Hai ketemu lagi sama karya terbaru mommy, yang suka bisa lanjut baca ya, kalau memang tidak suka dan lainnya kasih komentar ya, jangan di rate terima kasih.
Pernikahan akbar anak keluarga terkaya dan terpandang namun nyatanya tidak menjanjikan akan berjalan lancar. Tepat di hari H Galih di tinggalkan oleh calon istrinya.
"Tidak ada, kak," ucap Gina adik dan juga sahabat calon istrinya setelah mencari ke ruangan make up.
"Bagaimana ini, Lih! Acara satu jam lagi!" Bingung dan panik Mulan sebagai orang tua.
"Cepat cari sekali lagi! Jika memang tidak ada terpaksa kita batalkan!" perintah Galang sang Papa pada asisten dan anak buahnya disana.
Setelah 30 menit tidak ada hasil, Galih yang sudah sangat kacau saat ini. Melihat seorang gadis yang masuk dari pintu samping bertepatan dengan matanya mengarah padanya.
"Tidak akan ku biarkan dia menghancurkan dan mempermalukan keluargaku! Dia akan menjadi istriku!" tekad Galih yang menuju ke arah wanita itu.
"Maukah kamu menikah dengan ku?"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy JF, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30
"Tidak perlu Tuan Dimitri!" tolak Galang.
Bahkan Dania yang ada di belakang Dimitri tampak terkejut jika tamu yang datang malam ini adalah benar Tuan Galang yang artnya sebut.
Wajah Dania sangat takut kala Galang membalikkan badannya menghadap mereka berdua.
"Ada masalah Tuan? Sebaiknya kita bicara baik baik di sini," pinta Dimitri yang humble.
"Baiklah," akhirnya Galang mengalah mengingat Dimitri yang selalu baik dan bisa dipercaya olehnya bahkan rumah sakit berjalan hingga berkembang sampai sekarang adalah perannya juga.
Ketiga orang yang tidak muda lagi berkumpul disana dan juga masih dalam keadaan diam.
"Tuan Dimitri! Aku masih memberikan muka pada keluargamu maka kasus ini aku akan selesaikan secara kekeluargaan." awal mula Galang mengatakannya pada mereka.
Dimitri masih menyimak namun tidak dengan Dania yang tergesa gesa penasaran.
"Memang ada apa Tuan Galang? Apakah kami melakukan kesalahan?" Tanya Dania.
"Diam dan tunggu, Nia!" bentak Dimitri yang tahu jika kemarahan Galang sedang di tahan jangan sampai di keluarkan secara frontal.
Memang salah aku yang bertanya hal itu? Ck! Memang bisa apa dia jika bukan kamu yang kelola rumah sakit ini. batin Dania.
Untung saja Dimitri tahu situasi langsung menahan istrinya agar jaga bicaranya. Jangan sampai menyinggung Tuan besarnya ini.
"Dirga sudah membuat masalah besar pada menantuku! Apakah kalian tahu itu?" amarah yang tertahan akhirnya keluar juga yang sangat tajam mata elang Galang menatap dua orang di depannya.
"Apa!" terkejut keduanya.
"Tidak! Tidak mungkin anakku senekat itu! Melakukan hal yang tidak bermoral! Pasti ulah si Ja lang itu duluan yang merayunya!" tolak Dania.
"Jaga bicaramu, Nia!" bentak Dimitri tidak melihat apa istrinya bicara se enaknya saat ini sementara mata elang Galang terus mengawasi keduanya.
"Apa Dad? Mau menyalahkan aku! Aku tahu dia yang gatel dan terus mengejar anakku padahal sudah bersuami! Untung saja tidak jadi menantuku!" lanjut Dania
"Diam, Nia!" marah sudah Dimitri.
Prokkk!
Prokkk!
Galang menepuk tangannya dan senyum smirk di wajahnya saat ini. Melihat betapa buruknya sikap Dania bahkan tidak pernah melihat betapa baiknya Rosa. Hanya karena status dan derajatnya yang tidak sama main sesukanya menghina dan menjatuhkannya.
Untung saja saat ini dialah yang jadi mertuanya, entah apa yang terjadi pada Rosa jika benar benar menjadi menantu keluarga ini pasti akan tekanan batin terus.
"Kalian tahu malam ini sudah terjadi apa pada menantuku? Hingga aku marah dan mendatangi kalian disini?" amarahnya akhirnya keluar juga.
"Aku beritahu dan masih memberikan kalian muka di depan umum. Dirga hampir melecehkan Rosa dan aku tebak dia memaksa Rosa menikah dengannya!" jelas Galang karena saat selesai pemberikan pelajaran pada Dirga ada tiga orang yang datang di depan rumah itu membawa berkas seperti ingin ada pernikahan.
Untung saja dia tidak telat sedikitpun untuk menyelamatkannya jika tidak entah pasti Galih sudah mengamuk membabi buta pada Dirga.
"Aku tidak percaya!" berontak Dania.
