Luna Shang Yuan adalah Ratu dari Kerajaan Shang Yuan, sebuah negeri yang makmur dan kaya raya. Di bawah kepemimpinannya, Shang Yuan mencapai puncak kejayaan, dengan rakyat yang sejahtera dan perdamaian yang terjaga. Namun, meski berada di puncak kemakmuran, hati Luna merindukan petualangan dan kebebasan. Dia memutuskan untuk melepaskan diri dari tugas kerajaan dan berkelana mengelilingi dunia.
Dengan mengenakan hanfu yang anggun dan membawa seruling serta belatinya, Luna memulai perjalanannya. Dia melintasi berbagai negeri, dari hutan belantara hingga pegunungan yang tertutup salju, bertemu dengan berbagai suku dan bangsa. Sepanjang perjalanan, Luna menggunakan suara merdunya untuk membawa kedamaian, menyembuhkan hati yang terluka, dan mengusir kegelapan yang mengancam.
Luna segera menyadari bahwa takdirnya lebih besar daripada sekadar berkelana. Luna menginspirasi banyak orang dan menciptakan legenda yang akan dikenang sepanjang masa.
[Soundtrack mp3: Indila Instrumental]
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Setsuna Ernesta Kagami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hukuman Sang Ratu
Di tengah badai salju yang tak kunjung reda, Luna terbaring di atas salju.
Tubuhnya tergores luka yang sangat menyakitkan akibat serangan Ying Zhu. Tetapi tiba-tiba Cincin biru yang dikenakannya, hadiah dari gadis telaga Shen Hu, tiba-tiba bersinar dengan intensitas yang semakin meningkat.
Suara gadis telaga perlahan-lahan bergema disekitar cincin tersebut, "Kakak, kebaikanmu tidak akan pernah memudar, bangunlah.."
Cahaya biru lembut memancar dari cincin itu, menyebar ke seluruh tubuh Luna, mengalirkan energi penyembuhan yang kuat. Darah yang mengalir dari luka Luna berhenti, dan rasa sakitnya mereda secara ajaib.
Ying Zhu, yang sebelumnya telah memposisikan diri untuk meraih seruling perak, merasakan kekuatan tak terduga mengalir ke arah Luna. Dengan tatapan terbelalak, dia melihat seruling perak melayang kembali ke arah Luna, berputar di udara. "Apa yang terjadi?!" teriak Ying Zhu, terkejut oleh fenomena yang tidak bisa dia jelaskan.
Luna merasakan energi baru yang mengalir ke dalam dirinya. Dengan penuh perhitungan dan kekuatan, dia mulai bangkit. Mengangkat tubuhnya yang semula terbaring, dia berdiri tegak, rambutnya perlahan berubah menjadi putih dan matanya bersinar biru lembut. Suaranya yang merdu dan penuh kekuatan menggema di tengah badai salju yang semakin ganas.
"Sebagai pendekar bodoh, atas titah Sang Ratu! Aku akan menghukummu!" Luna berseru dengan suara yang tegas dan penuh kekuatan. "Kini kau akan melihat kekuatan sejati dari Pedang Yueliang!"
Dengan gerakan elegan dan cepat, Luna mengangkat serulingnya yang kini telah berubah menjadi pedang dingin. Pedang itu bersinar dengan bilah berwarna es yang sangat tajam. Suhu di sekitar mereka turun drastis, menciptakan badai salju yang semakin intens, dikelilingi oleh pusaran putih yang menggumpal di sekitar Luna. "Berkumpullah, Kekuatan Bulan!"
Ying Zhu menatap dengan mata tajam, menyiapkan diri untuk menghadapi Luna yang kini tampak jauh lebih berbahaya. "Jadi inilah kekuatan sejati yang kau miliki, Luna Sang Ratu. Aku akan menguji semua batas kemampuanmu!"
Luna melompat ke udara dengan anggun, disertai badai salju yang mengelilinginya. Dengan pedangnya, dia menyerang dengan presisi dan kekuatan penuh. Setiap ayunan pedangnya menciptakan gelombang dingin yang meluncur ke arah Ying Zhu. "Rasakan amarah Bulan!" Luna berseru, gerakan pedangnya seperti tarian yang penuh dengan keanggunan.
Salju dan es terbang mengikuti gerakan pedangnya, menciptakan penghalang es yang sulit ditembus. Badai salju membentuk dinding putih yang menutupi area pertempuran, mengurangi visibilitas dan menambah kesulitan bagi Ying Zhu untuk bergerak.
Ying Zhu berusaha menghindar dari serangan dengan kecepatan yang sama dan membalas dengan serangan pedangnya yang menyerap cahaya. Pedang Ying Zhu mengeluarkan kilatan gelap yang melawan suhu dingin, tetapi badai salju yang dikendalikan Luna membatasi ruang geraknya. Setiap serangan Ying Zhu tampaknya semakin tidak efektif di tengah gelombang dingin dan penghalang es.
"Saat ini, kau berada dalam cengkeraman kekuatan alam. Takdirmu sudah ditentukan!" Luna berkata dengan wibawa, suaranya terdengar seperti musik dingin di tengah badai. "Kau tidak akan dapat melarikan diri dari takdirmu."
Ying Zhu, meskipun sangat terampil, tampak kesulitan menghadapi kekuatan Luna yang semakin besar. Setiap serangan Luna menciptakan efek dingin yang menyelimuti seluruh medan pertempuran, membuat gerakan Ying Zhu semakin terbatas. "Tidak mungkin dia sekuat ini! Aku meremehkannya!" Ying Zhu berpikir, berusaha keras untuk tetap di posisi.
Dalam sebuah serangan balasan, Ying Zhu menggunakan pedangnya yang menyerap cahaya untuk melawan, tetapi Luna tetap dominan dalam pertarungan ini. Pedang Ying Zhu yang biasanya mematikan tampak tidak mempan menghadapi aura dingin yang mengelilingi Luna. "Apa yang dikatakan orang itu benar, aku tidak bisa menandinginya!" Ying Zhu menggerutu.
Dengan sebuah serangan akhir, Luna mengumpulkan seluruh kekuatan yang tersisa di dalam dirinya dan memfokuskan energi pada pedangnya. "Ini adalah kekuatan terakhirku!" Luna berseru, suaranya bergema dengan kekuatan yang tak tertandingi.
Dengan satu ayunan terakhir, dia menciptakan gelombang es yang sangat kuat, menembus pertahanan Ying Zhu. Gelombang es itu menyebar dengan kecepatan yang mematikan, membuat Ying Zhu terhempas jauh dari Luna.
"Kristal! Menarilah!" perintah Luna kepada alam.
Ying Zhu terhuyung, terpaksa mundur karena serangan yang sangat kuat. "Aku harus mundur!"
Tapi salju mengelilinginya dan membuat pergerakannya melambat sehingga terjebak dalam kristal salju abadi yang dibentuk oleh kekuatan Luna. Kristal itu membeku di sekelilingnya. Luna berdiri di tengah badai salju, meskipun kelelahan, dia tetap berdiri dengan tegas.
Luna melihat Yingzhu yang sudah membeku. "Apakah kau ingin menghancurkan alam dengan kekuatan Yueliang?"
'dengan kekuatan bulan, akan menghukummu'
semangat terus