Lin Lianwei, seorang perampok dan ketua bandit dari kota X, tiba-tiba mendapati dirinya terjebak dalam tubuh seorang gadis desa bernama Lin Yuelan, gadis yang lemah dan malang, yang baru saja mengalami pelecehan oleh seorang pria tak dikenal.
Dalam kesakitan dan keputusasaan yang mendalam, Yuelan memilih untuk mengakhiri hidupnya dengan melompat ke sungai. Namun, alih-alih kematian, justru jiwa Lin Lianwei yang masuk ke dalam tubuh Yuelan pada saat genting itu.
Selama tiga bulan pertama, Lianwei mencoba memahami kehidupan barunya sebagai Lin Yuelan. Ia berusaha untuk bangkit dari tragedi yang dialami dan menjalani kehidupan baru ini dengan penuh kehati-hatian. Tetapi, sesuatu mulai terasa aneh. Tubuh barunya menunjukkan gejala-gejala yang membuatnya khawatir. Setelah mencari tahu, Lianwei pun terkejut mengetahui bahwa dirinya hamil.
Dengan ketidakpastian tentang siapa ayah dari anak yang dikandungnya, Lianwei merasa sangat kebingungan. Mampukah dia melewati situasi yang rumit ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arlingga Panega, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
GUNUNG ANGKER DAN BERBAHAYA
Brak...
Pintu kamar terbuka, hingga mengagetkan Lin Yuelan yang sedang memeriksa kondisi Sima Yang. Di luar, Gong Fai dan Guang Lin kembali, tubuh mereka dipenuhi dengan luka-luka.
"Gong Fai! Guang Lin!" Sima Yang memanggil kedua pria itu, dia bergegas bangkit dari tempat tidurnya sambil memegangi kruk.
Dahi Lin Yuelan berkerut, ini bukanlah hasil yang dia inginkan, kedua orang itu pergi untuk menemui para veteran dan tentara yang terluka, namun mereka malah berakhir babak belur.
Lin Yaoshan bergegas membantu, dia segera menggendong kedua orang pria itu satu persatu, kemudian menempatkannya di kamar samping. Lin Nuwa juga muncul, dia menggendong Lin Hao Yu sambil membawa baskom air dan kain.
"Bantu aku membersihkan tubuh mereka!" ucap Lin Yuelan sambil bergeser, dia baru saja memeriksa kondisi kedua pria itu dan melakukan akupuntur. Lin Yaoshan mengangguk, dia segera meraih baskom air, kemudian menyeka tubuh Gong Fai dan Guang Lin dengan kain bersih.
"Nona, apa yang terjadi dengan mereka?" tanya Lin Nuwa, matanya memerah melihat keadaan kedua pria itu.
Lin Yuelan menghembuskan nafas panjang, "Mereka mengalami luka dalam, beberapa tulang patah dan pembalikan energi Qi. Nuwa, bantu aku untuk merebus obatnya, mereka harus tetap di pantau selama 1 hari 1 malam."
"Baik nona," ucap Lin Nuwa, dia memberikan Lin Hao Yu pada Sima Yang kemudian bergegas ke dapur.
Jun Hui dan yang lainnya juga muncul, mereka baru saja turun gunung setelah menyelesaikan beberapa pekerjaan yang berkaitan dengan pembangunan markas militer.
"Apa yang terjadi? Siapa badjingan yang telah berani melakukan hal sekejam ini?" tanya Jun Hui, kedua tangannya terkepal sambil meninju dinding.
"Paman Jun, aku harus merepotkanmu untuk memindahkan Gong Fai ke kamar sebelah mereka tidak bisa ditempatkan di kamar yang sama," ucap Lin Yuelan, dia terpaksa harus mengusir Sima Yang dari kamar itu.
Jun Hui mengangguk, dia segera menggendong Gong Fai dan memindahkannya ke kamar Sima Yang. Kondisi keduanya kritis dan mereka membutuhkan ruang yang lebih tenang dan luas untuk pemulihannya.
Setelah memberikan obat kepada kedua orang pria itu, semua orang berkumpul untuk makan malam, mereka juga membahas pembangunan markas yang mulai berjalan dan akan diselesaikan dalam dua bulan ke depan.
"Nona, untuk saat ini situasi di gunung cukup aman, sangat jarang orang yang melewati tempat itu." ucap Lin Gong sambil menyeruput teh susu. Siang tadi mereka telah berusaha keras untuk memerah susu kambing, sebelum di sembelih oleh pemiliknya.
