Perjalanan waktu seorang wanita yang sangat luar biasa, penuh dengan talenta di setiap bidangnya bukan hanya itu dia juga menjadi rebutan semua pria dan bahkan dia adalah bos besar dari seluruh mafia.
Namun sayang dia harus berakhir dengan pengkhianatan dari keluarganya sendiri hingga membuatnya tewas, namun takdir berkata lain dia pun kembali tersadar dan berada di tubuh gadis lain yang dijuluki sampah, dengan tekadnya yang sangat kuat dia akan berusaha kembali ke puncak.
" Huff... ternyata tidak hanya di kehidupan sebelumnya bahkan dikehidupan inipun aku masih menjadi rebutan, melelahkan."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae Linge, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Keluarga
Bryn Su yang mendengar sapaan dari kakaknya sempat terdiam beberapa saat karena ini pertama kalinya kakaknya itu mau bertemu dan bahkan lebih dahulu menyapanya.
"Hai juga kak, kabar adik sehat bagaimana dengan kabar kakak sendiri?" tanya Bryn Su dengan penuh ramah.
"Seperti yang kau lihat dik kakak sangat baik" jawab Maeli Su dengan senyum hangatnya.
"Kak adik kemari karena ingin membicarakan beberapa hal kepada kakak, namun sebelumnya adik ingin mengucapkan terima kasih karena kakak telah sudi meluangkan waktu untuk adik" ucap Bryn Su dengan wajah bahagianya.
"Adik yang sangat sopan dan baik " batin Maeli Su lalu dia pun berkata "Tak usah sungkan dik kita kan bersaudara, bukankah hal yang biasa jika kakak dan adik bertemu" jawab Maeli Su
"Lalu apakah yang adik ingin bicarakan dengan kakak?" Sambung Maeli Su.
"Kak, maaf sebelumnya jika adik lancang adik merasa jika ikatan pernikahan antara kakak dan pangeran mahkota lebih baik di batalkan" Dengan wajah sedikit memucat akibat takut Bryn Su berkata seperti itu, karena yang ia tau kakaknya sangat menyukai pangeran mahkota dan jika dia mengatakan hal seperti ini pasti kakaknya akan membencinya.
Dia sama sekali tidak ingin di benci oleh kakaknya namun dia tak punya pilihan lain selain mengatakan pandangannya pada kakaknya karena dia tak ingin kakaknya hidup menderita.
Maeli Su yang mendengar hal itu pun seketika terdiam, berdasarkan ingatan pemilik tubuh ini bukankah seharusnya adik laki-lakinya ini tak akan mencampuri urusannya, apalagi berdasarkan perkataan selir Zia Le bahwa Bryn Su sangat membencinya dan jika Bryn Su bertemu dengannya maka Bryn Su pasti akan sangat marah dan akan memukulinya.
"Kenapa adik berkata seperti itu?" tanya Maeli Su dengan tatapan menyelidiki.
"Kak adik tau kakak sangat menyukai pangeran mahkota tapi dia bukan pria baik-baik kak dia sangat gemar menggoda wanita cantik dan muda, bukan hanya itu bahkan selirnya pun sangatlah banyak kak, sebagai sesama anggota keluarga adik tidak mau kakak terluka karena di permainkan oleh laki-laki yang brengsek seperti itu kak" jawab Bryn Su.
Setelah mendengar penjelasan dari Bryn Su, Maeli Su pun yakin bahwa selama ini selir Zia Le sengaja menjelek-jelekkan seluruh anggota keluarganya yang lain agar dia membenci mereka dan dengan dia membenci mereka mana mungkin dia akan mengadukan semua perbuatan selir Zia Le dan anak-anaknya terhadapnya.
"Tenanglah dik, ikatan pernikahan antara kakak dan pangeran mahkota secepatnya akan di batalkan hanya tinggal menunggu ayah pulang ke kediaman ini saja" Jelas Maeli Su kepada adik laki-lakinya.
Bryn Su yang mendengar hal tersebut pun seketika terkejut dan tanpa sadar dia membuka mulutnya karena respon kakaknya di luar perkiraannya dan hal itu sukses membuat Maeli Su tertawa, iya tertawa di dalam hati karena dia tak mau membuat adiknya merasa tak nyaman apalagi ini adalah pertemuan pertama mereka setelah beberapa tahun lamanya.
"Apakah yang kakak katakan benar? Jika benar adik tak akan merasa gelisah lagi kedepannya" ucap Bryn Su setelah sadar dari keterkejutannya.
"Mana mungkin kakak berbohong, kakak juga ingin minta maaf karena selama ini kakak selalu menolak permintaan adik untuk bertemu dengan kakak, dan kakak berharap hubungan kita semakin membaik ke depannya" Ucap Maeli Su dengan senyuman penuh ketulusan.
"Yang berlalu biarlah berlalu kak, yang penting saat ini kita telah dekat kembali. Kak adik minta maaf harus segera pergi sebab adik juga harus bersiap-siap untuk acara ke pulangan ayah ke kediaman kita ini" jelas Bryn Su
"Baiklah jika begitu dik, kakak juga akan segera bersiap untuk acara kepulangan ayah" Jawab Maeli Su.
