Flow memiliki latar belakang hidup yang rumit. Sejak kematian ibunya, Flow melarikan diri dari sang ayah tiri yang hanya ingin mengambil hartanya saja.
Insiden yang diakibatkan oleh ayah tiri Flow membuat Jev harus menjaga Flow atas perintah sahabatnya Shane yang menjadi atasan Flow ditempat kerjanya.
Lika liku kehidupan Flow dan Jev membuatnya terpisah lama dan akhirnya bertemu kembali ketika Flow telah memiliki anak. Apakah anak itu anak Jev?simak ceritanya yaaa..
u
FEEL FREE TO READ N SKIP.. ini imajinasi otor ya.. terserah otor ceritanya mau dibikin gimana.. bikin novel ga semudah membalikkan telapak tangan..tolong hargai karya otor..klo ga menarik dari awal di skip aja..😁
ig author @zarin.violetta
(proses revisi puebi dll)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#27
Setelah memilih buku apa saja yang akan dibacanya, Flow meletakkan semua buku itu di meja perpustakaan. Karena ini perpusatakaan pribadi jadi dsini hanya ada satu meja besar saja dengan kursi sofa empuk dan nyaman untuk membaca yang menghadap ke arah jendela besar dengan view danau.
"Ya Tuhan..nikmat sekali hidupnya", lirih Flow.
"Sepertinya membuat kopi dan bergadang disini akan sangat menyenangkan..sudah lama aku tidak membuat kopi...oooh indahnya hidup ini...", Flow bermonolog.
Flow mulai berjalan menuju dapur untuk membuat kopi. Dia berpapasan dengan Jev yang keluar dari ruang kerjanya.
"Flow..apa yang kau lakukan malam malam begini? apa kau mau mengintipku?", tanya Jev menyebalkan.
'Ya Tuhan ...sampai kapan aku harus tinggal bersama pria menyebalkan ini..ssshhhhh', batin Flow kesal.
"Aku tidak bisa tidur jadi aku akan membaca buku diperpusatakaan..dan sekarang aku akan membuat kopi untuk menemaniku membaca buku..laporan selesai", jawab Flow datar.
"Good idea...kalau begitu buatkan aku juga kopi spesial buatanmu..bukankah kau seorang barista?", kata Jev semakin menyebalkan.
Flow langsung menuju dapur dengan kesal sambil menghentakkan kakinya dengan keras.
Jev tersenyum jahil. Dia sangat senang menggoda Flow. Hobby baru yang membuat dirinya bersemangat beberapa hari ini.
Jev menyusul Flow menuju dapur. Dia melihat keahlian Flow meracik kopi.
"Kau lumayan juga", kata Jev.
Flow hanya diam. Flow tidak terlalu suka berdebat dengan seseorang. Apalagi itu dengan Jev yang notabene diam diam menghanyutkan. Terlihat pendiam dan cool tapi ternyata sangat cerewet dan menyebalkan sekali.
Akhirnya Flow selesai membuat kopi. Alat perkopian di rumah Jev sangat lengkap. Bahkan lebih lengkap dari cafe Shane tempatnya bekerja.
Lalu mereka berdua menuju perpustakaan bersama.
"Kau akan membaca juga?", tanya Flow.
"Tidak..aku hanya akan melihatmu..mataku sudah terlalu capek untuk membaca", kata Jev.
"Ck...lebih baik kau tidur saja Tuan", ketus Flow.
"Pemandangan disini lebih menarik", goda Jev.
"Terserah kau saja..tapi jangan menggangguku", kata Flow.
Jev hanya mengangguk dan meminum kopinya sedikit demi sedikit.
Flow mulai membaca buku satu persatu. Sofa yang nyaman membuat Flow merasa betah membaca bertumpuk tumpuk buku.
Jev hanya melihatnya saja sambil terkadang melihat ponselnya.
Tak ada pembicaraan apapun diantara mereka. Jev tidak ingin mengganggu Flow menikmati bacaan bukunya.
Jev senang melihat Flow terlihat bisa menyesuaikan dirinya dirumah ini. Flow bukan tipe wanita yang suka mengeluh. Karena pada dasarnya Flow adalah wanita yang sederhana. Keinginannya hanya satu. Menjalani hidup yang tenang.
Jev sedang memeriksa beberapa email yang masuk melalui ponselnya. Dan baru menyadari bahwa Flow sudah tertidur pulas di sofa dengan buku di yang menutupi wajahnya.
Jev mengambil buku yang menutupi wajah Flow dan menaruhnya di meja.
Jev berniat menggendong Flow ke kamarnya tapi melihatnya tidur nyenyak dia tidak ingin tidur Flow terganggu. Jadi Jev mengambilkan selimut dan tidur di sofa yang sama dengan Flow.
Sofa yang ada diperpustakaan ini hampir menyerupai ranjang empuk yang sangat lebar. Jev mendesignnya seperti itu karena dia juga suka ketiduran di perpustakaan ini jika sudah lelah membaca.
Flow terjaga dipagi hari dengan matahati pagi yang masuk melalui jendela besar yang ada di perpustakaan.
Setelah mengumpulkan kesadarannya, Flow melihat ke sekelilingnya. Jev tampak tertidur juga di sofa itu. Dan tanpa baju.
"Oh God... bagaimana bisa aku tidur disini dengan dia?huffttt...", kata Flow dengan suara pelan.
sorry but no /Smug//Grimace//Drowsy//Curse/
GE pingin ae