🏆 Juara Harapan Baru Novel Pria YAAW 9🏆
Di kota Awan, seorang remaja berawal dengan julukan sampah Klan Long. Meski dirinya adalah cucu dari Patriark, Long Guan tidak diperhatikan dan sampai suatu ketika ia dijebak oleh sepupunya dan hampir meninggal, barulah kebangkitannya mulai terlihat sangat signifikan terkait warisan leluhur yang tidak sengaja ia terima.
Perjalanan Long Guan selanjutnya semakin berkembang tatkala ia secara tak sengaja memasuki Sekte Pedang Angin dan menjadi Ketua yang mampu menjadikan Sekte Pedang Angin terkenal dengan aliran kebajikannya.
Namun airmata dan darah tidak sedikit mengiringi langkahnya dalam mendaki puncak kultivasi. Penghianatan dari wanita yang ia harapkan menjadi pasangan di masa depan, menjadikannya semakin kuat dan tegar dalam mengejar impiannya.
Setelah menyerap Mustika Naga, segala rahasia alam kehidupan berada di dalam dirinya hingga ia melintasi tiga alam kehidupan dan menj
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mr. Lim's, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sekte Pedang Angin
Gerakan cepat Long Guan telah membawanya keluar dari kedalaman Hutan Kabut Abadi.
"Tak terasa waktu enam tahun telah berlalu, aku seperti orang yang baru terlahir ke dunia ini, bagaimana kabar kakek ya?" gumam pelan Long Guan saat menyaksikan lingkungan pedesaan.
Namun saat ini ia tidak tahu berada dimana tepatnya, karena formasi perlindungan membawanya keluar ke arah yang berbeda dengan pada saat ia masuk pertama kali.
Lalu ia mencoba mencari tahu dengan menggunakan indra spiritualnya. Dalam indra spiritualnya ia merasakan suara jeritan minta tolong dari seorang wanita. Lalu dengan secepat kilat ia menuju ke sumber suara, benar saja nampak seorang wanita seperti menggunakan baju pelayan tampak sedang di kelilingi oleh beberapa bandit.
"Hahaha...."
"Mau lari kemana kau nona, daripada mati lebih baik sini kau puaskan kami" ucap salah seorang bandit.
"Cih... Lebih baik aku mati daripada harus melayani kalian, dasar kalian penjahat hina" ucap wanita tersebut sambil membuang ludah, tampak wajahnya penuh kemarahan.
Dengan kemampuan wanita tersebut, ia berlari dan menebaskan pedangnya ke arah bandit dengan brutal.
"Jurus Pedang membelah hujan!"
Teriak gadis tersebut dengan suara yang cukup keras.
"Trank"
"Trank"
"Trank"
Terdengar benturan suara pedang, namun berikutnya sesosok tubuh terhempas dengan luka sayatan di lengannya.
"Aagghh...!"
Terdengar suara rintihan wanita tersebut menahan luka yang mulai mengeluarkan darah.
"Sudahlah sebaiknya kau menyerah saja nona, percuma melawan, kau bukanlah lawan kami." kata salah seorang bandit dengan senyum penuh nafsu.
"Jika memang aku harus mati hari ini maka biarkanlah aku mati dengan terhormat, namun jika aku bisa selamat hari ini maka aku akan menjalani sisa kehidupanku untuk lebih baik lagi, ayah maafkan aku" gumam gadis tersebut dengan mata terpejam.
Tangan kanannya sudah siap mengarahkan pedang ke lehernya, ia tidak ingin hidup jika harus dilecehkan oleh para penjahat.
"Braakkk"
"Boom"
"Boom"
"Boom"
Tiba-tiba pedang tersebut jatuh terlempar ke semak-semak.
Detik berikutnya lima pria yang menjadi bandit tersebut berubah menjadi kabut darah tanpa penjelasan apapun, hanya sosok Long Guan berdiri tegak dengan rambut panjangnya yang terikat rapi.
"Nona apakah kau baik-baik saja?" tanya Long Guan.
Wanita tersebut wajahnya tampak pucat pasi, detak jantungnya juga tidak beraturan, antara percaya dan tidak ia masih selamat dalam peristiwa naas kali ini.
"Aaa.. aku baik-baik saja tuan muda" jawab gadis itu terbata-bata.
"Baguslah kalau begitu, segera obati lukamu biar tidak lebih parah" ucap Long Guan mengingatkan.
"Aku Jian Ling, jika tuan muda tidak keberatan bolehkah aku tahu nama tuan muda?" ucap wanita yang diketahui bernama Jian Ling.
"Margaku Long, panggil aku Long Guan" jawab Long Guan penuh kharisma.
"Apa hubungan mu dengan Long Huan? setahuku tidak ada pendekar sakti di keluarga Long selain Long Huan" ucap Jian Ling dengan nada heran.
"Yach,, mana mungkin aku tidak tahu Long Huan, anak paman Long Bei" jawab Long Guan dengan mimik muka berubah menjadi masam saat mengucap nama Long Huan.
