Serra Valentino. Gadis itu tidak pernah menduga jika hidupnya akan berubah 180° setelah dijebak oleh kakaknya. Serra melewati satu malam bersama pria asing dan kehilangan mahkotanya yang paling berharga. Namun Serra berada di kamar yang salah. Dia tidur bukan dengan pria hidung belakang yang telah disiapkan oleh kakaknya, melainkan seorang penguasa.
"Menikahlah denganku, aku akan membantumu untuk balas dendam!!"
Serra kemudian menikah dengan laki-laki asing itu. Dan dia membantunya untuk membalas dendam pada keluarganya. Lelaki itu membantu Serra menghancurkan orang-orang yang telah menghancurkan hidupnya. Namun seiring berjalannya waktu, rahasia besar pun terungkap jika sebenarnya Serra bukanlah putri kandung dari mereka yang selama ini dia anggap sebagai orang tuanya. Melainkan putri dari seorang wanita yang sangat kaya raya dan berpengaruh.
Lalu bagaimana hidup Serra setelah menikah dan menjadi istri seorang penguasa? Kebahagiaan atau penderitaan yang akan dia dapatkan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lusica Jung 2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jessica, Putriku!!
Tubuh keempat orang itu terikat di sebuah pohon dalam posisi terbalik. Kaki diatas dan kepala dibawah. Kata si dukun sakti itu adalah bagian dari ritual untuk menghilangkan kesialan yang menyelimuti diri masing-masing. Dan bodohnya lagi mereka percaya meskipun sebenarnya mereka itu sedang dikibuli.
Di bawah pohon sedikitnya ada 3 hantu berwujud menyeramkan, sedangkan diatas pohon ada 4 hantu. Mereka ikut bergelantungan bersama keempatnya, membuat mereka berempat berteriak histeris dan ketakutan.
"Hahaha... Dukun, kapan setan-setan ini akan berhenti mengganggu kami?" Teriak Axel histeris. Dia menangis seperti bocah, bahkan sampai terkencing di celana.
"Sssttt, diam!! Jangan banyak bertanya, mereka justru akan semakin mengganggumu jika kau ribut terus. Diam, dan jangan mengganggu konsentrasi ku. Mereka yang kau lihat itu adalah sisi buruk dari kalian masing-masing. Dan jika benar-benar ingin terbebas, sedikitnya harus mengikuti 7 ritual selama 7 hari 7 malam." Ujar si Dukun sakti.
"Apa?! Kenapa lama sekali, bukankah satu kali ritual saja sudah cukup?!" Seru kakek Xiao.
"Benar, tapi ternyata hantu-hantu yang berasal dosa-dosa kalian sangat banyak dan tak terhitung lagi jumlahnya. Makanya harus segera dibereskan semuanya sebelum semakin merajalela."
"Mbah dukun!! Mbah Dukun, kami sudah mendapatkan wanita dua alam yang kau minta!!" Seru si kembar yang datang bersama dua wanita jadi-jadian yang diminta oleh si dukun sakti.
"Bagus sekali. Mereka akan menyempurnakan ritual ini. Kalian berdua, bantu aku menurunkan mereka," dia menunjuk Axel dan Kakek Xiao. Keduanya mengangguk dengan kompak.
"Oke!!"
Si kembar mati-matian menahan diri supaya tidak tertawa lepas ketika membayangkan bagaimana kedua mahluk dua alam ini nantinya memanjakan si kakek tua dan Axel. Sedangkan si mahluk dua alam tentu saja kegirangan karena mendapatkan mangsa yang sangat-sangat luar biasa. Tampan, gagah dan errr... Sexy.
"Masukkan mereka berdua kedalam tong besar itu, dan kalian berdua, ikut masuk ke dalam tong itu." Perintah si dukun pada si mahluk dua alam/banc*.
"Oke, Bos."
Di dalam tong, mereka berdua berteriak histeris karena si mahluk dua alam yang terus memegang dan memainkan senjata tempurnya. Mereka benar-benar dikerjai habis-habisan oleh si
kembar. Dan bodohnya lagi, mereka berempat malah percaya pada sikembar.
-
-
Lucas mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang. Disampingnya tampak sosok cantik nan jelita yang sedang asik menikmati pemandangan kota, meskipun tak ada yang menarik karena hanya gedung-gedung tinggi pencakar langit, serta kendaraan yang berlalu lalang.
Sesekali Lucas menatap wanita yang duduk disampingnya, dia begitu tenang menikmati apa yang di lihat oleh netra matanya.
Namun detik berikutnya perhatiannya teralihkan pada Lucas.
"Oya, sebenarnya siapa sih yang ingin kita temui? Kenapa kau membeli bunga dan kue, apa dia orang yang special bagimu?" Serra menatap Lucas penasaran.
Pria itu lalu menoleh dan mengangguk, membenarkan apa yang Serra katakan. "Ya, hari ini adalah ulang tahun pernikahan mereka yang ke 35. Jadi bunga dan kue itu sebagai ucapan selamat dariku." Jawab Lucas.
"Memangnya siapa mereka?" Tanya Serra penasaran.
