Tak ada yang tau kapan dan kepada siapa cinta kita berlabuh. begitupun Kiara yang memendam perasaannya pada sang bos dingin yang bernama Zavier.
meluluhkan hati Zavier adalah goals terbesar yang ingin Kiara capai. namun, siapa sangka karna orang tua Zavier yang terus mendesaknya untuk menikah, akhirnya Kiara terikat pernikahan kontrak bersama Zavier.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Blue Zia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 20
Zavier menghabiskan teh buatan Kiara dan tak berselang lama iapun tertidur. tidur Zavier kali ini sangat menenangkan untuknya.
Sementara dikamar Zea. Kiara berbaring sambil memeluk Zea. Zea mulai terusik saat merasakan pipinya basah.
"Kak Ara, kamar Zea bocor yah," ucap Zea polos.
Kiara menghapus air matanya, dan mengusap pipi Zea yang basah akibat air matanya
"Besok kak Ara kasih tau ayah, biar ayah yang urus."
Keesokan harinya. . .
Kiara bangun lebih awal, ia berjalan kedapur dan melihat bi Inah yang sibuk membuat sarapan.
"Pagi bu," sapa Kiara.
bi Inah tak langsung menjawab, ia terdiam sejenak saat melihat mata Kiara sedikit bengkak. jika dilihat dari jauh mungkin saja orang akan melihatnya biasa saja.
"Pagi mbak Kiara. hari ini mau sarapan apa?" tanya bi Inah.
"Hmmmm saya sih terserah bi Inah aja. apapun yang bi Inah masak enak kok." puji Kiara yang benar adanya.
"Mbak Kiara bisa aja deh. oiya hari ini mas Zavier sarapan apa?" tanya bi Inah.
"Oh, gak tau. bi Inah aja yang buatin yah. saya gak bisa dan jangan lupa jus alpukat Zavier yah bi," ucap Kiara.
"Mbak Kiara lagi berantem sama mas Zavier yah? tumben banget bi Inah yang buatin sarapan. selama ini kan selalu mbak Kiara.
"Hehehe gak kok bu. lagian saya bukan mantu ataupun nyonya rumah ini. tapi yang akan jadi ibu bos bi Inah kayanya Riya deh," ucap Kiara.
"Mbak yang semalam itu? bi Inah kaget banget semalam mas Zavier masuk kedapur ambil piring lagi," ucap bi Inah becanda.
"Zavier gak suka sama orang yang sok tau bi. udah ah jangan ajak saya gosip deh," ucap Kiara.
Mereka tertawa saat sadar jika mereka bergosip di pagi-pagi buta. setelah selesai membantu bi Inah masak. Kiara kembali ke kamar Zea untuk mandi dan bersiap-siap ke kantor.
Jangan tanya bagaimana bisa Kiara punya sepasang baju kerja di kamar Zea. beberapa hari lalu Kiara bermain kejar-kejaran bersama Zea.
Karna terlalu banyak ketawa Kiara tak memperhatikan jalan dan ia berakhir di kolam ikan.
Kiara pulang menggunakan baju kaos dan celana pendek milik Zavier. Kiara ingin meminjam baju bi Inah, sayangnya semua baju bi Inah adalah daster dengan ukuran xl.
Jika Kiara yang pakai ia akan terlihat seperti orang-orangan sawah dengan baju kebesaran dan juga kepanjangan untuknya.
Setelah siap, Kiara membangunkan Zea untuk sarapan bersama. jika tidak ada sesi sarapan bersama Zea akan cemberut sepanjang hari.
Mereka semua berkumpul di ruang makan. Zavier hanya mengambil roti dan jus alpukatnya. saat ia minum ia tersadar jika jus ini tidak seperti yang Zavier minum.
"Kenapa rasanya beda?" tanya Zavier tak suka.
"Itu saya yang buat mas," ucap bi Inah.
