NovelToon NovelToon
Menantu Hina Menjadi Penguasa

Menantu Hina Menjadi Penguasa

Status: sedang berlangsung
Genre:Menantu Pria/matrilokal / Kebangkitan pecundang / Dokter Ajaib / Pusaka Ajaib
Popularitas:9.7M
Nilai: 4.5
Nama Author: dina Auliya

Vindra adalah menantu yang tinggal di rumah keluarga istrinya dan selama itu juga, Vin selalu mendapatkan hinaan dan di rendahkan karena kastanya yang rendah.

Namun suatu hari, tanpa sengaja ia mendapatkan batu permata dan mengaktifkannya kembali yang membuatnya memiliki kemampuan medis dan berhasil menyelamatkan seorang anak yang berada diambang Kematian. Berkat pertolongannya membuat Vin mendapatkan black Card yang mampu mengubah hidupnya.


Bagaimana kisah Vindra, Mengubah hidupnya dari menantu hina menjadi Penguasa tak tertandingi bersama batu permata dan keahlian Medis yang dimilikinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dina Auliya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16 Mendapatkan uangnya

Dom membawa masuk Vin ke dalam ruangan. Tanpa permisi Vin duduk di kursi kebesaran Dom, lalu Ia mengambil anggur yang ada di atas meja dan segera memakannya. Vin pun dengan santai menaikan kakinya di atas meja, seolah dialah yang memimpin. Sesekali Vin melemparkan Anggur ke arah Dom tanpa perlawanan.

Sedangkan Dom yang bisa berdiri dan menunduk. Pasrah dengan apa yang dilakukan Vin padanya.

"Kenapa tidak melawan paman? Bukankah apa yang aku lakukan sudah merendahkan harga diri paman Dom yang terkenal dengan kebengisannya dan segera paman terlihat seperti kucing peliharaan, Apakah sekarang singa bisa berubah dengan mudah menjadi Kucing?" tanya Vin mengejek

"Maafkan paman, tuan Vin, paman janji tidak akan melakukan ini lagi. Paman juga siap untuk menjadi bawahan tuan Vin dan akan membantu tuan Vin jika ada masalah." ucap Dom mencoba memberi tawaran.

"Sepertinya tawaran yang menarik. Seorang Dominic bisa tunduk di depan Vindra." Vin pun menyeringai menunjukkan siapa dia dan tak akan ada lagi orang yang akan bisa menindasnya.

"Tuan Vin, apa anda tidak mencari Martin dan Regina? saat ini mereka dan yang lainnya kabur kabur seperti pengecut." ucap Dom lagi.

"Kabur! Biarkan saja, aku masih belum menargetkan mereka."Jawab Vin dengan santainya sambil kembali memakan buah apel.

"Asal paman tau, Hidup Martin tidak akan bertahan lebih lama lagi. Aku hanya ingin melihat sampai mana dia bisa kabur. Kerena pada akhirnya dia akan mati karena kanker yang menyerangnya. Dan Regina apakah dia akan setia menemani Martin yang sebentar lagi akan sekarat atau dia akan meninggalkannya. Cerita yang menarik kan paman? Aku sudah tidak sabar ingin melihat akhirnya bagaimana." Ucap Vin membuat Dom hanya bisa heran, bagaimana Vin bisa mengetahui apa yang akan terjadi pada Martin.

" Eemmm, Tidak perlu basa-basi lagi, Paman sebenarnya aku datang kemari hanya ingin menagih hutang bukan untuk mencari masalah. Tapi sepertinya paman lebih suka dengan sambutan terlebih dahulu daripada langsung membayar hutang paman. Lebih baik paman sekarang bayar hutang paman, atau aku akan membuat paman tidak bisa bergerak lagi." ucap Vin sambil menggoyangkan kursi.

"I-iya baiklah, tu-tunggu sebentar." Dom segera mengambil cek dan segera mengisinya dengan nominal uang yang di pinjam yaitu dua ratus juta.

"Ini cek Dua ratus juta. Dan ini sepuluh juta sebagai pembayaran di muka." Dom pun memberikan cek dan uang tunai kepada Vin dengan gemetar. Segera saja Vin menerimanya, Karena itu tujuannya datang menemui Dom.

"Terimakasih paman, Kalau saja dari awal paman langsung membayar, mungkin paman tidak perlu merasakan sakit.

Dom pun mengambil sesuatu diri laci dan memberikan sebuah hadiah kepada Vin, yaitu sebuah jam rolex keluaran terbaru, Namun Vin menolaknya.

"Aku tidak membutuhkan ini paman, aku tidak suka mengenakan jam tangan. Lebih baik paman simpan saja." tolak Vin.

"Tidak tuan, tolong terimalah hadiah kecil dari paman ini, tolong jangan di tolak. Anggap saja ini sebagai kenang-kenangan dari paman dan juga hadiah sebagai ucapan terimakasih karena tuan Vin masih mengampuni nyawa paman. " bujuk Dom agar Vin mau menerimanya.

