Abel adalah gadis desa yang sudah lama merantau di kota, siapa sangka ia terkena musibah di culik saat membantu mempersiapkan pernikahan temannya. Sedangkan Tomi dia seorang pria yang kaya raya di kota tetapi ia sangat dingin terhadap wanita, ia pernah melihat Abel di sebuah cafe dan tertarik padanya. Siapa sangka karena tragedi penculikan itu mempertemukan mereka, akankah Tomi bisa bersama dengan gadis yang bisa membuatnya tertarik itu?kalau pun bisa bersama akankah hubungannya bertahan lama karena status sosial mereka yang berbeda.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ani fatmawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25
Setalah bicara dengan nenek selesai, Abel kembali ke kamarnya lalu mengambil ponselnya. Ada pesan dari Apri kalau besok adalah hari pernikahannya dan menyuruhnya untuk menghadiri pernikahannya. "Aku hampir lupa kalau besok hari pernikahan Apri, gimana ya,,, boleh pergi nggak ya? ucap Abel.
Abel mondar mandir di kamar, bingung mau ijin ke Tomi atau nenek. " Aku harus minta ini ke siapa ya? Jika minta ijin ke Tomi takut tidak di ijinkan, tapi kalau minta ijin ke nenek takut Tomi marah".
"Apa pun yang terjadi aku harus tetap pergi, aku tidak mau bikin Apri kecewa" ucapnya lagi
Sampai tiba-tiba Tomi masuk ke kamar, tapi tidak di sadari oleh Abel. Tomi yang melihat Abel sedang mondar mandir nggak jelas udah kaya setrika pun heran.
"Eheemmm" tegur Tomi yang berjalan melewati Abel tanpa bertanya dan duduk sambil memainkan laptop nya.
Seketika Abel menghentikannya dan tersenyum sambil menggaruk kepalanya.
"Apa aku bilang ke Tomi ya? " ucapnya di dalam hati
Lalu Abel berjalan berlahan mendekati Tomi yang sedang sibuk dengan laptopnya, "Maaf, bisa bicara sebentar?" ucap Abel dengan hati-hati
"Heemm, apa? " katanya
"Boleh nggak, besok aku datang ke pernikahan temen? bentar aja! dia temen baik aku, selalu nolong aku jika lagi kesusahan. Aku nggak mau bikin dia kecewa".Kata Abel sambil memohon
" Baiklah"Ucapnya singkat
"Apa kamu mau ikut? " Tanya Abel dengan sedikit ragu
"Iya, tentu saja ikut. Nanti kalau tiba-tiba saja ada yang menculik kamu lagi gimana, kan aku juga yang repot".Jawab Tomi
"Baiklah, terimakasih" ucap Abel sambil mengacungkan jempolnya ke Tomi
Tomi yang melihat hanya menggelengkan kepalanya.
"Kalau begitu aku bilang ke nenek dulu ya. " ucap Abel sambil keluar dari kamar
Lalu Abel pergi untuk menemui nenek, Abel pun melihat nenek yang sedang duduk di kursi melihat ikan di kolam sambil menikmati secangkir teh.
"Nenek sedang apa? " tanya Abel
"Nggak ngapa-ngapain, dimana suami kamu? "ucapnya
" Lagi di kamar nek, sambil sibuk dengan laptopnya ".
" Oh ya nek, besok Abel mau pergi ke pernikahan temen. Abel udah minta ijin ke Tomi, dan kata ya boleh".
"Kalau boleh pergi saja, tapi Tomi juga ikut kan? " tanya nenek
"Ikut kok nek" jawab Abel
Mereka pun berbincang bersama, Abel dan nenek semakin dekat.
Saat malam tiba, itu membuat Abel merasa resah karena harus kembali tidur satu ranjang dengannya.
Abel membuat banyak persiapan, mulai dengan membatasi tempat tidur dengan guling mengambil 2 selimut dan mengenakan baju yang tertutup. Lalu Tomi datang dan melihat, tapi tak berkomentar apa pun.
Tapi tiba-tiba nenek datang ke kamar kami dan membuat persiapan yang sudah di lakukan Abel sia-sia. "Apa ini, apa kalian akan tidur dengan pembatas guling" ucap nenek.
" Nggak kok nek, saya nggak bisa tidur kalau tidak memeluk guling"Kata Abel membuat alasan
"Nenek juga nggak bisa tidur kalau nggak ada guling, jadi ini guling nenek bawa ya. Soalnya guling nenek sedang di cuci,ini selimut juga.Selimut nenek juga lagi di cuci".kata nenek sambil mengambil guling dan selimut.
