NovelToon NovelToon
SANG DEWA AGUNG

SANG DEWA AGUNG

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Fantasi Timur / Balas Dendam / Mengubah Takdir / Dan budidaya abadi / Budidaya dan Peningkatan / Harem
Popularitas:12.9M
Nilai: 4.6
Nama Author: Doom

PELANGI SEHABIS BADAI
Itulah nama yang cocok untuk Liu Ryu. Seorang Anak desa yang mencari keberuntungan di dunia Kultivator.
Masalah demi masalah yang selalu menimpa dirinya justru membawa Ryu mencapai kesuksesan hingga dia tau latar belakangnya yang berasal dari sebuah Klan besar di dunia Abadi.
Saat itulah Ryu berniat untuk membalaskan dendam kepada kelima Sosok Misterius yang telah membantai anggota Klan Liu sejak jutaan tahun yang lalu.

Mampukah Liu Ryu menggapai mimpinya dan membalaskan dendam kepada kelima sosok yang membunuh anggota Klan Liu sejak jutaan tahun yang lalu???

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Doom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CH 2. SILUMAN RUBAH GIOK BULAN

( Tiga Hari Kemudian )

Sosok laki-laki tua membuka matanya " Ada dimana ini...? Apa aku sudah mati?" Lelaki tua itu sambil melihat sekelilingnya.

"Ahk... akhirnya Tuan sudah bangun... Tuan berada di gubuk kami.” Terdengar suara Liu Meng menyahut dari samping kiri Lelaki Tua tersebut.

"Tiga hari yang lalu tuan kami temukan di hutan dekat sini sedang terluka " lanjutnya.

"Terimakasih telah menolongku" Lelaki tua itu berdiri sambil.

" Perkenalkan Nama saya Lin Feng, kalau boleh tau nama Tuan?" Lanjutnya sambil membungkuk seraya mengepal tangan.

" Ohhh... Namaku Liu Meng. Panggil saja Meng." Meng menundukkan kepalanya.

Tidak lama kemudian Ryu datang sambil membawa bahan herbal untuk mengobati Pria sepuh tersebut.

” Oh ya... ini anak Saya. Namanya Ryu” Liu Meng memperkenalkan Ryu yang baru saja datang.

" Ayah " Ryu sambil berjalan ke arah Liu Meng.

" Saudara Meng... Ryu'er... Sekali lagi saya ucap Terimakasih atas Bantuan kalian. ” Lin feng menatap mereka bergantian.

" Jika boleh tau, saya berada di mana saat ini?" Lanjut Lin Feng sambil melihat sekeliling.

” Tuan berada di Desa kami yang Bernama Lembah Hitam” Sahut Liu Meng.

” Desa Lembah Hitam? Aku belum pernah mendengarnya..." Lin Feng mengerutkan kening sambil mengusap jenggotnya.

" Benar Tuan... Memang desa kami tertutup, kami tidak pernah keluar dari Desa ini bahkan orang luar juga tidak pernah berkunjung kesini, kecuali Tuan.” Jawab Liu Meng.

” Apa ini daerah Kerajaan Nukkan?" Tanya Lin Feng.

” Saya juga tidak tau Tuan... Namun puluhan Tahun yang lalu, ada salah satu dari Penduduk Desa ini pernah tersesat waktu berburu... Dia mengatakan bahwa dia mendengar sebutan kerajaan Nukkan.” Jawab Liu Meng.

" Itupun dia mendengar dari jauh saat Kelompok orang berbincang saat melewati Hutan.” Lanjut Liu Meng.

”Jadi seperti itu.... Sepertinya aku berjalan terlalu jauh" Lin Feng mengerut keningnya sambil mengira keberadaannya saat ini.

” Kakek... Apakah tempat kakek sangat jauh...? Apa tempat kakek juga Seperti ini? " tanya Ryu dengan polos.

" Kira-Kira Seperti itu Ryu'er... Tapi tempat Kakek banyak orang kejam dan licik" Jawab Lin Feng sambil menghela nafas panjang.

" Namun banyak orang berkumpul dan mendambakan hal itu” Lanjut Lin Feng.

" Mari Tuan... Kita makan dulu...! Tuan sudah tiga hari tidak makan apapun. " Liu Meng memotong pembicaraan, sambil melihat wajah penasaran Ryu yang sedang berjalan ke Ruang makan

Lin Feng pun mengangguk kepalanya sambil mengikuti Liu Meng dan Ryu menuju Ruang makan.

