Gadis badas seorang Mahasiswi berprestasi dan pintar berbagai bahasa, harus berakhir koma karena orang yang iri dengki kepadanya.
Jiwanya masuk ke tubuh seorang istri bodoh, seseorang yang selalu mudah ditindas oleh suami dan mertua serta orang lain.
“Ck! Aku nggak suka wanita lemah dan bodoh! Haruskah aku balaskan dendam mu dan juga dendam ku?“ Tanya si mahasiswi pada wajah si pemilik tubuh yang dia masuki melalui cermin.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
28. Berikan Satu Saja Milikmu.
Sabrina menyambut Aruna di Apartemen, si kembar menghambur memeluk sang Bunda karena merindukan Ibu tirinya setelah hampir seminggu Aruna dirawat di rumah sakit.
“Bunda Una, hikssss... Nessa kangen“ gadis kecil itu tidak mau melepaskan pelukannya.
Aruna menciumi wajah Nessa berulang kali, sudah lama dia ingin mencium dan memeluk kedua anak sambungnya saat menjadi roh di sekitar mereka dan tidak bisa.
“Sini, Nevan.“ Aruna menarik lembut tubuh Nevan dan sama seperti kepada Nessa, dia menciumi wajah Nevan.
“Bunda juga sangat rindu, sangat sangat...“ Aruna mulai menangis, hatinya memang sangat lembut.
Sabrina dan Alaric memaklumi sikap Aruna yang menangis, melihat betapa dekatnya Ibu tiri dan kedua anak sambungnya itu.
“Udah, sama Tante lagi sini. Biar Bunda istirahat, Bunda masih lemas.“ Bujuk Sabrina agar kedua anak itu melepaskan pelukan di tubuh Aruna.
Alaric memegangi tubuh Aruna yang masih lemas, “Masuk kamar, berbaringlah. Aku juga harus kembali ke perusahaan, ada meeting penting. Ada Sabrina bersamamu, kamu akan baik-baik saja.“
Keduanya masuk ke dalam kamar, Alaric membantu Aruna berbaring. Pria itu duduk di pinggir ranjang, dia menyelimuti tubuh Aruna.
“Bisa nggak Abang nggak pergi, aku masih pengen sama Abang.“ ujar Aruna dengan manja.
“Maafin aku, Yura. Pekerjaan ku di perusahaan udah terbengkalai selama beberapa hari karena terus bersama mu. Mungkin hari ini aku akan diluar selama setengah hari... nanti aku kembali kesini saat akan makan malam. Kita makan bareng anak-anak, aku akan pesan dari restoran. Oke?“ tangan besar Alaric terulur mengelus kepala Aruna lembut.
“Ya udah gapapa, Abang juga pasti capek ngurus aku terus. Maaf, ya.“ Aruna menahan lengan Alaric yang masih mengelus kepalanya dan menyadarkan pipinya ke lengah kokoh itu.
Alaric tersenyum lembut, “Jangan minta maaf, aku sangat bahagia bisa mengurus mu. Aku pergi dulu... kamu jangan banyak bergerak. Kata Dokter minimal sampai satu minggu ke depan lagi, kamu harus hati-hati menggunakan tubuh mu."
“Iya, Bang. Makasih Abang udah mencintai aku... aku beruntung mendapat cintamu setelah semua__“ Tiba-tiba Aruna menghentikan ucapannya, dia takut salah bicara.
“Setelah semua apa, Yura?“ tanya Alaric.
Setelah semua kesengsaraan ku saat menjadi istri Mas Yoga. Batin Aruna.
Aruna menggeleng, “Bukan apa-apa. Ya udah, hati-hati di jalan ya Bang."
Alaric pun beranjak bangun dari tepi ranjang, namun tangannya ditahan oleh Aruna.
“Abang, aku mencintai Abang..."
Alaric mematung, itu pertama kalinya 'Yura' mengatakan mencintainya tapi entah kenapa hatinya tidak bergetar oleh pengakuan 'Yura' padanya?
