NovelToon NovelToon
Kemanapun Aku Pergi, Aku Akan Tetap Kembali Kepadamu

Kemanapun Aku Pergi, Aku Akan Tetap Kembali Kepadamu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Anak Kembar / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Trauma masa lalu / Enemy to Lovers
Popularitas:7.7k
Nilai: 5
Nama Author: Choi Jaeyi

Terjebak dalam kesalahpahaman di masa lalu, menyebabkan Lauren dan Ethan seperti tengah bermain kejar-kejaran di beberapa tahun hidup mereka. Lauren yang mengira dirinya begitu dibenci Ethan, dan Ethan yang sedari dulu hingga kini tak mengerti akan perasaannya terhadap Lauren. Berbagai macam cara Lauren usahakan untuk memperbaiki kesalahannya di masa lalu, namun berbagai macam cara pula Ethan menghindari itu semua. Hingga sampai pada kejadian-kejadian yang membuat kedua orang itu akhirnya saling mengetahui kebenaran akan kesalahpahaman mereka selama ini.

“Lo bakal balik kan?” Ethan Arkananta.

“Ke mana pun gue pergi, gue bakal tetap balik ke lo.” Lauren Winata.

Bagaimana lika-liku kisah kejar-kejaran Lauren dan Ethan? Apakah pada akhirnya mereka akan bersama? Apakah ada kisah lain yang mengiringi kisah kejar-kejaran mereka?

Mari ikuti cerita ini untuk menjawab rasa penasaran kalian. Selamat membaca dan menikmati. Jangan lupa subscribe untuk tahu setiap kelanjutan ceritanya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Choi Jaeyi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sosok Misterius

"Lama banget nyampenya, nyasar ke mana lo?"

Lauren tersenyum kecut, benar dugaannya. Sahabat yang merangkap menjadi managernya itu pasti akan memarahinya, karena dia datang terlambat. Salahkan Geo yang membuang banyak waktunya, kenapa harus dia yang dimarahi pikirnya.

"Lo kayak nggak hapal aja."

"Ribut dulu sama abang lo?"

Tidak menyahut, Lauren hanya menganggukkan kepalanya pertanda membenarkan tebakan Yara.

"Sekali-kali lah, ajak abang lo ke sini," ucap Yara sambil terkekeh. Dia dapat membayangkan, bagaimana ekspresi syok Geo saat melihat secara langsung kegiatan adiknya itu.

"Gila aja lo, yang ada dia makin kekeuh engga ngebolehin gue buat balapan lagi."

Balapan? Jadi hal yang diributkan kedua kakak beradik tadi adalah balapan? Tidak salah lagi, kegiatan yang dilakukan Lauren setiap malam minggu adalah balapan motor yang tentunya dilakukan di sirkuit khusus balapan. Dengan kata lain balapan ini bersifat legal, dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Namun namanya juga balapan, di mana setiap pembalapnya akan melajukan motornya masing-masing dengan kelajuan tinggi.

Hal itu pastinya akan menimbulkan rasa was-was yang tinggi di setiap pertandingan, dan Geo tak suka akan hal itu. Ditambah lagi, sebulan yang lalu Lauren mengalami kecelakaan di sirkuit. Untungnya kecelakaan tersebut tidak berakibat fatal bagi Lauren, tetapi hal itu semakin memperparah kekhawatiran Geo terhadap adiknya.

Berbicara tentang balapan ini, sama halnya terjadi saat Lauren ketahuan merokok. Pusat informasinya pun berasal dari Geo, di mana laki-laki itu mendapat informasi dari seseorang yang kebetulan melakukan service motor di bengkelnya. Geo tak sengaja mendengar cerita orang itu dengan pekerja di bengkelnya, kalau ada seorang pembalap perempuan yang sangat berbakat. Beberapa kali pertandingan yang dia lalui, pembalap perempuan itu tidak pernah terkalahkan.

Rasa penasaran Geo pun muncul setelah mendengar cerita tersebut, dan dia sangat ingin melihat wujud pembalap perempuan. Namun sangat disayangkan, orang itu menyebutkan kalau pembalap tersebut tidak pernah menampakkan wajah aslinya. Dia selalu menggunakan masker dan topi hitam jika tidak sedang menggunakan helm, mungkin dia memang sengaja melakukan hal itu agar identitasnya tidak diketahui oleh orang banyak.

Geo yang sudah terlanjur penasaran, meminta orang itu untuk menunjukkan foto pembalap perempuan itu. Walaupun Geo tidak dapat melihat wajahnya, setidaknya dia dapat melihat motor sport yang digunakan oleh pembalap tersebut. Keinginan Geo itu pun tentu saja direspon baik oleh orang yang tengah exited bercerita itu.