Lin Yuelan mengangguk, "Gunung itu di anggap menakutkan oleh warga desa, karena sangat jarang sekali orang yang bisa kembali hidup-hidup setelah masuk ke sana."
Mata semua orang langsung melotot setelah mendengar penjelasan dari Lin Yuelan, pantas saja mereka tidak pernah bertemu siapa pun saat mendaki ataupun turun dari gunung, ternyata ada mitos yang sangat berbahaya, namun ini membawa keuntungan sendiri bagi mereka.
"Tapi selama kami naik ataupun turun gunung, tidak ada bahaya apapun di sana." ucap Jun Hui, dia merasa sangat heran karena seringkali keluar masuk gunung untuk mengangkut kayu, namun tidak menemui bahaya apapun.
Batuk!
Lin Yuelan membenahi cara duduknya, kemudian menjelaskan. "Bahaya yang dimaksud bukanlah serangan binatang buas ataupun bandit, melainkan tidak jauh dari tempat di mana kita mendirikan markas itu terdapat reruntuhan biara. Dimasa lalu, saat terjadi wabah, banyak warga desa yang mati, mereka tidak dikuburkan, melainkan hanya di gulung dengan tikar dan langsung di buang begitu saja. Sehingga gunung Da'an di percaya oleh para penduduk sebagai tempat yang angker dan berbahaya."
Semua orang langsung mengerutkan dahi, mereka tidak menyangka jika warga desa yang di anggap sederhana dan sangat polos ternyata bisa berbuat kejam seperti itu.
"Pantas saja mereka tidak berani datang ke tempat itu, ternyata ada rahasia tersembunyi di sana." ucap Lin Nuwa.
Lin Yaoshan tiba-tiba saja berjalan mendekat ke arah Sima Yang dan Lin Yuelan, dia mengeluarkan sesuatu dari lengan hanfunya. "Tuan muda kelima, saat mengganti pakaian milik Guang Lin, aku menemukan sesuatu. Mungkin tuan muda bisa mengidentifikasinya."
Sima Yang mengambil benda itu, tak lama kemudian matanya langsung melotot. "Pantas saja Guang Lin dan Gong Fai di buru, ternyata mereka menemukan segel militer. Sepertinya kita harus berjaga-jaga malam ini. Orang-orang itu pasti tidak akan melepaskan mereka begitu saja."
Lin Yuelan menggelengkan kepala, "Tidak perlu, semua orang bisa beristirahat malam ini."
Sima Yang mengerutkan dahi, "Bagaimana jika mereka menemukan Gong Fai dan Guang Lin? Apalagi bawahanku masih belum sadar sampai sekarang."
Lin Yuelan tersenyum, dia mengeluarkan kulit tipis dan langsung menyimpannya di atas meja. "Aku butuh bantuan kalian untuk merubah wajah mereka agar tidak bisa di temukan oleh musuh."
Lin Gong dan Lin Yaoshan hampir terjatuh, entah berapa banyak kulit tipis yang di miliki oleh Lin Yuelan. Apalagi gadis itu mengeluarkannya dengan sangat santai.
"Nona, kami akan melakukannya." ucap Lin Yaoshan dan Lin Gong sambil berdiri, mereka bergegas pergi untuk memasang penyamaran di wajah rekannya.
Sima Yang menyipitkan matanya, merasa sedikit heran dengan benda-benda yang dikeluarkan oleh gadis itu. "Dari mana kamu mendapatkannya?"
Lin Yuelan mendengus, "Bukan urusanmu!"
Jun Hui bersama rekan-rekannya segera kembali ke sayap timur, mereka harus segera beristirahat, agar bisa bangun lebih pagi dari sebelumnya. Lin Nuwa menidurkan Lin Hao Yu, dia menarik selimut dan menutupi tubuh bocah itu agar tidak kedinginan, tak lama kemudian si kembar juga muncul, mereka segera berbaring dengan sangat tenang.
Lin Nuwa kembali ke kamar depan, melihat Lin Zhaoyang dan Lin Bo Cheng tidur dengan nyaman, dia segera mengambil bantal dan berniat untuk tidur di kamar Lin Yuelan. Sayangnya, Sima Yang bergerak cepat, dia segera mengunci pintu setelah Lin Yuelan memasuki kamar tengah.
"Apa yang kau lakukan? Kau bisa tidur di kamar depan, biarkan Nuwa pindah ke sini!" ucap Lin Yuelan sambil melotot, matanya menatap tajam kearah Sima Yang.
Sima Yang segera berbaring, dia tidak mempedulikan omelan wanita itu, yang terpenting baginya saat ini adalah dekat dengan anak-anaknya.
👍💪