“ Pak tolong lepaskan. “ Ucap Kezia ketakutan, ia sudah menangis saat ini. Kezia sudah berteriak tapi tidak ada satu orang pun yang mendengarnya karena tidak ada satu orang pun berada di sekitar Kezia. Kevin tidak menghiraukan tangisan Kezia, ia tetap menarik Kezia dengan paksa untuk memasuki apartemennya.
Saat mereka sudah berada di depan apartemen pria itu, Kevin dengan keadaan mabuk dapat membukanya dengan mudah dan kemudian menarik Kezia memasuki apartemennya. Di situ ketakutan Kezia terjadi, mahkotanya yang sudah ia jaga selama 22 tahun direnggut paksa oleh pria mabuk itu. Kezia rasa hidupnya sudah berakhir sekarang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ANIRAKSA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 10 : AJAKAN MAKAN SIANG
Hari ini Kezia memutuskan untuk masuk kerja. Walaupun ia merasakan sakit kepala karena mual yang tidak henti hentinya menyerang Kezia di pagi hari. Kezia harus membiasakan diri dengan mual yang selalu Ia rasakan di pagi hari. Ia tidak mungkin tidak masuk karena sudah terlalu banyak izin yang ia lakukan. Kezia tidak enak dengan Inka walaupun perempuan itu tidak akan mempermasalahkannya karena ia tahu apa yang menimpa Kezia sekarang. Tadi pagi Kezia hanya bisa memakan buah saja untuk sarapan, hanya buah yang bisa diterima oleh lambungnya. Semua makanan yang coba Kezia telan akan berakhir ia muntahkan begitu saja. Sekarang jam sudah menunjukkan pukul 12.00 siang, sudah saatnya makan siang. Kezia berencana akan membeli pizza, entah kenapa ia sangat menginginkan makanan itu sekarang. Mungkin ia sedang mengidam sekarang. Kezia sering mendengar bahwa ibu hamil sering memiliki makanan yang sangat mereka inginkan, mereka hanya akan puas ketika sudah menikmati makanan yang mereka inginkan itu.
“ Sabar ya nak, mama akan menyelesaikan ini sebentar. “ cicit Kezia mengajak bayi dalam kandungannya bicara sambil mengusap perutnya yang masih datar. Sekarang Kezia masih disibukkan dengan pakaian yang harus ia rapikan.
“ Kamu sangat lapar ya? “ Tanya Fia yang sudah berada di belakang Kezia. Ia menanyakan itu karena melihat Kezia yang terus mengusap perutnya.
Kezia menghentikan pekerjaannya. Mendengar pertanyaan Fia yang sudah berada di belakangnya membuat Kezia kebingungan. Ia tidak ingin membohongi Fia yang sudah sangat dekat dengannya, tapi ia juga merasa belum siap harus memberitahukan tentang kehamilannya kepada Fia sekarang.
“ Iyaa, aku sangat lapar sekarang. “ Jawab Kezia yang tidak sepenuhnya berbohong karena sekarang ia merasakan lapar. Ia sama sekali tidak menoleh ke belakang untuk menatap Fia. Kezia kembali melanjutkan pekerjaannya, menyusun pakaian ke rak dengan rapi.
“ Ada yang mencarimu. “ Ucap Fia lagi sambil memperhatikan Kezia yang masih sibuk dengan pekerjaannya.
“ Mencariku? Siapa? “ Tanya Kezia penasaran. Kini ia menghadap Fia karena pekerjaannya sudah selesai. Ia kemudian merapikan bajunya yang sedikit berantakan.
“ Pak Kevin yang mencarimu. Kamu ada masalah dengannya? “ Tanya Fia penuh selidik, ia rasa Kezia tidak ada hubungan apa apa dengan pria itu. Lalu kenapa sekarang ia datang mencari Kezia. Fia dapat melihat keterkejutan Kezia saat ia menyebutkan nama Kevin. Sepertinya Kezia juga bingung kenapa Kevin sampai mencarinya.
“ Pak Kevin menunggumu di depan. Mungkin ia ingin membicarakan tentang pakaian yang ingin ia beli. “ Ucap Fia lagi saat melihat Kezia yang masih setia dengan keterdiamannya. Setelah mengatakan itu Fia memutuskan pergi meninggalkan Kezia untuk makan siang.
Setelah kepergian Fia dari hadapannya Kezia dilanda kebingungan. Kenapa Kevin harus datang mencarinya ke tempat kerja. Apa yang harus ia katakan nanti kepada Inka dan teman kerjanya saat melihat mereka. Dan apa yang pria itu ingin lakukan sekarang. Setelah berpikir beberapa menit, Kezia memutuskan untuk menemui Kevin yang berada di parkiran butik. Ia dapat melihat Kevin sedang berdiri di samping mobilnya dengan memainkan ponselnya. Sebelum benar benar keluar, Kezia memperhatikan sekelilingnya yang untungnya sedang sepi. Entah kenapa ia tidak ingin siapapun melihatnya menemui Kevin. Setelah merasa akan aman, Kezia melangkahkan kakinya menuju Kevin.