"Terlalu manis!" Zavier meletakkan gelasnya.
"Biar saya buatkan yang lain mas," ucap bi Inah.
"Tidak perlu, saya ingin kopi."
"Baik mas."
Kiara mengambil jus Zavier dan mencobanya sedikit. tak ada rasa yang aneh menurutnya dan itu juga tidak terlalu manis.
"Sama aja," ucap Kiara.
Kiara lupa jika Zavier kurang suka manis. jika orang normal berkata manisnya pas. tidak menutup kemungkinan bagi Zavier itu terlalu manis.
Bi Inah datang dengan secangkir kopi ditangannya. saat Zavier mencobanya itu masih sedikit kemanisan untuknya.
Kiara yang melihat itu berusaha menahan diri untuk mengabaikan Zavier.
"Kak Ara, boleh Zea minum jus nya?" tanya Zea.
Kiara sengaja tak membuatkan Zea jus yang sama. karna ia yakin Zavier tak akan meminum jus yang bukan buatannya.
"Boleh dong dihabisin yah jus nya."
"Ok kak."
Melihat itu Zavier menelan ludahnya, ia juga ingin jus alpukat tapi terlalu gengsi untuk meminta Kiara membuatkannya.
Setelah mereka selesai sarapan. Zea seperti biasa akan membersihkan bekas makanannya. sedangkan Kiara saat ini ia sedang sibuk membuat jus alpukat.
Bi Inah yang melihat itu hanya bisa tersenyum geli. bi Inah semakin yakin jika mereka berdua sedang bertengkar.
Tapi lihatlah Kiara tetap saja perhatian pada Zavier.
"Khem, jus alpukat mbak Kiara?" tanya bi Inah iseng.
"Jus anggur bi," jawab Kiara tersenyum.
"Hahaha mbak Kiara ada-ada aja. lagian mbak Kiara kan tau mas Zavier. kalau gak sesuai yah gak akan di minum," ucap bi Inah.
"Bi Inah juga, sudah saya kasih tau kan Zavier gak suka manis, kenapa masih bikin jus kemanisan," balas Kiara yang membuat bi Inah terdiam.
Bi Inah memperhatikan Kiara membuat jus. semua langkahnya sama hanya beda di takaran gula, tapi Zavier benar-benar sensitif soal manis.
"Sudah liat kan. besok-besok takaran gulanya ½ sdt aja yah bi," ucap Kiara memasukkan jus itu kedalam tumbler.
Bi Inah hanya mengangguk. Kiara pun berpamitan pada Zea dan memberitahu jika hari ini Kiara tidak bisa datang karna ada urusan.
Mendengar hal itu Zavier mengerutkan kening. ia baru tau jika Kiara ada urusan hari ini. seingatnya Kiara tak meminta izin apapun.
"Zea boleh ikut ayah ke kantor?" tanya Zea.
"Kantor bukan taman bermain sayang."
"Tapi kak Ara nanti sore nggak kesini. Zea mau sama kak Ara," rengek Zea.
"Zea nggak boleh gitu yah cantik. kak Ara kan kerja jadi kalau Zea ikut ayah juga gak bisa main sama kak Ara," jelas Kiara.
Mendengar itu Zea hanya cemberut. Zea benar-benar tidak ingin jauh dari Kiara.
"Baik-baik dirumah yah sayang. ayah sama kak Ara berangkat dulu," pamit Zavier.
"Eh, gue dijemput Rion," ucap Kiara yang berhasil membuat langkah Zavier terhenti.
"Ada apa dengan Kiara sudah 2 hari ini dia aneh. dia selalu menghindarinya, bahkan untuk ke kantor dia meminta Rion menjemputnya? kaya gak searah aja sama gue!" batin Zavier.
Zavier melanjutkan langkahnya dan meninggalkan Kiara disana menunggu Rion. terlalu gengsi untuknya jika meminta Kiara ikut bersamanya.