NovelToon NovelToon
Aku Bukan Wanita Penghibur

Aku Bukan Wanita Penghibur

Status: tamat
Genre:Duniahiburan / CEO / Pernikahan Kilat / Cinta pada Pandangan Pertama / Tamat
Popularitas:202.5k
Nilai: 5
Nama Author: Lv Edelweiss

🌹NOVEL DENGAN 20 BAB TERBAIK VERSI EDITOR NOVELTOON🌹

(Sedang Revisi)

SINOPSI

Sendu, seorang gadis desa yang nekat menginjakkan kaki ke ibu kota hanya untuk mencari sang calon suami yang tak kunjung kembali, padahal hari pernikahan mereka tinggal menghitung hari.

Bukannya bertemu dengan sang calon suaminya, Sendu justru di hadapkan kepada masalah yang menyeretnya masuk ke dalam gemerlapnya dunia malam.

"Cepat layani aku!" Ucap pria berbaju jas hitam itu.

"Tuan, saya bukan wanita penghibur... " Sendu menangis tersedu.

"Munafik! Kalau kamu bukan pelacur, lantas kenapa kamu bisa ada di sini?"

🍂🍂🍂🍂🍂

NOVEL : AKU BUKAN WANITA PENGHIBUR
PENULIS : LV EDELWEISS
GENRE : CINTA PERNIKAHAN - NIKAH PAKSA
APP : @noveltoon_ind

NOTES : KARYA ASLI, DILARANG KERAS PLAGIAT ATAU MEMALSUKAN DENGAN SENGAJA.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lv Edelweiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ALUN-ALUN

"Eh, ntar malem ada kemana lo?" Tanya Maria tiba-tiba. Sendu terus saja mengaduk teh yang baru saja dia buat.

"Emangnya kenapa Mar?" Tanya Sendu.

"Jalan-jalan yuk, ngeliat pertunjukan."

"Dimana? "

"Di alun-alun kota. Mau?"

"Hmm... " Kata Sendu lempeng.

"Ah, kelamaan mikir lo. Kalau nggak mau juga nggak papa. Ntar gue ajak yang lain."

"Ih jangan. Aku mau kok." Sendu nyengir.

"Ya udah, pulang kerja kita pergi, ya?" Ucap Maria.

Sendu hanya mengacungkan jempolnya tanda setuju. Maria terus memperhatikan Sendu. Sesekali dia memakan kue yang ada di atas meja. Sendu dengan cepat memukul pelan tangan Maria. Maria hanya bisa menggerutu saat tangan jahatnya dilarang Sendu untuk mencomot kue para karyawan. Padahal jatah Maria sudah Sendu beri tadi.

Sendu bersiap akan mengantarkan minum dan kue kepada para karyawan kantor. Namun dengan cepat maria mengambil alih nampan minuman dari tangan Sendu.

"Eh eh... kamu mau ngapain?" Tanya Sendu.

"Biar gue yang anter. Lo... duduk manis aja."

"Tapi kan hari ini jatah aku Mar yang antar minum."

"Udah, lo tenang aja. Ya?" Maria pun berlalu meninggalkan Sendu yang terheran-heran melihat tingkah aneh gadis berambut keriting itu.

Maria terus berjalan menuju ruangan bertuliskan Chief Executive Officer itu.

Di dalam ruangan, Alex tengah sibuk menatap layar komputernya. Fokusnya buyar saat seseorang mengetuk pintu ruangannya.

"Masuk... " Kata Alex tanpa melihat ke arah pintu.

"Permisi Pak..." Ucap Maria lirih.

"Hmm Sendu... " Panggil Alex.

"Saya Maria pak, bukan Sendu." Kata Maria dengan logat khas Timurnya.

"Oh maaf, saya pikir Sendu. Sendu mana? "

"Dia ada di ruang coffe break pak. Sedang sakit katanya."

Alex terperanjat saat mendengar jika wanitanya itu sedang sakit. Padahal semalam Sendu masih baik-baik saja.

"Ha, sakit? Sakit apa? Parah nggak? Apa perlu dibawa ke rumah sakit? Mungkin perlu di rawat."

