NovelToon NovelToon
Reincarnation In A Fantasy World

Reincarnation In A Fantasy World

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Sci-Fi / Mengubah Takdir / Epik Petualangan / Perperangan
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: The rull

Rull, seorang pemuda berusia 17 tahun yang sering menjadi korban perundungan di sekolahnya, tak pernah menyangka hidupnya akan berubah drastis. Dalam sebuah kegiatan kemah sekolah, ia tersesat di hutan dan mengalami serangkaian kejadian mengerikan yang membawanya ke ambang kematian. Saat berada di antara hidup dan mati, sebuah entitas misterius memberinya kesempatan kedua di dunia yang asing dan penuh keajaiban.

Terbangun di dunia baru yang indah namun berbahaya, Rull harus belajar bertahan hidup dengan kemampuan serta kekuatan yang ia miliki. Dalam perjalanannya, ia bertemu dengan Jack, Blade, dan Arlecchino. Mereka berpetualang bersama dan menyelesaikan konflik di berbagai region.

Entah takdir apa yang mereka hadapi bersama di dunia yang penuh keajaiban dan bahaya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon The rull, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Reincarnation in a Fantasy World Bab 16

Rull, yang berusaha bangkit, tiba-tiba mendengar bisikan misterius. "Tuanku, bangunkanlah kami. Kami akan membantumu."

"Blade, apakah itu kau?" tanya Rull bingung.

"Rull, bangunlah! Ayo kita kejar putri Tsaritsa," teriak Arlecchino dengan semangat.

Rull dan Arlecchino bangkit, mengejar Tsaritsa yang telah mendekati Demous. Tsaritsa berdiri di depan Demous, yang tertawa dengan puas. "Hahaha, kau sudah cukup dewasa. Akan jadi lebih mudah untuk melepaskan segel tuan Belial. Ayo, ikut denganku."

"Tidak, tuan putri! Jangan dengarkan dia!" teriak Rull.

Demous menatap Rull dengan penghinaan. "Bocah berjaket merah? yang ada di ramalan itu benar. Biarkan aku hancurkan ramalan itu." Demous menyerang Rull dengan kekuatan penuh.

Arlecchino, yang ingin membantu Rull, dihentikan oleh Tsaritsa. "Baiklah, tuan putri, maaf jika aku harus menggunakan kekerasan," kata Arlecchino dengan serius.

Pertarungan sengit antara Tsaritsa dan Arlecchino pun terjadi. Tsaritsa menyerang dengan kekuatan esnya, sementara Arlecchino berusaha menghindar dan mencari celah untuk melumpuhkan Tsaritsa.

Di sisi lain, Rull bertarung melawan Demous dengan segala kekuatan yang dimilikinya. Serangan api Demous sangat berbahaya, tetapi Rull tidak menyerah. Dengan tekad yang kuat, ia mengayunkan pedangnya, mencoba menyerang demous dengan sekuat tenaga.

Jendral bangkit dengan semangat membara, berteriak "Demi irdlia!" Pasukan berkuda terus berusaha menyerang pasukan Demous, tetapi situasi semakin sulit. Jendral dan Rull kewalahan melawan Demous, sementara Arlecchino juga kewalahan melawan Tsaritsa. Rull menyerang Demous dengan sekuat tenaga, namun pedangnya patah saat beradu dengan pedang Demous, membuat Rull panik. Demous memanfaatkan momen itu untuk menyerang Rull, tetapi Jendral dengan cepat menahannya.

Di sisi lain, Blade dan Jack serta lainnya berusaha mencari pertolongan karena kondisi ratu yang kritis. "Jack, bawa ratu ke tempat persembunyian bawah tanah. Para dokter sedang bersembunyi di sana. Aku akan membantu Rull dan Arlecchino," kata Blade.

"Baik, Jack," jawab Jack sambil membawa ratu dengan hati-hati.

Jendral sudah sangat lemah, tak sanggup melawan Demous lebih lama. Rull, dalam kepanikan dan desperation, baru ingat bahwa dia bisa mengeluarkan besi hitam dari telapak tangannya. Dia mencoba menyerang Demous dengan besi hitam itu, tetapi Demous berhasil menahan serangan tersebut dan berusaha mematahkan besi hitam itu. Namun, besi hitam itu terlalu keras bahkan untuk Demous.

"Apa ini? Keras sekali, apa ini?" Demous terheran-heran.

Rull juga terheran mengapa Demous tidak bisa mematahkannya sedangkan Rull bisa. Demous lalu mengubah niatnya untuk mematahkan tangan Rull. Rull merasakan sakit luar biasa ketika Demous mencengkeram tangannya dan kemudian melemparkannya ke tanah. Saat itulah Blade datang dengan penuh amarah.

