NovelToon NovelToon
Pelangi Untuk Aqila

Pelangi Untuk Aqila

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Teen Angst / Teen School/College / Keluarga / Cinta Murni / Bad Boy
Popularitas:2.8M
Nilai: 4.7
Nama Author: Mukarromah Isn.

Mimpi Aqila hanya satu, mendapat kasih sayang keluarganya. Tak ada yang spesial dari dirinya, bahkan orang yang ia sukai terang-terangan memilih adiknya

Pertemuannya tanpa disengaja dengan badboy kampus perlahan memberi warna di hidupnya, dia Naufal Pradana Al-Ghazali laki-laki yang berjanji menjadi pelangi untuknya setelah badai pergi

Namun, siapa yang tau Aqila sigadis periang yang selalu memberikan senyum berbalut luka ternyata mengidap penyakit yang mengancam nyawanya

.

"Naufal itu seperti pelangi dalam hidup Aqila, persis seperti pelangi yang penuh warna dan hanya sebentar, karena besok mungkin Aqila udah pergi"

~~ Aqila Valisha Bramadja


.

.

Jangan lupa like, komen, gift, dan vote...🙏⚘😘

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mukarromah Isn., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Panik

Senja sudah tak nampak lagi diufuk barat, suara desisan cacing tanah, jangkrik dan hewan malam lainnya mulai terdengar

"Gue tadi ngira kakek itu bukan manusia" ucap Renata berbisik membuat Aqila memukul lengannya

"Jangan bicara sembarangan, masih mending dia mau nampung lo disini" balas Aqila dan melihat pintu rumah panggung yang terbuat dari kayu masih terbuka

"Bener-bener deh disini dingin banget" Renata menggosokkan kedua tangannya pada perapian yang memang dibuat untuk menghalau udara dingin juga binatang seperti anjing, ular, musang atau hewan lainnya yang sering menerobos pagar rumah kayu itu

"Keliatannya serem juga" sambung Aqila melihat kearah depan yang dipenuhi pohon durian yang nampak gelap sekali, sedangkan di belakang rumah itu terdapat sungai yang terlihat tenang namun menyeramkan seolah akan keluar buaya atau anaconda raksasa seperti di film-film

"Ila, Rena ayo makan" Nenek Ani, suami dari kakek Zainal yang tadi mereka lihat membawa kayu bakar, memanggil untuk makan malam bersama

"Iya nek"

Dua sahabat itu menaiki tangga kayu masuk kedalam rumah, hanya hidangan sederhana namun karena sikap syukur mereka membuatnya tambah nikmat

Dari informasi yang didapat Aqila dan Renata dari kedua pasangan paruh baya itu kalau sebenarnya rumah mereka bukan disana, mereka hanya mengistirahatkan diri dari kebisingan kota dengan memilih kebun durian mereka

"Disini nggak ada sinyal ya nek?" Renata mengangkat handphone nya tinggi-tinggi berharap menemukan sinyal

"Disini nggak ada sinyal, makanya kami milih tempat ini biar nggak ada gangguan telepon" jawab Nenek Ani seraya memasukkan potongan kayu bakar kedalam perapian

"Kalian mau ikut cari durian nggak?" Tanya Kakek Zainal mengalungkan sarung dilehernya dan memegang senter persis seperti orang yang akan pergi ngeronda

Renata dan Aqila saling pandang sejenak, kemudian mengangguk dengan semangat

"Mau"

"Emangnya nggak papa kalau nenek disini sendirian?" Tanya Aqila sedikit ragu

"Pergi aja, nenek udah biasa"

Dua sahabat itu mengangguk dan pergi mengikuti kakek memasuki luasnya kebun durian yang gelap, satu-satunya penerangan mereka adalah senter yang dibawa Kakek Zainal karena rembulan yang menjadi penerang malam tertutup awan mendung

.

Ditengah asyiknya dua sahabat itu mencari durian ditemani nyamuk yang siap menghisap darah mereka, di keluarga Bramadja justru semua orang sedang panik karena Aqila tak kunjung pulang ke rumah padahal Radit dan keluarganya juga datang demi melihat keadaan Aqila

"Tadi kamu beneran nganterin adik kamu sampai kampus kan?" Tanya Mama Intan, ia khawatir dengan keadaan putrinya

Darren menunduk dalam dan menggeleng

"KOK BISA?!" Semua anggota keluarga menghadap kearahnya

"Tadi pas dijalan Reyna telepon minta jemput, dan Aqila bilang nggak apa-apa nanti aku berangkat sama Renata" Darren meremas jarinya, perasaan menyesal mulai menggerogoti hatinya

