PENDEKAR MATA LANGIT

Badai topan tornado yang di lepaskan oleh Dong Kun, berbenturan dengan singa gurun salju yang di keluarkan oleh Yan Lan.

Kedua energi yang mengandung Qi tingkat tinggi itu meledak yang membuat kubangan selebar 30 meter dan dalam 20 meter di tanah.

Belum sempat Yan Lan mengatur napasnya, sebuah angin dengan gelombang kejut yang sangat mematikan, kembali menuju ke arahnya.

Karena tak menduga dengan serangan susulan dari Dong Kun, membuat Yan Lan menjadi panik dan lepas kontrol, dia mengaktifkan mata langit dan menebaskan pedang pemecah salju miliknya.

"Gelombang kaisar singa salju," teriak Yan Lan.

Seekor singa putih keluar dari tebasan pedang pemecah salju milik Yan Lan, singa itu Langsung menyambut datangnya angin dengan gelombang kejut yang di lepaskan oleh Dong kun.

"Duar !!"

Ledakan kedua menggelagar di udara.

Kali ini Yan Lan terdorong mundur beberapa langkah ke belakang karena terkena efek ledakan .

Jauh berbeda dengan Dong Kun yang terhempas jauh dan ambruk ketanah. Dong Kun berusaha bangkit tapi apa daya seluruh tubuhnya terasa sakit dan tak dapat di gerakan.

Rasa sakit yang teramat sangat di seluruh bagian tubuhnya, membuat Dong Kun tak sadarkan diri.

Melihat hal itu ketua Zhao ji ang segera melesat kearah Dong Kun, setibanya di tempat Dong Kun berada, Zhao Jia Ang langsung memeriksa urat nadinya.

"Celaka!! energi Qi anak ini sangat kacau, beberapa merendiannya rusak, dan dantiannya mengalami pembekuan sehingga tak bisa menyimpan Qi, kalau keadaan Dong kun terus seperti ini dan tak dapat disembuhkan, ini bisa berakibat fatal yang akan membuat Dong Kun tak dapat berkultivasi lagi untuk selamanya," batin Zhao ji ang.

Zhao ji ang mengangkat tubuh Dong kun untuk membawanya ke balai pengobatan klan, betapa terkejutnya Zhao ji ang melihat di beberapa bagian di tubuh Dong Kun juga mengalami patah tulang.

Dengan cepat Zhao Ji ang membawa Dong Kun ke balai pengobatan klan. Sepeninggalan ketua Zhao ji ang, semua murid yang menyaksikan jalannya pertempuran segera meninggalkan tempat itu, termasuk Zhao cie yang menyusul ayahnya menuju ke balai pengobatan klan.

Yang tertinggal di tempat itu hanya Zhao Quin.

Zhao Quin yang merasa cemas dengan keadaan Yan Lan, segera melesat menghampirinya.

"Bagaimana keadaanmu sekarang?" tanya Zhao Quin.

"Aku baik baik saja Zhao Quin, aku bingung harus berbuat apa sekarang, pertarungan ini bukan aku yang memulainya, aku hanya membela diri dari Dong Kun yang ingin membinasakan ku," jawab Yan Lan.

"Aku tau kau tak bersalah, semua ini karena kesalahanku juga, Dong Kun sudah sejak lama menyukaiku dan aku tak pernah merespon rasa sukanya padaku, karena dia mendengar aku dekat denganmu maka dia datang mencarimu, maaf kan aku Yan Lan dengan semua kejadian ini," ucap Zhao Quin sambil menarik napas dalam dalam dan menghembuskannya keluar secara perlahan.

Yan Lan hanya terdiam.

"Apa yang akan kau perbuat sekarang Yan Lan," tanya Zhao Quin kembali.

"Mungkin aku akan pergi dari klan Zhao dan mungkin juga akan meninggalkan kota awan, dengan kejadian ini tak mungkin ketua Dong Wung ayah dari Dong Kun bisa menerima dengan kondisi putranya sekarang," ucap Yan Lan.