Sebelum melihat fotonya, Geo tersenyum semringah karena tak sabar untuk segera melihatnya. Tetapi saat dia melihat fotonya dan menelitinya dengan seksama, seketika senyum laki-laki itu luntur. Motor sport itu, dia sangat mengenalinya. Motor yang hampir tiap hari terpakir di depan bengkel, bahkan dia sendiri yang mengurusnya jika sedang di service. Motor sport berwarna hitam itu tak lain adalah miliknya adiknya, Lauren Winata.

Alhasil kejadian yang sebelumnya pernah terjadi, kembali terulang. Di mana Lauren dihakimi oleh Gevan dan Geo, dan kali ini urusannya lebih rumit dari sebelumnya. Lauren harus benar-benar meyakinkan kedua orang tersebut, kalau balapan yang dia lakukan bersifat legal tanpa khawatir akan berurusan dengan pihak berwajib. Pastinya Lauren berjanji, akan selalu berhati-hati dalam pertandingan. Gevan yang mendengar itu semua, hanya bisa menghembuskan napasnya pasrah. Mau tidak mau dia harus menerima fakta, jika putrinya ini adalah seorang yang keras kepala, tidak semudah itu dilarang, dan akan tetap bersikukuh dengan pendiriannya.

Setelah melalui beberapa negosiasi, akhirnya Gevan mengizinkan Lauren tetap melakukan hobinya itu. Tetapi dengan syarat, Lauren harus menepati janji yang sebelumnya dia sebutkan tadi. Bagaimana pun Gevan tidak bisa menghambat hal yang disukai oleh anak-anaknya, sekalipun itu berat baginya untuk mengizinkan. Prinsipnya, selama itu baik dan dapat membuat anak-anaknya tersenyum bahagia, Gevan akan selalu mendukung kegiatan anak-anaknya. Sungguh ayah idaman sekali.

"Siapin dulu sana, motor lo."

Lauren yang baru saja memakai topi dan maskernya, mengacungkan jempolnya ke Yara. "Tanpa lo suruh, juga bakal gue lakuin. Lo mah, bikin gue kayak orang yang amatiran aja."

"Ya siapa tau lo lupa, kan lo udah sebulan absen."

"Gue bukan Niken, yang bilang lupa dimana terakhir letakin hp nya. Padahal hp nya di hadapannya sendiri, buat live ig."

Refleks Yara tertawa saat teringat kelakuan bodoh sahabatnya yang satu itu. Benar kata Lauren, kejadian itu baru beberapa hari yang lalu terjadi. Di mana saat mereka berempat tengah berkumpul di sebuah cafe yang berada tak jauh dari kampus. Mereka semua dihebohkan dengan Niken yang panik mencari ponselnya, dia bilang lupa di mana terakhir meletakkan ponselnya.

Lauren dan Yara yang mengetahuinya, hanya diam memperhatikan dan membiarkan gadis itu panik sendiri. Tetapi Eliza dengan kepolosannya memberitahu Niken, bahwa ponsel yang tengah dicarinya itu berada di hadapan gadis itu sendiri. Alhasil Niken hanya bisa senyum cengengesan kepada sahabat-sabatnya, terutama kepada Lauren dan Yara yang sudah menatapnya dengan tatapan aneh.

"Bangke lo, Ren. Pake diingetin segala lagi sama ke begoannya Niken."

"Sumpah. Gue nggak habis pikir sama kelakuannya," Lauren ikut tertawa karena Yara yang sudah tertawa terbahak-bahak. Lalu tak sengaja Lauren menoleh ke samping, tatapannya pun bertemu dengan kedua mata yang rupanya tengah menatap dirinya.

Seketika Lauren mengernyit heran, untuk apa laki-laki itu menatapnya. Gadis itu sebenarnya tak pernah mempermasalahkan orang-orang yang menatapnya penasaran. Karena memang dirinya yang tak pernah menampakkan wajahnya, wajar saja menimbulkan rasa penasaran bagi setiap orang. Tetapi Lauren merasa tatapan itu sangat berbeda, ditambah laki-laki itu juga memakai masker sama sepertinya. Hal itu balik membuat Lauren menjadi penasaran, siapa gerangan laki-laki itu. Kenapa sampai segitunya menatap Lauren, apakah dia ada salah dengan laki-laki itu?

"Liatin apa, neng?"

Lauren terlonjak kaget saat Yara sudah berdiri di sampingnya, bahkan jarak wajah keduanya pun sangat berdekatan.

"Gue nanya doang loh, kok lo kagetnya sampai segitu."

"Lo juga kayak setan, tiba-tiba nongol di samping gue."

