Setelah melewati seratus kali kehidupan, akhirnya Liu Feng bisa menjadi manusia yang memiliki budi pekerti luhur dan menjadi Penguasa Benua Biru selama beberapa ratus tahun. Hal tersebut tidak lepas dari campur tangan gurunya yang berasal dari kalangan Dewa, yakni Dewa Kehampaan.
Setelah semuanya berjalan dengan baik, pada akhirnya Liu Feng mendapatkan kesempatan untuk menuju Alam Dewa dengan kehidupan yang baru namun memiliki ingatan yang sama dengan kehidupan sebelumnya di Dunia Fana.
Belakangan Liu Feng baru mengetahui, jika Fang Yuan merupakan Dewa yang terusir dari Dunia Dewa akibat kecemburuan Kaisar Dewa atas kekuatan yang dimiliki oleh Fang Yuan. Kaisar Dewa meyakini jika kekuasaannya akan direbut oleh seorang Dewa yang ia yakini sebagai Fang Yuan.
Atas kecurigaan sepihak inilah yang membuat Fang Yuan dikirim ke Dunia Fana dan tersegel untuk selamanya, oleh karenanya ia yang merasa mengalami ketidakadilan pun bertaruh atas kehidupan Liu Feng yang ternyata memiliki bakat unik
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mr. Lim's, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Makhluk Yang Sulit Dimengerti
Fang Yuan menahan napas, mencoba berusaha tetap tenang sambil menyaring informasi baru yang kini mulai berdatangan di kehidupan nyata.
"Fang Yuan, aku kira kamu akan mati setelah peristiwa kemarin. Namun aku tidak menyangka jika keberuntungan yang kamu miliki cukup baik dan dapat membuatmu bertahan hingga hari ini" ucap Xiao Dao dingin.
Sebagai ayah dari Xiao Mei ia sebenarnya tidak ingin melanjutkan pertunangan yang semestinya tidak dilakukan antara putrinya dengan Fang Yuan. Ia yang baru saja mengetahui jika putrinya memiliki tubuh suci para Dewi dan diakui secara khusus oleh Sekte Teratai Jingga, membuat harapannya semakin melambung tinggi terkait masa depan putrinya.
Keberadaan tubuh suci sangat langka, bahkan di alam dewa merupakan suatu anugerah ribuan tahun yang hanya jatuh pada orang-orang terpilih saja untuk mewarisi bakat tertentu. Dalam hal ini Sekte Teratai Jingga sudah memastikan kebenaran tersebut melalui pengujian tertutupnya. Berdasarkan hal itu pula, Xiao Dao merasa jika Fang Yuan hanyalah menjadi penghambat perkembangan masa depan putrinya yang tidak terbatas itu.
"Paman terlalu dini jika berpikiran aku akan mati lebih cepat, meskipun aku akan mati namun tidak dengan cara seperti itu" balas Fang Yuan dengan sorot mata yang tidak lagi bersahabat.
"Hahahaha... Terserah apa katamu, kali ini kedatanganku bersama Putriku ingin mengakhiri hubungan kalian yang tidak sepatutnya untuk dilanjutkan kembali" Xiao Dao tertawa terbahak-bahak, tatapannya meremehkan Fang Yuan.
"Berikan saya alasan yang tepat" ucap Fang Yuan menyadari sesuatu yang tidak beres.
Dengan apa yang terjadi, kelak ia tidak ingin disalahkan oleh kedua orang tuanya yang mengakibatkan hubungan sakral ini berakhir begitu saja. Apalagi Fang Yuan juga akan merasa bersalah terhadap gurunya atas kekacauan hari ini jika ia tidak bijak dalam menyikapi suatu permasalahan.
"Baiklah jika kiranya itu akan membuatmu merasa puas" ucap Xiao Dao.
"Kini putriku sudah menjadi murid khusus Sekte Teratai Jingga, dengan tubuh sucinya ia akan menjadi kultivator unggul yang tidak akan pernah bisa kamu gapai. Oleh karenanya, dirimu yang sekarang sudah tidak berguna lagi hanya akan menjadi beban bagi perjalanan kultivasinya" sambung Xiao Dao dengan nada sombong.
"Tubuh suci? Apakah itu hebat?" tanya Fang Yuan dengan heran.
Sebagai pendatang baru di alam dewa tentu ia masih asing dengan istilah tertentu, oleh karenanya ia benar-benar tampak seperti orang lugu bertanya demikian.
"Hahahaha.. Lihat lah betapa bodohnya dirimu" tawa Xiao Dao kembali meledak.
Melihat sikap konyol tunangannya tersebut, giliran Xiao Mei yang angkat bicara, "Sebaiknya pertunangan kita memang tidak perlu dilanjutkan"
Mendengar ucapan dari wanita yang menjadi tunangannya tersebut wajah Fang Yuan terlihat serius, jika sebelumnya ia mengira itu adalah keinginan sepihak ayahnya maka kini ia yakin jika keputusan itu memang berasal dari Xiao Mei.
