Lima puluh ribu tahun yang lalu terjadi perang besar yang melibatkan semua aliran seni beladiri di Medan Perang Asyura.
Dewi Pedang Yuanxin, yang berhasil menjadi peri pedang terkuat juga harus gugur di dalam medan tempur. Namun sebelum kematiannya, dia melepaskan jiwanya untuk berkelana mencari pewaris agar aliran pedang yang sebenarnya tidak menghilang dari dunia ini.
Lima puluh ribu tahun kemudian, Juan Bai yang tidak memiliki akar spiritual dan diafragma bertemu dengan wanita cantik di dalam mimpinya.
"Apakah kamu ingin berkultivasi pedang?"
"Yah, Aku ingin membalas dendam orang yang telah membantai keluargaku, dan menjadi orang kuat yang tak terkalahkan!"
Lalu, bagaimana kisah Juan Bai selanjutnya?
Simak terus ceritanya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jazzy bold, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28 Menginginkan Banyak Pedang
"Apa itu kompetisi Qinglong? Aku tidak begitu paham." Juan Bai menatap Qin Hao dan bertanya dengan bingung.
Qin Hao berujar, "Kompetisi Qinglong adalah pertarungan antar para jenius keluarga untuk mendapatkan sumberdaya, selain itu juga untuk menentukan peringkat keluarga di wilayah Tianmen kita."
"Sebulan lagi akan di adakan pertandingan Qinglong, sementara kami tidak ada perwakilan. Sebelumnya aku berniat mengirim Yun Xiao, namun aku menggagalkannya."
Juan Bai merasa sedikit aneh dan bertanya, "Kenapa di gagalkan? Aku ini juga bukan orang keluarga Qin, bagaimana bisa mewakilkan kalian?"
Qin Hao berujar, "Kamu memang bukan anggota keluarga Qin, tapi jika kamu adalah menantu keluarga Qin maka boleh berpartisipasi."
"Aku menggagalkan Yun Xiao tentunya karena mengetahui bahwa yang akan ikut berpartisipasi kali ini semuanya memiliki bakat tinggi. Yang paling rendah mereka berada di ranah ke 9 alam Pemurnian, dan yang tertinggi berada di alam Pemahaman tingkat menengah atau mungkin lebih."
"Kultivasi Yun Xiao baru berada di tingkat kedelapan alam pemurnian, jadi jika di paksa ikut pun hanya akan berada di peringkat paling akhir, jadi aku berfikir untuk mengirim dirimu untuk mewakilkan keluarga Qin kami. Tentunya aku tidak akan secara gratis membiarkanmu mewakili keluarga Qin kami, aku akan membantu membayar hutang keluarga Ling dan menebus istri orang yang bernama Ling Zhei itu."
"Selain itu, akan ada hadiah lain. Intinya kami hanya berharap kamu masuk peringkat 10 besar itu sudah cukup!" Ucap Qin Hao.
"Tapi, aku bahkan tidak bertunangan dengan Yun Xiao, apalagi menikah. Lalu bagaimana bisa di sebut menantu?" Juan Bai merasa bingung.
Tidak masalah jika membantu untuk memperebutkan sumberdaya, toh Qin Hao telah menyelamatkan nyawanya. Namun jika mengaku-ngaku sebagai menantu keluarga Qin itu akan sangat aneh.
"Itu tidak masalah." Qin Hao berujar, "Kalian bisa bertunangan dulu. Jika kalian berjodoh kalian bisa menikah, namun jika tidak berjodoh juga tidak masalah. Anggap saja kamu melakukan ini untuk membantu keluarga kami."
Setelah bimbang untuk waktu yang lama, akhirnya Juan Bai mengangguk, "Baik, aku setuju." Juan Bai berujar, "Tapi aku punya syarat."
"Katakan!" Ucap Qin Hao.
Dia tidak menyangka Juan Bai akan mengajukan syarat pada mereka. Jika Juan Bai mengajukan syarat yang berlebihan, maka dia tidak akan berbelas kasih padanya.
Juan Bai tentu saja tidak mengetahui bahwa Qin Hao tengah menatapnya dengan dingin.
"Syaratnya tidak berat, aku hanya butuh pedang. Semakin banyak semakin baik. Semakin tinggi kualitasnya maka akan semakin baik."
"Itu saja?" Qin Hao bertanya aneh.