Saat menikmati makanan mereka pun sambil berbincang-bincang.

Tidak lupa juga Lin Feng menceritakan dirinya hingga sampai ke Desa Lembah Hitam, dimana Lin Feng saat itu Sedang menjalankan Misi mencari Hewan Roh ( Siluman ) bersama Muridnya.

Namun nasib malang bertemu dengan Siluman yang sudah berumur 100.000 Tahun yang memiliki Cahaya teratai segi delapan.

Dimana Siluman dengan Cahaya Teratai Segi Delapan yaitu setara dengan Dewa. Jika dibandingkan dengan Kultivator yaitu Level 70 keatas. Sedangkan Lin Feng masih Kultivator tingkat 50.

Demi melindungi muridnya, Lin Feng harus melindungi para muridnya agar tidak mati.

Dalam pertarungan tersebut Lin Feng hanya memancing Siluman tersebut agar menjauhi muridnya.

Meskipun hanya menghindar namun tetap saja Lin Feng kewalahan dan harus lari sekuat mungkin.

Masih beruntung Siluman tersebut tidak mengejar dan membunuhnya, hanya untuk mempertahankan Wilayah kekuasaannya saja hingga sampai dimana dia terdampar sebelumnya.

Mendengar cerita dari Lin Feng tersebut, Liu Meng dan Ryu mengangguk-angguk kepala karena sama sekali tidak faham tentang dunia Kultivator.

Lin Feng pun menyadari hal tersebut, namun sangat menyayangkan hal itu karena dia dapat merasakan potensi yang ada pada tubuh Liu Meng dan Riu meskipun terlihat samar-samar.

Di dalam benak Lin Feng ingin mengajak mereka berdua ingin bersamanya, namun dia juga tidak bisa memaksa.

Setelah selesai makan, Lin Feng pun meminta izin kepada Liu Meng untuk mencari tempat aman untuk mengumpulkan Qi dan Energi Jiwa miliknya untuk beberapa saat.

Mendengar hal Tersebut, Liu Meng menunjukkan sebuah Pegunungan bagian Utara Desa yang dianggap paling aman.

" Ssssttt..." Lin Feng melesat terbang ke Arah Utara.

” GLLUUUK" Liu Meng dan Ryu serempak menelan Ludah sambil bertatapan.

”Ayah... Kakek Ling Feng hebat bahkan bisa terbang secepat kilat seperti Burung.” Ryu bicara dengan wajah Lugunya, karena belum pernah mengetahui Dunia luar.

'Apakah Seperti ini Kekuatan Para Kultivator diluar sana' Benak Liu Meng.

" Ayah... aku ingin sehebat Kakek Itu, agar kita tidak bisa dikejar binatang buas lagi seperti dulu. " Ryu memegang tangan Ayahnya dengan wajah memelas.

” Aahhhh... ” Liu meng tersadar dari lamunannya.

" Ayaaaah.” Ryu terus merengek sambil memegang tangan Ayahnya.

Mendengar ucapan Anaknya, Liu Meng agak kebingungan dan berfikir sangat lama tidak tau apa yang harus dia katakan.

” Haaahh.... Nak... Apa kamu Yakin? ” Liu Meng sambil membayangkan hal yang terjadi suatu saat nanti.

” Sangat yakin Ayah... Aku akan melindungi Desa kita ini agar tidak diserang Hewan Buas lagi." Ryu memantapkan hatinya.

” Baiklah... Tapi apa kamu yakin Pak Tua itu mau mengajarkan mu?" Tanya Liu Meng.

" Lagi pula Itu bukan hal yang mudah." Lanjut Liu Meng.

” Tenang saja Ayah... Aku akan berusaha, bagaimanapun caranya.” Jawab Ryu.

Setelah perbincangan tersebut, Mereka berdua pun kembali melakukan aktifitas mereka seperti biasanya.

Di sebuah Puncak Gunung bagian Utara Desa Lembah Hitam, Lin Feng yang masih mengumpulkan Qi dan Energi Jiwanya juga sambil memantau Desa Lembah hitam.

Namun setelah beberapa saat, Lin Feng sama sekali tidak merasakan Aura Kultivator dari Desa tersebut.

” Desa ini Sungguh unik... Bahkan satu orang pun tidak ada yang menjadi Kultivator. Padahal mereka berada di dalam Hutan sangat rawan serangan Hewan Buas.” Lin Feng bergumam.