"Benar sekali!! aku tak akan menerima apa yang telah menimpa putraku dan kau harus mempertanggung jawabkan nya," ucap Dong Wung yang tiba tiba saja berada di hadapan Yan Lan.

"Paman Dong, ini bisa kita bicarakan baik baik," ucap Zhao Quin.

Minggir lah Quin er, ini masalah keluarga Dong dengan pemuda itu!!," ucap Dong Wung kembali.

Dong Wung mulai mencabut pedangnya, apa yang di lakukan oleh Yan Lan terhadap putranya, benar benar membuat akal sehatnya hilang, putra kebanggaannya sekarang sudah tak bisa berbuat apa apa lagi.

Zhao Quin menghadang Dong Wung yang ingin menyerang Yan Lan. "Paman jangan ambil keputusan saat kondisi paman sedang marah, mungkin aku bisa menyembuhkan Dong Kun!," teriak Zhao Quin.

"Itu kita bicarakan nanti!, aku mau dia juga merasakan penderitaan seperti yang putraku rasakan!" teriak Dong Wung.

Dengan cepat Dong wung menotok tubuh Zhao Quin yang membuat Zhao Quin tak berdaya, karena seluruh anggota tubuhnya tak dapat di gerakan. Zhao Quin diam mematung di tempatnya berdiri.

Dong Wung menyatu dengan binatang rohnya yaitu harimau hitam, dan langsung menyerang Yan Lan dengan cakar dan pedang yang berada di genggaman tangan kanannya.

Yan Lan sangat sulit menghindari setiap serangan yang di lancarkan oleh Dong Wung yang begitu sangat cepat. Perbedaan kultivasi yang sangat menyolok bagai langit dan bumi begitu sangat jelas terlihat, dimana Yan Lan hanya mencapai kultivasi Qi awan bintang 1 sementara Dong Wung merupakan kultivator dengan kultivasi Qi langit bintang 2.

Beberapa kali Yan Lan harus jatuh bangun agar terhindar dari serangan cakar, maupun pedang dari Dong Wung yang selalu mengancam nyawanya.

Yan Lan hanya bisa bertahan selama 10 menit menghadapi Dong Wung, tak lama kemudian Yan lan ambruk ketanah karena terkena tendangan keras yang di lancarkan oleh Dong Wung.

Darah segar membanjiri sudut bibirnya, napasnya sesak karena menahan sakit di dadanya.

Zhao Quin yang sedari tadi memantau jalannya pertempuran tak bisa berbuat apa apa, walaupun Zhao Quin baru mengenal Yan Lan, tapi hatinya mengatakan kalau pemuda itu orang yang baik. Tak terasa air mata jatuh membasahi pipinya.

"Paman Tigris menyatulah dengan tubuhku," batin Yan Lan.

Tiba tiba aura yang sangat kuat terpancar dari tubuh Yan Lan, roh singa es yang begitu kuat membuat perubahan cuaca di dalam Klan Zhao menjadi dingin sedingin es.

Yan Lan bangkit berdiri, matanya tajam menatap Dong Wung yang juga menatap tajam pada Yan Lan.

"Paman Dong Wung, walaupun kultivasiku tak setinggi dengan kultivasimu, aku yakin aku masih bisa mengimbangi mu," ucap Yan Lan.

Singa emas yang menyatu dengan Yan Lan semakin mengeluarkan aura binatang roh legenda yang sangat menindas.

"Tuan muda..!! kau belum mampu untuk menerima kekuatan ku yang terkuat, kalau kau tetap menggunakannya, kau akan terluka dalam," ucap Tigris yang berada di alam batin Yan Lan.

"Paman bantu aku sedikit lagi, biar Ketua Dong Wung memikirkan kembali untuk bertarung dengan ku," jawab Yan Lan.