"Buset. Tu mulut kayak nggak pernah disekolahin ya, Ren."

Lauren menoleh ke samping di mana Yara berada, lalu terkekeh kecil seraya mengusap-usap wajah gadis tersebut. Hal itu tak lain Lauren lakukan agar Yara tidak semakin kesal dengannya, urusannya akan sulit jika managernya itu kesal dengannya.

"Oh iya, gue nanya tadi lo liatin apaan dah? Sampe gue nanya, lo jadi kaget banget."

"Itu, gue liat cowok yang- loh?" Lauren terkejut, sebab laki-laki yang tadi tengah menatapnya sudah menghilang begitu saja. Sejak kapan laki-laki itu pergi, padahal dirinya hanya sebentar mengalihkan perhatian.

"Mana ih, nggak ada apa-apa," Yara celingak-celinguk seraya mengikuti arah telunjuknya Lauren. "Serem ih Ren, nggak ada apa-apa juga. Jangan ngadi-ngadi lo, ya."

"Apasih Ra, gue nggak ngadi-ngadi. Emang tadi beneran ada cowok yang liatin gue dari sana, cuma dia tiba-tiba menghilang gitu aja."

"Iya deh, iya. Gue percaya, semoga lo ketemu sama dia lagi. Trus tanyain, adakah seratus gitu."

Seketika Lauren ingin melempar Yara ke tengah sirkuit, agar gadis itu terlindas mengenaskan. Sudah lelah dia menghadapi Geo di rumah, di sirkuit pun dia harus menghadapi kelakuan Yara yang kadang-kadang benar, kadang-kadang sesat. Namun kelakuan Yara tadi, sama sekali tak mengurangi rasa penasaran Lauren kepada laki-laki tadi. Siapa dia? Kenapa dia menatap dirinya dengan tatapan seperti itu? Seolah-olah laki-laki itu mengenalnya dan sedang mengincarnya.

1
Aurora79
orang yang terluka oleh orang2 terdekatnya, akan lebih susah untuk memaafkan. Walau dalam hati sudah memaafkan, tapi tidak dalam tindakannya. Mungkin Geo merasa sangat kecewa atas kepergian ibunya waktu dia sangat membutuhkan kasih sayang ibunya...😭. Kejadian yang sama soalnya sama diriku sendiri, bedanya..., aku ditinggal pergi papa.
Choi Jaeyi: oalah, kejadiannya sama kyk kamu yaa trnyataa😭😭
total 1 replies
yeopo yeojaaaa
weh, ada² aja lo. pntas judul bab ini penitipan anak. kirain tdi apa🤣
yeopo yeojaaaa
lucu bgt, boleh pinjam pangeran nggk ren😭
yeopo yeojaaaa
semoga geo cepat terbuka hatinya☺️
yeopo yeojaaaa
ikut tersentuh juga, Lauren dpanggil kakak dong😭😭
yeopo yeojaaaa
kemana tuh si kembar🤣
Anonymous
kayak baru pernah keluar rumah aja
Anonymous
exited bgt si Lauren
Anonymous
geo pasti lagi bimbang. antara nurutin kemauan adiknya, tpi dia sendiri masih nggk bisa nerima permintaan maaf ibunyaa
Anonymous
gw nggk expect, geo bakal bilang begitu
yeopo yeojaaaa
gebuk aja dia sekalian Ren😭
yeopo yeojaaaa
bener bgt kata Lauren. karma itu instan, hati² loh😭
yeopo yeojaaaa
lauren bener² ya, nggk nanggung² lempar bola basket ke abangnya😭
yeopo yeojaaaa
Geo mulutnya heh😳
yeopo yeojaaaa
se pasrah itu ternyata Vina🥺
🄻🄰🄻🄰🄳🄸🅂🅃🄸_𝓓𝓯𝓮ྀ࿐
ada udang dibalik bakwan kah
🄻🄰🄻🄰🄳🄸🅂🅃🄸_𝓓𝓯𝓮ྀ࿐: wah, rahasia ya.. oke aku lihat selanjutnya nanti
Choi Jaeyi: maybee🤣
total 2 replies
🄻🄰🄻🄰🄳🄸🅂🅃🄸_𝓓𝓯𝓮ྀ࿐
omnivora gak tuh
🄻🄰🄻🄰🄳🄸🅂🅃🄸_𝓓𝓯𝓮ྀ࿐
cuapin boleh /Chuckle/
🄻🄰🄻🄰🄳🄸🅂🅃🄸_𝓓𝓯𝓮ྀ࿐
bilang aja gabut terus mau ganggu geo
🄻🄰🄻🄰🄳🄸🅂🅃🄸_𝓓𝓯𝓮ྀ࿐
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!