“ Ada apa pak? “ Cicit Kezia tanpa menoleh untuk menatap Kevin yang sudah ada di hadapannya.
Kevin yang mendengar ucapan Kezia langsung menghentikan jarinya di atas ponsel. Ia menyimpan ponselnya di saku celananya. Kemudian menatap Kezia yang terus menunduk.
“ Saya bukan bapak kamu. Lagi pula saya tidak setua itu untuk kamu panggil bapak. “ Kesal Kevin yang menyadari panggilan Kezia ke dirinya.
“ Tapi bapak lebih tua. “ Ucap Kezia sambil memberanikan diri menatap pria tampan di hadapannya kini. Walaupun ia tidak suka terhadap Kevin karena hal yang telah terjadi diantara mereka. Kezia tidak bisa berbohong atas ketampanan seorang Kevin forenza. Alis yang tebal, rahang yang terlihat sangat kokoh, dan jangan lupakan tatapan dingin pria itu yang malah menambah ketampanannya. Semua yang terdapat pada Kevin terlihat sangat sempurna. Seolah olah wajahnya dipahat oleh Tuhan saat suasana hatinya sedang bahagia. Kezia yakin jika terus menatap wajah tampan Kevin cepat atau lambat ia akan menjatuhkan hatinya pada pria itu.
“ Jangan memanggil saya lagi dengan panggilan itu, saya tidak menyukainya. “ Ucap Kevin dengan malas. Ia dapat menyimpulkan bahwa perempuan di hadapannya saat ini adalah perempuan yang menyebalkan.
“ Aku harus panggil apa? “ Tanya Kezia yang mulai menatap sekeliling karna ia dapat merasakan beberapa mata memandang mereka.
“ Panggil mas saja, adik perempuan saya juga memanggil seperti itu. “ Ucap Kevin sambil terus menatap tingkah Kezia.
“ Baik mas, sekarang mas mau apa? Kenapa datang menemui ku di tempat kerja? “ Tanya Kezia akhirnya.
“ Temani saya makan siang. “ Perintah Kevin yang mulai melangkahkan kakinya, ia membuka pintu di seberang kemudi untuk Kezia.
“ Tapi pa– mas jam makan siang ku akan selesai beberapa menit lagi. “ Kezia menatap jamnya yang sudah menunjukka pukul 12:40, mereka hanya diberikan satu jam untuk makan siang. Dan Kezia sudah menyia-nyiakan 40 menitnya begitu saja.
“ Saya sudah meminta izin untuk membawamu kepada Inka, jadi tidak masalah jika kamu tidak kembali ke butik nantinya. “ Kevin masih berdiri dengan tangan yang menahan pintu, tapi Kezia belum kunjung memasuki mobilnya.
“ Mas tidak boleh bertindak sesuka hati. Kenapa mas meminta izin kak Inka tanpa sepengetahuan ku. Aku akan merasa tidak enak kepadanya dan juga teman-teman ku yang lain. “ Kesal Kezia, ia tidak suka sifat Kevin yang seperti ini. Mentang-mentang ia kaya dan memiliki kuasa, bukan berarti ia bisa memaksa Kezia mengikutinya.
“ Masuklah Kezia, saya tahu kamu juga lapar sekarang. Jangan membuat saya marah “ Kevin menatap Kezia dengan tajam, sebenarnya ia tidak ingin menakut-nakuti perempuan itu tapi ia hanya ingin Kezia menuruti perintahnya. Dan Kezia yang ditatap setajam itu langsung menundukkan pandangannya. Rasa kesal yang sempat ia rasakan tadi tiba tiba lenyap entah kemana digantikan dengan rasa takut. Kevin sangat mengerikan sekarang. Dengan perlahan dan masih menunduk, Kezia melangkahkan kakinya menuju Kevin. Ia kemudian memasuki mobil dari pintu yang sudah pria itu bukakan. Setelah Kezia masuk, Kevin memutari mobilnya menuju kemudi. Siang ini ia akan mengemudi sendiri.
“ Apa yang ingin kamu makan? Tanya Kevin saat mobil sudah berjalan.
“ Aku mau pizza “ Jawab Kezia cepat saat mengingat makanan yang sangat ingin ia makan dari tadi. Kezia duduk dengan tenang di kursi penumpang sambil mengusap perutnya. Ia merasa bersalah karena telat memberi bayinya makan. Pasti bayinya sangat lapar sekarang.