NovelToon NovelToon
Jerat Cinta Pria Beristri

Jerat Cinta Pria Beristri

Status: tamat
Genre:Beda Usia / One Night Stand / Cinta Seiring Waktu / Konflik etika / Showbiz / Tamat
Popularitas:10.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: Desy Puspita

Tak terima lantaran posisi sebagai pemeran utama dalam project terbarunya diganti sesuka hati, Haura nekat membalas dendam dengan menuangkan obat pencahar ke dalam minuman Ervano Lakeswara - sutradara yang merupakan dalang dibaliknya.

Dia berpikir, dengan cara itu dendamnya akan terbalaskan secara instan. Siapa sangka, tindakan konyolnya justru berakhir fatal. Sesuatu yang dia masukkan ke dalam minuman tersebut bukanlah obat pencahar, melainkan obat perang-sang.

Alih-alih merasa puas karena dendamnya terbalaskan, Haura justru berakhir jatuh di atas ranjang bersama Ervano hingga membuatnya terperosok dalam jurang penyesalan. Bukan hanya karena Ervano menyebalkan, tapi statusnya yang merupakan suami orang membuat Haura merasa lebih baik menghilang.

****

"Kamu yang menyalakan api, bukankah tanggung jawabmu untuk memadamkannya, Haura?" - Ervano Lakeswara.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desy Puspita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 04 - Akan Kuhabisi

Tanpa menjawab, Ervano berlalu keluar segera. Seolah mengerti dengan isi hati Haura yang tidak ingin dilihat wajahnya, pria itu hanya meninggalkan bathrobe yang tadi dia berikan kepada Haura.

Cukup lama Haura hanya terpaku menatap benda itu. Jiwanya yang seakan tercabik-cabik masih tak kuasa untuk bangkit.

Fakta bahwa dirinya tidak lagi suci membuat Haura merasa hina. Tak pernah Haura kira bahwa dia akan berakhir dalam dekapan pria tak berhati yang semalam menatapnya bak wanita penggoda.

"No, Haura, tidak ada gunanya menangis sekarang!!" Sembari disertai helaan napas panjang, Haura menyeka kasar air matanya dan mencoba turun dari atas tempat tidur.

Persetan dengan rasa perih dan sakitnya. Jika boleh jujur saat ini Haura merasa seperti remuk, lelah luar biasa. Namun, dia tidak sudi terus berada di kamar Ervano lebih lama.

Tanpa memedulikan rasa sakit, Haura bergegas memunguti pakaiannya yang tergelak tak karu-karuan di atas lantai. Dia tidak butuh kerapian, tidak juga peduli cantik atau tidaknya karena tujuan saat ini hanyalah enyah dan angkat kaki dari tempat terkutuk itu.

Jika pengantin yang baru menikah mungkin akan berhati-hati dalam melangkah, Haura justru sebaliknya. Tidak ada celah untuk tubuhnya bermanja-manja, bahkan dia sampai melangkah cepat sewaktu keluar dari kamar Ervano.

Tidak selesai di sana, walau dalam keadaan murka wanita itu masih bisa berpikir jernih dan mencari ponselnya yang semalam juga Ervano lemparkan sembarang arah.

Mata tajam Haura terfokus mencari keberadaan ponselnya saja. Sedikit pun dia tidak peduli akan kehadiran Ervano yang sibuk menyiapkan sarapan untuknya.

Usai menemukan ponsel dan tasnya, Haura semakin mempercepat langkah. Namun, tepat di depan pintu, langkah wanita itu seketika terhenti tatkala seseorang mencekal pergelangan tangannya.

Tidak kasar seperti semalam, tapi cukup kuat sampai ketika dihempas juga masih bisa bertahan.

"Mau apa lagi?"

"Biar saya antar," ucap Ervano masih konsisten dingin, tidak ada hangat-hangatnya sama sekali.

Mata Haura semakin tajam, memberanikan diri demi membuat Ervano mengerti semarah apa dirinya kini. "Apa yang saya ucapkan tadi rasanya cukup jelas, apa perlu diulang?"

