"Syifa saya bilang turun sekarang"
"nggak mau Gus gue belum puas makan mangganya, kan kata Gus nggak boleh buang-buang makanan ntar mubazir "ucapnya tak peduli dengan tatapan seorang pria di bawah sana .
"mau turun atau saya cium "
para santri mendengar itu langsung kaget mereka tak menyangka gusnya ternyata sangat so sweet ini terhadap istrinya.
"hah" mata gadis itu melotot tajam
"bugh"
"auwsshhh "ringis gadis itu saat melompat dari pohon akibat mendengar ancaman gusnya syifa syeena queenza Abimanagadis cantik dan super duper bar-bar Dia terpaksa harus menikah dengan seorang gus tampan
akankah suaminya dapat merubah sifat keberbaran istrinya dan dapat meluluhkan hatinya
kalau mau lanjutannya yuk! langsung join 🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ALFI MARTIS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab16
Ck, setuju dulu aja deh. Nanti kalau sih Gus ini nggak ada. Baru gue naik lagi, sekarang dulu lah." batin Syifa.
***
" jadi hari ini kalian akan ke pesantren?" tanya Pak Syakir." Iyah Pa, soalnya saya punya
banyak pekerjaan. Dan juga jadwal mengajar saya saya sudah beberapa hari ini bolong Pa." ucap Gus Alwi.
"Tapi Gue belum mau pergi Gus." ucap Syifa. "Loh, tadi kan kamu udah setuju." balas Gus Alwi kaget karena istrinya ini tiba tiba berubah pikiran.
"Nak, kamu sudah menikah jadi. Dan sekarang suami mu sudah bertanggung jawab atas dirimu. Bukan Papa lagi sayang. Untuk itu kemana suami mu pergi kamu jugaharus pergi sayang. Kan nggak mungkin Gus Alwi tinggal di sini dan bulak balik urus kerjaanya. Apalagi lebih nggak mungkin kan kalian tinggal terpisah. Nanti saling kangen kangen lagi." canda Papanya.
"Isssh Pa, siapa juga yang bakal kangen sama si Gagas." gerutu Syifa.
"Syifa, Gus Alwi suami kamu jadi kamu harus menghargainya." tegas Papanya.
"Iya deh iya, Papa ku yang tersayang." ujar Syifa merayu Papanya karena melihat wajah itu yang sudah berubah tajam.
"Tapi gue punya syarat Gus."ujar Syifa menatap serius wajah Gus Alwi.
"Gue nggak mau dulu, jika pernikahan kita di ketahui santri santrinya Gus. Nggak papa deh beberapa orang sudah tau, tapi pokoknya gue nggak mau ribuan santri dan santriwati Gus Alwi tau." ujar Syifa membuat pak Syakir dan Gus Alwi saling berpandangan.
"Kamu malu punya suami seperti saya?" tanya Gus Alwi.
"Ngg-ak lah, Gue hanya belum siap aja. Nanti di katain kalau baru lulus SMA udah nikah. Jadi kan nggak etis." ujar Gus Alwi.
"Astagfirullah Syifa." geram Pak Syakir."Nggak papa kok Pa. Saya akan turuti kemauan Syifa. Karena saya tidak ingin mengekang Syifa agar dia merasa nyaman." tutur Gus
Alwi membuat Pak syakir sungguh kagum dengan pemikiran menantunya ini.
Setelah diskusi itu berakhir Gus Alwi dan Syifa pun membereskan pakain milik Syifa. Kemudia izin dan mulai pergi meninggalkan rumah Syifa.
Gus Alwi pun mengendarai mobilnya membela jalan yang sungguh macet. Sehingga setelah dzuhur baru mereka sampai ke pesantren milik keluarganya Gus Alwi.
Tidak ada sambutan seperti pada umumnya jika sang Gus yang baru menikah akan di sambut meriah oleh seluruh santri. Tetapi berbeda dengan pernikahan Gus Alwi ini. Akibat di rahasiakan jadi tidak ada penyambutan apapun.
Gus Alwi pun memarkirkan mobilnya di bagasi ndalem. Syifa di suruh turun duluan. Tapi saat Syifa sedang berjalan menuju ndalem. Tiba tiba seorang Pria yang memakai baju koko, sarung, serta kopia yang terpasang indah di kepalanya menambah ketampanannya. Apalagi di tambah rambutnya yang di keluarkan sedikit.
"ANJ... LO RONI KAN, SI BOS PREMAN. YANG WAKTU ITU NYULIK TAS, MILIK ADIKNYA GUS ALWI. IYA KANNN." teriak Syifa untuk saja tidak ada orang yang lihat.
"ANJ... LO ANDIK KAN, SI BOS PREMAN. YANG WAKTU ITU NYULIK TAS, MILIK ADIKNYA GUS ALWI. IYA KANNN." teriak Syifa untuk saja tidak ada orang yang lihat. Syifa sudah mengenal preman ini dari lama tapi saking kagetnya jadi dia berkata seperti itu.
"Nggak usah, sok sokan nggak kenal." jawab preman itu yang bernama Andik.
"Lo, kenapa bisa di sini?" tanya Syifa.