Mila tidak menyangka dengan kehidupan nya setelah kepergian kedua orang tuanya karena kecelakaan. Karena keadaan ia menerima tawaran dari seorang pria untuk menikah dengan perjanjian namun saling menguntungkan.
Setelah menikah, banyak hal yang tidak terduga terjadi.
Apakah Mila dapat bertahan dengan pernikahannya ? jawabannya ada di Novel Married By Agreement..
Selamat membaca semua.. 😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayuni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 30
Mila sudah berada di apartemen nya begitupun Dewa, Dewa sedang sibuk dengan ponselnya ia sedang berada di balkon ruang tengah sedangkan Mila berada di kamarnya.
Mila menjadi kepikiran dengan ucapan Tantenya.
" Tante Yonna ... Aku pikir tante emang udah lupa sama aku, aku gak nanya lagi kenapa tante kecelakaan, kenapa juga dia tahu banget semua tentang aku, tentang pernikahan juga.. Ck... Apa Tante Bertha sempet ngobrol sama Tante Yonna ? Ah.. Tapi gak mungkin mereka itu gak akur, tapi kan Tante Bertha gak tahu status pernikahanku yang sebenarnya " Mila menyenderkan tubuhnya ke senderan sofa, pikirannya jauh menerawang.
Tidak lama pintu kamarnya di ketuk.
" Mil, boleh saya masuk " ucap suara bariton dari balik pintu membuyarkan lamunan Mila.
" I.. Iya Mas " ucap Mila.
Klek
Pintu kamar terbuka. Dewa menghampiri Mila yang sedang duduk di sofa kamar.
" Mil, kamu masih mau disini ? " tanya Dewa.
" Memangnya kenapa Mas ? " tanya Mila balik.
" Euh.. Kayanya saya harus balik ke Indonesia, kasus perijinan kedai kopi kemarin sudah menemukan titik terang " ucap Dewa.
" Alhamdulillah kalo gitu Mas "
" Lagipula saya harus kembali ke kampus, sudah terlalu lama cuti, gak enak, jadi kamu gimana ? liburan semester kamu masih lama ? " tanya Dewa.
Mila terdiam sejenak.
" Liburan semesterku masih sekitar 2 bulan lagi sih Mas " ucap Mila.
" Ya sudah kamu ikut pulang dengan saya malam ini " ucap Dewa.
" Kok mendadak sih, gak bisa gitu dong Mas " balas Mila.
" Mil, nanti kita kesini lagi, saya akan menyelesaikan dulu urusan kedai, setelah itu kita kembali ke sini " ucap Dewa meyakinkan.
Mila terdiam dengan melipat kedua tangannya.
Sungguh ia masih ingin disini, rindunya merasa terobati karena ia bisa berlama-lama di ruangan Ayah nya dulu, di perusahaan peninggalan kedua orangtuanya.
" Gimana ? Ayo segera packing barang-barang kamu " susul Dewa.
" Mas.. Gak bisa ya kamu pulang sendiri dulu " ucap Mila.
" Kenapa Mil, kamu istri saya loh .. Saya khawatir kamu disini sendiri " ucap Dewa lagi.
Dewa memang merasa khawatir kepada Mila, terlebih kepada Arya, ia merasa Arya agak berbeda dengan rekan kerja lainnya di perusahaan Mila, ia pun merasa pernikahannya dengan Mila belum sepenuhnya Mila terima walaupun mereka berdua sudah sama-sama saling terbuka dengan isi hati mereka masing-masing, terlebih setelah pertemuan nya dengan Tante Yonna tempo hari.
Semakin membuat Dewa khawatir akan pernikahan nya dengan Mila.
" Ya tapi aku masih mau disini Mas " susul Mila.
Dewa terdiam, sambil berpikir, ia pun tidak bisa menunggu lama, tiket yang sudah ia pesan untuk dirinya dan Mila, mungkin hanya akan dipergunakan satu saja.
Dengan sedikit kecewa Dewa akhirnya menyetujui jika Mila masih tinggal di Singapura.
" Ya sudah kalau itu mau kamu, malam ini saya pulang ke Indonesia " ucap Dewa berlalu meninggalkan Mila.
Mila hanya terdiam, sambil memerhatikan punggung suaminya yang pelan-pelan menghilang dari pandangannya.
" Ada apa dengan hati aku, kenapa setelah mendengar ucapan Tante Yonna, aku semakin tidak yakin dengan pernikahan ini, kenapa tidak lebih baik sesuai kontrak saja, bukan begitu kan perjanjian nya ? " Batin Mila berkecamuk.
***
Ting Tong
" Sebentar "
Wanita paruh baya tergopoh-gopoh membukakan pintu rumah.