"Orang tua angkatku, mereka sahabat mendiang orang tuaku. Setelah kepergian mereka berdua, keluarga itulah yang merawatku dari kecil. Dan dari mereka pula aku bisa merasakan kehangatan dan kasih sayang yang sempat hilang. Selama ini mereka tinggal di luar negeri dan baru kembali beberapa hari yang lalu." Jelas Lucas.
Serra mengangguk-anggukan kepalanya, tanda jika dia sudah mengerti.
.
.
30 menit lebih mereka berkendara, Lucas dan Serra tiba di tempat tujuan. Keduanya segera turun dari mobil dan melenggang memasuki rumah mewah dua lantai tersebut. Dan kedatangan mereka, tentu disambut baik oleh si pemilik rumah.
Tak lupa, Lucas juga memperkenalkan Serra kepada keluarga angkatnya. "Kau memiliki istri yang sangat cantik, Lu." ucap Nyonya si pemilik rumah.
"Anda terlalu memuji, Bibi." ucap Serra tersipu malu.
"Bibi mengatakan yang sebenarnya, kau memang sangat cantik. Dan jika saja putri Bibi masih hidup, dia pasti seumuran denganmu." Ucap Nyonya pemilik rumah yang tak lain dan tak bukan adalah nyonya Jung.
Serra tak memberikan tanggapan apapun, dia hanya tersenyum simpul. Serra melihat kesedihan di dalam mata wanita itu. Pasti sangat berat baginya untuk berpisah dari putri tercintanya.
"Maaf, Bibi malah merusak suasana. Ayo masuk," Nyonya Jung merangkul bahu Serra dan membawanya masuk ke dalam. Sedangkan Lucas mengekor di belakang mereka berdua.
"Jessica,"
Lucas, Nyonya Jung dan Johan tersentak kaget mendengar tuan Jung tiba-tiba berbicara dan memanggil Serra dengan sebutan Jessica. Sejak kecelakaan itu terjadi, tuan Jung mengalami kelumpuhan pada kedua kakinya dan juga kehilangan kemampuannya untuk berbicara. Dia terlalu syok dan terpukul atas kepergian putri kecilnya.
Sama seperti istrinya, dia juga terpukul atas kepergian putrinya. Apalagi dia pergi sebelum iya bisa membahagiakannya, itulah yang membuat Tuan Jung begitu terpukul dan terpuruk, apalagi memiliki seorang putri adalah impiannya sejak lama.
Lucas, Johan dan Nyonya Jung saling bertukar pandang. Lalu wanita itu menghampiri suaminya, dan meyakinkan padanya jika Serra Bukankah Jessica, meskipun dia sendiri juga merasakan getaran aneh ketika menatap mata hazel-nya.
"Suamiku, dia bukan Jessica. Namanya Serra dan dia istri Lucas," ucap Nyonya Jung dengan mata berkaca-kaca.
Tuan Jung menggeleng. "Dia Jessica, putriku," sekali lagi Tuan Jung memanggil Serra dengan sebutan Jessica. Bahkan pria setengah baya itu terlihat bangkit dari kursi rodanya dan menghampiri Serra dengan langkah tertatih-tatih. "Jessica, putriku!!" ucapnya lalu memeluk Serra dengan erat.
Nyonya Jung menutup mulutnya dengan kedua tangannya, dia tak kuasa menahan air matanya agar tidak menetes.
Suaminya yang mengalami kelumpuhan dan juga kehilangan kemampuannya dalam berbicara selama 23 tahun. Tiba-tiba bisa berbicara, berdiri dan berjalan lagi setelah pertemuannya dengan Serra. Antara terharu dan tidak percaya, Nyonya Jung tidak bisa mendeskripsikan kebahagiaannya saat ini.
"Jessica, kau adalah putri Papa yang paling kusayangi. Papa memang tidak pernah percaya jika kau sudah tiada, Nak. Dan keyakinan Papa benar, jika ternyata kau memang masih hidup, putriku." ucap Tuan Jung dengan berlinangan air mata.
Serra sendiri juga tak kuasa menahan air matanya. Gadis itu menangis sesegukan di pelukan tuan Jung. Hatinya seperti terkoyak, mendengar isakan paruh baya tersebut.
Perhatian Johan lalu bergulir pada sang ibu."Ma, sepertinya kita perlu melakukan tes DNA pada gadis ini. Firasat orang tua tidak mungkin salah, ada kemungkinan besar jika dia memang Jessica kita yang hilang." ucap Johan yang juga memiliki keyakinan yang sama dengan ayahnya.
Nyonya Jung mengangguk. Tetapi dia juga perlu membicarakan hal ini dengan Lucas."Menurutmu bagaimana, Lu? Apa kita perlu melakukan tes DNA padanya?" tanya Nyonya Jung meminta pendapat.
Lucas mengangguk setuju. "Aku rasa itu perlu, Lu. Kemarin aku baru saja melakukan tes DNA antara dia dan orang tuanya, ternyata Serra bukanlah Putri kandung dari keluarga Valentino. Ada kemungkinan besar, bila Serra adalah Jessica!!!"
-
-
Bersambung.