Kehidupan Brian yang menjadi pemuda begajulan dan merupakan anggota geng motor, tiba-tiba berubah total saat sang ayah mengusirnya dari rumah. Dia terpaksa belajar mandiri dengan menjadi kurir pengantar makanan untuk menyambung hidup.
Sialnya, malam itu dia terjebak dengan seorang perempuan mandiri bernama Naomi yang mendapat fitnah dari tetangganya. Mau tak mau Brian dan Naomi harus menikah karena fitnah itu.
Namun, baik Brian maupun Naomi tak ada yang mau mengumumkan pernikahan mereka dan merahasikannya sampai waktu berpisah tiba. Akankah mereka sanggup merahasiakan pernikahan itu sampai akhir?
cek visual di ig @ittaharuka
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itta Haruka07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bad Boy | Bab 21
Naomi baru menyadari kalau dirinya memiliki tetangga yang super julid. Suara teriakannya barusan pasti didengar jelas oleh si tetangga. Akan tetapi, seharusnya mereka tidak perlu khawatir lagi. Bukankah mereka sudah resmi menikah?
Brian masih membekap mulut Naomi dengan tangannya. Namun, karena keseimbangannya yang tidak terjaga, juga tangan Naomi yang terus bergerak memukulinya, Brian akhirnya jatuh di atas tubuh Naomi. Keduanya sekarang dalam posisi yang saling berhadapan dengan jarak yang teramat dekat.
Mata Naomi menatap ke dalam mata Brian yang mengunci pandangannya. Sementara Brian, melihat bayangannya sendiri lewat mata indah istrinya. Kedua manusia itu mulai merasakan rasa nyaman yang membuat dada mereka berdebar keras saling beradu.
Tidak bisa dipungkiri sebagai laki-laki normal, tentu saja tubuh Brian bereaksi karena berdekatan dengan seorang gadis cantik, wangi, dan berkulit bersih seperti Naomi. Apalagi, mereka memang sudah sah menjadi suami istri, adik kecil Brian yang belum pernah tersentuh wanita tentu meronta-ronta.
Sungguh indah wajah Naomi saat ini, membuat jakun Brian naik turun menelan saliva berkaki-kali. Jantungnya benar-benar tak terkendali, dan setan di kepalanya sudah berbisik merdu menyuruhnya untuk mencium bibir tipis dengan aroma ceri di hadapannya.
Namun, Brian tak memiliki nyali sebesar itu. Apalagi, Naomi sangat galak padanya dan terlebih perjanjian mereka yang akan membuat rumit.
Cukup lama keduanya terdiam dan saling menikmati tatapan mata, sebelum akhirnya Naomi tersadar lebih dulu.
Dengan mata melotot, wanita itu mendorong tubuh Brian agar menjauh darinya. “Apaan sih? Pakai acara jatuh segala!” protesnya meski hatinya mulai merasakan debaran aneh melihat wajah suami berondongnya yang tampan.
Brian menghela napas berat dan bangun dari tubuh Naomi. “Namanya nggak sengaja, makanya jangan teriak-teriak, Mbak!”
Tubuh tinggi dengan postur proporsional itu bergerak mundur menjaduhi Naomi. Tiba-tiba, handuk yang menutupi tubuh Brian terlepas.
Tepat di hadapan Naomi mengacung benda mirip belalai gajah yang panjang dan besar. Naomi makin berteriak karena ini pertama kalinya melihat sesuatu yang lain yang menurutnya asing dan aneh.
“Brian, kamu gila! Messsum!”
Naomi makin tak terkendali, dan Brian spontan menutup mulut wanita itu lagi. Tapi, gerakan Brian yang spontan membuat Naomi tak siap dengan serangannya. Wanita itu berusaha menghindar meski gagal, sampai kepalanya terbentur tembok.
“Ah, sakit Brian!”
“Aduh maaf, Mbak nggak sengaja!” Brian dengan wajah panik menyentuh kepala Naomi dan mengusapnya.
“Kamu jahat!”
Naomi memukul lengan Brian dengan keras berkali-kali. Sadar ini akan menjadi masalah besar, Brian pun kabur ke kamar mandi untuk berganti baju dan meninggalkan istrinya yang sibuk mengusap kepala.
“Nanti sajalah minta maaf lagi!” gumam Brian saat akan melangkah masuk kamar mandi.
Sementara itu, Lisa dan suaminya yang tengah makan malam, mendengar jelas teriakan Naomi. Dalam pikiran mereka, Brian dan Naomi pasti sedang memadu kasih.
“Kayaknya suami Naomi kasar ya!” kata suami Lisa tanpa sadar.
Lisa mendengus kesal dan melirik suaminya dengan tajam. “Ya namanya masih muda. Suaminya kan masih anak-anak. Kamu iri ya sama suaminya Naomi?”
Rupanya kejadian handuk jatuh itu tak hanya menciptakan keributan di keluarga Naomi, tapi Lisa juga jadi ribut lagi dengan suaminya.
***
Usai berganti baju, Brian menemui Naomi yang saat ini tengah merajuk. Masih tergambar jelas di kepalanya bagaimana bentuk senjata Brian yang membuat pikirannya ke mana-mana.
Berkali-kali wanita itu menggelengkan kepala dan memejamkan mata kuat-kuat untuk mengusir bayangan itu dari kepalanya. Namun, yang ada justru semakin terbayang-bayang. Ah, kesalnya.
“Mbak!” panggil Brian setelah beres dengan pakaiannya.
Naomi masih ngambek. Dia melengos dan mengabaikan Brian. Rasanya ingin marah, tapi tidak tahu alasannya apa.
“Makan yuk! Keburu nggak enak nanti!” ajak Brian berusaha mencari topik agar Naomi tak membahas insiden barusan.
“Males!”
Brian melangkah menuju belakang pintu tempatnya menggantung tas berisi uang dan sebagainya. Dia mengambil uang yang tadi dia kumpulkan hasil dari mengantar makanan dan juga tips dari pelanggannya. Lalu, dia pun menyerahkan sebagian besar uang itu pada Naomi.
“Mbak, ini uang belanja kamu! Nanti kalau habis, aku akan kasih lagi!” kata Brian sembari menyerahkan uang hasil keringatnya itu pada Naomi.
Naomi meicingkan mata pada Brian dan dengan kesal bertanya, “Kamu kasih aku nafkah lahir, biar aku kasih kamu nafkah batin, gitu?”
***
Saling mengasihi mbak, kasihan dedeknya Brian 😂😂