Seorang wanita karir dikhianati oleh sang suami, namun demi putrinya dia memendam semuanya sendirian.
Pernikahan yang hambar, kekecewaan yang teramat besar pada sang suami mengakibatkan Maura frustasi hingga tak sengaja melakukan one night stand bersama laki-laki yang lebih muda darinya.
Disaat Maura akhirnya sudah berpisah dengan sang suami, percikan api cinta kembali muncul kepada pria selain suaminya. Namun saat itu ia mengetahui, jika putrinya juga mencintai pria yang sama.
Haruskah Maura mengalah sekali lagi, demi sang putri?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
30. Best Husband.
Ditengah dilema Gavriel, Mommy Yossie menjadi garda terdepan putranya itu.
“Kalau kamu membuat keputusan seperti itu, aku akan pergi bersama putraku. Sebaiknya kamu pikirkan lagi keputusan mu yang tidak adil untuk putra kita, atau aku nggak akan memaafkan mu!“ Ujar Mommy Yossie mengancam suaminya.
“Kamu ingin pergi, maksud mu kau ingin berpisah dariku?!!" Daddy Bobby terkejut.
“Itu tergantung padamu! Aku nggak membela atau menuduh siapapun disini, tapi sebelum kebenaran terungkap... bukankah kamu terlalu cepat membuat keputusan yang tidak adil untuk Gavriel!?“
Daddy Bobby mengeraskan rahangnya, dia sangat mencintai Mommy Yossie. Kini ia diancam akan berpisah, tentu saja ia tidak terima.
“Gimana? Tarik kembali kata-kata mu atau aku akan ikut mereka pergi dengan membawa Shasa juga bersamaku. Kamu boleh terus membela atau memanjakan Sandra sampai akhirnya kamu menyesal nanti!“ ancam Mommy Yossie kembali.
Glek!
Dari wajah marah, kini wajah Daddy Bobby berubah menjadi pias. Dia tidak ingin kehilangan istrinya, dia tak bisa hidup tanpa Mommy Yossie.
“Papa nggak usah dengerin Tante Yossie, dia cuma menggertak aja. Nggak mungkin Tante melepaskan semua kekayaan Papa, mau hidup dengan apa Tante Yossie di Indonesia tanpa uang Papa!“ Sandra mempengaruhi pikiran Ayahnya.
“Oh! Jadi kamu menyepelekan saya, Sandra. Kamu pikir saya hanya seorang istri yang bergantung pada suaminya selama ini, bergantung pada uang Ayahmu? Kamu benar-benar tidak tau apapun, sayang sekali wajahmu cantik tapi otakmu dangkal.“ Jawab Mommy Yossie.
Mommy Yossie mempunyai beberapa usaha di Indonesia setelah 10 tahun lalu diboyong suaminya dari Swedia ke Indonesia. Bahkan sebenarnya jikapun Gavriel dibuat miskin oleh suaminya, dia akan memberikan usaha nya itu untuk dikelola Gavriel. Hanya saja, Mommy Yossie tidak rela jika Sandra harus menang.
“Suamiku, kamu tahu juga... aku bukan hanya wanita rumah tangga biasa. Kenapa putrimu ini berpikir aku hanya bisa hidup dengan uang darimu? Kau tau, Suamiku. Gavriel tak akan pernah hidup kelaparan meskipun dia dicoret dari warisanmu. Aku mampu menghidupi Gavriel dan hidupku! Aku memintamu untuk menarik kata-kata mu karena aku nggak ingin suatu hari saat semua terbongkar tentang kejahatan Sandra, kamu menyesalinya dan menyalahkan dirimu sendiri!“
Gavriel merangkul bahu ibunya, “Udahlah Mom, ayo ikut aku. Kita pergi dari sini.“
“Sekali lagi, Tuan Bobby! Cabut kata-kata mu pada Gavriel atau kau akan tahu akibatnya!“
Keringat seukuran jagung sudah membasahi kening Daddy Bobby, ia salah besar dengan mencoba mengganggu putranya.
Daddy Bobby maju mendekati istrinya, dia mendorong Gavriel yang masih merangkul bahu ibunya.
Lalu... Hug!
Pria berusia hampir 60 tahun itu memeluk tubuh istrinya, “Maafin aku, sayang.“
Bibir Mommy Yossie tersenyum tipis, ia mengangkat jempolnya pada Gavriel menandakan telah sukses menggagalkan rencana sang Daddy.
Puk
Puk
Mommy Yossie menepuk-nepuk punggung suaminya, “Mau diulangi lagi?“
“Enggak, maafin aku sayang... karena aku terlalu dibutakan amarah pada Gavriel.“
“Aku maafkan, sekarang minta maaf pada putra kita.“
Daddy Bobby sebenarnya gengsi harus meminta maaf pada putranya sendiri, tapi demi istrinya ia harus mengalah.
“Maafin Daddy, Gav.“ Daddy Bobby menepuk pundak putranya.
Gavriel tersenyum lebar, “Its oke! Udah marah-marahnya?“
“Udah, capek tau!“ ujar Daddy Bobby seraya terkekeh, dasarnya dia memang orang yang sering bercanda dan itu menurun pada Gavriel.
“Sekarang, mau bagaimana? Aku akan tetap membawa istri dan putriku pergi dari sini, Daddy ijinkan?“
“Pergilah, dan lupakan ancaman Daddy tadi. Kamu selamanya adalah putra Daddy!“
Wajah Sandra tampak murka, dia menghentakkan kakinya dan masuk ke dalam kamarnya.
.
.
Maura terus memeluk Gavriel di dalam kamar mereka di rumah milik Maura, mereka benar-benar pergi dari kediaman rumah orang tua Gavriel.
“Sayang, makasih banget ya kamu udah belain Deva. Aku makin cinta deh sama kamu.“ Maura terus menciumi wajah Gavriel bahkan Gavriel meminta jatah berapa kali pun akan ia jabanin.
“Aku bosen denger kamu bilang makasih, aku ini suami kamu Babe. Deva itu anakku juga, jadi nggak ada ya makasih makasih lagi!“
“Uhhhh, Best Husband! Yuk bikin anak lagi biar nanti Nenekmu nggak akan pernah mengatakan.... aku nggak bisa ngasih anak buat kamu.“
“Beneran nih, baru selesai loh kita.“
“Ayok, siapa takut!“
“Jangan bilang pegel-pegel pinggang loh dan nanti malah protes padaku!“
Mereka pun memulai kembali peperangan diatas ranjang.
Semetara Deva melamun di kamarnya, dia janji temu dengan Daniel besok tapi sepertinya lebih baik bertemu malam itu juga. Karena perkataan Gavriel tentang Sandra lah pelaku penabrakan yang terjadi padanya, Deva ingin memberitahukan pada Daniel soal ancaman Sandra padanya tentang videonya.
Sebenarnya jika Sandra menyebarkan video itu, Sandra bisa dituntut karena penyebaran tapi jika Sandra pintar wanita itu akan menyebarkan dengan akun anonim.
___
Seorang wanita sedang menerima laporan dari anak buahnya, dia menyeringai.
“Terus persulit penyelidikan polisi, jangan sampai Sandra tertangkap. Musuh dari musuhku adalah temanku, aku akan memanfaatkan Sandra demi mendapatkan Daniel.“
“Baik, Nona.“
Denisa benar-benar tergila-gila pada Daniel, tak ada yang boleh memiliki sang Duda mempesona selain dirinya.
d tunggu karya selanjutnya💜