"Carilah anakmu! Tanyakan dengan jelas apakah aku berbohong atau tidak!" balikkan semuanya oleh Galang.
"Tuan maafkan anakku. Akan akan memberikan peringatan dan ajaran yang benar padanya. Aku salah disini tidak segera memberikan pengertian padanya di saat di membutuhkan sandaran teruma orang tuanya." jelas Dimitri.
"Kenapa Daddy meminta maaf! Aku rasa ja lang itu yang menggodanya lebih dulu dan memaksanya. Karena memang Dirga sangat mencintainya dan aku tidak merestui itu!" tolak Dania.
"Mom, diamlah!" pusing sekali kepala Dimitri, sikap dan tingkah anaknya sudah di luar batas , istrinya yang seolah menampakkan ketidaksukaannya dengan jelas terhadap menantu keluarga Ginanjar di tambah lagi Galang ada di depannya saat ini.
"Besok aku minta rapat direksi rumah sakit di jam 9 pagi. Dan semuanya hadir!" perintah Galang yang lalu berdiri dari tempat duduknya.
"Tuan Dimitri aku masih memberikan muka padamu, disiplinkan semuanya! Atau aku akan bertindak lebih jauh lagi tanpa ada pengampunan tentunya." ancam Galang
Setelah itu Galang keluar dari mansion itu dengan masih sangat kekesalan yang masih belum mereda.
"Sial! Mak lampir! Mulutmu aku akan sumpal!" makinya di dalam mobil.
Tidak lama telp berdering dari Galih.
"Ada apa?" tanya Galang yang masih kesal dan marah.
"Pa," sapa Galih.
Galang menyadari dinginnya dari suara tadi, menghembuskan nafasnya agar bisa relax dan kembali terkontrol.
"Iya, Papa baru jalan pulang kembali rumah. Baru menyelesaikan dengan keluarga Dallas. Tapi belum ada kepastian disana. Papa jamin mereka pasti tidak akan berkutik lagi pada kita, Nak," jelas Galang.
"Terima kasih, Pa. Papa memang bisa di andalkan olehku. Beruntung aku ada kalian bersamaku, aku besok siang sudah kembali Pa, titip dulu istriku," ucap Galih.
"Sudah tenang saja, kalian adalah masa depan keluarga Ginanjar. Papa pasti akan membela jika kalian benar, tapi jangan harap jika kalian salah maka Papa sendiri yang akan membuat kalian tidak bisa bergerak!" tegas Galang.
"Itulah Papa, Papa panutan untukku. Terima kasih Pa sudah menjadi orang tua yang bisa melindungi dan memberikan pelajaran pada anak anaknya," ucap Galih yang sangat beruntung hidupnya dalam keluarga yang harmonis dan penyayang.
"Rosa bagaimana Pa?" tanya Galih.
"Nanti Papa akan beritahu padamu jika sudah sampai di rumah. Yang jelas mak lampir istri Dimitri itu harus di beri pelajaran! Tidak bisa filter ucapannya tadi,"kesal Galang jika mengingat istri Dimitri.
"Biar Mama saja Pa yang bertindak soal itu, Mama diam diam lebih jago dari kita loh Pa," ucap Galih yang mengingatkan.
"Benar juga. Nanti Papa juga akan bicarakan hal itu dengannya," ucap Galang.
"Besok juga Papa minta rapat direksi di rumah sakit jam 9, Papa akan menurunkan jabatan Dirga dan mengganti atasan Rosa. Jika bisa Rosa di bilangin sebaiknya keluar dari sana saja. Karena tidak menutup kemungkinan hal ini akan terjadi lagi," jelas Galang.
"Tentu Pa, akan aku bicarakan nanti setelah selesai disini," ucap Galang dan setelah itu telp mereka terputus.
*
Setelah sampai di rumah Galang masuk ke dalam dan tidak melihat Rosa dan Mulan. Memilih masuk ke dalam kamarnya dan ternyata memang istrinya berada disana.
"Papa sudah pulang?" tanya Mulan dan diberi senyuman hangat oleh Galang.
"Mau cerita atau mandi dulu?" Tanya Mulan.
"Mandi dulu, lelah sekali otakku ini Ma," keluh Galang.
Akhirnya Mulan menyiapkan segala kebutuhan suaminya baru Galang masuk ke dalam kamar mandi. Beberapa menit kemudian sudah keluar dari sana dan tampak segar, wangi.
"Kemari Ma," pinta Galang.
Mulan yang mengikuti ucapan suaminya dan mendengarkan semua yang di ceritakan oleh Galang bagaimana sikap dan tanggapan Dania atas kejadian malam ini. Tanpa di lebihkan atau di kurangi oleh Galang.
"Lihat, Pa. Mama akan buat dia menyesal!" ucap Mulan.
...****************...
Terima kasih semuanya yang sudah mendukung karya mommy.
Like dan komentarnya di tunggu ya
komen ya
temukan kebahagian mu...