"Terus kamu turunin gitu aja?" Pertanyaan dari Davin diangguki oleh Darren

"Kamu..." Davin hampir melayangkan pukulan kearah Darren jika tak dicegah istrinya, Naya

"Darren kamu tau kondisi dia seperti apa, Kenapa kamu melakukan itu?" Darren menunduk tak sanggup menjawab pertanyaan Papa nya

"Tadi Reyna nggak liat ada Kak Aqila di kampus, Renata juga nggak ada" Reyna mulai berbicara saat suasana hening

"Artinya dia tidak masuk kampus"

"Lalu kemana mereka pergi?" Radit sampai mengusap wajahnya kasar, setelah diberitau tentang Aqila di rumah sakit oleh Darren, ia sama sekali tak menyangka kalau keponakannya akan mengalami penyakit yang sama dengan ibunya dulu, juga Kirana yang pernah pergi mengantarnya kemoterapi membuat Radit sampai memijit kepala, tak tau apa isi otak keponakannya dan yang lebih parah lagi Kirana sudah tau tapi enggan memberitahu

"Coba telfon Naufal, dia kan sering sama Naufal" Ucap Devano, Rian lantas mengambil nomor Naufal dari grup kampus dan menelpon teman yang satu fakultas tapi tak dekat dengannya itu

"Halo, Assalamu'alaikum" Terdengar suara dari seberang sambungan

"Wa'alaikumussalam"

"Ini siapa?"

"Rian" jawab Rian singkat tanpa menyebutkan nama panjang

"Rian yang mana?" Tentu saja Naufal bingung, karena nama Rian bukan hanya satu di kampus mereka

"Kakaknya Aqila"

"Ada apa? Apa terjadi sesuatu sama dia?" terdengar suara khawatir dari seberang sana

"Aku pikir dia sama kamu"

"Aku bahkan nggak pernah ketemu dia hari ini, emang dia nggak pulang ke rumah?"

"Enggak" Naufal diseberang sana mengerutkam kening, kemudian dia ingat pernah bertemu Aqila di tepi jalan dan mengatakan lupa jalan pulang

"Mungkin dia lupa jalan pulang, kalian pernah cari atau tanya Renata, dia pasti tau"

"Udah, nomornya nggak aktif"

Naufal diseberang sana langsung bergegas mengambil jaket dan kunci motor untuk menyusuri area jalan kampus, dia harap menemukan Aqila disana

"Dia pacarnya Aqila?" Kirana yanh sedari tadi diam karena dimarahi papanya akibat tak memberitahu penyakit Aqila akhirnya bersuara

"Bukan"

"Bukannya Papa udah larang Aqila deket-deket sama dia? Kenapa dia masih berhubungan sama pria itu?" tanya Papa Arya, Rian hanya mengedikkan bahu tanda tak tau

"Kita lapor polisi aja, apalagi dia terkena penyakit kanker otak, ingatannya pasti terganggu, seharusnya dalam kondisi seperti ini, kita tidak bisa lepas pengawasan kepadanya" Ucap Papa Radit dengan tegas

"Kanker otak?" Ulang Reyna, ia bahkan tak tau apapun karena tadi malam menginap dirumah temannya

"Ini belum dua puluh empat jam" balas Devano menanggapi ucapan Radit

"Sejak kapan Kak Aqila kena kanker otak?" tanya Reyna mengulangi pertanyaanya, tiba-tiba rasa bersalah merasuk begitu saja dalam dirinya mmengingat perlakuannya

Mereka hanya memberikan gelengan sebagai jawaban, mereka juga tak tau kapan penyakit berbahaya itu bersarang di tubuh Aqila, mereka saja hanya tau kemarin malam, kecuali Kirana. Dan itupun sudah memasuki stadium tiga dimana penyebarannya cukup ganas

"Telpon semua orang-orang kita, cari Aqila malam ini sampai ketemu" ucap Papa Arya memijit pelipisnya, Devano lekas mengangguk, ia menelpon orang-orang yang biasa bertugas memberikan keamanan untuk keluarga Bramadja

.

