PENCURI HATI TUAN RENZO

Setelah menempuh perjalanan yang lumayan lama akhirnya mereka sampai di kediaman yang baru, dimana Renzo dan Seika akan menjalani pernikahan mereka berdua

Walaupun niat mereka menikah berbeda tapi saat ini mereka berdua mulai merasakan getaran getaran yang ada di diri masing masing

"ayo Sei..kita sudah sampai" ajak Renzo ketika mereka sudah sampai di rumah yang baru di beli Renzo

Seika segera turun dari mobil dibantu oleh Renzo, dengan berjalan pelan pelan Seika memasuki rumah baru yang akan dia huni untuk kedepan nya

"sangat indah dan mewah sekali rumah ini, sangat luas" gumam Seika dalam hatinya dia dangat kagum melihat rumah ini

Renzo langsung membawa Seika ke arah kamar utama

"kak mau kemana, masih siang sudah mau masuk kamar saja" seloroh Reino yang membuat Seika malu mendengar nya

"Seika mau ganti baju dulu Reino, kan gerah kalau pakai begini terus, kamu jangan mikir yang aneh aneh" sahut Renzo

" bukan aneh cuma mau ingetin kak, masih siang" goda Reino lagi

"apa sih ni anak, kok kimi mau ya" balas Renzo

"sama kak, kok Seika mau ya ha ha ha" sahut Reino sambil tertawa

"ayo Sei..Reino jangan di denger...bisa pusing nanti kamu ganti pakaian dulu" ajak Renzo, Mereka berjalan berjalan masuk kedalam kamar yang membuat Seika makin takjub

Kamar yang luas berisi barang barang mewah, yang selama ini hanya bisa di lihat Seika di drama drama korea, tapi sekarang dia melihat sendiri

Renzo melihat Seika yang diam termenung sambil menatap kearah jendela yang ada disana

"ayo Sei...pakaian nya diganti apa kamu tidak gerah dari tadi?" tanya Renzo

"iya tuan..." jawab Seika, Renzo datang mendekati Seika yang saat ini masih berdiri lalu dia mengajak Seika untuk duduk di sofa yang ada disana

"Sei..kamu bisa tidak kalau panggil jangan pakai tuan, kamu itu istri aku" ucap Renzo

"maaf tu..eh maaf..saya harus panggil apa ya?" tanya balik Seika

"kamu bisa panggil sayang, mas atau apalah senyaman kamu saja" jawab Renzo

"iya mas...maaf, Sei bingung mau panggil apa dari tadi, takut salah" balas Seika

"tidak apa apa sayang, ya sudah kamu ganti baju dulu, mas mau keluar nanti Reino sama Joan berisik, atau mas bantuin" tukas Renzo dengan santai nya yang membuat Seika malu sehingga wajah putihnya merona merah

"terima kasih mas, Sei bisa sendiri kok" sahut Seika sambil tersenyum tipis karena masih merasa malu dan sungkan

"oh ya sudah mas tinggal ya, kalau ada apa apa kamu panggil mas saja" balas Renzo lalu dia keluar dari kamar menghampiri Reino dan Joan yang sedang duduk di ruang keluarga

"kak seriusan tidak bilang ke mama sama papa, Reino sih takut ya kalau liat mama marah" ucap Reino

"kamu jangan nakut nakutin kakak Rei, iya nanti kakak akan bicara sama mama" balas Renzo

"kau jangan sampai bicara ke papa dulu Jo, bisa diamuk semua kalau papa tau, aku menikah seperti ini" ucap Renzo

"lagi kau yang bikin papa marah, niat awal menikah sudah salah, apa salah nya sih mengakui kalau kau mencintai Seika" balas Joan

"jangan bikin tambah pusing Jo, nanti aku akan bicara ke papa, tunggu waktu yang tepat" sahut Renzo

"lebih cepat lebih baik kak, kemaren Kimi bertemu Cindy, dia pulang ke jakarta aku harap kakak bisa menghadapi nya dengan sewajarnya, karena kakak sekarang sudah menikah dengan Seika" nasehat Reino

"kenapa balik lagi sih, disaat semua sudah tenang" umpat Renzo

"semua tergantung kepada kau Renzo, makanya segera umumkan pernikahan kau dan Seika agar semua orang tau kau telah menikah" sahut Joan

"tetap saja kembali pada diri kakak, walau pun Cindy tau kakak sudah menikah, kalau niat dia ingin membuat kakak kembali lagi kepadanya, pasti dia akan lakukan kak" tukas Reino

Reino paling marah saat Cindy berselingkuh dan pergi dengan laki laki lain, meninggalkan Renzo dalam kesedihan dan kehancuran dalam hidup nya

Yang membuat Renzo menjadi orang yang lain sangat berubah sikap nya yang hangat menjadi dingin

Renzo diam mendengar kan apa yang dikatakan Reino adik nya itu, dia ingat saat terpuruk dulu setelah di tinggal pergi kekasih yang sangat dia cintai

"kau coba renungi kembali lah apa yang telah kau lewati bersama wanita itu, dan yang harus kau ingat Seika sekarang adalah istrimu"

"hilangkan pikiran mu dari masa lalu yang akan membuat hidup mu tersiksa" jelas Joan

"ya sudah kak kami pamit pulang dulu, dan ingat kak, secepat nya kasih tau mama dan papa, kakak tau papa kan? Apa yang tidak papa ketahui tentang tingkah kita" terang Reino sembari mengingatkan Renzo kalau Tuan Adinata tidak bisa di bohongi

"iya kakak tau" balas Renzo

"Jo tolong di urus semuanya ya, kepindahan keluarga Seika ke tempat baru sama sekolah Fatir" ucap Renzo

"siap Renzo, jangan ganas ganas kasian Seika" goda Joan

"kau bikin aku marah saja Jo, aku tau dia masih belum pernah, dan itu yang membuat aku sangat menginginkan nya" balas Renzo

"semoga cepat menyusul Kimi biar mama dan papa senang punya banyak cucu" seloroh Reino lagi

"sana pulang, ribet" balas Renzo

Joan dan Reino tertawa terbahak bahak karena berhasil menggoda Renzo, Mereka segera pulang dan tinggal lah Renzo dan Seika di rumah ini

Renzo berjalan masuk ke kamar utama dimana Seika sekarang sedang duduk di meja hias sambil menyisir rambut nya yang baru selesai di keringkan

Terlihat segar dimata Renzo, Seika dengan wajah alami nya sudah menarik hati Renzo

"sayang kamu sudah selesai mandinya?" tanya Renzo

"sudah mas..maaf Sei pakai baju yang ada dilemari karena koper pakaian Sei tidak ketemu" jawab Seika

"tidak apa apa sayang, semua pakaian yang ada disana memang untuk kamu, coba mas lihat" balas Renzo sambil menghampiri Seika dan mengajak nya berdiri

"kamu sangat cantik sayang dengan pakaian ini, cocok dengan kamu" tukas Renzo sambil menatap lekat kearah Seika

Seika yang ditatap begitu oleh Renzo menjadi gugup karena dia belum pernah seintim ini dengan seorang laki laki

Renzo melihat kegugupan Seika, dia tersenyum melihat Seika yang gugup juga panik, pelan Renzo mendekat kan wajahnya kearah Seika lalu mengecup lembut kening istri cantik nya itu

Seika hanya bisa diam terpaku mendapatkan perlakuan manis dari Renzo

"jangan gugup sayang, aku ingin memeluk kamu Sei, apa boleh" ucap Renzo dengan lembut, Seika memandang kearah Renzo lalu mengangguk kan kepalanya