“Aku pergi dulu." Alaric mengusap kepala Aruna sekilas, lantas berbalik pergi keluar dari kamar dengan perasaan berkecamuk.
Alaric kira saat mendengar pengakuan cinta dari mulut wanita yang dicintainya, hatinya akan bergetar dan berbunga-bunga namun anehnya tak ada perasaan bahagia.
“Ada apa dengan hatiku? Kenapa jantungku tidak berdebar-debar?“ diluar kamar Alaric memegang jantungnya yang ternyata berdetak normal.
.
.
Mata Aruna menatap kepergian sosok laki-laki yang sudah mencuri hatinya saat dia menjadi roh itu melewati pintu kamar.
Apalagi saat Alaric memeluk tubuh Aruna saat Yura mengisinya, dia ikut merasakan jika dirinya lah yang dipeluk dan cintai oleh Alaric.
“Maaf, Yura. Aku harap kamu terbangun dari koma tanpa mengingat apapun. Bolehkah aku egois dan memiliki satu saja kebahagiaan dalam hidupku. Selama setahun aku disik-sa dan tetap bertahan demi keluargaku. Meskipun aku diperlakukan buruk di rumah Mas Yoga.... tapi Mas Yoga selalu mengirim uang ke kampung. Aku bertahan demi keluargaku yang mendapatkan uang dari Mas Yoga, sampai aku rela sekarat di rumah Mas Yoga. Sakit di tubuhku dan hatiku karena perlakuan mereka... akhirnya kini terobati dengan cinta Bang Alaric. Yura, kamu gadis kuat cerdas dan disenangi banyak orang. Bahkan kamu tidak pernah tersakiti sepertiku, berikan satu saja milikmu padaku... yaitu Bang Alaric.“
Aruna memejamkan mata, saat menjadi roh dan terus melihat interaksi antara Yura dan Alaric dia ikut terbawa perasaan dan saat dia terbangun di tubuhnya kembali... terbesit dalam pikirannya, jika Alaric harus menjadi miliknya.
.
.
Alaric tadinya akan meeting di perusahaan, namun entah kenapa nalurinya membawanya datang ke rumah sakit dimana Yura masih dirawat. Eki melaporkan jika Yura masih harus dirawat dua hari lagi, karena meskipun tubuh Yura sudah pulih namun kepalanya masih dalam pantauan Dokter.
Tak
Tak
Langkah Alaric menuju kamar rawat Yura terasa berat, berbagai macam pikiran dan perasan bercampur menjadi satu.
Saat sampai di depan pintu kamar rawat Yura, Alaric bergeming di depan pintu tanpa ada keinginan untuk mengetuk.
“Ada apa ini? Kenapa mendadak hatiku gelisah saat aku ingin bertemu dengan Yura yang hilang ingatan?“ Alaric bergumam sendiri.
Pintu terbuka dari dalam, sosok Fatma terkejut melihat Alaric disana. Alaric pernah beberapa kali menemui tubuh Yura saat terbaring koma, sebab sesuai ucapannya pada Yura dia ingin memeluk tubuh asli Yura.
“Loh, Pak. Silahkan masuk, Pak...“ Fatma membuka jalan.
Jantung Alaric berdegup kencang, dia pun melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamar rawat Yura.
Yura mendengar perkataan Fatma yang memanggil seseorang masuk, matanya tertuju pada langkah kaki berat yang menuju padanya.
Dua pasang mata bertemu, kedua orang yang saling mencintai namun terhalang oleh keadaan.
“Bang Alaric...“ lirih Yura mengagetkan Alaric dan juga Fatma.
Pasalnya Fatma belum pernah menceritakan tentang Alaric apalagi wajah pria itu, namun sekarang Yura memanggil nama Alaric dengan akrab bahkan mengenali wajah Alaric.
datengin mc pria yg hrs setia dan bener² menjaga sampai ke jenjang pernikahan
ternyata oh ternyata, sama aja
sorry lah yaw, masa iya suami lucknut seperti kamu mau di sanjung² mulu. capek deh 😒
bodoh bangt tuh laki