Area dewasa!!! karena akan ada beberapa adegan kekerasan dan dewasa..
Velvet Majestic Green, seorang gadis remaja badung, anak dari seorang pengusaha kaya raya. Meskipun ayahnya kaya tetapi Velvet bukanlah anak yang manja. Dia bekerja di sebuah minimarket sebagai kasir setelah pulang dari sekolahnya.
Damon Riley Robert, seorang pria tampan yang mempunyai sikap sedikit brutal. Dia sangat suka berkelahi dan bahkan memiliki geng. Damon sangat sering berurusan dengan polisi karena seringnya bermasalah dengan perkelahian antar geng ataupun perorangan.
Hanya karya author receh yang tulisan/PUEBI jauh dari sempurna... tapi dijamin alurnya menarik.. semoga sukaa...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#1
"Veeeeelllll... ck..kemana saja anak badung ini," kesal seorang wanita paruh baya yang melihat tokonya tak dijaga oleh siapapun.
"VELVEEEEETTTTTT....!!!" teriak kembali wanita itu.
"YAAAAA....... I'M COMIIIINGGGGGG," teriak Velvet dari arah luar.
Velvet terlihat masuk dengan nafas ngos ngosan karena tadi berlari dari luar.
"Dari mana saja kau???!!! Apa kau ingin kupecat???" teriak wanita pemilik toko itu.
"Sorry aunty Heidi. Ada hal yang harus kuselesaikan diluar barusan..dan ini demi keberlangsungan toko aunty," jawab Velvet santai.
"Apa maksudmu?" tanya Heidi dengan wajah yang masih kesal.
"Anak Paman Wallie baru saja lewat..aku meminta dia membayar hutang ayahnya," jawab Velvet yang menuju meja belakang kasir.
"Apa dia membayar?" tanya Heidi.
"Tentu saja, jika tidak, akan kupatahkan hidungnya," jawab Velvet dan menunjukkan uangnya sembari memamerkan senyum cantiknya.
"Good job. Kau akan mendapatkan kenaikan gaji bulan ini," kata Heidi dan menuju ke atas toko lagi dimana dia tinggal disana.
Heidi memang terkenal galak. Maka dari itu, hanya Velvet yang sanggup kerja lumayan lama dengannya.
Velvet suka bekerja dengan Heidi karena dia sangat disiplin dan tegas. Heidi bahkan mendukung Velvet menghajar pelanggan tokonya jika berbuat onar atau tak membayar hutang pada Heidi.
Heidi tak punya keluarga dan hidup sendirian sejak suami dan anaknya meninggal karena kecelakaan 10 tahun yang lalu.
Meskipun galak, tetapi Heidi sangat menjaga Velvet yang masih remaja itu.
Velvet hanya bekerja di siang hari sesudah pulang dari sekolahnya.
Velvet bukanlah dari keluarga tidak mampu, tetapi dia justru dari keluarga yang sangat berkecukupan dan ayahnya termasuk orang yang kaya raya.
Tetapi, Velvet hanya terlahir dari istri kedua ayahnya yang membuatnya tak pernah merasakan kasih sayang dari keluarga besar ayahnya.
Ibu Velvet adalah sekretaris ayahnya dulu. Mereka terlibat dalam hubungan singkat terlarang hingga ibu Velvet hamil dan mau tidak mau, ayahnya harus bertanggung jawab kepada ibunya meskipun itu ditentang oleh keluarga besar ayahnya.
Hubungan Velvet dan ayahnya renggang tetapi tidaklah terlalu buruk karena ayahnya masih memperhatikan dan menyayangi Velvet meskipun itu dilakukannya dari jarah jauh.
Setahun yang lalu, istri pertama ayahnya meninggal dan kini ayahnya tinggal sendiri di usia tuanya yang kini genap 60 tahun.
Sedangkan ibu Velvet sudah menikah lagi dengan laki laki biasa saja tetapi sangat menyayangi ibunya. Ibu Velvet masih terbilang sangat muda karena usianya baru 40 tahun.
Kebutuhan Velvet sangat terpenuhi dari segi materi. Ayahnya selalu menyekolahkannya di sekolah yang terbaik dan Velvet mendapatkan uang bulanan yang besar dari ayahnya.
Bekerja di toko milik Heidi membuatnya senang karena dia hanya anak tunggal yang kesepian.
Ibunya masih aktif bekerja di salah satu perusahaan yang cukup besar begitu juga dengan ayah tirinya.
Velvet akan pulang kerumahnya jika sudah menjelang malam. Heidi akan menutup tokonya jika Velvet sudah pulang.
Heidi tak pernah keluar dari rukonya. Dia bahkan tak pernah keluar ke halaman tokonya.
Semua urusan luarnya di tangani oleh asistennya yang bernama tuan Norman dan juga Velvet.
Velvet sedikit heran dengan hal itu karena Heidi memiliki asisten yang terbilang cukup mapan karena Norman memiliki rumah dan mobil yang lumayan bagus.
Berbeda dengan Heidi yang rukonya sangat sederhana begitu juga dengan gaya hidupnya.
"Aunty, aku pulang," teriak Velvet dari bawah tangga.
"Ya, tunggu dulu," jawab Heidi dari atas.
5 menit kemudian, Heidi turun dan berjalan dibelakang Velvet.
"Apakah besok aunty ingin titip makanan lagi?" tanya Velvet.
"Hmm, terserah kau saja," jawab Heidi dengan nada datarnya seperti biasa.
"Baiklah..bye auntyyyy... have a sweet dream," teriak Velvet.
"Kenapa kau teriak teriak? aku didepanmu Vel," ketus Heidi.
Velvet tertawa dan segera pergi dari sana lalu melambaikan tangannya pada Heidi.
Heidi segera menutup tokoknya lalu menguncinya dari dalam kemudian naik ke atas kamarnya.
Velvet (rambutnya masih coklat yaa..ini versi remaja)
FOLLOW IG AUTHOR @ZARIN.VIOLETTA
JANGAN LUPA LIKE KOMEN VITE FAVORIT DAN HADIAH YAA❤❤❤
terimakasih.