" Ini... ” Lin Feng membuka matanya Saat merasakan Aura yang sangat kuat namun samar- samar berada di bagian dalam Hutan Bagian Timur.

Dengan capat Lin Feng bergegas menuju Desa dimana Tempat kediaman Liu Meng.

Setelah sampai di Kediaman Liu Meng, Lin Feng pun disambut ramah oleh Liu Meng.

" Tuan " Liu Meng memberi hormat.

" Saudara Meng, dimana Ryu'er." Tanya Lin Feng tidak merasakan keberadaan Ryu.

” Biasa Tuan... Ryu'er jam segini bermain dengan Anak lainnya ketika tidak berburu atau tidak mencari kayu bakar" Jawab Liu Meng dengan santai.

Mendengar hal tersebut, Lin Feng menghela nafas lega kemudian sambil berbincang ringan kepada Liu Meng.

Setelah jari mulai gelap, Ryu pun kini telah pulang lalu pergi membersihkan badannya sambil menyapa Lin Feng dan Ayahnya.

Selesai membersihkan badannya, Ryu pun kembali duduk bersama Ayahnya sambil menceritakan kepada mereka bahwa dirinya sedang bermain dengan Rubah kecil di Hutan bagian Timur Desa yang dulu pernah mereka rawat saat terluka.

Mendengar hal Tersebut Lin Feng mengerutkan dahinya mengingat Aura yang sangat kuat berasal dari Hutan Bagian Timur saat Berkultivasi.

"Kakek... Aku ingin jadi orang hebat seperti Kakek. ”. Ryu membuka Percakapan.

” Ryu'er... itu kamu harus meminta izin dulu dengan Ayahmu " Jawab Lin Feng sambil mengusap rambut Ryu.

” Tuan... Aku hanya ingin yang terbaik untuk Anakku. ” Jawab Liu Meng memberi Isyarat setuju.

" Baiklah... Kebetulan aku sudah pulih total, besok aku akan membawanya ke Sekte agar bisa berkembang dengan cepat." Jawab Lin Feng.

"Deg " Jantung Liu Meng Kaget.

Bagaimanapun Juga, Naluri seorang Ayah pasti akan menjaga anaknya sampai kelak dia Dewasa dan siap menikah.

Namun di lain Sisi, Liu Meng tidak ingin Anaknya hidup seperti dia yang hanya sebagai tukang kayu dan pemburu yang tidak pernah mengetahui dunia luar.

Apalagi Liu Meng yang kini pasti akan Tinggal sendirian, Karena pada saat Ryu masih berumur 6 Tahun, Istrinya telah meninggal dunia karena mengidap penyakit yang tidak bisa disembuhkan.

Dengan segala pertimbangan meskipun berat hati akhirnya Liu Meng mengangguk setuju agar Ryu bisa menjadi seorang Kultivator, meskipun sebutan itu sangat asing di telinga Liu Meng dan Ryu.

” Terimakasih Ayah.” Ucap Ryu senang dengan wajah Polosnya.

Setelah berbincang cukup lama tidak terasa malam pun sudah larut, mereka pun menutup pembicaraan itu dan beranjak untuk beristirahat.

1
Rudy Rustandi
/Good//Good//Good/
Rudy Rustandi
💪💪💪👍👍👍🙏🙏🙏🙏
Rudy Rustandi
💪💪💪💪👍👍👍👍🙏🙏🙏🙏
Rudy Rustandi
💪💪💪💪👍👍👍👍🙏🙏🙏🙏🙏
Eko Setyawan
👍👍
Stive L
dewa budjana
Arif Arta
yes
Rudy Rustandi
👍👍👍👍
Qim
kenapa Ping er..??
Qim
nice👍👍
Muhamad Yasri
sip👍🏼
Muhamad Yasri
sip💦💦💦
Raden Hanafi
pendekar yang tidak sayang anak
Raden Hanafi
acara makan bersama tapi hanya bersama istri tanpa anaknya
Arif Arta
Luar biasa
Qim
sebanyak itu kenapa TDK di tundukkan dan jadikan pasukan
Qim
bakal tunduk di ranjang neh
Muhamad Yasri
ya cuma sampe tingkat 7, di sini ud sampe 19
Qim
mending 3 org per tim..🤭

kan 21 org
Qim
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!