Dia Berfikir akan meminta banyak uang, atau meniduri cucunya, namun siapa sangka Juan Bai hanya meminta pedang.
Jika itu hanya pedang, dia juga bisa mencari dengan mudah.
Qin Hao menduga pedang yang di cari Juan Bai akan di gunakan untuk semacam teknik formasi pedang atau sejenisnya, setidaknya Qin Hao berfikiran seperti itu.
Entah apa yang terjadi jika dia tahu bahwa semua pedang yang di pesan oleh Juan Bai akan di gunakan untuk di telan.
Setelah mengobrol beberapa patah kata, Juan Bai akhirnya pergi. Sehari kemudian Yun Xiao memberikan sebuah cincin penyimpanan pada Juan Bai, "Di dalam ini ada banyak pedang yang kamu pesan."
Yun Xiao memberikan cincin Penyimpanan dengan perasaan aneh di matanya. Dia benar-benar tidak tahu Juan Bai akan menggunakan pedang sebanyak ini untuk apa, mereka bahkan hampir menguras seluruh kekayaan mereka hanya untuk membeli pedang sebanyak ini.
"Nona Xiao, Terima kasih banyak." Juan Bai hampir melompat kegirangan saat melihat betapa banyaknya pedang di dalam cincin penyimpanan ini.
"Untuk apa kamu memesan pedang sebanyak ini? Kamu tidak akan menjual pedang-pedang ini untuk mencari uang kan?" Yun Xiao menatap Juan Bai dengan mata menyipit.
"Hehe, tentu saja tidak." Ucap Juan Bai, "Aku menggunakan ini untuk sesuatu, hanya saja aku tidak bisa memberitahu padamu.
Alasan Juan Bai tidak memberitahu Yun Xiao, karena ini berkaitan dengan rahasianya.
Jika dia seorang praktisi jalan pedang di ketahui, maka nasibnya dalam bahaya. Intinya sebelum dia punya kekuatan mutlak, maka dia tidak akan secara sembarangan membocorkan bahwa dia adalah praktisi pedang yang memulai kultivasi dengan menjadikan pedang sebagai Diafragma.
Melihat Juan Bai tidak mau memberitahu, Yun Xiao mendengus kecil lalu berbalik pergi.
Juan Bai juga tidak ingin membuang waktu, dia langsung mengurung diri.
Pertama-tama Juan Bai memisahkan beberapa pedang yang di berikan menjadi beberapa bagian.
"Tidak disangka akan ada satu pedang level hitam kelas bawah." Juan Bai bergumam dengan keterkejutan di matanya.
Saat itu dia pernah bertanya pada Akira berapa harga senjata hitam, Akira memberitahu dirinya bahwa senjata hitam tingkat rendah saja itu sudah mencapai 70.000 koin emas.
Di Benua Guixu tingkatan senjata berbeda seperti yang di jelaskan kak Dewi pedang.
Disini tingkatan senjata terbagi menjadi senjata biasa, yang mengacu pada senjata yang di buat dari besi biasa. ini benar-benar senjata yang sangat umum di gunakan oleh manusia biasa.
Sementara di atas itu ada senjata level kuning. Level kuning terbagi menjadi tingkat rendah, menengah dan atas.
Di atas level kuning ada level hitam. Level hitam juga terbagi menjadi dasar, menengah dan atas.
Di atas level hitam masih ada pedang Spiritual. Tentunya pedang Spiritual ini adalah benda yang sangat langka, umumnya hanya Kultivator alam Kehancuran yang menggunakan senjata spiritual.
Namun untuk senjata hitam, itu kebanyakan di gunakan oleh orang-orang yang berada di alam Pemahaman puncak hingga alam Kebangkitan.
Saat ini Juan Bai tidak memiliki pedang yang bagus, jadi tentunya senjata hitam ini akan dia gunakan untuk bertarung.
"Hufff!"
Juan Bai menenangkan diri terlebih dahulu, lalu..
Pedang biasa di tusukan langsung ke dalam Diafragmanya.
Saat pedang pertama di tusukan, itu seperti batu yang di lemparkan kedalam air.
Dia berfikir akan mengalami rasa sakit seperti sebelumnya, namun ternyata hanya ada rasa nyaman.
Tanpa berfikir panjang, Juan Bai langsung menusukan pedang di perutnya terus menerus.
Pedang pertama..
Pedang kedua...
Pedang ketiga...
. . .