" T_tapi nek, nanti Abel meluk apa"ucap Abel
"Kamu kan bisa meluk suami kamu" ucap nenek
"Ya Tuhan, rencana apa lagi yang di buat nenek" kata Tomi di dalam hati
"Terus ini kamu pakai baju apa, kenapa tertutup sekali. Hawanya panas nanti jadi keringetan, sini pakai ini. Ganti baju sana! perintah nenek sambil menarik tangan Abel dan menyuruhnya ganti baju
Tomi yang tak bisa berbuat apa-apa pun hanya terdiam.
Lalu nenek membawa Abel ke kamar mandi untuk mengganti bajunya.
"Apa nenek nggak salah ngasih baju ini ke Abel nek? tanya Abel sambil protes
" Nggak, itu udah yang paling bener"ucap nenek
"Tapi nek, ini terlalu terbuka".
" Emang seperti itu modelnya, namanya aja gaun baju tidur" ucap nenek sambil mengambil baju Abel yang di pakai tadi
"Kalau gitu nenek keluar dulu ya, mau tidur" Kata nenek sambil keluar meninggalkan mereka
Tomi hanya diam melihat nenek pergi membawa baju Abel, selimut dan guling nya lalu meninggalkan Abel yang masih di dalam kamar mandi.
Abel tidak berani untuk keluar, ia merasa malu karena baju yang ia kenakan sangat terbuka. Lama iya memikirkan apa reaksi Tomi saat melihatnya nanti. "Ya Tuhan, gimana nih, keluar apa nggak ya. Kalau nggak keluar di sini dingin, kalau keluar malu" gumam Abel.
Padahal Abel sudah mempersiapkan semuanya tapi harus gagal karena kedatangan nenek. Tomi yang heran karena Abel lama tak keluar dari kamar mandi. "Apa terjadi sesuatu di kamar mandi" ucapnya
Lalu Tomi berniat untuk menghampirinya, saat Tomi mau berdiri tiba-tiba Abel muncul di hadapannya yang mengenakan gaun malamnya.
Tomi yang kaget lalu terdiam membesarkan matanya. Abel yang menggunakan gaun tidur lengan pendek. Gaun tidur berwarna merah itu juga hanya memiliki sebatas lutut.
Wajahnya mendadak bias, rasa gugup kembali menerpa dirinya. Tubuh Abel benar-benar terlihat seksi di balik gaun tidur yang tipis itu. Bahkan kulit mulusnya terekspos sempurna, ia memiliki tubuh yang ideal dan kulit putih tanpa celah.
Melihat suami nya yang hanya terdiam, Abel pun berjalan pelan menuju ke kasur tak tahu harus berkata apa dan berbuat apa. Saat Abel mendekat itu membuat Tomi tersadar dari lamunannya. Melihat Abel yang merasa tak nyaman dengan pakai itu Tomi pun memberinya selimut untuk menutupinya dan menyuruhnya untuk kembali istirahat.
Tapi nenek hanya menyisakan, 1 bantal dan satu selimut. Abel bingung gimana cara membaginya.
"Pakai saja selimut dan bantalnya" ucap Tomi
"Lalu kamu gimana" Sambung Abel
"Aku bisa tidur tanpa itu semua" kata Tomi
Tapi Abel yang tidak mau menjadi istri durhaka pun menarik tubuh Tomi untuk tidur di sampingnya dan menyelimuti nya.
"Aku nggak mau jadi istri durhaka dan nggak mau lihat kamu sakit" ucap Abel
Tomi pun hanya diam dan menurutinya.
"Tutup mata kamu" Ucap Abel
"Buat apa? " tanya Tomi
"Tutup aja, terus masuk selimut" perintah Abel sambil membuka selimutnya
Lalu Tomi menutup matanya, sambil mendekat ke tubuh Abel. Mereka saling berhadapan langsung , karena Abel tidak mau suaminya melihat wajahnya yang tegang pun mengganti posisinya dengan membalikan tubuhnya, tapi saat membalikan tubuhnya ia tak sengaja menyentuh bagian sensitif Tomi, Abel pun menyadarinya karena terasa saat gesekan itu.
Tomi pun semakin tegang, merasa bagian sensitif nya terbangun. Hawa yang tadinya dingin karena AC sekarang berubah menjadi sangat panas. Tomi mencoba untuk mengontrol dirinya dan berusaha untuk menahan gairahnya yang tiba-tiba muncul.