Ervano bergeming, genggaman tangannya mulai melemah dan sekali hempas terlepas begitu saja. Meski tanpa kata, Ervano masih membukakan pintu dan mempersilakan Haura keluar.

Begitu mendapatkan lampu hijau, Haura berlalu pergi dengan perasaan hancur yang tak bisa dia definisikan. Matanya kembali mengembun, pandangan Haura sampai tidak jelas.

Bahaya sekali sebenarnya dia mengemudi dalam keadaan begini. Ingin sekali dia menghubungi Ray - sang kekasih, atau mungkin kakaknya.

Namun, sekali lagi Haura masih bisa berpikir dan sama sekali tidak memiliki keberanian menghubungi mereka. Bahkan, setelah ini rasanya Haura tidak sanggup memperlihatkan wajah di hadapan orang-orang terdekatnya.

Jangan tanya bagaimana Haura bisa fokus di jalanan, sepanjang perjalanan dia hampir dua kali menabrak trotoar. Walau sebenarnya dia terlihat tenang, tapi kepalanya berisik sekali.

Berbagai pertanyaan mengitari kepalanya. Jika diucap, mungkin tidak akan selesai dalam waktu satu jam.

Sekecewa apa kedua orang papa dan mama nanti? Semarah apa kedua kakaknya? Sesakit apa Ray andai tahu apa yang telah terjadi padanya.

Mungkinkah Ray akan menganggap hina dan membuangnya begitu saja? Hendak bagaimana caranya meminta maaf pada Ray yang selalu dia minta menjaga kepercayaan jika sedang berpisah?

Sungguh, kepala Haura sampai seperti akan pecah rasanya. Terlalu lama berpikir, ternyata kini dia sudah tiba di kediaman utama.

Butuh beberapa waktu untuk Haura bisa turun. Sudah tentu dia harus memastikan keadaan aman atau tidaknya sebelum itu.

Jangan sampai Abimanyu - saudaranya melihat dirinya yang pulang dalam keadaan kacau begini.

Setengah berlari Haura masuk dan bergegas naik ke kamarnya. Rasa ngilu dan perih di bagian bawah sama sekali tidak dia indahkan, terserah sekalipun berda-rah atau semacamnya.

Begitu berhasil masuk ke dalam kamar, tanpa mengunci pintu Haura berlari ke dalam kamar mandi dan mengurung diri di sana.

Tubuhnya yang dirasa amat kotor dan menji-jikan itu dia biarkan merasakan dingin di bawah guyuran air. Sekaligus, dengan cara ini dia bisa puas menangis.

Sudah lama dia menahan air mata, dada Haura sampai sakit membayangkan kehancurannya. Hendak menyalahkan siapa Haura juga bingung, karena di sini penyebabnya adalah dia.

Jika saja dia tidak menerima saran Andita untuk memberikan obat laknat itu ke dalam minuman Ervano, mungkin hal semacam ini tidak akan terjadi.

Sekarang, hendak bagaimana dia menghadapi hari-harinya ke depan? Bagaimana jika yang terjadi tadi malam justru berakibat fatal? Andai kata sampai hamil hancur sudah dan bisa dipastikan dia akan gila.

"A-aku tidak mau ... aku tidak mau!! Aku tidak mau ... Papa Haura harus bagaimana!!"

Haura meraung dalam kesunyian. Setelah sejak tadi hanya sekadar dipikiran, pada akhirnya dia menyerah dan kata papa terlontar dari bibirnya.

Kembali Haura memukul-mukul tubuhnya sendiri, cukup lama dia lakukan sampai akhirnya lelah sendiri. "Maaf, Pa, Ma, aku membuat kalian berdua kecewa."

.

.

"Haura!!"

"Heuh?" Tubuh Haura terperanjat tatkala mendengar seseorang memekik pasca pintu kamar mandi terbuka.

Dia yang tadi lelah, mendadak panik tatkala Abimanyu mendekat dan mendekap erat tubuhnya. Saat itu pula, tangis Haura benar-benar pecah.