"Blade, jangan bertarung! Bawa saja Jendral ke markas, kita harus mundur dulu!" seru Arlecchino dengan cemas.

Namun, Blade tidak mendengarkan. Dengan amarah yang membara, ia berteriak, "Deeeeeemoooooous!" dan menyerang dengan penuh kekuatan.

Arlecchino, tanpa pikir panjang, membawa Rull pergi ke markas sementara Blade menghadapi Demous dan Tsaritsa sendirian. Situasi semakin kritis, dan harapan semakin menipis.

Di markas, Rull yang terluka parah berusaha bangkit. "Aku harus kembali... Aku harus membantu mereka," katanya dengan suara lemah.

"Rull, kau terlalu lemah. Istirahatlah dulu," kata Arlecchino, menahan air mata.

"Tidak, Hino. Aku tidak bisa meninggalkan mereka. Mereka membutuhkan kita semua," balas Rull dengan tekad kuat.

Rull dan Arlecchino melihat sekeliling yang hancur—para prajurit yang mulai menipis, rumah warga yang berantakan, kondisi Tsaritsa yang semakin buruk, dan Jenderal yang sudah tidak berdaya. Rull, merasa terdesak dan putus asa, berteriak di dalam hatinya, "Aku harus bangkit! Aku sudah berjanji kepada Arlecchino dan Tsaritsa. Aku tidak bisa menjadi pecundang lagi!"

Arlecchino, melihat tekad Rull, berkata, "Rull, ulurkan tanganmu. Aku akan memperbaiki tulangnya. Tahan ya." Arlecchino menarik tangan Rull yang patah, menyebabkan Rull merasakan sakit yang luar biasa. Tiba-tiba, Rull merasakan tetesan air di tangannya. "Hino, kau menangis?"

Dengan air mata yang mengalir, Arlecchino memohon, "Rull, kumohon, selamatkan Jenderal dan wilayah ini."

Rull merasakan harapan dari kata-kata Arlecchino. Ia menggenggam tangan Arlecchino dengan erat. "Hino, aku akan melakukannya. Duduklah di sini, obati lukamu, dan terima kasih sudah memperbaiki tanganku."

Dengan tekad yang kuat, Rull bangkit dan kembali menghadapi Demous. Blade yang terpojok berusaha menahan serangan Demous dan Tsaritsa. Saat Rull menghampiri Demous, ia mendengar bisikan, "Saatnya bangunkan kami, tuanku."

Demous tertawa melihat Rull. "Hahaha, kau belum puas dengan tanganmu? Tenang saja, biar aku patahkan yang satunya lagi."

Dengan suara penuh keyakinan, Rull berteriak, "Shadow Army, bangkitlah!"

1
Anos Kagenou
Tadi beruang sekali serigala, aslinya mereka tinggal di mana
Anos Kagenou
Di negara mana mereka tinggal, setauku di Indonesia gak ada beruang ganas, apalagi berkeliaran di hutan
Syahrul Ramadhan: cerita ini dibuat berdasarkan imajinasi aku saja, untuk MC tinggal sebelum reinkarnasi, aku ga kepikiran untuk menempatkan negara mc tinggal /Facepalm/
total 1 replies
Anos Kagenou
Kenapa gak lapor ke guru
Reyy
lanjut,alur cerita ini menarik
Syahrul Ramadhan: terimakasih/Pray/
total 1 replies
Reyy
baru bab 1 aja udah menarik,kenapa hanya saya doang yang baca😔
PotatoBoy
terlalu naif dan terlalu banyak gaya, gak seru
PotatoBoy
di dunia sebelum nya rull pendiam dan tidak suka ikut campur, berpindah dunia ini kok rull aktif berbicara dan suka ikut campur urusan orang gak terkesan orang pendiam. kalo mau tau tentang dunia cukup dengerin omongan orang orang disekitar nya.
Razali Azli
menarik
Razali Azli
kalian suka membaca novel ini dan ada yg meminta agar authornya cepat² update. tapi malangnya kalian sangat kedekut. kedekut like dan hadiah gratis atau komen. padahal kalian tahu itulah tanda sokongan kalian dan penyemangat authornya untuk terus berkarya. dan 5 bintang jangan lupa
PetrolBomb – Họ sẽ tiễn bạn dưới ngọn lửa.
Aduh thor, saya udah kecanduan dengan ceritanya, makin cepat update-nya ya!
Syahrul Ramadhan
sabar ya masih di proses /Smile/
AngelaG👁💜
Duh, thor. Update dong, gak bisa tidur nih gara-gara penasaran 🙄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!