Baca 'Bangkitnya Pendekar Naga' terlebih dulu, agar bisa mengikuti alur cerita ini.
Pada saat era kekacauan, para Kultivator berlomba-lomba untuk mengembangkan diri agar bisa mempertahankan wilayahnya masing-masing.
Sekte Naga Langit yang merasa kehilangan atas kepergian Shen Long, mereka juga harus mengembangkan kemampuannya agar bisa bertahan dari gejolak Kultivator Iblis.
Shen Long yang terdampar di Pulau Es, harus mencari cara agar bisa kembali ke Sekte Naga Langit.
Namun dalam perjalanan pulang ke Sekte Naga Langit, bukanlah perkara mudah, karena rintangan yang harus Shen Long hadapi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Doom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch. 23. Kebangkitan
Melihat sosok wanita yang menangkis pisau kecil miliknya, Shen Long memasang wajah serius, sambil mundur beberapa langkah ke belakang.
" Meskipun aku tidak bisa Berkultivasi... Aku tidak akan membiarkan kalian bertindak semena-mena padaku." Ucap Shen Long, sambil menarik kembali pisau kecil dari ikat pinggangnya.
" Sudah mencuri, masih tidak mau mengaku." Wanita itu mendengus dingin, karena dia ingin memanfaatkan situasi tersebut untuk mendapatkan pujian dari para warga di kota itu.
Dengan demikian, anggota Assosiasi Gunung Es Abadi akan semakin dikenal dan disegani, sehingga mereka bisa mendapatkan tugas dari kalangan bangsawan atau saudagar, bahkan tuan kota.
" Kamu.. Bunuh saja pemuda itu! Aku ingin melihat bagaimana reaksi wanita itu." Wanita Assosiasi Gunung Es Abadi yang merasa tersaingi dengan kecantikan Bing Ziyun, langsung memberi perintah kepada salah satu rekannya.
" Baik nona." Jawab salah satu Kultivator, lalu melesat ke arah Shen Long, sambil mengayunkan tangannya.
Meskipun Shen Long merasa tidak yakin bisa mengalahkan sosok tersebut, namun dia tidak ingin membiarkan dirinya mati tanpa melakukan perlawanan.
Dengan dua pisau kecil di kedua tangannya, Shen Long melemparkan ke arah Kultivator yang menyerangnya.
Traaang! Traaang!
Dengan Qi unsur es di kedua tangannya, Kultivator itu dengan mudah menangkis dua pisau kecil dari Shen Long, lalu melesat cepat untuk menyerang.
" Mampus kau pemuda sampah." Para pelayan terlihat senang, karena dapat dipastikan Shen Long akan mati dalam satu kali pukulan.
Begitupun dengan pemilik penginapan yang sangat marah karena atap rumah penginapannya sudah bolong, kini sangat geram sehingga dia menginginkan agar Shen Long cepat mati.
Di sisi lain, Shen Long yang sedang terdesak, dengan buru-buru menyilangkan kedua tangannya, untuk memblokir pukulan dari Kultivator yang menyerangnya.
Bboooom!
AARRGGGH!
Sebuah pukulan keras bersarang pada bagian dada Shen Long, hingga menyemburkan darah segar, dan membentur dinding penginapan.
" Shen Long..." Bing Ziyun yang menyadari bahwa Shen Long dalam bahaya, kini langsung turun ke arah penginapan untuk membantu pemuda itu.
Namun pria sepuh tidak membiarkan hal itu terjadi, langsung menghadang Bing Ziyun.
" Pak tua... Menyingkir lah." Bing Ziyun yang terlihat sangat marah, langsung menyalurkan Qi dalam jumlah besar pada kedua tangannya.
" Nona... Untuk apa kamu melindungi pemuda menyedihkan itu? Keadilan hanya diperuntukkan bagi mereka yang memiliki kekuatan dan kekuasaan." Pria sepuh, menyeringai lebar, sambil menangkis setiap serangan dari kedua tangan Bing Ziyun.
Bagi pria sepuh, seorang yang tidak bisa Berkultivasi dan tidak memiliki kekuasaan, nyawanya sama sekali tidak bernilai, jika tidak memberikan keuntungan.
Sementara keduanya saling bertukar serangan, Shen Long sendiri yang berada di dalam penginapan, kini merasakan seluruh tubuhnya seakan remuk.
" Makanya jangan berlagak seperti orang kuat." Ucap Kultivator yang menyerang sebelumnya, diikuti suara tawa dari rekannya yang lain.
Sementara itu, wanita sebelumnya, kini berjalan mendekati Shen Long, diikuti suara tawanya yang seakan mengejek Shen Long.
" Mengaku dan berlututlah di depanku! Maka aku akan memberikan keringanan untuk membunuhmu dengan tubuh masih utuh."
Kraaack!
Aarrgggh!
Bersamaan dengan ucapannya, wanita itu menginjak bagian dada Shen Long, hingga terdengar suara retakan di seluruh tulang rusuknya.