" Loh Mas Dewa, ayo masuk, kok sendiri ? Mbak Mila mana ? " tanya Mbok Jum.
Dewa hanya tersenyum sekilas lalu ia masuk kedalam rumah.
Bu Desi sudah menunggunya begitupun Pak Irwan.
" Assalamu'alaikum Ma Pa "
" Wa'alaikumussalam Dew, oya Mila mana ? " tanya Bu Desi karena melihat Dewa hanya sendiri.
" Hmm.. Mila masih di Singapura Ma " jawab Dewa.
" Kok ? Gak pulang bareng kamu kenapa ? " tanya Bu Desi menyelidik.
Begitupun Pak Irwan, memperhatikan Putra semata wayangnya.
" Oh itu Ma, Pa, Mila masih ada yang harus di kerjakan disana, ya maklumlah kan dia baru megang perusahaan jadi masih banyak yang harus dia selesaikan " ucap Dewa sekenanya, lalu duduk di depan kedua orangtunya.
" Oh gitu ? Tapi kalian udah baik-baik aja kan ? Gak jadi pisah kan ? " tanya Bu Desi.
" Hmm.. Nggak kok Ma, ya itu kemarin hanya emosi Dewa aja " jawab Dewa.
" Alhamdulillah.. Mama udah khawatir banget sama pernikahan kalian, pernikahan kalian itu masih seumur jagung loh.. Masih baru, kenapa tiba-tiba kamu bilang mau berpisah, duh padahal Mila itu anak baik, Mama udah sayang banget sama dia " ucap Bu Desi.
" Iya Ma " balas Dewa tersenyum sekilas.
" Oya Pa, Dewa dapet kabar dari Tim Papa katanya udah ada titik terang masalah kedai, gimana Pa ? "
" Iya Dew, bagus kamu cepat pulang, nanti Tim Papa akan menjelaskan semua nya ke kamu dan siapa dalang dari semua ini, setelah kamu tahu, silakan itu hak kamu mau diselesaikan secara hukum atau secara kekeluargaan, karena bagaimana pun kedai itu milik kamu, Papa tidak dapat berbuat banyak " ucap Pak Irwan.
" Iya Pa, terima kasih, sudah banyak membantu Dewa "
" Hmm.. Iya.. Kamu anak Papa satu-satunya, sebisa Papa, Papa bantu kamu " balas Pak Irwan.
***
Di salah satu sudut rumah.
" Akhirnya aku bisa bertemu lagi dengan Mila, keponakanku " gumam Yonna.
" Mila.. Kamu mau saja di peralat oleh anak Si Irwan itu, Aku harus memisahkan mereka, Aku yakin pasti ini akal-akalan Si Irwan, dia tahu kalo Mila akan kaya raya, jadi ia menikahkan Mila dengan anaknya itu ! Kalau aku tidak lumpuh saat itu, aku pasti sudah datang dan membatalkan pernikahan kalian ! " gumam Yonna lagi.
" Bertha.. Ya Bertha pun harus bertanggungjawab atas ini, ia yang menutup akses ku untuk bertemu Mila ! Jangan-jangan dia adalah penyebab kecelakaan yang terjadi "
Yonna memang sangat mengenali keluarga Dewa, dulu saat mendiang Ayah Mila masih hidup, Yonna sempat menawarkan diri untuk mengurus semua wasiat Ayah Mila, melalui kakak nya yaitu Ibu Mila, kepada pengacara rekanan nya, namun Ayah Mila lebih memilih Pak Irwan yang mengurus nya. Yonna tidak tahu sebenarnya Pak Irwan sangat amanah dalam menjaga harta warisan Ayah Mila sampai diserahkan kepada ahli warisnya yaitu Mila.
Ia pun sempat bersitegang dengan Pak Irwan, sehingga ia menaruh dendam dan berpikir jika Pak Irwan sengaja menikahkan putranya dengan Mila karena harta peninggalan orangtua Mila yang tidak sedikit.
Ia pun sempat menyewa mata-mata, untuk memata-matai Mila, sehingga tahu keadaan Mila bersama Bertha juga saat ia menikah.
Padahal, pada kenyataan nya tidak seperti itu, mungkin sang mata-mata memberikan informasi yang kurang tepat kepada Yonna. Perihal pernikahan Mila pun bukan karena Pak Irwan justru Pak Irwan tahu Mila setelah ia dikenalkan oleh Dewa saat akan menikahi Mila.
🌼🌼🌼
Jangan lupa untuk selalu dukung author dengan vote like dan komennya ya ❤️
semoga DEWA peka dengan keadaan MILLA
lanjut thor ttp semangat 💪💪💪❤❤❤