Marriage By Agreement
Dug.. Dug.. Dug..
" Tolong buka pintu nya !!! " Teriak seorang wanita dari balik pintu dengan suara sedikit bergetar, manik indah nya melihat ke kanan dan ke kiri.
Dug.. Dug.. Dug..
Wanita itu kembali menggedor-gedor pintu kamar apartemen, dengan wajah yang sudah dipenuhi oleh keringat dan nafas yang tersengal-sengal.
Klek
Pintu kamar terbuka, tanpa menunggu persetujuan sang pemilik kamar Mila langsung masuk ke dalam apartemen, lalu menutup kembali pintunya secepat kilat.
Ia meloloskan tubuhnya terduduk di lantai sambil menyandarkan punggungnya ke balik pintu, dengan nafas yang masih tersengal-sengal ia berusaha untuk menetralkan suasana hatinya.
Di sisi lain seorang pria tinggi tegap dengan melipat kedua tangannya di dada terlihat bingung. Ia memperhatikan wanita dihadapannya, ia masih belum mengerti apa yang terjadi pada Mila.
Setelah nafas Mila kembali normal, ia tersadar sesaat setelah melihat seorang laki-laki berada di hadapannya.
Mila membelalakkan matanya setelah netranya bertatapan dengan pria itu.
" Ma..ma..maaf.. saya sudah sudah lancang masuk ke kamar ini, sepertinya saya salah masuk kamar " ucap Mila seraya berdiri dari duduknya, ia sebenarnya bukan salah kamar melainkan memang sengaja untuk bersembunyi dari kejaran kekasihnya.
" Hmm.. kamu siapa ? apa kamu baik-baik saja ? " tanya pria itu.
" Maaf saya harus keluar.. terima kasih sudah memperbolehkan saya untuk masuk apartemen bapak " ucap Mila, karena ia rasa pria dihadapan nya memiliki usia jauh diatasnya, ia pun bingung harus memanggil apa sepertinya memanggil dengan sebutan Bapak akan dirasa sopan menurut Mila.
Apa ? Bapak ? Apa aku sudah terlihat seperti bapak-bapak ?
Batin pria itu.
Saat Mila membalikkan tubuhnya untuk membuka handle pintu, tiba-tiba pria itu menghalau tangan Mila dengan tangannya agar Mila tidak bisa meraih handle pintu kamar.
" Tunggu ! Kamu tidak bisa masuk dan keluar seenaknya dari apartemen ini " ucap pria itu yang bernama Sadewa.
Mila sedikit membelalakkan matanya setelah mendengar ucapan dari Dewa, ia melihat Dewa mulai melangkahkan kaki mendekati dirinya. Ia sedikit kesal saat Mila memanggilnya dengan sebutan Bapak, ia berniat untuk mengerjai wanita asing di hadapannya.
" Bapak mau apa ? jangan mendekat !! " Mila sedikit meninggikan suaranya, ia pun berjalan mundur beberapa langkah, terlihat tubuhnya sedikit bergetar, ia merasa dejavu ia kembali teringat kejadian sebelum ini.
" Mau apa ? ini kan apartemen saya, suka-suka saya dong " balas Dewa yang semakin mendekati Mila.
" Saya bilang stop ya ! " dengan suara yang kembali bergetar.
Mila mencari celah agar bisa keluar dari kamar apartemen ini, keringat kembali membasahi pelipisnya, pikirannya sudah tidak karuan, sebelumnya hampir saja kejadian yang tidak diinginkan menimpa dirinya, sekarang apakah kejadian itu akan terulang kembali.
Dewa pun yang melihat Mila dengan wajah sedikit pucat dan keringat yang bercucuran, semakin penasaran namun merasa iba.
" Sepertinya wanita ini wanita baik-baik " batin Dewa.
" Saya mohon.. saya mau keluar dari apartemen ini " ucap Mila memohon dengan menyatukan kedua tangannya di dada.
" Hmm.. kamu tidak boleh keluar "
" Kenapa ? Saya sudah bilang, saya salah masuk kamar kan ? " ucap Mila lagi, sedikit panik.
" Kamu tidak boleh keluar, kalau kamu belum menjelaskan apa yang terjadi dan kenapa tiba-tiba kamu menggedor-gedor pintu apartemen saya " susul Dewa, karena ia merasa curiga ada sesuatu yang terjadi pada Mila.
" Saya salah kamar, tadi... s..aya dikejar itu... "
" Dikejar apa ? dikejar kucing, anjing, ayam, kodok ? " ucap Dewa memotong pembicaraan Mila.
" Lebih tepatnya Anj...... " Mila tidak melanjutkan ucapan nya.
" Hmm... " Dewa mengernyitkan dahinya.