Perhatian sekali si bapak CEO ini. Giliran aku sakit dia cuma nyuruh aku minum bodrex kalau tidak puyer bintang sepuluh, eh tujuh maksudnya. Kenapa dengan Sendu sebegitu perhatiannya. Hmmm ini pasti ada udang di balik bakwan ini. -(Baca dengan logat Papua)

"Biasa lah pak. Perempuan. Datang bulan. Jadi sedikit keram aja perutnya. Nanti juga sembuh."

"Oh, begitu... "

Maria pun berjalan keluar dari ruangan Alex. Senyum nakal mengembang di wajahnya karena merasa puas sudah membuat sang pimpinan gundah gulana. Berarti dugaan Maria benar, jika Sendu dan Pak Alex.... Ah, bodo!

...🍃🍃🍃...

Sendu dan Maria sudah selesai mengganti pakaian mereka. Mereka langsung menyimpannya ke dalam loker masing-masing.

"Mar, aku sholat isya dulu ya..." Ucap Sendu.

"Baiklah, gue tunggu di depan ya?"

Sendu mengangguk seraya tersenyum tipis. Dia lalu berjalan menuju mushola kantor untuk sholat.

Tak di sadari oleh Sendu, Alex yang kebetulan baru keluar dari dalam toilet pria melihat Sendu lewat seraya membawa perlengkapan sholat. Dia ingin memanggil Sendu, tapi kemudian dia urungkan niatnya karena tidak ingin menganggu ibadah gadis jelitanya itu.

Alex kemudian berjalan menuju pintu utama kantor. Dia melihat Maria sedang duduk seraya memainkan kakinya. Alex pun mendekati Maria. Gadis berkulit eksotik itu tak menyadari jika CEO-nya sedang mendekatinya.

Dan begitu Alex sudah dekat, Maria tersentak karena terkejut.

"Astaga Tuhan Yesus! Ah, Bapak... kaget saya pak." Ucap Maria seraya memegang dadanya.

"Kamu ngapain di sini?" Tanya Alex.

"Saya lagi nungguin Sendu, sholat dia."

"Tapi kamu bilang tadi pagi, dia lagi datang bulan."

Maria menunduk dan menggigit bibir bawahnya.

Mati aku, ketahuan bohong kan?

"Kamu bohongi saya?" Tanya Alex seraya mendekatkan wajahnya kepada Maria. Pria berkemeja dan berdasi itu seolah ingin membuat bulu kuduk Maria berdiri semua.

Maria masih diam tak berkutik sedikit pun. Takut salah bicara. Karena lengah sedikit bisa-bisa dia di pecat dengan tidak hormat. Tanpa tunjangan dan pesangon.

"Mar... " Sendu tiba-tiba sudah berdiri di belakang Maria dan Alex. Maria dan Alex melihat kearah nya secara bersamaan. Sendu pun mendekati mereka.

"Kenapa kamu Mar? Kok kayak orang ketakutan?"

"Ini dia.. sudah berani membohongi atasannya."

"Loh, bohongi apa emangnya?" Tanya Sendu yang tidak mengerti apa-apa.

"Dia bilang kamu sakit karena datang bulan, astaga aku hampir aja panik tadi, Mariaaa... " Alex bertopang pinggang seraya melihat ke atas. Memasang raut wajah kesalnya.

Sendu lalu duduk di sebelah Maria. Dia menarik cepat tangan teman rese'-nya itu.

"Kamu apa-apaan sih Mar. Kan malu sama pak Gilang." Aku berbisik pada Maria.

"Gue cuma bercanda aja. Eh dianya malah serius." Maria juga berbisik.

"Ngapain sih bercanda-bercanda."

"Ehem! Jadi hukuman apa yang pantas karena sudah mengerjai atas, Maria?" Tanya Alex serius. Padahal sebenarnya dia hanya mau mengerjai balik Maria.

"Saya tidak tahu pak." Jawab Maria dengan kepala masih menunduk.

"Gimana kalau kalian ikut saya... "

"Kemana?" Tanya Sendu.

"Alun-alun kota, melihat pertunjukkan."

Maria dan Sendu langsung saling pandang. Sebenarnya tujuan mereka memang mau pergi ke sana, tapi tidak dengan atasan mereka juga sih. Bagaimana Maria nanti bisa berbicara sesuka hati, meng-gibah sesama rekan kerjanya atau karyawan kantor dengan Sendu, jika ada Alex.

