WARNING BUKAN UNTUK BOCIL ❤️❤️
YANG DIBAWAH UMUR
MOHON UNTUK JANGAN BACA NOVEL INI!!
KARENA INI NOVEL KHUSUS UNTUK KAUM IYA-IYA 😝
TERIMA KASIH!! SELAMAT MEMBACA!!
ANNABELLA TASYA KUSUMA pegawai di salah satu perusahaan terbesar di Indonesia yang terletak di Jakarta ini sudah mengabdi di perusahaannya selama hampir 4 tahun.
Pekerjaannya lancar dan mengasyikan. Dia sangat mencintai pekerjaannya. Dia orang yang mudah bergaul, itu yang membuat dia sangat akrab dengan rekan-rekan di devisinya, yaitu devisi keuangan.
Tapi semua itu berubah, ketenangan di usik. Dia merasa diawasi, dikekang, dan diperlakukan tidak adil oleh CEO baru di perusahaannya.
Mampukah Tasya bertahan, atau Tasya memilih untuk keluar dari perusahaan nya itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ssyptr, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE 1 - TASYA
Kring....kring....
Suara alarm terdengar di kamar bernuansa pink-blue milik gadis cantik bernama Tasya.
Tangan gadis itu mencari alarm di atas balas di sebelah ranjang tidur miliknya.
"Hoaaamm" gadis itu menguap lebar sambil meregangkan otot-ototnya dengan keadaan mata yang masih terpejam.
Tok..tok..tok..
"Kak bangun, ayo sarapan. Nanti telat lagi berangkat kantornya" teriak seseorang yang berada di balik pintu kamar gadis itu.
Merasa masih tidak ada jawaban, seseorang
itu masih berteriak-teriak dan menggedor-gedor pintu kamar gadis itu.
"Iya dek, ini kakak udah bangun" jawab Tasya. Ya gadis itu adalah Tasya yang dibangunkan oleh adiknya Lula.
"Buruan kak, aku ini udah mau telat" ujar Lula sambil mengerucutkan bibirnya kesal.
Cklek..
Pintu kamar terbuka, tampak 2 orang gadis yang satu sudah berseragam SMA lengkap, tapi yang satunya masih menggunakan piyama tidur sama rambut yang acak-acakan.
"Ya ampun kak, ini udah jam setengah 7. Bisa telat aku ini!" kata Lula sambil menghentakkan kakinya.
"Iya udah, kamu kebawah dulu langsung sarapan. Kakak bakalan mandi sekarang" jawab Tasya yang sudah menutup pintunya kembali dan masuk kedalam kamar mandi.
"Huftt!! Bakalan terlambat deh hari Senin ini, mana upacara lagi sekarang" gerutu Lula.
15 menit kemudian
Tasya menuruni tangga dan menuju meja makan mereka. Terlihatlah Lula yang memakan nasi goreng dengan lahap.
"Ayo berangkat sayang!" kata Tasya yang sedang mengolesi selai di roti yang dia ambil lalu melahapnya.
Lula meminum habis susunya lalu segera membawa piring kotornya ke wastafel dan mencucinya. Setelah selesai ia mengambil tas ranselnya.
"Ayo kak!" seru Lula.
Mereka berdua berjalan beriringan menuju mobil mereka. Selama berjalanan mereka berdua tak henti-hentinya menyanyi lagu yang di putar di radio mobil Tasya.
"Udah sampai, kamu sekolah yang bener. Jangan neko-neko, gak usah sok-sokan pacaran. Jang..." ucapan Tasya di potong dengan cepat oleh Lula.
"Jangan bolos pelajaran, jangan males, gak boleh kurang ajar sama guru, jangan tidur waktu pelajaran dimulai. Please deh kak, kakak selalu bilang ini kalo nganterin aku. Aku udah tau kali" jawab Lula kesal.
"hehehehe, maaf ya sayang. Yaudah sana nanti telat." kata Tasya sambil menyengir.
Lula menyalami tangan Tasya dan turun dari mobil. Setelah itu mobil Tasya melesat menuju kantornya.
"Pagi neng Tasya." sapa pak Udin, satpam di perusahaannya.
"Selamat pagi pak." jawab Tasya sambil tersenyum lalu melaju membawa mobilnya ke basement parkiran karyawan.
"Itu mukanya neng Tasya kayak Barbie begitu ya. Putih mulus kayak porselin." kata pak Udin sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
Setelah memarkirkan mobilnya, Tasya tampak memperbaiki tatanan rambutnya sebelum keluar dari mobil.
"Gak ngerti lagi, kenapa aku bisa cakep begini. Hahaha" kata Tasya sambil tertawa melihat dirinya dicermin.
'Ya ko bukan kita yang muji diri sendiri, mana ada yang mau diri kita.' kata Tasya dalam hati.
Setelah itu, Tasya keluar dari mobil dan berjalan menuju kantornya. Saat pertama masuk di lantai 1 kantornya banyak orang yang menatap takjub kearah Tasya.
Para laki-laki sangat mengagumi wajah cantik dan alami Tasya. Sedangkan kaum hawa banyak yang merasa iri dengan kecantikan Tasya.
Di sepanjang jalan menuju devisinya di lantai 7, tanya hanya tersenyum manis ke semua orang dengan sopan. Hingga pintu lift terbuka Tasya memencet angka 7 dan sampailah dia di devisinya. Yang langsung di sambut oleh rekan kerjanya.
"ini nih bidadari kita udah Dateng." kata Bagas.
"Iya nih, Lo kok tiap hari makin cantik aja sih sya!" sahut Dinda.
"Yailah, si buruk rupa kayak kita bisa apa Din..." jawab Mela.
"Gaada yang nandingin Tasya di kantor kita." sabut Vino.
Bagas, Vino, Dinda, Mela adalah rekan kerjaku di devisi ini. Mereka bisa dibilang teman seperjuangan sejak 3 tahun aku bekerja disini.
"Apaan sih, lebay banget masih pagi. " jawab Tasya santai sambil mengecek email yang masuk di komputernya.
"Eh, denger-denger kita ada bos baru"
---------------------------------------------
SEMOGA SUKA YA SAMA CERITA INI.
DUKUNG CERITA INI DENGAN CARA VOTE+KOMEN+LIKE.