Kiara dan Tiara adalah gadis cantik kembar identik dari ibu tunggal yang bernama Shopia. Suami Shopia telah meninggal karena penyakit jantung sejak kedua putri mereka berumur 9 tahun. Sekalipun Kiara dan Tiara adalah saudara kembar, tapi sifat mereka jauh berbeda, bak langit dan bumi.
Penasaran dengan ceritanya?? baca yuk!
Ingat ya, ini hanyalah karangan fiktif semata...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zia Ni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 30 Rahasia Handoko
Ketika Kiara masuk rumah, ternyata saudara kembarnya sedang menunggunya di ruang tamu, seperti yang sudah diprediksi olehnya.
"Kak, aku mau ngomong sebentar," kata Tiara dengan nada bicara lunak, berbeda dengan biasanya.
"Kamu mau ngomong apa? Mau memohon sama aku supaya gak ngadu ke Mama kan?" Kiara mencoba menebak berdasarkan instingnya.
"Tolong Kak, jangan aduin ke Mama, nanti Mama bisa marah besar dan menghukum aku," baru kali ini Tiara memohon pada saudara kembarnya.
"Bukannya selama ini kamu gak punya rasa takut? Buktinya kamu malah berani tidur sama cowok. Selama ini nasehat Mama cuma kamu anggap angin lalu kan?" sindir Kiara.
"Maaf Kak, aku salah...," ucap Tiara dengan suara lebih pelan dari sebelumnya seperti tidak ikhlas untuk mengatakannya.
"Hari ini kamu ngomong maaf, ngaku salah, besoknya entah kapan kamu kumat lagi. Otak kamu kenapa sih? Sampai heran aku," cibir Kiara.
"Aku janji Kak gak akan ngulangi kesalahanku. Tapi Kakak jangan ngadu ke Mama ya. Plis Kak," untuk kesekian kalinya Tiara memohon pada saudara kembarnya.
"Baiklah, aku gak akan ngadu ke Mama asal kamu jawab pertanyaanku dengan jujur," Kiara ingin menguji kejujuran saudara kembarnya.
"Kakak mau tanya apa?" Tiara merasa was-was.
"Kamu bukan hanya tidur sama Jimy kan? Sama Marco juga," tanpa basa-basi lagi Kiara langsung membuka aib saudara kembarnya.
"Kakak tahu darimana tentang Marco?" jantung Tiara deg-deg an.
"Ya minta tolong sama Kak Andre lah, anaknya Tante Jesica, bos nya Mama," jujur Kiara dengan maksud menakut-nakuti saudara kembarnya agar jera.
Perkataan Kiara barusan membuat Tiara semakin tambah panik.
"Sudah berapa kali coba kamu tidur sama mereka berdua? Kira-kira kalau Mama, Tante Jesica dan pihak sekolahan tahu kalau kamu sudah berani tidur sama cowok, nasibmu bakal kayak gimana coba?" lanjut Kiara.
Untuk sesaat, suasana menjadi hening karena Tiara masih belum berani mengatakan yang sebenarnya.
"Karena kamu gak mau jujur ya sudah, aku nanti bakalan ngadu ke Mama," tantang Kiara.
"Iya Kak aku ngaku. Aku juga pernah tidur sama Marco," karena takut diadukan ke mama, Tiara terpaksa ngomong jujur.
"Aku pegang omonganmu tadi ya. Kamu janji gak bakalan ngulangi kesalahanmu, tapi kalau kumat lagi, aku gak akan mengasihani kamu. Bukan cuma Mama yang aku laporin, tapi aku juga bakal ngadu ke guru BK biar kamu diskors atau dikeluarin dari sekolahan sekalian," setelah berkata demikian Kiara langsung meninggalkan Tiara lalu masuk ke dalam kamarnya.
*
Sepeninggal Andre, Kiara dan Tiara, Handoko kembali masuk ke dalam rumah sambil melepas ikat pinggangnya. Begitu sudah di kamar Jimy, pria paruh baya itu mencambuk punggung anaknya hingga 20 kali menggunakan ikat pinggangnya. Saat itu Jimy hanya bisa pasrah menerima cambukan dari papanya dengan perasaan sedih.
"Sudah berapa perempuan yang kamu tiduri, Jim?" tanya Handoko setelah selesai mencambuk anaknya dan duduk di kursi.
"Jimy gak ingat, Pa...," jawab cowok itu apa adanya dengan kepala tertunduk.
"Ada yang hamil?" lanjut pria paruh baya tersebut.
"Gak ada Pa... Sebelum dan sesudah main, Jimy pasti nyuruh mereka minum obat anti hamil," jujurJimy.