Dapat Haura lihat seberapa panik dan takutnya Abimanyu saat ini. "Apa yang terjadi? Katakan padaku ... kamu kenapa? Hah? Sayang, Haura ... hei, jawab aku!! Kamu kenapa?!!"

Secara beruntun Abimanyu melayangkan pertanyaan. Tak ada yang mampu Haura jawab, dia masih terus menangis dan meluapkan kesedihan dalam dekapan saudara kembarnya.

Ingin sekali dia mengadu, sungguh. Bahkan, satu kejadian pun takkan dia lupakan, semua akan dia adukan kepada Abimanyu, tapi tidak untuk sekarang.

"Coba jawab, kamu kenapa? Bilang, Ra."

"A-abim aku ...." Penuh keraguan untuk Haura mengungkapkan kebenarannya, demi apapun dia juga takut sampai Abimanyu marah dan petakanya semakin besar.

"Cepat katakan, kamu kenapa? Hem?"

"Aku baik-baik saja, hanya jatuh tadi."

"Jatuh apa yang begini, Haura?!" sentak Abimanyu tanpa basa-basi menyentuh noda merah yang ada di leher dan dadanya.

Mata tajam pria itu semakin menyala, sudah tentu kemarahannya tengah di ubun-ubun. "Katakan padaku siapa? Sejauh apa dia melakukannya? Hah? Jawab!!"

Haura tidak lagi bisa berbohong, Abimanyu lebih dahulu bisa menyimpulkan apa yang terjadi padanya.

"Siapa orangnya, Haura? Ray kah?" tanya Abimanyu menatap kecewa Haura.

"Bukan ... bukan Ray."

"Lalu siapa? Katakan cepat, Haura!!" bentak Abimanyu lagi semakin mendesak Haura untuk mengaku segera.

"Ervano," jawab Haura pelan, hampir berbisik karena lidahnya seolah lesu untuk menyebut nama itu.

"Apa? Ervano?"

Haura mengangguk, sontak rahang Abimanyu mengeras dengan tangan yang kini mengepal dengan kuat-kuat.

"Badjingan!! Akan kuhabisi nyawanya hari ini juga!!"

"Abimanyu jangan!"

.

.

