Penyesalan terbesar karna telah salah mempercayai seseorang, Tunangan yang begitu di cintai nya menghianatinya padahal Ia sudah membuang satu-satunya Orang berharga dalam hidupnya yang seperti Keluarga baginya hingga meninggalkan dia untuk selama nya.
"dimana ini?" gumam Natalia celingukan memperhatikan sekitar.
Natalia Kembali ke masa lalu sebelum petaka itu terjadi, Natalia membalaskan dendamnya pada Orang yang telah menghianatinya.
ikuti kisahnya ya? bagaimana kisah cinta Natalia? Orang yang di masa kehidupan pertama telah Ia khianati demi Tunangan bajing*nnya kini takdir seolah menghukum Natalia dengan begitu mencintainya, akankah mereka bisa bersatu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sucii Amidasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Akting Natalia
Natalia menggeleng kepalanya, "maaf ya Vinne aku mengusirmu tadi malam, tadi malam kepalaku benar-benar sakit dan rasanya aku akan mati malam itu juga."
"sakit apa?" tanya Kean dan Vinne serentak.
Natalia menatap keduanya bergantian, "kalian benar-benar serasi ya?" senyum sinis Natalia seketika membuat Vinne dan Kean berubah panik.
"mana mungkin, Lia..! kamu kan menyukai Kean mana mungkin aku merebutnya darimu." bela Vinne terlihat memang begitu takut akan sesuatu.
Natalia menatap Vinne dan Kean cukup lama bahkan sorot matanya itu berhasil membuat Kean tidak nyaman seolah Natalia sedang mencoba mengulitinya.
"sial..! sebenarnya apa yang di katakan Pamannya itu sampai Lia berubah begini? Lia tak mungkin percaya Pamannya itu kan?" batin Kean yang tangannya mulai basah dengan keringat.
"ke-kenapa kamu menatap kami begitu Lia?" tanya Vinne sedikit meninggi.
Natalia tersenyum lalu bersedekap dada, "tidak ada." jawab Natalia masih memandang keduanya begitu jelas sedang curiga pada mereka berdua.
"kenapa kamu begini Lia? apa karna kami datang berdua? aku dan Lia ini cuma sahabatan dari kecil, aku tak menyukainya sama sekali." bela Kean tampak mulai panik.
Natalia melihat keringat di kening Kean, Ia di kehidupan pertamanya begitu mencintai Kean jadi apapun yang terlihat di ekspresi Kean akan langsung Natalia sadari apalagi kalau Kean sedang gugup.
di Kehidupan Kedua ini Perasaan Cinta yang begitu besar itu telah terbunuh dengan penghianatan mengerikan yang di lakukan oleh Kean, sorot mata benci dan merendahkan Kean masih terngiang di benak Natalia begitu jelas menjelang ajalnya itu lebih menyakitkan dari luka irisan jenis apapun.
"iya Lia, sebenarnya apa yang Pamanmu katakan tentang kami? kenapa kau lebih mempercayainya?" tanya Vinne menuduh Steven adalah dalang dari perubahan Natalia.
Natalia tersenyum miring, "akhirnya kalian buka juga kata-kata itu, kenapa tak dari tadi? aku udah begitu mual saat ini karna berada di Ruangan yang sama dengan kalian." batin Natalia.
"kenapa dengan Paman? aku tak berubah karna Paman, aku sadar ternyata kau tak tulus padaku Vinne." kata Natalia dengan wajah polosnya yang meyakinkan.
Vinne memukul meja dan berdiri ditempat, "apa maksudmu bicara begitu Lia? kenapa aku tak tulus?"
"bukan Paman yang merubahku tapi kau Vinne." kata Natalia membuat Vinne terbelalak apalagi Kean menatap tajam Vinne yang membuat Natalia seperti itu.
"ak--aku? apa yang aku lakukan?" tanya Vinne kembali duduk dengan tangan terkepal kuat dibawah meja menekan emosinya.
"sebelum aku tenggelam di Bar itu aku melihat kau tertawa Vinne, aku menjerit meminta tolong padamu tapi kau malah tertawa dengan mereka semua. kau ingin melihatku mati didepan matamu kan?"
Natalia berakting seakan-akan Ia begitu trauma dengan kejadian tenggelamnya malam itu hingga Ia terbaring di tempat tidur.
Deg..!
"Lia? aku cuma bercanda aja saat itu, bukankah kau baik-baik aja." bela Vinne dengan nada meninggi.
Natalia menggeleng, "aku nyaris mati dan bertemu dengan malaikat maut katanya.. katanya....?" Natalia tak mengatakan apa-apa hanya menundukkan kepalanya dan menangis terisak-isak.
"Lia?" Kean bangkit dari duduknya menghampiri Natalia bahkan memegang kedua bahu Natalia.
Natalia memejamkan matanya, "jijik...? aku jijik, aku tak tahan." batin Natalia tak kuasa menahan rasa tak ingin di sentuhnya oleh Kean.
Natalia bangkit dari duduknya sehingga tangan Kean terlepas dari bahu Natalia.