Sedangkan dua orang yang tak tau telah membuat keluarganya panik malah asyik menajamkan indra pendengaran mereka untuk mendengar buah durian jatuh

Aqila sendiri seakan lupa dengan penyakit dan keluarganya yang khawatir di rumah

Plukkk

"Nah, itu suara durian jatuh" Ketiga orang itu langsung mencari ke titik suara yang terdengar dengan menajamkan indra penglihatan mereka dibalik cahaya senter yang mulai redup sepertinya mulai kehabisan daya

Akhirnya setelah berkeliling mencari durian selama hampir setengah jam, mereka menikmatinya bersama, tak peduli hawa dingin dan nyamuk yang menyedot darah mereka

"Disini enak ya, tapi banyak nyamuk" Renata menepuk pipi dan lengannya saat merasakan gatal akibat tusukan nyamuk yang ingin mengambil darahnya

"Nikmatin aja Ren, itung-itung sedekah" jawab Aqila santai, terlihat ia tak terganggu sama sekali

"Keluarga kalian nggak nyariin?" tanya Nenek Ani membuat gadis itu saling memandang dan menggeleng

"Kenapa?" tanya Kakek Zainal

"Orang tuaku pergi bisnis keluar kota, dan baru kembali dua hari lagi, di rumah cuma tinggal sama pembantu" jawab Renata santai, hidupnya memang mirip seperti Aqila sama-sama kesepian tapi ia bersyukur setidaknya orang tuanya masih peduli apalagi ia adalah anak tunggal

"Kalau Aqila mungkin nggak, atau entahlah" Aqila mengedikkan bahu, ia hanya ingin menikmati hidup sekarang, kapan lagi hidup seperti ini

Melihat Kakek dan Nenek Zainal juga mengingatkan Aqila pada kakek dan neneknya, dua orang yang sering menemaninya dan mengajarkan ia memakai penutup kepala yang masih ia kenakan hingga sekarang

1
Mayank Del Guidice
dr bbrp novel yg aku baca novel ini yg menarik , plus alurnya gak bs ketebak dan bnyak menguras air mata , plus ceritanya gak monoton , dengan kebanyakan novel lainya yg ceritanya hampir sama alurnya dngn novel lainnya dan endingnya gampang ditebak thank and good job buat author🥰🥰👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
Nissa Zafa
aku biasanya suka baca novel bergenre komedi romantis, tpi bgtu liat sinopsis novel ini jdi trtarik bacanya. bner2 mnguras air mata, stlah Baca kmudian di buat ketawa2 juga. tpi hrus di akhiri dg air mata yg tak kunjung kering krna air mata yg tak kunjung reda . selamat jln Aqila Skrang udh gak sakit lgi. tunggu pelangimu di t4 terindah . trima ksih othor sudah mnyajikn cerita yg mngaduk2 perasaan pmbaca. 🤗
CikCintania
3x ku baca novel ni 3x jg airmata ku mengalir.. btl2 menyesakkn😭😭😭
Roha yati
Luar biasa
sari emilia
apaaaaaaa singapura....bg ku kota indah dgn aturan yg menakutkn
sari emilia
aku tdk percaya dgn krn...krn itu emg ga ada...emg km sehebat apa sampai km sebut org lain d balaskn u diri mu,Rasullullah manusia paling mulia...setiap org yg menjalimi kemudian Allah balaskn dgn yg lbh...pernzhkh beliau bilang itu karma..tdk pernah,jd jgn so hebat..manusia itu Allah tempat kn ujian nya msg2...kl pas berbarengan dgn diri mu itu cm kebetulan
Surati
bagus 👍
Nurlia Dewi
knp cerita bikin orang nangis terus sakit kepala ne thoor 😅
Mamah dini
kalau aqila meninggal, GK seru ah beri kekuatan lagi buat aqila Thor , sembuhkan lagi dari penyakit mematikan itu , kasian anak2 NY , apa lagi suami NY aduh
Mamah dini
aduh JDI GK tega baca NY juga, tpi penasaran
Yhunie Andrianie
baca ynk kesekian x ny, dan kesekian x ny juga dibuat nangis😭😭😭😭
Nabil Putraku
Buruk
Nabil Putraku
Kecewa
Mamah dini
kenapa naufal GK merhatiin istri NY kurusan malah orang lain yg ngasih tau , kmu anak yg kuat aqila pasti kmu baik2 saja , jgn putus asa dulu ya... semangat qila anak2 suami msh butuh kamu, pasti sembuh.
Mamah dini
jgn punya pikiran macam2 aqila ,lebih baik periksa dulu turuti saran KKA iparmu ,
Mamah dini
jdi lebih seru ya...semua udh punya pasangan dn pada punya anak
Mamah dini
selamat jalan panil,
Mamah dini
Aqila lagi apa di rumah sakit , apa CK kandung, udh GK sabar ni...nunggu aqila hamil thor , panil moga kmu baik2 aja .
Mamah dini
aku kira c reynald sama reyna tapi kok c panil, iya gitu
Mamah dini
nah baru sadar ya Bu ratih, gimana hancur NY anak ibu , sama hati perempuan yg di sakiti gempano juga hancur , mungkin bisa jdi pelajaran buat ibu , kasihan juga c gempa, moga aja cepat dapat ganti NY .
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!