Sendu dan Maria langsung masuk ke dalam mobil Alex. Mata Maria tak putus-putusnya mengamati setiap sudut mobil mewah tersebut. Kapan lagi ada OG naik mobil CEO dan pergi ke alun-alun kota untuk melihat pameran.

Begitu juga dengan Sendu, jika bukan karena Maria mana mungkin dia mau untuk pergi bersama Alex menonton pertunjukan itu. Ini semua salah Maria, kenapa juga dia harus membohongi Alex. Kan jadi gagal rencana mereka untuk nonton pertunjukan hanya berdua saja. Sial.

Alex tersenyum simpul melihat dua OG-nya itu sudah berada di dalam mobilnya. Sebenarnya ini kebetulan yang menguntungkan bagi Alex. Bagaimana tidak, sudah lama dia ingin pergi bersama Sendu untuk sekedar jalan-jalan atau melihat kota dimalam hari. Meski pun ada Maria, tapi tidak masalah bagi Alex. Yah...anggap saja Maria itu hanya pancingan. Sungguh jahat kamu Pak Alex. 🤣

"Kalian pikir saya ini supir." Ucap Alex saat dia sudah menyalakan mobilnya.

"Maksudnya pak?" Tanya Sendu polos.

"Sendu, kamu duduk di depan... " perintah big boss.

Sendu melihat ke arah Maria. Maria memberikan kode melalui gesture tubuh nya agar Sendu manut saja pada titah sang pemilik kuasa itu.

Sendu lalu turun dan kemudian duduk di jok depan bersama Alex. Barulah Alex menjalankan mobilnya menuju Alun-alun kota untuk melihat pertunjukkan.

Di alun-alun kota memang sering ada pertunjukkan dan yang paling sering itu adalah pertunjukkan seni dan budaya. Pameran lukisan juga sering di adakan di sana.

Selain kesenian dan budaya, di alun-alun ini juga menyuguhkan produk-produk UMKM. Beberapa tenant UMKM tersedia disana. Pengunjung bisa membeli produk-produk tersebut dengan harga yang relatif terjangkau.

Begitu tiba di lokasi alun-alun, Sendu, Maria dan Alex langsung turun dan berjalan di sepanjang jalan menuju tempat pagelaran seni di adakan. Namun sebelum tiba di sana, Alex menyuruh Sendu dan Maria untuk berhenti sebentar.

"Kalian mau saya foto?" Tanya Alex yang membuat ayunan langkah kaki Maria dan Sendu terhenti.

Sudah di beri tumpangan, sekarang menawarkan untuk di foto. Dimana lagi ada CEO yang mau bersikap begini pada OG-nya selain di FTV yang ada di channel satu untuk semua itu.

"Serius pak?" Tanya Maria yang mulai berani membuka mulut setelah beberapa saat tadi bibirnya terus terkatup tanpa kata.

"Iya... berdiri di sana... " Perintah Alex.

Sendu dan Maria pun mengikuti perintah Alex tanpa bantah. Alex mulai mengambil gambar mereka yang berdiri di dekat sebuah reklame pagelaran seni dan budaya.

"Sekarang gantian.... " Ucap Alex.

"Maksudnya gantian, bapak mau saya foto juga?" Tanya Maria.

Alex menyodorkan ponsel mahalnya kepada Maria. Maria langsung mengambil nya. Alex pun mulai berpose di dekat papan reklame.

Melihat Alex hendak di foto, Sendu berencana untuk menjauhi papan reklame, namun dengan cepat Alex menarik tangan Sendu. Dengan spontan Sendu melihat ke arah Alex yang masih memegang tangannya itu. Di depan Maria. Sekali lagi, di depan Maria.

What? OMG...

"Mau kemana? Tanya Alex.

" Kan bapak mau foto..."

"Foto sama saya di sini. Karyawan harus patuh sama atasan." Alex beralasan.

Padahal sekarang jelas bukan sedang jam kantor. Mana boleh Alex menggunakan kekuasaannya untuk menekan karyawannya. Tapi Sendu lupa, ini bukan perintah atasan pada bawahan, namun perintah suami kepada istrinya.

"Foto sama bapak?" Tanya Sendu seolah tak percaya pada apa yang suaminya itu katakan.