"Baiklah paman, aku akan menerimanya. Oya Sebelum aku pergi aku hanya ingin memperingatkan paman untuk berhati-hati, jika tidak maka sebentar lagi akan ada pertumpahan darah." ungkap Vin lalu ia pergi begitu saja.

Dom hanya menyeringai saat mendengar peringatan Vin, ia menganggap jika ucapan Vin hanyalah ejekan karena dirinya dengan mudah di kalahkan.

Setelah Vin pergi, Dom pun ingin pergi ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis, namun karena tidak hati-hati Dom tanpa sengaja ia terpeleset dan jatuh terlentang.

"Aaarrgggghhhh." Dom meringis kesakitan pada punggung dan kepalanya dan tanpa di sadari pada sat itu juga, lampu gantung yang ada tepat di atas Dom tiba-tiba jatuh dan langsung menimpa tubuh Dom. Pada akhirnya sekujur tubuh dom di penuhi dengan pecahan kaca yang mencap dan melukai tubuh Dom.

"Apakah yang di maksud Tuan Vin adalah ini? Aaarrgggghhhh" Gumam Dom yang sempat memikirkan ucapan vin sebelum akhirnya ia pingsan.

Sebelum Kembali ke rumah istrinya Vin pun pergi ke rumah ibu angkatnya. Vin berniat kembali esok pagi untuk memberikan cek yang ia pegang. Selain itu tujuan Vin pulang ke rumah ibunya hanya untuk menepati janji pada istrinya itu

"Bu, buka pintunya, Vin pulang." ucap Vin sambil mengetuk pintu dan tak lama kemudian Ningrum membukakan pintu dan mendapati putranya pulang dengan wajah sedikit lebam.

"Vin, ada apa nak pulang ke rumah ibu malam-malam, dan kenapa wajahmu memar? apa kamu habis berkelahi?" tanya Ningrum, saat melihat putranya datang dengan keadaan yang tak biasa.

"Ibu, Malam ini Vin tidur disini boleh kan?" tanya Vin dan Ningrum pun tersenyum lalu Vin masuk kedalam rumah. Ningrum segera membuatkan teh hangat dan juga mengambilkan kompres mengompres wajah Vin yang sedikit lebam.

"Bu, aku ingin bercerai dengan Sifa." ucap Vin dan Ningrum pun berhenti mengompres Wajah Vin.

"Kenapa nak? apa kalian ada masalah?" tanya Ningrum terkejut, Karena sebelumnya Vin tak pernah cerita masalah keluarganya pada ibunya.

"Tidak Bu, aku sudah tidak kuat Bu, menghadapi hinaan dari ibu mertua dan juga sikap acuh Sifa, Seberapa keras aku mencoba untuk menjadi suami yang baik, tetap saja Aku seperti tak di hargai sebagai seorang suami Bu. Aku tidak mampu untuk bertahan Bu. Lelaki manapun tak akan sanggup jika di perlakukan seperti yang aku rasakan saat ini."Jelas Vin.

"Apa kamu sudah pikiran dengan matang Vin? bukankah kamu bilang sama ibu, kalau Sifa adalah gadis kecil yang sudah menyelesaikan kamu dan kamu sendiri yang bilang sama ibu ingin menjaga Sifa apapun yang terjadi. Bukan maksud ibu tidak mengizinkan kamu, tapi apa kamu sudah pikirkan dengan baik nak?"

"Itu sebabnya Bu, Aku tidak ingin Sifa menderita karena aku Bu, lebih baik aku melepaskannya daripada aku terluka melihatnya menderita. Bu saat ini hanya ibu tempat Vin mengadu, tolong dukung Vin ya Bu, kuatkan Vin." Vin pun merebahkan kepalanya di paha Ningrum, walaupun Ningrum bukanlah ibu kandung Vin tapi hanya Ningrum yang selalu ada di seminggu Vin dan selalu mendukung Vin.

"Iya nak, apapun keputusanmu. Ibu akan selalu ada di belakang untuk mendukungmu, Jika itu memang terbaik buat anak ibu. Sekarang istirahatlah, sepertinya kamu sangat lelah." ucap Ningrum dan Vin pun mengangguk.

Vin pun memejamkan matanya dan Ningrum mengusap pucuk rambut putranya dengan penuh kasih sayang.

To Be Continued ☺️☺️☺️

1
Dewa ayu Mitha
nungguin Thor nya nulis yg baca dah jamuran
Ablay Chablak
lama amat up nya bangkeee
Sujana Wagir
seruuuuu
Ppur Wanto
mana lagi ini up nya Thor.. sudah 10 menghilang
Dewa ayu Mitha
lanjut Thor, semakin menarik
arfan
semangat up terus bos
Reynd Pg
Biasa
Dirman Ha
xp bp
Dirman Ha
cuus bo
Dirman Ha
dzikir
Dirman Ha
ck
Dirman Ha
ni n
Dirman Ha
bbug noob za
Dirman Ha
gi bo
Dirman Ha
go jml
Dirman Ha
gi bo
Dirman Ha
Xi HP
Dirman Ha
bu bo
Dirman Ha
sy ckp
Dirman Ha
vi bbk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!