung Hitam, masih berdiam diri, tidak terlibat dalam pertempuran. Mereka berdiri di posisi strategis, memantau perkembangan pertempuran dengan serius dan cermat.

Mata mereka tajam, menganalisis setiap gerakan dan strategi lawan. Wajah mereka serius, tidak menunjukkan emosi. Mereka menunggu momen yang tepat untuk memasuki pertempuran dan membalikkan keadaan.

Suasana tegang terasa, keputusan penting akan segera diambil. Kedua kelompok tersebut siap mengubah jalannya pertempuran.

Di tengah kerumunan tentara yang bertarung dengan intens dan berkejam, seorang wanita cantik dan tangguh menonjol di antara para prajurit. Gerakannya gesit dan lincah, menghindari serangan musuh dengan mudah. Setiap tebasan pedangnya tepat dan mematikan, menelan tiga atau empat musuh sekaligus.

Wanita itu, dengan rambut panjang tergerai dan mata berapi, memimpin pasukan Aliansi Xuan dengan keberanian dan keahlian tak tertandingi. Pedangnya berkilauan di bawah sinar matahari, meninggalkan jejak darah dan kehancuran di belakangnya.

Pasukan kekaisaran terkejut dan terintimidasi oleh kekuatan dan ketangguhannya, mulai meragukan kemampuan mereka untuk menghadapinya. Kerugian besar mereka semakin meningkat, semakin melemahkan moral dan kekuatan mereka.

Melihat wanita itu, sedikit kejutan dan keheranan melintas di pupil mata Chen Xuan. Dia menatapnya dengan intens, seolah tidak percaya pada apa yang dilihatnya.

"Yan Ruo," katanya dengan suara pelan, ekspresi aneh campuran antara kekagetan dan kenangan pahit. Matanya terus menatapnya, seolah mencari jawaban atas pertanyaan yang tak terucapkan.

Xu Murong yang berdiri di sisi Chen Xuan juga mengerutkan kening, lalu diam-diam melirik Chen Xuan dengan ekspresi penasaran dan ingin tahu. Dia ingin melihat seperti apa reaksi Chen Xuan.

Semua orang di Dinasti Chen memahami dengan baik hubungan kompleks antara Chen Xuan dan Yan Ruo. Mereka adalah kekasih masa kecil yang sangat dekat, bahkan ditunangkan. Namun, hubungan tersebut berakhir dengan tragis - penuh penghinaan dan kekecewaan. Perpisahan itu meninggalkan luka yang dalam dan memori pahit bagi Chen Xuan.

Xu Murong berkata dengan nada lembut yang menyembunyikan ketajaman, "Dia sepertinya sudah tidak membencimu lagi, Chen Xuan." Matanya bersinar dengan rasa ingin tahu.

Mendengar kata-kata Xu Murong yang terdengar lembut namun menyimpan ketajaman, Chen Xuan merasakan getaran ancaman yang tak terucapkan di baliknya, membuatnya waspada.

Chen Xuan tersenyum, lalu dengan lembut berkata: "Benci atau tidak, itu tidak ada hubungannya denganku."

...

1
angin kelana
lanjut thor,aku mendukungmu/Good/
Baca Novel01
Ayahnya yg kultivasinya lebih tinggi aja bisa terdekteksi auranya oleh Xuan chen, masa sih yg spirit ancestor gak kedeteksi? jangan dibuat lucu dong thor
Sigit Mangkubumi
apakah bisa lolos...
aris pang
lanjut sja
Wildan Hamdani
astaga... kau lagi Han..!!! kenapa kamu bawel Sih..
aris pang
siipppp
Dirman Ha
tu ttg hooh
Dirman Ha
gi dy i
Darus Sutriatno
nikmati aja baca dg santai
Dirman Ha
cg dy j za
Dirman Ha
cy dy deeh
Dirman Ha
cy tu aq
Dirman Ha
u xa h
Dirman Ha
cy huu dw
Dirman Ha
cg tu i
Dirman Ha
cg biii
Dirman Ha
dy huuh
Dirman Ha
cy ni di
Dirman Ha
cy Hi ddu
𝓖𝓮𝓻𝓪𝓵𝓭𝓮𝓷𝓪
nasibmu olo chen xuan udah dihadang aja
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!