Nara syrena putri, gadis yang memiliki paras cantik, memiliki sifat pendiam dan sopan. Nara masih duduk di bangku kelas 11, nara adalah seorang piatu, ibunya meninggal saat melahirkan dirinya, nara di besarkan oleh nenek dari ibunya, namun saat usianya 12 tahun ia harus tinggal di rumah ayahnya yang megah nan mewah itu. Nara sangat hobi memasak, bahkan ia hampir setiap hari membuat bekal untuk sahabatnya. Sebagai manusia yang normal tentu saja nara menyukai lelaki, ia sudah menaruh rasa pada laki-laki itu saat masih kelas 10, namun ia memendamnya sendiri bahkan sahabatnya tidak tahu mengenai itu. Nara lebih memilih mencintai dalam diam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Najwa sya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
30
Setelah cukup lama berbincang-bincang. Akhirnya mereka sepakat untuk pulang karena hari pun sudah mau gelap.
“Eh, lo pulang dengan siapa ra?”tanya reya melihat ke arah nara yang sedang berkutik dengan ponselnya.
“Aku pulang dengan juan”jawab nara tersenyum ke arah reya.
“Pulang bareng kita aja ra”tawar reya.
“Iya loh ra, ini juga udah sore banget”sahut freya.
“Nggak usah, juan sendiri yang bilang kalau aku harus pulang sama dia. Aku juga udah kabari dia”tolak nara.
“Oh cowok lo posesif juga ternyata”ucap reya terkekeh kecil.
“Yaudah lah kalau gitu, kita duluan ya ra soalnya jemputan kita udah di depan”pamit reya.
“Iya, kalian hati-hati ya!. Jumpa besok di sekolah”ucap nara melambaikan tangan pada kedua temannya itu.
Reya dan freya pergi dari sana, mereka juga melambaikan tangan pada nara. Di depan sudah ada mobil yang menjemput mereka, dengan segera mereka masuk ke dalam mobil.
“Lama banget sih keluar nya!”kesal sang sopir.
“Loh? Kok abang yang jemput?”kaget reya menatap ke arah sopir.
“Kang us udah pergi sama ayah bunda. Jadi gue yang jemput kalian!”ucap sopir itu.
“Dah dah nggak usah banyak tanya, satu orang ke depan! Kalian kira gua sopir pribadi kalian!”kesalnya.
“Alah bang, udah lah jalan aja”lesuh reya.
“Ck, pulang-pulang ngerepotin kalian!”
Mobil itupun pergi dari area cafe, tak lama setelah mobil itu pergi nara keluar dari cafe dan menunggu juan datang menjemputnya.
Nara menunggu juan sambil bermain ponselnya, sesekali ia lihat ke kiri dan dan kanan berharap juan segera tiba.
Beberapa menit kemudian, juan datang menjemputnya. Nara segera mendekat ke arah juan.
“Capek nungguin ya?”tanya juan.
Nara menggeleng, “enggak”jawab nara.
“Udah makan?”tanya juan menatap nara
“Udah”jawab nara seadanya.
“Mau pulang terus atau jalan-jalan dulu?”tanya juan.
“Pulang aja, aku mau istirahat”jawab nara lesuh.
“Baiklah”
Nara naik ke atas motor milik juan itu, setelah memastikan posisi nara aman juan segera membawa motornya.
******
Sementara itu, leo sedang mengawasi rumah arthur. Leo memantau dari jarak yang sedikit jauh agar tidak mencurigai.
“Anj*ng lah dari tadi gue pantau nggak ada satupun yang keluar dari rumah itu!”kesal leo.
Namun tak lama, sebuah mobil berwarna putih masuk kedalam area rumah itu, leo dengan segera memfotonya setelah itu ia kembali melihat ke arah mobil itu.
Leo tak nampak begitu jelas muka yang membawa mobil itu karena pintu pagar di tutup oleh satpam namun yang ia tau yang membawa mobil itu seorang laki-laki tetapi ia tidak tau laki-laki itu tua atau muda.
“Bangsa*”umpat leo.
Ia menghidupkan motornya lalu segera pergi darisana karena sedari tadi satpam kompleks memperhatikannya. Sebelum pergi leo mengabari teman-temannya tentang hal itu.
*****
Malamnya, Juan dan yang lainnya sedang berada di rumah kenzo karena Malam ini mereka sedang mencari tau tentang mobil putih yang ada di rumah arthur.
“Dapat nggak raz?”tanya kenzo menatap araz yang sibuk dengan laptop milik kenzo.
“Belum ketemu”ucap araz.
”lo yakin kalau di rumah itu nggak ada mobil warna pitih?”tanya kenzo menatap juan.
“Kata nara emang tidak ada mobil warna putih untuk tipe mobil itu”ujar juan.
“Leo belum kasih kabar juga?”tanya juan menatap kenzo yang sibuk dengan ponselnya.
“Belum, ini gua lagi chat dia”jawab kenzo.
“Lo udah lakukan apa yang gua suruh kan?”kenzo menatap juan.
“Udah, gimana kalau nanti aplikasinya di hapus oleh nara?”seru juan.