Sementara itu, pandangan Shen Long yang mulai gelap, kini kesabarannya sudah tidak bisa terbendung lagi, sehingga jiwa naga yang ada pada dirinya yang sudah lama tertidur, kini membuka matanya.
Buussshh!
Ggooooaaarr!
Mutiara Tujuh Dosa Hati muncul dari ruang hampa, hingga masuk ke dalam mulut jiwa naga, hingga terdengar suara raungan keras di lautan Qi milik Shen Long.
Meskipun jiwa naga tersebut terlihat tenang, namun aura hitam masih menyelimuti tubuhnya, seperti membentuk kobaran api.
"Kenapa ini terjadi?" Shen Long membatin, sambil menatap ke arah wanita yang menginjak dadanya, hingga kedua tangannya gemetaran.
Buussshh!
Sebuah tekanan energi keluar dari tubuh Shen Long, membuat wanita itu terlempar jauh, hingga secara perlahan ingatan Shen Long mulai pulih.
Seketika suara tawa dari anggota Assosiasi Gunung Es Abadi langsung terhenti, saat melihat wanita rekan mereka, terlempar jauh.
" Saudari... Apa yang terjadi?" Tanya beberapa Kultivator, sambil menatap wanita yang kembali bangkit berdiri.
Sementara itu, dengan sekuat tenaga, Shen Long bangkit berdiri, sambil menatap ke arah semua yang berada di ruangan tersebut, hingga kedua matanya bercahaya keemasan, meskipun hanya sekilas.
Semua yang berada di tempat itu, memasang wajah serius, karena Shen Long tiba-tiba bisa bangkit berdiri, meskipun seluruh tulangnya banyak yang patah.
"Kalian akan membayarnya...! Akan aku pastikan tidak ada satupun dari kalian yang selamat!" Shen Long menggertakkan giginya saat mendengar tawa bahagia dari anggota Assosiasi Gunung Es Abadi.
Shen Long yang amarahnya semakin memuncak hingga tidak terbendung, seakan tidak memiliki rasa sakit sedikitpun pada tubuhnya.
Zzzrrrttt!
Getaran kuat pun terjadi di tempat itu, ketika tubuh Shen Long memancarkan Qi unsur petir yang menyambar ke segala arah.
"Hmmm? Apa yang terjadi? Bukankah pemuda ini tidak bisa berkultivasi?" Wanita sebelumnya mengerutkan keningnya saat melihat Shen Long diselimuti Qi unsur petir keemasan
Semua anggota Assosiasi Gunung Es Abadi langsung meningkatkan kewaspadaan saat merasa sedikit terancam, karena aura yang dilepaskan Shen Long tidak biasa.
AARRGGGH!
Shen Long berteriak keras, seketika aura hitam meledak ke segala arah, diikuti langit menjadi gelap dalam sekejap saat petir keemasan menyebar ke segala arah.
Sementara di tempat lain, pertarungan antara Bing Ziyun dan pria sepuh, terhenti sejenak, saat melihat langit menjadi gelap.
" Apa yang terjadi?" Gumam keduanya, hingga sesaat kembali melanjutkan pertarungan.
Cincin Ruang Surgawi yang selama ini tidak bisa digunakan oleh Shen Long pun bergetar hebat, hingga muncul sebuah pedang berwarna keemasan dengan corak merah pada bagian pinggirnya dari dalam.
Tap!
Shen Long menangkap Pedang Seribu Bintang yang melayang di depannya, yang juga memiliki aura yang sangat kuat.
" Senjata pusaka tingkat langit?"
Anggota Assosiasi Gunung Es Abadi yang melihat kejadian tersebut, kini memasang wajah serius, karena dia dapat merasakan kekuatan dari pedang di tangan Shen Long.
Namun sebuah keserakahan saat melihat pedang di tangan Shen Long, seakan mengusir rasa takut anggota Assosiasi Gunung Es Abadi, karena mereka sangat menginginkan pedang tersebut.
Sementara itu wajah pemilik penginapan menjadi buram, karena niatnya untuk meraup keuntungan, justru mengalami kerugian besar.
" Rebut pedang itu dari tangannya!" Wanita itupun memberi perintah, sambil menunjuk ke arah Shen Long.
" Lakukan saja jika kalian mampu." Shen Long menyeringai lebar, sambil menerima informasi tentang ingatannya.
" Baik." Jawab mereka serempak, lalu melesat dengan kecepatan tinggi ke arah Shen Long.
Wuush!
Shen Long bergerak maju dengan cepat, ke arah salah satu Kultivator yang menyerangnya.
Craaakk!
Sebuah tebasan bersarang pada leher satu Kultivator, hingga terlepas dari tubuhnya, tanpa mengeluarkan suara sedikitpun.
cerita yang sangat bagus dan menarik
sebuah karya yang indah.
SEMOGA SUKSES THOR
good job shenlong
darah klan pemburu
/Grin//Grin//Grin/
shenlong melupakan niatannya
tuk mencari pusaka dewa
/Grin//Grin//Grin/