"Ka--Kalian? katanya Kalian? Kalian lah yang akan menjadi kesialan dalam hidupku hingga aku masuk ke lubang Neraka terdalam, aku tak mau itu..! aku melihat bagaimana Neraka itu." Natalia berteriak menunjuk-nunjuk wajah Kean dan Vinne ketakutan.
Kean terbelalak bahkan Vinne pun begitu syok.
"ahhh??! ahhh!! aku tak mau melihat Neraka itu, Ahhh." Natalia menjerit histeris seolah-olah Ia memang mengalami hal itu.
Vinne dan Kean saling melihat satu sama lain lalu mencoba mendekati Natalia yang berlari ketakutan bahkan ekspresinya itu begitu jelas sangat trauma melihat mereka.
Buuggh..
Natalia sampai menabrak pintu yang gagangnya cukup tajam dan keningnya jadi berdarah lalu Kean berteriak memanggil Natalia sambil menghampiri Natalia.
"lepaskan aku..!" Teriak Natalia mendorong kuat tubuh Kean yang memegang kedua bahunya.
Kean melangkah mundur menatap Natalia yang memang benar-benar tak mau di sentuh olehnya.
"ka--kalian? ak--ak-aku takut pada kalian, jangan membawaku masuk Neraka..! aku tak mau." teriak Natalia dengan raut wajah memerah dan air mata yang mengalir deras tanpa henti belum lagi sorot matanya yang begitu ketakutan.
Kean bisa melihat tubuh Natalia bergetar hebat seolah-olah Natalia memang melihat Neraka itu, Natalia tak sepenuhnya bohong tapi Ia harus seperti itu demi melindungi Pamannya yang bisa saja menjadi target mereka untuk di habisi.
Akting Natalia yang begitu meyakinkan sampai Kean mematung dan Vinne membeku tak bisa mengeluarkan sepatah dua kata, pantas saja Natalia berubah begitu dingin saat Vinne datang ternyata Natalia sempat ingin dibawa malaikat maut.
"sial..! kenapa dia tak mati aja?" batin Vinne mengepalkan tangannya kuat-kuat.
"ku harap kalian tak pernah muncul lagi didepanku." kata Natalia berbalik pergi membuka pintu Ruangan itu lalu berlari dengan langkah terseok-seok bahkan Kean bisa melihat Natalia tak menoleh sama sekali seakan-akan semua yang Natalia alami itu nyata.
"sialan..! kenapa dia tak mati aja? kenapa Malaikat maut itu membongkar rencana kita? sekarang bagaimana cara kita mengelabuinya? anak itu berubah seperti melihat monster pada kita tadi." teriak Vinne mengacak-acak meja makan.
Makanan tiba tapi Natalia sudah pergi dan Vinne juga Kean di paksa membayar tagihan makanan yang telah mereka pesan, Vinne begitu marah karna harga makanan itu begitu mahal dan memaki Natalia yang tak bayar makanan itu padahal Ia sendiri yang memesannya.
.
Natalia yang berakting ketakutan tiba di dalam Mobil dengan ekspresi dinginnya yang berbeda dari hal tadi.
"ini masih awal bagi kalian, akan aku buat kalian melihat Neraka itu di dunia ini."
Natalia seakan tak merasakan lagi rasa sakit di kepalanya, Natalia sanggup melukai tubuhnya sendiri demi membuktikan dirinya tak berbohong sebab Natalia yang mereka kenal adalah Natalia yang polos, lugu dan jujur sehingga mereka pasti tak akan percaya kalau Natalia hanya sekedar bicara dan menyangkal bahwa Steven tak terlibat dengan perubahan Natalia saat ini tanpa akting yang begitu gila ini.
Natalia mengendarai Mobilnya dengan ekspresi dinginnya seakan ingin menelan jalanan besar yang ada didepannya saat ini juga.
Natalia hendak kembali ke Rumah tapi ketika Ia sadar tangannya berdarah langsung ke Puskesmas terdekat mengobati keningnya yang terluka.
"apa tak sakit Nona?" tanya Dokter yang menjahit luka Natalia tanpa obat bius karna stok obat biusnya habis.
"tak apa." jawab Natalia tersenyum kecil.
"aku udah merasakan hal yang lebih menyakitkan dari luka ini Dok." batin Natalia.
Dokter itu pun membantu Natalia turun lalu memberi resep obat dan Natalia kembali ke Rumah, sebenarnya Natalia ingin menemui Steven tapi Ia ingat kemarin Natalia juga membuat Steven tak bekerja jadi Ia tak mau membuat pekerjaan Steven bertambah banyak.
"sebenarnya aku bisa membantu Paman tapi aku tak boleh menolongnya secara terang-terangan, nanti Paman akan curiga ada yang salah denganku." gumam Natalia sambil melangkah keluar dari Mobilnya yang ada di Parkiran Rumah Panelly.
KAN lumayan uangnya Wkwkwkkw
kalo bisa sambil Live video ( jadi ga bisa apa² mereka berdua Wkwkwk 🤣)
Tapi kalo muka Tembok meh BEDA
aku mampir lgi😊