Olivia Wijaya dan Alfaro rizky andreas bersahabat dari kecil, meski usia mereka terpaut lumayan jauh. Olivia diam diam menyukai Alfaro, namun Alfaro tak menyadari kalau sahabat nya itu menyukai nya
pada suatu hari Alfaro mengatakan kalau dirinya ingin melamar wanita pujaan nya , hal itu membuat Olivia sakit hati, namun ia berusaha untuk biasa saja
setelah pengakuan Alfaro mengatakan kalau dirinya mau melamar perempuan lain, oliv mulai menghindari Alfaro , ia tak mau membuat hati nya semakin sakit saat melihat pria yang ia cintai harus bersanding dengan perempuan lain , ia memilih untuk pergi menjauh dari Alfaro agar ia bisa menghilangkan rasa cinta nya ke Alfaro
bisa kah Olivia berhasil melupakan Alfaro....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Izza naimah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 26
setelah menempuh perjalanan selama beberapa jam, akhir nya Olivia dan nela sampai juga di jakarta, mereka langsung mencari kontrakan untuk sementara. mereka mencari kontrakan yang tak jauh dari rumah sakit AR, agar mempermudah untuk Olivia bekerja
" ma, gak papa ya untuk sementara kita tinggal di kontrakan dulu, aku janji akan segera membeli rumah untuk kita tinggali" kata Olivia yang merasa tidak enak membawa ibu nya mengontrak
" ya gak papa sayang nanti kita cari sama sama rumah nya ya" jawab nela sambil tersenyum , untuk mengisyaratkan kalau ia tak masalah tinggal di kontrakan asal bersama anak nya
" baik ma" ujar Olivia tersenyum senang karena mama nya tak protes di ajak tinggal mengontrak
mereka pun segera membersihkan kontakan yang sebenar nya tidak terlalu kotor tapi mereka masih mah membersihkan nya, setelah membersihkan kontrakan mereka langsung membereskan barang barang yang mereka bawa dari medan.
***
di tempat lain seorang laki laki tengah berdiri menatap pemandangan kota jakarta dari balik kaca besar dari ruangan kerja nya, dari atas gedung ia bisa melihat pemandangan kota yang ada di bawah gedung nya, ia memasukkan kedua tangan nya di dalam saku celana nya sambil melamun tapi entah apa yang ia lamunkan
" melamunin apa lo? " tanya seseorang yang membuyarkan lamunan laki laki itu
laki laki itu berdecak kesal saat mendengar suara siapa yang telah membuyarkan lamunan nya
" mau apa? " bukan nya menjawab ia malah bertanya tanpa melihat seseorang yang ada di belakang nya, tatapan nya masih tertuju ke pemandanga kota
" ini ada berkas yang harus lo tanda tangani "ucap orang itu yang membawa beberapa berkas di tangan nya
" letakkan saja di meja, nanti gue tanda tangani "
orang itu langsung meletakkan berkas di atas meja, setelah itu ia berjalan ke arah laki laki yang tengah membelakangi nya
" kenapa lagi lo, ada masalah? " tanya nya yang saat ini yang sudah berdiri di samping laki laki itu yang merupakan atasan sekali gue dahabat nya
laki laki itu menghela nafas nya dengan kasar sebelum menjawab pertanyaan sekertaris sekaligus sahabat nya itu
" mama sama papa gue pengen gue nikah" jawab nya dengan lesu, karena sering kali ia mendapatkan pertanyaan kapan menikah dari kedua orang tuanya, hal itu membuat kepalanya pusing, bukan gak ada perempuan yang mencoba untuk mendekati nya, namun entah kenapa ia merasa tak tertarik kepada perempuan yang terus mencoba mendekati nya dan mengejar ngejar nya, bukan kerena trauma dengan masa lalu nya, namun ia merasa belum menemukan wanita yang pas untuk nya
" ya lo tinggl nikah aja, di luar sana kan banyak cewek cewek yang mengejar ngejar lo"
"gue gak tertarik sama perempuan yang suka mengejar ngejar laki laki" celetuk nya yang memang tidak suka dengan perempuan yang suka mengejar ngejar laki laki,sampi rela mengemis cinta kepada laki laki.