" Mmh.. nggak... bukan.. bukan.. permisi.. terima kasih banyak, maaf jika mengganggu waktunya "
Dengan secepat kilat Mila sedikit berlari menuju pintu apartemen Dewa, ia lalu membuka pintu apartemen berjalan setengah berlari menuju lift.
Dewa hanya bengong memperhatikan tingkah wanita dihadapan nya.
" Wanita aneh ! " gumam Dewa.
***
" Ya Tuhan.. terima kasih engkau telah menyelamatkan ku hari ini " batin Mila sesaat ia sudah sampai di rumah sahabat nya.
" Mil, kenapa Lo ? gimana acara ulang tahun David tadi seru ? " tanya Ara sahabat Mila.
Mila hanya terdiam, ia sepertinya enggan mengingat kejadian tadi di apartemen David.
" Kok diem Mil ? " tanya Ara lagi seraya memperhatikan wajah sahabatnya.
Terlihat raut wajah Mila tidak seperti biasanya, netranya mulai berkaca, itu membuat Ara sedikit khawatir Ara langsung mendekati Mila.
" Mil, ada apa ? " tanya Ara semakin penasaran.
Tiba-tiba Mila langsung memeluk sahabatnya, ia menumpahkan air mata di bahu sahabatnya.
Ara mengerti sepertinya Mila sedang tidak baik-baik saja, ia pastikan ini ulah David. David adalah kekasih Mila, mereka sudah berpacaran sekitar 2 tahun, David adalah kakak tingkat mereka berdua di kampus, Ara kurang begitu suka kepada David karena perangai David yang agak temperamen, namun bagai dibutakan oleh cinta, Mila masih tetap bertahan menjalin hubungan dengan David.
" Lo puasin dulu, baru Lo cerita sama gue " ucap Ara.
Setelah merasa tenang, Mila mulai menceritakan kejadian yang ia alami di apartemen kekasihnya.
" Kurang ajar kan si David ! " Ara terlihat geram setelah mendengar apa yang Mila ceritakan.
" Mil, Lo masih mau bertahan sama David ? Kalau saran gue udah lah.. Lo cantik Mil, gak pantes Lo sama David, sungguh ! " susul Ara.
" Gue gak tau Ra, tapi kayaknya gue gak mau lanjut sama David, gue takut.. " ucap Mila.
" Hmm.. Lo tenang aja sekarang, kalau Si David macem-macem lagi, Gue bantu Lo " ucap Ara merangkul sahabat nya.
" Thank You... " balas Mila seraya membalas rangkulan Ara.
" Tapi... satu lagi.. Lo masih hutang penjelasan sama gue, tadi Lo kabur ke apartemen siapa ? Buat ngehindar dari David " tanya Ara menyelidik.
" Itu nanti aja deh cerita nya, gue mau balik udah sore, nanti tante gue ngomel-ngomel lagi "
" Hmm.. oke.. Lo hati-hati dijalan, sorry gue gak bisa nganter "
" It's ok gak masalah.. thanks ya Ra "
Ara hanya mengangguk tersenyum lalu mengantarkan Mila hingga pintu pagar rumahnya.
Di lain tempat Dewa sedang duduk di balkon kamar apartemen nya, pikiran nya masih terganggu pasca kejadian tadi.
" Siapa ya wanita tadi, kenapa jadi kepikiran gini sih ? Apa dia tinggal di apartemen ini juga ? ck... sial kenapa tadi gak nanya namanya.. hmm.... "
Lamunan Dewa dibuyarkan oleh suara dering telepon, ia langsung menoleh ke arah sumber suara, lalu ia berjalan meraih ponsel nya yang tergeletak tidak jauh dari ia duduk.
Mama Coming ....
Terlihat pada layar ponsel Mama nya menghubungi.
" Halo Ma.. "
" Sadewa bisa kamu pulang ke rumah Mama, ada yang ingin Mama dan Papa bicarakan "
" Perihal apa Ma ? "
" Sudah kamu pulanglah dulu, kita bicarakan disini "
" Baik Ma "
" ........... "
Klik
Sambungan telepon ditutup.
Setelah dihubungi oleh Mama nya Dewa kembali masuk kedalam, ia akan bersiap untuk pergi ke rumah kedua orangtuanya, karena sudah hampir 5 tahun ini Dewa tinggal sendiri di apartemen nya.
🌼🌼🌼
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
Yani
Seru kayanya
2024-07-11
1
Rahma Inayah
lanjut kn moga bgus ceritanya
2024-07-08
1
𝓐𝔂⃝❥ℛᵉˣиσνιє⒋ⷨ͢⚤☠️⃝⃟𝑽𝐀⃝🥀
Cerita awal yang menarik, semoga bisa mengikuti terus. Semangat Thoor 💪
2024-07-08
1