"Yang ada di otak kamu apa sih, Jim? Bisa-bisanya kamu jadi predator perempuan. Kamu mau niru Mamamu yang murahan itu? Kamu mau jadi gigolo? Kamu pingin dipenjara?" Handoko mengungkapkan uneg-unegnya.
"Mumpung sudah kepalang basah seperti ini, lebih baik Papa ngomong jujur saja ke kamu, Jim. Sebenarnya kamu itu bukan anak kandung Papa."
Mendengar perkataan papanya barusan, cowok tersebut langsung mengangkat kepalanya.
"Papa bicara apa? Jimy bukan anak kandung Papa?" tanya cowok itu dengan dada sesak.
"Iya Jim, kamu bukan anak kandungku. Kamu itu sebenarnya anak Mamamu dengan salah satu pacarnya. Aku sendiri juga tidak tahu pacar Mamamu yang mana," terang Handoko tanpa menutup-nutupi fakta lagi.
"Bagaimana bisa, Pa?" Jimy tidak bisa menerima kenyataan.
"Dulu, aku terpaksa menikahi Mamamu karena aku dijebak, Jim. Mamamu mencampur obat perangsang di minumanku yang akhirnya membuat aku hilang kendali sampai berani meniduri Mamamu," ucap pria paruh baya itu terus terang.
"Waktu itu Mamamu mengancamku akan mencemarkan nama baikku jika tidak menikahinya. Rupanya Mamamu punya persiapan yang lumayan matang sampai-sampai dia merekam adegan panas kita agar bisa dijadikan bukti," imbuh Handoko.
"Karena mempertimbangkan masa depan perusahaan yang sudah kubangun bersama keluargaku dari generasi sebelumnya dengan susah payah, aku hanya bisa menuruti kemauan Mamamu, Jim," tambah pria paruh baya tersebut.
"Seperti yang sudah kuprediksi sebelumnya, Mamamu menjebakku sampai aku mau menikahinya, semuanya semata-mata karena uang. Bukan hanya Mamamu, Kakek Nenek dari pihak Mamamu juga tidak beda jauh, mereka ikut-ikutan moroti uangku."
Handoko menghentikan cerita tentang masa lalunya untuk sesaat karena ingin mengambil napas panjang.
"Karena aku sudah tidak tahan dengan kelakuan mereka, begitu kamu lahir, tanpa sepengetahuan mereka, aku mengajukan tes DNA ke rumah sakit, yang ternyata hasilnya menunjukkan kalau kamu bukan anak kandungku," pria paruh baya itu melanjutkan kisah hidupnya.
"Bermodalkan tes DNA itu lah aku berhasil menghentikan pengeretan yang dilakukan Kakek, Nenek dan Mamamu. Tapi waktu itu aku belum berani menceraikan Mamamu karena mempertimbangkan keberadaanmu," kata Handoko.
"Aku pikir, setelah punya anak, Mamamu akan berubah, tapi ternyata tetap sama saja. Mamamu masih hobi kelayapan tanpa peduli dengan kamu," lanjut pria paruh baya tersebut.
"Sebenarnya aku tahu sepak terjang Mamamu di luar rumah seperti apa, tapi karena kasihan dengan kamu, aku masih bertahan untuk tidak menceraikannya. Hingga akhirnya, karena aku tidak kuat lagi, aku segera menceraikan Mamamu," Handoko mengakhiri kisahnya.
"Kira-kira kalau kamu jadi Papa, apa yang akan kamu lakukan, Jim? Membunuh Mamamu yang menjadi sumber masalahnya? Kalau Papa membunuh Mamamu, bagaimana nasib perusahaan yang sudah dibangun dengan susah payah ini?" tanya pria paruh baya tersebut sambil menatap Jimy.
"Sekalipun kamu bukan anak kandung Papa, selama ini Papa sering menuruti keinginanmu kan? Kamu minta motor, Papa belikan. Kamu pingin punya mobil, Papa turuti. Coba kamu hitung berapa biaya hidupmu sampai hari ini, Jim. Papa kurang apa sama kamu?" cecar Handoko.
Mendengar perkataan Handoko dari awal sampai akhir membuat hati Jimy seperti teriris.
"Pa, Jimy minta maaf, Pa... Jimy tidak tahu kalau Jimy bukan anak kandung Papa. Jimy berbuat seperti ini karena selama ini Jimy menganggap Papa tidak peduli dan tidak sayang pada Jimy. Tapi setelah Papa cerita tadi, Jimy baru sadar, sebenarnya yang tidak tahu diuntung adalah Jimy sendiri," cowok itu mengungkapkan isi hatinya dengan perasaan sedih sampai meneteskan air mata.
oga Tiara sadar kelakuan buruknya...
trimakasih dan salam sukses buat kalian 🙏