"Sepertinya Klan Long menyembunyikan talenta mudanya terlalu dalam, namun aku Jian Ling sangat berterima kasih atas pertolonganmu" ucap Jian Ling sambil menangkupkan tangannya.
"Nona Jian, bisakah anda menceritakan dimana ini dan peristiwa apa saja yang terjadi beberapa waktu terakhir ini?" tanya Long Guan dengan sungguh-sungguh.
"Hah?"
Jian Ling hampir tersedak mendengar ucapan Long Guan. Namun ia segera menenangkan dirinya tidak mau menyinggung penolongnya. Lalu Jian Ling bercerita tentang desa yang mereka singgahi beserta kemunculan kelompok pasukan Iblis yang menggemparkan masyarakat.
Banyak masyarakat yang meninggalkan pemukiman menuju Ibu kota kerajaan Zu, untuk berlindung di sana. Jian Ling juga memberitahukan Long Guan bahwa situasi ini terjadi hampir di seluruh wilayah Kekaisaran Qin.
Mendengar cerita Jian Ling, Long Guan berdecak kesal sambil mengepalkan tinjunya.
"Rupanya apa yang diberitahukan oleh leluhur sudah mulai terjadi" batin Long Guan.
"Nona, aku pamit untuk melanjutkan perjalanan" ucap Long Guan hendak meninggalkan Jian Ling.
Namun Jian Ling mencegahnya, dan berkata.
"Tuan, tolong jangan tinggalkan aku dulu, aku masih trauma jika sendiri. Ditambah desa ini sudah dikuasai oleh para bandit yang bekerja sama dengan pasukan iblis".
Mendengar perkataan Jian Ling, Long Guan tergerak hatinya untuk tidak segera pergi.
"Baiklah nona, tolong pimpin jalannya. Kebetulan aku juga tidak menguasai wilayah ini" ucap Long Guan malu-malu.
Setelah mengobati luka di lengannya Jian Ling berjalan menuju keramaian, mereka menuju sebuah penginapan sederhana dan segera memesan makanan untuk mengisi perut Jian Ling yang mulai keroncongan.
Pemilik penginapan yang mengenal Jian Ling segera membungkukkan badan.
"Salam Nona Jian" sapa pemilik penginapan.
"Tidak usah sungkan paman, aku kebetulan dalam misi Sekte, untuk membereskan para penjahat". ucap Jian Ling kepada pemilik penginapan.
"Baiklah nona, malam ini anda adalah tamu kehormatan kami. Namun penginapan kami hanya tersisa satu kamar. Malam ini ada banyak dari tokoh kelompok hitam yang menginap di sini" ucap pemilik penginapan dengan suara yang pelan.
"Ini.."
Jian Ling menatap ke arah Long Guan, memikirkan bagaimana bisa ia sekamar dengan laki-laki asing. Namun ia kembali tersadar bahwa Long Guan adalah pria baik-baik. Meski ini pertama kali pertemuan mereka, namun entah mengapa Jian Ling merasa nyaman saat bersama Long Guan.
"Baiklah paman, terimakasih. Kami akan menginap di sini malam ini" ucap Jian Ling dengan wajah yang memerah.
Sementara Long Guan hanya diam saja, ia sedang merasakan aura jahat yang berkeliaran di sekitar penginapan, namun auranya masih sangat lemah. Long Guan tidak berkeberatan bermalam berdua, karena ia sudah terbiasa duduk berkultivasi.
Tidak beberapa lama mereka menuju kamar penginapan, Long Guan langsung ke sudut ruangan dan memejamkan matanya, ia mengatur napasnya mencoba berpikir logis. Walau bagaimanapun malam ini ia bersama seorang wanita cantik, bahkan kecantikannya melebihi Shu Mingyu beberapa tahun lalu, jadi ia harus lebih bisa menjaga diri.
Sementara Jian Ling langsung membersihkan luka dan noda akibat pertempuran tadi, kebetulan kamar tersebut cukup luas dan ada sekat. Sehingga Jian Ling dapat berganti pakaian tanpa khawatir terlihat oleh Long Guan.
****
Sementara di kediaman keluarga Long, telah terjadi kehebohan besar. Malam ini Patriark Long Yuan sudah keluar dari kultivasi tertutupnya. Aura Patriark Long terasa sangat kuat, berada pada ranah Kelahiran Kembali Tahap Menengah, membuat para keluarga menjadi lebih bangga dan hormat kepada Patriark pemimpin keluarga.
Malam itu juga Patriark Long Yuan mendengarkan laporan dari Long Bei tentang perkembangan selama Enam tahun terakhir ini. Pada umumnya Patriark sangat puas dengan kinerja Long Bei yang telah memajukan Klan. Hanya berita tentang Long Guan masih belum terdengar, seolah sudah diyakini meninggal. Mendengar hal ini Patriark menjadi pasrah karena mengetahui Long Guan tidak dapat bertahan hidup lebih lama tanpa dibantu Qi vitalitasnya.