" ya terus lo mau cari yang kaya gimana tuan Alfaro Risky Andereas, pusing gue" ucapnya dengan kesal
ya laki laki itu adalah Alfaro, kini ia sudah menjabat sebagai CEO mengantikan ayah nya yang kini mengurus perusahaan yang satu nya , dan kini yang menjadi sekertaris sekali gus sahabat nya adalah frans
Alfaro hanya terdiam tak menanggapi ucapan sahabat nya itu, ia masih fokus dengan memandang pemandangan kota jakarta
" oh ya lo kemarin yuru gue meriksa laporan rumah sakit lo,dari hasil pemeriksaan gue, seperti nya ada yang ingin bermain main sama lo" ucap frans yang membahas pekerjaan
ya saat ini selain perusahaan, Alfaro juga memiliki rumah sakit yang ia beli dengan jeri payah nya sendiri, ia dari dulu mmemang ingin punya rumah sakit sendiri, semenjak tau kalau Olivia ingin bercita cita menjadi seorang dokter, dari sana lah muncul keinginan nya ingin mempunyai rumah sakit agar bisa bekerja sama dengan sahabat nya itu.
Olivia dan Alfaro dulu sempat mempunyai keinginan untuk menjalankan bersama rumah sakit milik Alfaro nanti, namun kepergian Olivia sedikit membuat Alfaro kecewa tapi tidak mengurungkan niat nya untuk memiliki sebuah rumah sakit
" ya gue juga udah curiga akhir akhir ini, kayak nya ada yang berani menyeleweng kan dana rumah sakit yang gue buat untuk masyarakat tak mampu" jawab nya yang sudah curiga akhir akhir ini
Alfaro memang menyalutkan dana dari perusahaan nya untuk rumah sakitnya, dengan harapan bisa meringankan biaya rumah sakit bagi orang tak mampu, ia ingin masyarakat yang tak mampu masih bisa mendapatkan pengobatan yang baik tanpa memikirkan besarnya biaya rumah sakit
"terus langkah apa yang harus kita ambil? " tanya frans
" terus selidiki siapa yang berani menyeleweng kan dana itu, dan kumpulkan bukti buktinya, setelah semua sudah cukup, kita akan langsung mengadakan rapat, untuk membuka kebusukan orang itu" ucap Alfaro
" baik lah" ucap frans yang setuju dengan pendapat bos nya itu
" gue mau keluar dulu, lo urus perusahaan terlebih dahulu" ucap Alfaro yang berjalan mengambil jas nya yang ia sandarkan di kursi kebesaran nya
" hy lo mau kemana? , berkas nya belom lo tanda tangani" kata frans yang menghadap ke arah Alfaro
" gue ada janji sama Bima, nanti gue tanda gangani semuanya, lo tenang aja " ucap Alfaro yang langsung ke luar dari ruangan nya meninggalkan frans sendirian di ruangan itu
" ah sial, dia menghambat pekerjaan gue lagi" gumam frans yang merasa kisal
Alfaro berjalan keluar dari gedung perusahaan nya dengan gaya cool nya, banyak karyawan wanita memandang Alfaro dengan tatapan memuja, hampir semua karyawan wanita yang masih singgle berharap bisa di lirik oleh bos nya itu, meski bos nya terkenal dingin terhadap wanita yang ingin mencoba mendekati nya
" gila pak bos, makin hari makin ganteng aja ya" ucap yuli yang merupakan karyawan Alfaro yang juga mengagumi ketampanan Alfaro
" ya kamu benar yul, kapan ya pak bos bisa melirik kita yang sedari dulu mengidolakan nya" ucap citra yang juga mengagumi Alfaro
" iya kamu bener, coba aja pak bos melirik ku, pasti dengan senang hati aku menerima nya" ucap yuli sambil tersenyum senyum sendiri membayangkan kalau bos nya
"ngimpi" celetuk citra sambil mendorong bahu yuli dengan pelan
" ya kan semuanya berawal dari mimpi, siapa tau aja mimpi ku kali ini menjadi kenyataan " ucap nya sambil mengedip ngedip kan matanya
citra hanya bisa menggelengkan kepalanya saja melihat kelakuan teman nya itu
Alfaro keluar dari perusahaan nya menuju ke arah parkiran, setelah itu ia masuk ke dalam mobil nya, tak lama mobil nya pun mulai meninggalkan perusahaan nya, ia ingin menemui seseorang, karena ia sudah ada janji dengan orang itu.
jangan lupa like, komen, vote nya ya terimakasih 🥰🥰
maaf jika masih banyak kesalahan🙏🙏🙏
teruskam. berkarya
padahal ada banyak pria coba dengan yang lain. dan paling alasan aku udah mencoba melupakanmu tapi gak bisa. mungkin ini udah jodoh. ya iyalah jodoh loh di tangan author🙄