NovelToon NovelToon
Terjebak Cinta Berondong

Terjebak Cinta Berondong

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / CEO / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:18.9k
Nilai: 5
Nama Author: Nita.P

Savira tidak sengaja bertemu dengan seorang pemuda. Dia menolongnya sampai membiarkan dia tinggal di rumahnya. Namun, seiring waktu berjalan, dia merasakan hal berbeda dengan pemuda ini. Hingga benih-benih cinta mulai tumbuh diantara keduanya.

Namun, mengetahui jika pemuda yang dia tolong ternyata bukanlah orang biasa. Dia adalah seorang pewaris utama dari Perusahaan besar tempatnya bekerja.

Bagaimana setelah ini? Savira hanya merasa dibohongi oleh pemuda itu. Apa dia akan memaafkannya? Atau mungkin segala rintangan akan membuat dia menyerah begitu saja?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita.P, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tetap Cantik?!

Savira tidak sengaja terbangun malam ini, dia keluar kamar. Melihat Shandy yang berdiri di dekat jendela dengan sebuah ponsel di telinganya. Savira ingin menegurnya, tapi tidak jadi ketika mendengar ucapan Shandy.

"Kak, gue udah bilang kalo semua udah selesai. Gue pasti balik. Lagian lo bisa mengurus semuanya"

Savira sedikit mengerutkan keningnya, merasa tidak mengerti dengan ucapan Shandy. "Shan, belum tidur?"

Shandy langsung berbalik dengan terkejut, memasukan ponsel ke dalam saku celananya. Menatap Savira dengan tersenyum tipis. Shandy langsung menghampiri Savira.

"Em, ini Kakak aku telepon. Suruh gue pulang, tapi aku gak punya uang buat pulang dan lagian aku juga gak bisa bolos kuliah"

Savira hanya mengangguk saja, sebenarnya dia juga tidak begitu penasaran. "Oh yaudah, lagian gue juga cuma nanya aja kenapa lo belum tidur. Gak perlu lo jelasin juga. Kan setiap orang punya masalah masing-masing"

Shandy langsung menghela nafas pelan, dia menatap Savira yang berjalan ke arah dapur. Membuat dia langsung mengikutinya.

" Mau makan mie Kak?" tanya Shandy.

Savira langsung menggeleng, melihat Shandy yang mengambil dua mie instan dari lemari. "Gak ah, gue takut gendut. Masa makan malam-malam begini"

"Tapi 'kan kamu gak makan malam tadi. Sarapan juga enggak, pasti perutnya lapar"

Savira terdiam mendengar ucapan Shandy. Entah kenapa ucapannya sangat persis dengan mendiang Kakaknya jika Savira sedang tidak berselera makan. Akhirnya Savira hanya diam melihat Shandy yang memasak mie instan.

"Nih Kak, di makan ya. Lagian kalo gendut pun gak papa kali. Kan tetap cantik"

Savira langsung memalingkan wajahnya, merasa pipinya panas sekarang. Bahkan tidak tahu kenapa jantungnya pun ikut berdebar, hanya karena gombalan receh seperti itu.

Kenapa si gue ini. Bocah kayak gitu emang sukanya ngegombal gak jelas. Kenapa juga gue harus baper.

Savira mencoba menyadarkan kembali dirinya, sekarang bukan saatnya dia seperti ini. "Lo kapan lulus? Apa bisa lulus tahun ini?"

"Em, mungkin tahun depan Kak. Semoga aja aku lulus tahun depan"

Savira mengangguk saja, dia mulai memakan mie buatkan Shandy. Menikmatinya, karena sebenarnya memang perutnya lapar. Makanya dia sampai terbangun di malam hari, cuma Savira selalu takut untuk makan malam-malam begini. Takut tubuhnya kembali berisi dan dia akan dibully banyak orang. Apalagi di dunia kerja yang kebanyakan mempunyai tubuh yang bagus. Selain dari wajah mereka yang juga cantik-cantik.