- To Be Continued -

1
🤎𝙏𝙚́𝙩𝙚̇𝙝 𝙎𝙪𝙣𝙙@✿︎シ︎
𝙜𝙠𝙜𝙠𝙜𝙠𝙠𝙠... 𝙖𝙠𝙪 𝙠𝙞𝙧𝙖 𝙢𝙖𝙪 𝙣𝙮𝙚𝙗𝙪𝙩 𝙗𝙤𝙩𝙤𝙡 𝙮𝙖𝙠𝙪𝙡𝙩 𝙚𝙝 𝙜𝙖 𝙩𝙖𝙪 𝙣𝙮𝙖 𝙗𝙤𝙩𝙤𝙡 𝙠𝙚𝙘𝙖𝙥.😆😆😆
🤎𝙏𝙚́𝙩𝙚̇𝙝 𝙎𝙪𝙣𝙙@✿︎シ︎
𝙉𝙖𝙠𝙖 𝙗𝙨 𝙙𝙞 𝙖𝙟𝙖𝙠 𝙠𝙚𝙧𝙟𝙖 𝙨𝙖𝙢𝙖 𝙟𝙜 𝙨𝙖𝙢𝙖 𝙥𝙖𝙥𝙖𝙝𝙣𝙮𝙖... 𝙨𝙚𝙙𝙞𝙠𝙞𝙩 𝙡𝙜 𝙡𝙪𝙡𝙪𝙝𝙠𝙖𝙣 𝙢𝙖𝙢𝙖𝙝𝙣𝙮𝙖.
🤎𝙏𝙚́𝙩𝙚̇𝙝 𝙎𝙪𝙣𝙙@✿︎シ︎
𝙝𝙖𝙙𝙪𝙪𝙝𝙝 𝙠𝙙 𝙠𝙬𝙗𝙖𝙬𝙖 𝙟𝙚𝙣𝙜𝙚𝙡 𝙨𝙖𝙢𝙖 𝙀𝙫𝙖𝙣, 𝙥𝙖𝙙𝙖𝙝𝙖𝙡 𝙘𝙪𝙢𝙖 𝙗𝙖𝙘𝙖 𝙣𝙤𝙫𝙚𝙡 𝙩𝙥 𝙥𝙚𝙧𝙖𝙣𝙣𝙮𝙖 𝙃𝙖𝙪𝙧𝙖 𝙨𝙚𝙗𝙖𝙜𝙖𝙞 𝙨𝙚𝙤𝙧𝙖𝙣𝙜 𝙞𝙖𝙩𝙧𝙞 𝙥𝙡𝙞𝙨 𝙞𝙗𝙪 𝙮𝙜 𝙙𝙞𝙠𝙚𝙘𝙚𝙬𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙨𝙪𝙖𝙢𝙞 𝙖𝙠𝙪 𝙟𝙙 𝙞𝙠𝙪𝙩2𝙖𝙣 𝙢𝙖𝙧𝙖𝙝 𝙟𝙜.𝙬𝙠𝙬𝙠𝙬𝙠𝙠...
🤎𝙏𝙚́𝙩𝙚̇𝙝 𝙎𝙪𝙣𝙙@✿︎シ︎
𝙬𝙖𝙟𝙖𝙧 𝙨𝙞𝙝 𝙥𝙖𝙥𝙖𝙝 𝙕𝙚𝙖𝙣 𝙢𝙖𝙧𝙖𝙝 𝙠𝙧𝙣 𝙮𝙜 𝙣𝙖𝙢𝙖𝙣𝙮𝙖 𝙡𝙖𝙝𝙞𝙧𝙖𝙣 𝙗𝙚𝙧𝙩𝙖𝙚𝙪𝙝 𝙣𝙮𝙖𝙬𝙖 𝙩𝙥 𝙖𝙞 𝙨𝙪𝙖𝙢𝙞 𝙜𝙖 𝙖𝙙𝙖 𝙨𝙞 𝙨𝙖𝙢𝙥𝙞𝙣𝙜𝙣𝙮𝙖 𝙝𝙖𝙣𝙮𝙖 𝙠𝙧𝙣 𝙣𝙜𝙤𝙗𝙚𝙤𝙡 𝙨𝙖𝙣𝙩𝙖𝙞 𝙙𝙜𝙣 𝙩𝙢𝙣𝙣𝙮𝙖 𝙗𝙚𝙙𝙖 𝙘𝙚𝙧𝙞𝙩𝙖 𝙠𝙖𝙡𝙖𝙪 𝙡𝙜 𝙨𝙞𝙡𝙪𝙖𝙧 𝙠𝙤𝙩𝙖/𝙥𝙪𝙡𝙖𝙪 𝙠𝙧𝙣 𝙠𝙚𝙧𝙟𝙖 𝙢𝙪𝙣𝙜𝙠𝙞𝙣 𝙢𝙖𝙖𝙞𝙝 𝙗𝙨 𝙙𝙞 𝙢𝙖𝙠𝙡𝙪𝙢𝙞.
🤎𝙏𝙚́𝙩𝙚̇𝙝 𝙎𝙪𝙣𝙙@✿︎シ︎
𝙧𝙖𝙨𝙖𝙞𝙣, 𝙢𝙜 𝙃𝙖𝙪𝙧𝙖 𝙠𝙖𝙨𝙞𝙝 𝙥𝙚𝙡𝙖𝙟𝙖𝙧𝙖𝙣 𝙩𝙪𝙝 𝙨𝙞 𝙀𝙧𝙫𝙖𝙣𝙤 𝙟𝙜𝙣 𝙙𝙞𝙠𝙖𝙨𝙞𝙝 𝙢𝙖𝙖𝙛 𝙙𝙪𝙡𝙪 𝙠𝙧𝙣 𝙨𝙪𝙙𝙖𝙝 𝙖𝙗𝙖𝙞 𝙨𝙢 𝙩𝙪𝙜𝙖𝙨𝙣𝙮𝙖 𝙨𝙚𝙗𝙖𝙜𝙖𝙞 𝙨𝙪𝙖𝙢𝙞 𝙥𝙡𝙪𝙨 𝙖𝙮𝙖𝙝 𝙖𝙞𝙖𝙜𝙖.. 𝙗𝙞𝙖𝙧 𝙠𝙖𝙥𝙤𝙠 𝙨𝙚 𝙚𝙣𝙖𝙠𝙣𝙮𝙖.
🤎𝙏𝙚́𝙩𝙚̇𝙝 𝙎𝙪𝙣𝙙@✿︎シ︎
