Arya, seorang pria yang memiliki istri yang sangat cantik dan juga memiliki seorang putera yang masih balita harus menelan pil pahit saat mengetahui sang istri dijodohkan oleh keluarganya dengan pria kaya raya.
Hal yang menyakitkannya, sang istri menerima perjodohan itu dan berniat melangsungkan pernikahan meskipun mereka belum sah bercerai.
Semua itu karena Arya dianggap pria miskin dan tak layak mendampingi Tafasya yang cantik dan memiliki body sempurna.
Akan tetapi, dibalik semua itu, ternyata Arya sedang menyembunyikan jati diri yang sebenarmya. Siapakah Arya,?
Bagaimana kisah selanjutnya, maka ikuti novel ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
siapa
Arya merasakan tubuhnya mulai membaik. Segala peralatan medis yang melekat sudah dilepas dan ia harus segera kembali, sebab tidak mungkin ia serumah dengan wanita yang buka mahramnya.
Ia beranjak dari ranjang, lalu berjalan menuju pintu, dan saat bersamaan, pintu terbuka, lalu seorang wanita cantik berhijab berdiri diambang pintu dengan nampan berisi sarapan pagi.
"Kau ingin pergi?" tanya sang wanita dengan nada yang masih datar.
"Ya, terimakasih atas pertolonganmu, dan semua ini berapa biayanya?" tanya Arya dengan serius.
Wanita itu melangkah memasuki kamar, lalu meletakkan nampan berisi sarapan itu diatas meja nakas dan ia membuka laci, lalu mengambil sesuatu. "Jika kau punya uang banyak untuk membayarku, maka salurkan saja ke alamat ini," jawab sang wanita, lau menyodorkan sebuah kartu nama yang ada ditangannya.
Arya meraihnya, lalu membacanya sekilas, dan memasukkannya kedalam saku celananya.
"Aku ingin minta tolong sekali lagi," pinta Arya.
"Ya, apa itu?"
"Apakah kau memiliki mobil yang dapat aku pakai? Tidak mungkin aku keluar dengan tanpa menggunakan kendaraan, sebab mereka masih mengincarku, aku akan membayarnya, kirimkan saja nomor rekeningmu"
Wanita itu tersenyum tipis, lalu membuka lemari pakaian, dan mengambil sebuah kunci, lalu memberikannya pada pria tersebut. "Ini nomor rekeningku, jangan lupa mentransfernya," ia memperlihatkan nomor rekening yang berada diget contact ponselnya.
Arya mengambil ponsel disaku celananya, dan sigap memotretnya, kemudian mengambil kunci tersebut, lalu berpamitan pergi. Ia menekan sebuah nama di ponsel , lalu menghubungi seseorang sembari menuruni anak tangga.
Sesaat ia melihat sebuah bingkai foto yang terpampang didinding dengan foto anak usia sekitar 5 tahun saat merayakan ulang tahunnya, dan disana tertulis nama Jasmine.
"Oh, namanya Jasmine," guman Arya lirih, lalu menuruni anak tangga dan bergegas keluar menuju garasi dan menuju mobil yang sesuai dengan merk dikuncinya.
Pria itu mengemudi dan keluar dari rumah wanita cantik yanh merupakan sang pemiliknya.
Wanita berhijab itu mengintai dari balik tirai jendela dan ia menghela nafasnya dengan berat, lalu memilih untuk pergi karena ada sesuatu urusan yang sangat penting pagi ini.
Sesaat matanya tertuju pada pakaian milik pria yanh ia tolong, bahkan ia tak mengetahui siapa namanya, sebab mereka belum sempat memperkenalkan diri.
*******
Seorang wanita dengan gayanya yang begitu elegan berjalan memasuki sebuah ruangan yang mana ia mendapatkan undangan dari sebuah perusahaan untuk kerjasama dengannya.
Dimana ia akan dirangkul sebagai dokter rujukan untuk para karyawan yang mereka yang mengalami ganguan kesehatan.
Ia disambut oleh beberapa orang yang sudah menunggunya sedari tadi. Lalu duduk ditempat yang telah disediakan.
wanita cantik itu dan beberapa peserta meeting lainnya tampak menunggu seseorang yang sedang mereka nantikan.
Tak berselang lama, tampak seseorang memasuki ruangan dengan tampilan yang gagah dan bersikap dingin.
Seketika sang wanita berhijab itu tercengang saat melihat siapa sosok dihadapannya.
Hal serupa juga terjadi pada pria tersebut. Keduanya saling pandang sejenak, lalu saling bersikap profesional, meskipun sejatinya beribu pertanyaan berkecamuk dibenak mereka.
Acara dimulai, lalu sang wanita yang tak lain adalah Jasmin didaulat sebagai dokter yang akan bekerjasama dengan perusahaan jika ada karyawan yang mengalami gangguan kesehatan ataupun kecelakaan kerja, sebab sang dokter juga memiliki.sebuah rumah sakit yang mana sangat kompeten dan dilengkapi oleh berbagai fasilitas yang memadai.