Ketika Maeli Su akan berjalan meninggalkan Bryn Su tiba-tiba dia berhenti dan memutar balik tubuhnya dikarenakan Bryn Su memanggilnya kembali.
"Kak, adik hampir saja lupa ada hal lain juga yang ingin adik berikan ke pada kakak" ucap Bryn Su sembari memberikan kotak yang di bawanya.
"Jika boleh kakak tau kotak apakah ini dik? Tanya Maeli Su dengan penuh penasaran.
"Maaf kak, adik tidak mengetahui apa isi dari kotak itu, namun kotak itu di berikan oleh keluarga Hu yaitu keluarga dari ibu kakak, dan kotak itu sudah di berikan 3 tahun yang lalu" jawab Bryn Su dengan wajah penuh penyesalan karena baru sekarang ia baru memberikannya kepada kakaknya.
Maeli Su yang melihat perubahan pada raut wajah adiknya pun berkata "Jangan merasa bersalah dik, karena selama ini kakak yang belum siap untuk menemui mu kakak juga sangat berterima kasih karena adik telah menjaga kotak ini dengan sangat baik" ucap Maeli Su.
"Tak usah sungkan kak, kalau begitu adik undur diri dulu dan sampai bertemu di acara penyambutan kepulangan ayah" ucap Bryn Su.
Mereka pun berpisah dan kembali ke kediaman masing-masing.
Sesampainya di kamar Maeli Su pun membuka kotak tersebut dan alangkah terkejutnya dia ketika melihat isi di dalam kotak tersebut.
"Apakah ini benar-benar nyata?" ucap Maeli Su yang memandang ke arah tangannya yang kini tengah memegang busur panah yang sangat cantik, selain cantik busur itu juga sangat mengagumkan karena busur itu bisa mengecil hingga sekecil jepit rambut.
"Wah itu adalah panah dewi panah yang hanya ada satu di benua ini dan bahkan dia hanya akan mengikuti satu tuan untuk selamanya. Bukan hanya itu dia memiliki kekuatan tempur yang sangat menakutkan" ucap Momo yang tiba-tiba muncul di hadapan Maeli Su.
"Apakah benar panah ini sehebat itu? Lalu bagaimana cara menggunakannya" tanya Maeli Su
"Cara menggunakannya sangat mudah teteskan saja darah mu di atasnya jika darah mu menyatu, maka panah itu akan berubah warna mengikuti warna mawar yang ada di kening mu, namun jika setelah kau meneteskan darah tak terjadi apa-apa itu tandanya panah ini telah dimiliki seseorang" Jelas Momo dengan acuh tak acuh.
"Baiklah akan kucoba, ku harap panah ini berubah kalau tidak itu akan sangat rugi sekali" ucap Maeli Su sembari mengambil jarum yang ada di meja riasnya dan kemudian menusuk jarinya seketika darah pun meneteskan dan dia langsung menjatuhkan tetesan darah itu ke busur tersebut.
Tak berselang lama muncul cahaya yang sangat menyilaukan lalu perlahan menghilang dan terlihat busur itu berubah warna menjadi kuning.
"Akhirnya aku memiliki senjata juga" ucap Maeli Su dengan wajah bahagianya.
Setelah puas melihat-lihat dia pun memutuskan untuk masuk ke ruang di mensi agar dia bisa mencoba panah itu.
Ketika akan mencobanya barulah ia tersadar jika tak ada anak panah yang bisa digunakan hingga akhirnya dia pun bertanya pada Momo yang sedang bersamanya.
"Momo apakah kau tau dimana aku bisa mendapatkan anak panah yang tepat untuk busur ini" tanya Maeli Su.
Momo yang di tanyai pun hanya menggeleng dan berhasil membuat Maeli Su marah dan membatin "Untuk apa busur sshebat ini jika tak ada anak panahnya".
Dia pun kemudian memutuskan untuk kembali ke dunia nyata, setelahnya dia pun mengubah busur itu menjadi jepit rambut dan langsung memakainya.
Maeli Su berniat menyimpan kotak itu karena dia tidak ingin ada orang lain yang melihatnya sebab dia tau beberapa orang yang berada di kediaman ini sangat tidak suka dengannya apalagi jika mereka tau bahwa keluarga Hu memberikan sesuatu padanya sudah pasti pemberian itu akan di rebut oleh mereka.
Ketika Maeli Su sedang asik memperhatikan kotak itu karena menurutnya unik dia pun melihat ada sebuah gulungan yang di letakkan pada ujung kotak dengan warna yang sama persis sehingga tidak akan mudah menemukannya.
Dia pun mengambil gulungan itu dan dengan segera membukanya. Ketika dia sudah membuka gulungan itu dia pun melihat jika gulungan itu merupakan sebuah surat yang di tulis khusus untuknya.
***
Kira-kira apa ya isi suratnya?
Dari pada penasaran, ayuk kita lihat bab selanjutnya.