Alex hanya menaikkan dua alis kerennya kepada Sendu. Sebuah kode alam agar seorang istri tunduk pada titah suami. Jika tidak, arasy langit bisa bergetar karena murkanya pada Sendu.

Sendu lalu mendekati Alex. Sikap malu-malu Sendu itu semakin membuat Alex gemas. Ingin sekali merangkul dara manis itu. Dan tak perlu berpikir panjang, benar saja. Tangan Alex yang sudah menggatal sedari tadi pun, langsung memeluk Sendu dari arah belakangnya yang membuat bola mata Maria membesar seperti bola kasti.

"Satu.... dua... tiga... "

Cekrek!

Saat Alex sedang melihat-lihat hasil tangkapan Maria. Lain halnya dengan Sendu yang menangkap seseorang yang begitu sangat dia kenal di sekitaran alun-alun.

Tanpa pamit pada Alex atau Maria, Sendu langsung berlari mengejar orang tersebut. Orang yang sangat dia nantikan kedatangannya sejak kemarin. Yang sudah dia cari kesana kesini namun tak juga bertemu. Orang yang telah berjanji padanya untuk kembali dan menikah dengannya.

Begitu sudah dekat dengan yang dituju, Sendu langsung menarik lengan orang tersebut.

"Kang Pandu?"

*Bersambung.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

JANGAN LUPA UNTUK TERUS LIKE KOMEN DAN SUBSCRIBE AUTHOR YA... MAKASIH 😇🙏

1
Tri Astuti
good
Plencung Cung
menarik
echa purin
👍🏻
Nia Nara
Jauh ya dari Gilang ke Alex
Adiba Shakila Atmarini
semoga saja nnti gilang tidak berubah..dan terus berpihak kepada sendu..
Adiba Shakila Atmarini
terlalu angkuh..padahal kedudukan dan harta jika saatnya meninggal g bakal di bawa keliang lahat..semoga mendapat hidayah..
Adiba Shakila Atmarini
licik banget..jadi ibu ko jahat ..
Adiba Shakila Atmarini
ceritanya kocak juga..jdi senyum² sendri bacanya..
Ningsih Putri Ayu
cerita nya bertele tele mutar2
Dewi Soraya
hlh mles.apaan ceo ko ngalah m cwek kampung aj.terlalu alay
LV Edelweiss: Jangan sama kan semua kepribadian CEO itu harus arogan dan. menguasai kak. Alex bukan CEO arogan versi novel lain. jadi utk tahu kepribadian nya dibaca dl sampai setengah jalan, jgn baru dua tiga bab sudah menyimpulkan. setiap penulis punya karakter tokoh utama yang berbeda-beda versi. jd jangan di pukul rata semua. nnti ada part2 yang menjelaskan knapa evan bisa terlihat lemah di depan Annisa. sebab dia bukan tipe laki2 yang suka memaksa org yang dia cinta.
total 1 replies
Dewi Soraya
ni knp crtanu lemot y.msak m cwek lemah aj alex mengalah.hadeh klo kyk gni kpn slsainy
Dewi Soraya
visualny ko kuranh smua
emak_uwie
bagus banget...
terima kasih thor dah bikin karya yg bagus.
tetap semangat berkarya
LV Edelweiss: Makasih banyak kak. Jangan lupa mampir di novel lainnya 🤗
total 1 replies
Bela Viona
habis air mata ku thoorrr
ingus ku pun hbs
LV Edelweiss: Peluk dari jauh kak 🥰🤗
total 1 replies
jumirah slavina
kapan lg ya Nek punya mantu keq oppa🤭🤣🤣

ingat Nek... Oppa., bukan Opa...
jumirah slavina
idihhhhh najong....
jumirah slavina
hhuuuuaaaaaaa Aku terhuraaaa 😍😍
jumirah slavina
yaelah., bersambung ya Lex

🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
jumirah slavina
MasyaAllah

tp klo ngomong gini jan dalam hati Lex., mn SENdu tidur pulak...

tar pas bangun bilang keq gitu..
biar lampu SENdu tercerahkan hati'y..
jumirah slavina
tp gak gitu cara'y Maemunah...

klo lo d'perkaos gimanaaaaa lampu SENdu....

pen getok kepala SENdu dah Thor biar bener...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!