"Wanita tubuh suci ya? Baiklah aku akan mengabulkan keinginanmu setelah tiga tahun. Dalam waktu itu juga aku akan buktikan jika tubuh suci yang kalian banggakan bukanlah apa-apa di mataku" ucap Fang Yuan dengan tenang, tanpa ada rasa takut sedikit pun.
"Putriku, jangan dengarkan kata-katanya. Orang tidak berguna ini hanya ingin mengolok-olokmu dengan kebodohannya" ucap Xiao Dao menyampaikan nada keberatan.
"Baiklah, mari kita bertaruh" ucap Xiao Mei mengabaikan perkataan ayahnya.
"Tidak masalah, silahkan tambahkan apa yang ingin kamu inginkan" ucap Fang Yuan dengan sikap terbuka.
"Jika dalam tiga tahun kamu tidak bisa mencapai kekuatanku, maka secara otomatis pertunangan kita akan batal dengan sendirinya. Selain itu, aku ingin kamu dan seluruh anggota keluargamu meminta maaf secara terbuka dan mengumumkan di seluruh Kota Shaanxi" ucap Xiao Mei dengan sungguh-sungguh.
"Baiklah, lalu bagaimana jika aku bisa melewati batasanmu?" tanya Fang Yuan kemudian.
"Aku tidak hanya menjadi istrimu tetapi aku juga akan menjadi budakmu" jawab Xiao Mei penuh percaya diri.
"Baiklah jika begitu, langit dan bumi akan menjadi saksinya dan akan menjatuhkan hukuman yang keji jika kita melanggar" ucap Fang Yuan dengan sungguh-sungguh.
Pertemuan yang ia perkirakan sebagai bentuk menjalin hubungan yang lebih dalam tidak disangka berubah menjadi penghinaan serta pertaruhan yang mengarah pada penghakiman bumi dan langit.
"Kuharap kamu tidak menyesal, dasar keras kepala" ucap Xiao Mei sambil berlalu pergi.
Ia dan ayahnya juga beberapa orang dari keluarga Xiao yang ingin mengakhiri baik-baik justru mendapat tantangan terbuka dari orang yang dikabarkan sudah cacat dantiannya. Meski harus menunggu selama tiga tahun ke depan, namun hal ini juga bisa dianggap sebagai perbuatan yang setimpal.
Mereka semua berkeyakinan jika apa yang dikatakan oleh Fang Yuan hanyalah sebuah bualan belaka, bahkan beberapa pihak yang mengikuti perselisihan ini juga menganggap Fang Yuan hanya akan mempermalukan keluarga Fang menjadi lebih jauh.
Melihat kepergian wanita yang masih menjadi tunangannya itu, Fang Yuan hanya menggelengkan kepalanya. Ia percaya jika wanita seperti itu bukanlah sosok yang layak ia kejar atau pertahankan seperti Fang Yin di masa lalu. Oleh karenanya, dalam hal ini Fang Yuan ingin mempermalukan keluarga Xiao cabang itu dengan perlahan.
Mengakhiri pertunangan di hari ini terlalu mudah, sehingga ia berpikiran setidaknya dalam tiga tahun wanita tersebut akan tumbuh di bawah bayang-bayang nama besar Fang Yuan yang kelak akan menggetarkan alam dewa sesuai misinya sebagai wujud Dewa Kehampaan.
"Xiao Mei, kecantikan dan keangkuhanmu ternyata berbanding terbalik. Aku akan mendatangi Sekte Teratai Jingga dimanapun itu berada, tunggu saja tiga tahun bukanlah waktu yang lama" ucap Fang Yuan diikuti gerakan tangannya memanggil pelayan rumah makan tersebut.
"Ada yang bisa saya bantu tuan muda?" sapa pelayan tersebut dengan ramah.
"Tolong buatkan aku minuman terbaik kalian" pinta Fang Yuan dengan tidak terburu-buru.
"Baik tuan muda.." jawab pelayan tersebut dengan sopan.
Dengan beberapa bekal uang yang dimilikinya ia ingin merasakan suasana kota Shaanxi lebih lama. Ia tahu jika setelah hari ini perjalanannya akan mulai serius untuk kembali berburu sumberdaya demi mencapai kekuatan yang optimal dalam masa satu bulan ini.
Tidak lama kemudian minuman hangat yang dipesan olehnya pun tiba, dengan santai dan perasaan yang tenang ia mulai meminum minuman tersebut ke dalam mulutnya. Seolah membuktikan jika apa yang baru saja terjadi bukanlah apa-apa dan bukan juga sesuatu yang harus ia sesali.
"Wanita, tidak dimanapun berada selalu menjadi makhluk yang sulit dimengerti" batin Fang Yuan sambil tersenyum ringan.
Dalam benaknya kini ia hanya memikirkan tentang peningkatan kekuatan untuk mengikuti turnamen Kota Shaanxi dan juga persiapan memasuki Gunung Pedang untuk menjadi murid di Sekte berpedang tersebut.
Sekedar Saran, usahakan berbeda alur ceritanya dengan cerita Pertama KPBB. Jangan sampai pembaca merasa penglulangan cerita hanya berbeda dunianya; dunia fana Dan dunia Dewa. /Pray//Pray//Pray/