"Setelah lulus Lo mau ngapain? Atau mau bekerja dimana?"

"Em, cari kerja aja Kak. Yah, yang penting dapet pekerjaan aja dulu buat cari pengalaman"

Savira mengangguk mengerti, karena dia juga pernah di posisi itu. Yang penting mencari pekerjaan untuk pengalaman saja. Tapi ternyata dia mempunyai takdir yang bagus sampai bisa diterima di ARS Coporation.

"Nyoba aja melamar kerja di Perusahaan tempat gue kerja. Soalnya gue juga gak nyangka bakal di terima. Karena kemampuan gue yang gak seberapa. Tapi, akhirnya diterima loh. Kayak beruntung banget"

Shandy hanya tersenyum melihat Savira yang terlihat sangat senang menceritakan tentang pengalamannya sampai bisa bekerja di Perusahaan besar itu.

"Semoga aja ya Kak"

Savira tersenyum, entah kenapa semakin kesini dia tidak lagi melihat niat jahat dalam diri Shandy. Seolah memang Savira hanya melihat Shandy yang benar-benar butuh bantuan untuk tempat tinggal.

"Eh, besok lo anterin gue kerja lagi. Biar motornya lo bawa aja ke Kampus" ucap Savira, lalu dia berdiri dari duduknya. "Tunggu disini bentar"

Shandy hanya tersenyum saja melihat Savira yang berlalu ke kamarnya. Terus gadis itu juga menghabiskan mie buatannya.

"Dia gak makan malam, sarapan juga enggak. Pantesan tubuhnya mungil gitu"

Tak lama kemudian, Savira kembali menghampirinya. Tiba-tiba dia memberikan uang pada Shandy, dengan langsung memberikan pada tangan Shandy.

"Buat pegangan lo aja. Kan lo belum dapet kerjaan juga"

Seketika tubuh Shandy membeku mendengar itu. Masih tidak menyangka akan ada gadis yang masih begitu peduli pada orang-orang seperti ini. Entah kenapa hati Shandy langsung tersentuh sekarang.

"Em, i-iya Kak terima kasih"

Savira mengangguk saja, dia mengelus kepala Shandy. Menganggap dia seperti adiknya sendiri. "Kalo ada apa-apa lo bisa bilang sama gue. Sekarang lo tidur aja, udah malem. Besok bisa telat ke Kampus"

Shandy mengangguk saja, setelah Savira berlalu pergi ke kamarnya. Dia langsung memegang kepalanya yang tadi dielus oleh Savira.

"Ya Tuhan, jantung gue..."

*

Pagi ini Savira kembali diantar oleh Shandy untuk berangkat kerja. Setelah Savira masuk, Shandy kembali melajukan motornya. Kali ini sudah banyak orang di Perusahaan, jadi dia tidak mungkin pergi masuk ke dalam Perusahaan lagi.

Selesai dengan jam pelajaran pertama, Shandy pergi ke Kantin bersama dengan Hanif dan Gilang. Sekarang mereka sedang menikmati makan siang.

"Shan, Kakak yang kemarin cantik juga. Bolehlah minta nomor ponselnya" ucap Hanif.

Shandy langsung melirik tajam pada temannya itu. "Udah gue bilang kalo dia itu cewek gue. Berani lo deketin dia, habis lo!"

Hanif hanya cengengesan, tentu saja dia juga tidak akan berani melawan Shandy yang jelas ilmu bela dirinya saja sudah terlatih sejak kecil.

"Shan, sebenarnya lo tinggal dimana? Gimana dengan rencana kita malam minggu ini?" tanya Gilang.

"Rencana apa nih? Kok gue gak tahu?" sewot Hanif. Namun, seketika dia langsung diam saat tatapan tajam Shandy dan Gilang tertuju padanya.

"Sial, nih dua saudara emang mengerikan" gumamnya pelan sambil menggaruk tengkuk lehernya.

