Buku itu, buku yang tidak sengaja ku temukan di sebuah rumah kosong peninggalan nenek ku berhasil membawaku ke dunia asing yang tidak pernah masuk kedalam wish list hidup ku selama ini. Entah apa yang sebelumnya terjadi padaku sehingga aku bisa berada di tempat yang ku sebut gila ini. dunia yang penuh dengan makhluk-makhluk aneh yang belum pernah ku temui, juga hewan-hewan serupa seperti didunia asliku berasal namun mereka bisa bicara.
siapa dia sebenarnya? kucing putih yang ku beri nama Noir itu? dia sedikit misterius. Namun meski begitu berkatnya aku bisa memahami sedikit demi sedikit mengenai dunia ini.
next story? ikuti cerita ini selanjutnya.
see you next story
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gytftrr, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAGIAN 29 : TENTANG RAMALAN
"saat kau berbagi darah dengannya nanti dan membuat gadis itu telah sah menjadi istri mu, ia akan menancapkan belatinya tepat di malam pertama kalian". Jelas kaisar Kendrick.
Gerald terdiam, sepertinya ramalan itu salah. Tidak mungkin Fiona gadis nya akan melakukan itu. "aku rasa, itu tidak akan terjadi ayah". Ucap Gerald sedikit ragu.
"kau tahu bahwa ramalan kaum Dwarf tidak akan pernah meleset? Lebih baik bunuh gadis itu sekarang sebelum-" ucapan sang kaisar Kendrick terpotong
"tidak. Aku tidak akan melakukan itu". tolak Gerald.
"saat itu terjadi, kau akan mati!" ucap Kendrick membuat Gerald terkejut bukan main.
"Fiona hanya gadis lemah, tidak mungkin ia bisa melakukan itu. Lagian aku adalah makhluk terkuat di immorland, jadi di tidak akan bisa melakukan hal itu, ayah". sahut Gerald membuat sang ayah hanya mengangguk pelan.
"kudengar, kau akan berduel dengan anak percobaan Glean?" tanya kaisar Kendrick pad akhirnya, tak ingin memperpanjang soal ramalan itu.
Gerald mengangguk, "aku akan membunuh keduanya". ucap Gerald penuh yakin.
"keduanya?" tanya kaisar Kendrick
"anak percobaan Glean dan Glean". jelas Gerald membuat sang kaisar menepuk bahu anaknya terlihat bangga.
"lalu, aku yang akan membunuh seluruh kaum yang berada di pihak nya, aku sudah lama tidak menggerakkan sendi-sendi ku". Ucap Kendrick membuat Gerald menggeleng tidak setuju.
"tidak, ayah. Para kaum yang berada di pihak Glean itu karena paksaan. Glean akan membunuh kaumnya jika sang raja tidak mengikuti perintah Glean". Jelas Gerald
"lalu mereka takut? Hanya dengan Glean yang tidak ada apa-apanya?" tanya Kendrick sembari berdecih.
"anak percobaan Glean lah yang akan menghabisi mereka". Sahut Gerald.
Kaisar Kendrick menoleh kearah Gerald, "ku dengar, kekuatan anak itu juga lumayan. Benar begitu?" tanya kaisar Kendrick mengingat bahwa Brice merupakan hasil dari percobaan darah seluruh kaum immorland.
"benar, bahkan ia berhasil melukai ku kemarin, tapi itu karena aku hanya pemanasan kemarin". Kekeh Gerald yang dibahas tawa oleh sang ayah kaisar Kendrick.
Hening sejenak, mereka berdua sama-sama sibuk dengan pikirannya. hingga tiba-tiba kaisar Kendrick memulai obrolan kembali.
"bagaimana dengan Deril?" tanya Kendrick mengingat bahwa Deril adalah bawahan Gerald yang paling setia.
Gerald melipat kedua tangannya didepan dada, "aku memerintahnya untuk memata-matai Glean dan seluruh pengikutnya".
"esok aku akan bertamu ke kerajaan Dracania". Ucap kaisar Kendrick membuat Gerald menoleh.
"untuk apa?" tanya nya
Kaisar Kendrick tertawa sesaat kemudian menjawab. "memberi kejutan pada Glean dan menjalankan misi ku". Jelasnya.
"misi? Misi apa ayah?" tanya Gerald lagi.
"menyelamatkan raja kaum Demigod". sahut kaisar Kendrick.
"raja Brama? Aku akan membantumu" ucap Gerald yang langsung dibalas anggukan oleh kaisar Kendrick.
"aku ingin tahu, bagaimana expresi Glean ketika melihat kita berdua berkunjung". Ucap Yang Mulia kaisar Kendrick sembari tersenyum miring.
.........
setelah pertemuan nya dengan ayahnya, Gerald memutuskan untuk kembali ke ruangannya, ingin melihat ratunya sedang melakukan apa.
Gerald memasuki ruangan itu dan mendapati Fiona sedang memandangi wajahnya di depan cermin, Ketika melihat Gerald masuk, Fiona langsung bangkit dan mendekatinya.
"kau tahu Gerald?" ucap Fiona sembari menarik Gerald untuk duduk di atas ranjang berukuran king size.
Gerald mengikuti Fiona, menatap tangan Fiona yang sangat mungil melingkar di lengan kanannya sembari tersenyum. "ada apa?" tanya Gerald
"saat aku sedang bercermin, aku melihat warna netraku berubah menjadi hijau mengkilap".
.
.
.
.
.
kayak Mak lampir sih Elena. giliran ditinggal malah sad
bener gak nih Thor?
untung gak di kuliti hidup-hidup