Disamping itu, rumah sakit yang diberi nama 'Jasmine' juga terkenal.akan pelayanannya yang ramah dan juga sangat baik, sehingga membuat perusahaan tersebut tertarik untuk melakukan kerjasama.
Setelah acara meeting selesai, orang-orang membubarkan diri, tetapi tidak bagi Jasmine. Ia masih duduk dikursinya, dan begitu juga dengan sang pria yang tak lain adalah Arya.
"Apakah Kau CEO diperusahaan ini?" tanya Jasmine dengan nada datar, tetapi pandangannya lurus kedepan, tanpa menatap lawan bicaranya.
"Kamu salah menduga, aku hanya karyawan biasa dan kebetulan diutus untuk menemui tamu perusahaan dan memimpin meeting," jawab Arya berbohong.
Jasmine menatap pria dihadapannya. "Jika kamu bukan CEO, maka titipkan salamku untuk CEO diperusahaan ini, agar menanggung suami atau istri dan juga tiga orang anak mereka untuk mendapatkan perobatan gratis," Jasmin mengutarakan tujuannya.
Sesaat Arya terdiam. Lalu menatap pada sang wanita.
"Itu sudah ku fikirkan. Dan jika tidak ada yang akan dibahas lagi, sebaiknya kita keluar dari ruangan ini, sebab tidak baik bagi perempuan dan laki-laki berduaan, karena yang ketiganya adalah setan,"
"Bos, aku bukan setan," jawab seorang karyawan wanita yang ternyata masih tinggal dan sedang membereskan berkas disudut ruangan.
Sontak keduanya menoleh kearah sumber suara dan Arya mengulas senyum datar, lalu beranjak dari tempatnya dan berjalan meninggalkan ruangan.
Jasmine mengekorinya. Tetapi pria itu menghentikan langkahnya saat berada diambang pintu, lalu mengeluarkan ponselnya, dan mengotak-ngatiknya sejenak, dan tak berselang lama, ponsel milik Jasmine berbunyi, sebuah notif masuk kedalam pesan WA-nya, dan ternyata itu adalah pesan dari M-banking yang baru saja dikirim seseorang dengan jumlah yang cukup fantastis dengan tagihan pembayaran mobil dan biaya perobatan.
Seketika Jasmine tercengang, sebab harga mobil itu tidak lah mahal, lalu mengapa pria itu membayarnya cukup tinggi?"
Saat Jasmine akan protes, ia tak lagi melihat dimana sang pria, karena tiba-tiba sudah menghilang.
"Heeem... Boros sekali, Dia," guman Jasmine dengan lirih, lalu beranjak pergi.
Sementara itu, Arya pergi meninggalkan perusahaan dengan menggunakan mobil yang ia dapatkan dari dokter yang telah membantunya. Entah mengapa ia tak ingin menggantinya, meskipun sebenarnya ia sanggup membeli yang baru dengan harga yang ia inginkan.
Ia mengemudi menuju sebuah taman. Ia mengingat dimana ia sering membawa Rayan ketempat itu setiap hari libur bekerja. Rasa rindu pada puteranya membuatnya merasa kesepian dan hidupnya begitu hampa.
Baru saja ia teringat akan hal itu, sebuah panggilan video masuk ke nomornya dan itu dari Rayan.
"Assalammualaikum, Ayah," sapa seorang anak laki-laki berwajah tampan, dan wajahnya itu mirip.sekali dengan Tafasya mantan istrinya.
"Waalaikum salam. Bagaimana kabarmu, Sayang?" tanyanya dengan hati yang sangay sakit karena harus berjauhan.
"Baik, Yah.. Aku rindu ayah, bisakah kau menjemputku?" tanyanya dengan nada lirih, dan perlahan bulir bening jatuh disudut matanya.
Arya tak mampu menyembunyikan kesedihannya, sesungguhnya ia juga merindukan puteranya, dan itu tak terbantahkan.
"Bersabarlah, dua minggu lagi ayah akan menjemputmu setelah menyelesaikan semuanya," janjinya pada puteranya.
"Apakah aku boleh bertemu dengan ibu?" tanyanya dengan lirih.
Seketika Arya terdiam. Pertanyaan itu sangat membuatnya dilema, dan itu permintaan yang sangat sulit baginya.
"Ibu sedang berada diluar kota, mungkin lama akan kembali," jawab Arya berbohong. Ia masih belum ingin bertemu mantan istrinya, sebab perasaannya masih sakit, tetapi Rayan, dia memilki hubungan yang tidak terputus.
ketabrak mobil meledak wkwkwkwk
Jangan lupa klo ada karya baru utk nothif nya. Tks.
ini pas banget, ini menunjukkan jika tafasya yg sekr bukanlah tafasya yg dulu