“Besok lo hapus aja itu aplikasi sekalian datanya, dan ini….”kenzo memberikan sebuah case handphone kepada juan membuat juan mengerutkan keningnya bingung.
“Apa ini?”tanya juan menatap heran ke arah kenzo.
“Case”jawab kenzo.
“Gua tau ini case dodol! Tapi maksud gua untuk apa?”tanya juan kesal.
“Itu case cewek gua buat sendiri tadi sesuai dengan tipe handphone nara dan didalamnya udah ada kartu pendeteksi lokasi”jelas kenzo.
“Lo suruh nara pakai itu sekarang, denan begitu kita bisa lebih mudah mengetahui lokasi dia”sambung kenzo.
Juan mengangguk paham, “oke, terhubungnya ke handphone lo?”tanya juan.
“Iya”jawab kenzo.
Tak lama pintu kamar terbuka dan nampak lah leo yang masuk kedalam dengan wajah paniknya.
“Lo kenapa?”tanya kenzo ia menghampiri leo.
“G-gua gua di kejar sama satpam kompleks rumah arthur”ucap leo ia merebahkan diri di atas kasur milik kenzo.
“Kok bisa?”tanya juan.
“Gua dikira maling anj*ng”jawab leo.
“Guys sorry, gua nggak bisa melacak mobil itu”ucap araz menatap mereka secara bergantian.
“Oh ya, gua lihat tadi mobil itu pergi dari rumah tapi gua nggak bisa ikutin karena keburu di kejar”ucap leo.
“Tapi plat nya beda dengan yang tadi tapi masih mobil yang sama hanya saja platnya beda”sambung leo.
“Apa jangan-jangan emang udah di rencanakan?”curiga araz.
“Kita harus memastikan dulu arthur udah bebas atau belum”sahut kenzo.
“Jika dia sudah bebas bukan kah bara keadaan bahaya?”sambung leo.
“Kita nggak tau niat arthur apa, bisa saja yang di lihat araz pada malam itu adalah arthur”ucap kenzo.
“Besok kita ke kantor polisi buat cari arthur, kalau emang dia sudah keluar nara dalam bahaya”sambung kenzo.
“Apalagi nara tinggal sendiri sekarang”ucap kenzo lagi.
Juan terdiam, benar apa yang di bilang kenzo. Jika arthur bebas berarti nara dalam keadaan bahaya kita tidak tau apa rencana arthur karena laki-laki itu sangatlah licik dan brens*k.
Dirinya sekarang harus ketat menjaga nara karena hanya dirinya lah tempat nara pulang sekarang ini.
“Bukan hanya nara, bisa saja kita juga jadi incaran arthur”sahut araz
“Lo bener raz, arthur tak akan tinggal diam. Apalagi kita adalah musuhnya yang membatu nara pada kejadian itu!”ucap leo setuju.
“Sekarang kita harus berjaga-jaga saling kasih kabar tentang ini”ucap juan.
“Besok pulang sekolah kita ke rumah naren kita jelasin semua ke dia”sambung juan mereka semua mengangguk setuju.
...----------------...
Keesokan harinya, Nara sangat antusias mengerjakan tugas yang di berikan oleh guru matematika itu, matematika adalah salah satu mata pelajaran favorit nara sejak smp.
Tok
Tok
Semua mata murid teralihkan ke arah pintu masuk kelas, disana ada wali kelas mereka yang berjalan masuk kedalam di ikuti oleh dua orang siswi dibelakangnya.
Nara menatap kedua siswi itu yang juga menatapnya, nara sedikit kaget saat mengetahui siswi itu ternyata freya dan rey kemudian nara dan mereka berdua saling melempar senyuman.
“Assalamualaikum”ucap pak bowo selaku wali kelas.
“Waalaikumsallam pak”jawab mereka.
“Izin sebentar buk”ucap pak bowo pada guru yang sedang mengajar.
“Silahkan pak”ucap guru itu.
“Begini anak-anak, kalian kedatangan murid baru pindahan dari singapura”ucap pak bowo.
“Perkenalkan diri kalian”
“Hallo nama aku freya agustina, panggil aja freya”ucap freya.
“Nama aku reya agustina, panggil reya aja”ucap reya.
“Kalian berdua silahkan duduk di belakang di meja kosong itu”ucap pak bowo menunjuk ke arah meja kosong dengan segera freya dan reya pergi ke meja kosong itu, sedikit kesal karena berjauhan dengan nara.
“Itu saja buk, saya pamit dulu”ucap pak bowo lalh keluar dari kelas itu.
Nara, reya dan freya saling melambaikan tangan membuat teman sekelasnya menatap nara sedikit terkejut melihatnya, mereka bertanya-tanya apakah mereka saling kenal?.
ada event tertentu plus juga kita akan belajar bareng bersama mentor senior ya. Caranya mudah hanya wajib Follow akun saya sebagai pemilik Gc Bcm supaya bs aku undang ya. Terima kasih.
berharap Nara Arthur.... sayang sodara
ga sabar liat reaksi nara