𝙠𝙚𝙩𝙚𝙧𝙡𝙖𝙡𝙪𝙖𝙣 𝙨𝙞𝙝 𝙑𝙖𝙣𝙤 𝙞𝙖𝙩𝙧𝙞 𝙡𝙜 𝙠𝙚𝙨𝙖𝙠𝙞𝙩𝙖𝙣 𝙠𝙖𝙢𝙪 𝙜𝙖 𝙩𝙖𝙪 𝙠𝙧𝙣 𝙤𝙛𝙛 𝙝𝙥 𝙙𝙚𝙢𝙞 𝙜𝙖 𝙩𝙚𝙧𝙜𝙖𝙣𝙜𝙜𝙪 𝙬𝙖𝙠𝙩𝙪 𝙠𝙖𝙢𝙪 𝙗𝙚𝙧𝙨𝙖𝙢𝙖 𝙩𝙚𝙢𝙖𝙣𝙢𝙪.. 𝙝𝙖𝙧𝙪𝙨𝙣𝙮𝙖 𝙥𝙧𝙞𝙤𝙧𝙞𝙩𝙖𝙨𝙠𝙣 𝙞𝙖𝙩𝙧𝙞 𝙮𝙜 𝙪𝙙𝙝 𝙢𝙖𝙨𝙖 𝙝𝙥𝙡𝙣𝙮𝙖 𝙙𝙠𝙩..
🤎𝙏𝙚́𝙩𝙚̇𝙝 𝙎𝙪𝙣𝙙@✿︎シ︎
𝙝𝙖𝙙𝙪𝙪𝙝𝙝 𝙒𝙧𝙫𝙖𝙣𝙞 𝙖𝙪𝙙𝙖𝙝 𝙩𝙖𝙪 𝙞𝙨𝙩𝙧𝙞 𝙣𝙜𝙚𝙙𝙚𝙠𝙬𝙩𝙞𝙣 𝙝𝙥𝙡 𝙩𝙥 𝙝𝙥 𝙢𝙖𝙡𝙖𝙝 𝙤𝙛𝙛 𝙝𝙖𝙧𝙪𝙨𝙣𝙮𝙖 𝙠𝙖𝙡𝙖𝙪 𝙨𝙪𝙙𝙖𝙝 𝙩𝙖𝙪 𝙥𝙧𝙚𝙨𝙞𝙠𝙨𝙞 𝙙𝙧 𝙨𝙤𝙠𝙩𝙚𝙧 𝙨𝙞𝙖𝙜𝙖 𝙝𝙥 𝙖𝙠𝙩𝙞𝙛 𝙩𝙧𝙨 𝙡𝙖𝙝 𝙞𝙣𝙞 𝙗𝙞𝙠𝙞𝙣 𝙩𝙚𝙥𝙪𝙠 𝙟𝙞𝙨𝙖𝙠, 𝙠𝙖𝙢𝙪 𝙨𝙚𝙣𝙖𝙣𝙜2 𝙩𝙥 𝙞𝙖𝙩𝙧𝙞 𝙡𝙜 𝙗𝙚𝙧𝙩𝙖𝙧𝙪𝙝 𝙣𝙮𝙖𝙬𝙖 𝙨𝙚𝙢𝙞 𝙢𝙬𝙡𝙖𝙝𝙞𝙧𝙠𝙖𝙣 𝙗𝙪𝙖𝙝 𝙝𝙖𝙩𝙞 𝙠𝙖𝙡𝙖𝙞𝙣.🤦‍♀️
🤎𝙏𝙚́𝙩𝙚̇𝙝 𝙎𝙪𝙣𝙙@✿︎シ︎
𝙖𝙬𝙖𝙨 𝙩𝙖𝙧 𝙠𝙚𝙩𝙪𝙡𝙖𝙝 𝙤𝙢𝙤𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙨𝙚𝙣𝙙𝙞𝙧𝙞 𝘼𝙗𝙞𝙢, 𝙩𝙖𝙧 𝙪𝙙𝙖𝙝 𝙣𝙞𝙠𝙖𝙝 𝙞𝙨𝙩𝙧𝙞 𝙡𝙜 𝙟𝙖𝙢𝙞𝙡 𝙥𝙖𝙖𝙩𝙞 𝙜𝙞𝙩𝙪 𝙟𝙜 𝙖𝙩𝙖𝙪 𝙢𝙪𝙣𝙜𝙠𝙞𝙣 𝙡𝙗𝙝 𝙙𝙧 𝙮𝙜 𝙀𝙫𝙖𝙣 𝙡𝙖𝙠𝙪𝙠𝙖𝙣.. 𝙗𝙪𝙠𝙖𝙣 𝙘𝙢 𝙙𝙞𝙚𝙡𝙪𝙨 𝙣 𝙙𝙞 𝙖𝙟𝙖𝙠 𝙗𝙞𝙘𝙖𝙧𝙖 𝙙𝙤𝙖𝙣𝙜 𝙩𝙥 𝙙𝙞 𝙪𝙨𝙚𝙡2 𝙟𝙜.🤭🤭
🤎𝙏𝙚́𝙩𝙚̇𝙝 𝙎𝙪𝙣𝙙@✿︎シ︎
𝙬𝙚𝙚𝙚𝙝𝙝𝙝... 𝙪𝙙𝙖𝙝 𝙣𝙪𝙢𝙥𝙪𝙠 𝙖𝙟𝙖 𝙗𝙖𝙗 𝙙𝙧 𝙨𝙚𝙠𝙞𝙖𝙣 𝙡𝙖𝙢𝙖 𝙣𝙪𝙣𝙜𝙜𝙪 𝙜𝙖 𝙩𝙖𝙪 𝙣𝙮𝙖 𝙥𝙖𝙨 𝙢𝙖𝙢𝙥𝙞𝙧 𝙣𝙤𝙫𝙚𝙡 𝙤𝙩𝙝𝙤𝙧 𝙮𝙜 𝙡𝙖𝙞𝙣 𝙪𝙙𝙖𝙝 𝙥𝙙 𝙩𝙖𝙢𝙖𝙩.🙂
aku baru
suka sekali membaca karya mb desy,,,,,terlebih tentang kisah keluarga megantara,,,,,hampir semua aq baca,,,,,tp kisah zavia ko sulit di cari yah????
Daneen Dini
bagus
Ani Kurniati
suka cerita nya
Khafa Reysha_p1 Rufaidah
bagus ceritanya
Ical Habib
bagus dn GK bosen bacanya
Ical Habib
AQ d baca duluan kisah in thorrr..KL yg Abimanyu ap judulny
Niechenie Cwekgemini Clalud'hti
jangan - jangan Sofia lesbian 🤭 maaf ya thor
Nanik Kusno
Aduuuhhhhhh.... kenapa lagi.....haid or keguguran....?
Alyanceyoumee: Assalamualaikum. Thor permisi, ikut promo ya.🙏

Hai Kak, Baca juga di novel ku yang berjudul "TABIR SEORANG ISTRI"_on going, atau "PARTING SMILE"_The End, Biar lebih mudah boleh langsung klik profil ku ya, Terimakasih 🙏
total 1 replies
Nanik Kusno
Debat random banget....🤣🤣🤣🤣🤦🤦🤦🤦🤦
Nanik Kusno
Fix..... otaknya berarti Sofia....apa tujuannya???
Nanik Kusno
Semuanya sudah berlalu.... Haura sudah bahagia juga....saling memaafkan itu lebih baik....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!