"Lo udah bilang kalo gue bakalan dateng? Dan suruh orang-orang itu gak terus mengawasi gue" ketus Shandy sambil melirik ke arah dua orang pria berpakaian serba hitam yang berjarak tak jauh dari tempat mereka.

"Ya, gue udah bilang. Saatnya lo buat perjanjian dulu. Karena kalo lo kabur-kaburan kayak gini, malah semakin membuat Kakek marah. Kayak gak tahu aja"

Shandy menghembuskan nafas kasar, sebenarnya sangat malas kembali ke rumah. Tapi jika situasinya seperti ini, maka dia harus tetap pulang.

"Kalo menurut gue si, sebaiknya lo setuju dulu untuk perjodohan ini. Biar lebih mudah menyelidiki semuanya" ucap Gilang.

Lagi-lagi Shandy hanya menghembuskan nafas pelan. "Padahal masih ada Kakak gue, kenapa malah gue yang dijodohkan si"

"Ya, karena cewek gila itu maunya lo"

"Cih, gue mana mau sama cewek kayak dia"

Sebuah rencana baru sedang diatur oleh Shandy dan Gilang sekarang. Sementara Hanif hanya menyimak saja karena takut kena marah dari keduanya.

Bersambung

1
Siska Sutartini
udahlah savira ngapain juga mikirin si Nurman. toh dia yg mencampakkanmu ketika musibah itu terjadi, harusnya kalo emang dia sayang kamu dia jadi penguat saat kamu kehilangan satu-satubya saudara m skarang mending fokus ke Shandy aja deh
sunshine wings
♥️♥️♥️♥️♥️
Masfaah Emah
ada yg cembokur tuh.....
Nur Adam
lnjur
Masfaah Emah
Alhamdulillah akhirnya lancar jga operasi nya tinggal menunggu sehat nya aja,👍💪😘
Masfaah Emah
smoga operasi nya lancar tidak kurang satu apapun, 🤲nanti bisa cepat ngelamar Savira 👍💪
Masfaah Emah
semoga pengobatan nya berhasil dan berjalan lancar🤲 semangat Sandy demi Savira,💪😘
Nur Adam
lnjir
Nourisna
mencintai dan dicintai secara ugal² an , terkadang iri liat shandy dan savira 🤭😁, semoga sehat smpe akhir hayat shandy nya 🤲🤲
Masfaah Emah
semangat Sandy 💪demi cinta kalian smoga bersatu sampai menua🤲
Pujiyati Astuti
semoga tak terjadi apa² saat Shandy operasi diluar negri dan mereka akan bersatu
sunshine wings
Yeay 👏👏👏👏👏
Semangat Shandy 💪💪💪💪💪
Nur Adam
lnjut
Masfaah Emah
ya udah nikah kan aja dlu nanti jdi bisa slalu bersama dan ga bisa terpisahkan lgi
Masfaah Emah
smoga Savira bisa memaafkan Erlangga dan bisa menerima Sandy kembali n smoga Sandy mau berobat dan cepat sembuh 🤲
Pujiyati Astuti
pawangnya Shandy sudah datang jadi pasti akan nurut kalau disuruh sama Savira untuk berobat
Nanik Arifin
udah, nikahkan aj Shandy dg Savira. biar Shandy cangkok jantung di LN dengan didampingi Savira
Pujiyati Astuti: setuju kak biar mereka berdua tak terpisahkan lagi
total 1 replies
Masfaah Emah
pasti kak Mena n Savira kaget karena yg nabrak kakak nya adalah Erlangga kakak nya Sandy yg suka pesen ketring k kak Mena ..
Pujiyati Astuti
semoga Savira mau ikut bersama Gilang buat ketemu sama Sandy dan Savira juga bisa menyakinkan Sandy agar mau berobat untuk mengobati sakitnya

lanjut ya kak tetap semangat
Pujiyati Astuti
apa yang akan terjadi jika savira dan kak Mena tahu kalau yang nabrak suami dan kak mereka adalah Erlangga yang suka memesan makanan sama kak Mena
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!