NovelToon NovelToon
Dia Milikku!

Dia Milikku!

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Mafia / Pelakor / Mata-mata/Agen
Popularitas:6.1k
Nilai: 5
Nama Author: Nur Anis

Karena pekerjaannya, Alin terpaksa menghilang, meninggalkan sebentar pria yang dicintai.

Anjar, cukup stres memikirkan kemana perginya sang pujaan hati, ditambah seorang wanita terus mengejarnya akibat rencana perjodohan keluarga.

Apakah keduanya bisa bersatu kembali?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Anis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rencana Karin

"Kau yakin dengan keputusan mu?" tanya Ramses melihat Alin membereskan barangnya.

Semalem misi mereka berhasil, kelompok pak tua tidak ada yang tersisa karena setelah selesai mereka langsung meledakkan kapal. Seperti janji Alin, setelah ini selesai dia akan kembali menemui Anjar. Mulai hidup normal seperti biasa.

"Aku yakin dengan keputusan ku, namun jika kalian membutuhkan bantuan aku akan mencoba membantu, dengan izin Anjar juga."

Ramses hanya bisa mendukung keputusan Alin. "Baiklah, kau pun jika perlu bantuan kami kabari saja. Kabari kami jika ingin melangsungkan pernikahan."

Setelah berpamitan dengan teman-teman nya Alin bergegas pergi. Sudah lama dia merindukan pria itu.

**

Anjar memeluk tubuh Alin dengan erat, tidak membiarkan wanita itu pergi lagi. "Besok kita umumkan langsung tanggal pernikahan kita. Semakin cepat semakin baik karena aku tidak mau kau menghilang lagi seperti kemarin."

Sudah hampir 2 jam mereka melepas rindu, menceritakan apa yang sebenarnya terjadi. Alin pergi karena seseorang terus mengejarnya. Mereka orang suruhan pak tua, menginginkan informasi tentang lahan yang berisi barang haram. Kelompok Alin sudah bekerja sama dengan pihak pemerintah untuk mencari letak lahan tersebut dan memusnahkan nya. Dan Alin adalah orang yang tahu informasi tersebut.

Selain itu pak tua juga menginginkan separuh bangunan tua yang letaknya dipinggir kota untuk dijadikan gudang penyimpanan senjata ilegal. Sayang sekali bangunan itu sudah diamankan oleh tim Alin.

Beberapa informasi tentang perdagangan manusia juga Alin ketahui. Oleh sebab itu pak tua sangat membenci Alin. Kemarin waktu yang tepat bagi Alin menghancurkan pak tua. Semua tentang pria itu habis tanpa sisa.

"Aku tidak masalah dengan permintaan mu, lakukan saja anggap sebagai permintaan maafku yang sudah meninggalkan dirimu cukup lama." jawab Alin dengan tenang.

Benar saja, keesokan hari Anjar mengumumkan tentang hubungan mereka ke publik sekaligus rencana pernikahan mereka.

Sebagai seorang pengusaha tentu kabar ini sangat mengejutkan banyak pihak. Pasalnya Anjar tidak pernah digosipkan dekat dengan siapapun. Pria ini sangat menjaga privasi diri dan keluarga.

**

Di sebuah apartemen, Karin tidak sengaja membaca berita tersebut. Wanita itu marah saat tahu Anjar berniat untuk menikah.

"Harusnya aku yang menjadi calon pengantin wanita. Aku berdiri di sana sambil memeluk lengan Anjar, tersenyum manis di depan kamera. Bukan diaa."

Karin tidak terima, hidupnya saat ini sedang sulit karena perutnya semakin membesar. Bagaimana bisa dia mendekati Anjar dengan kondisi seperti ini.

"Ini tidak boleh dibiarkan, aku harus melakukan sesuatu pada wanita itu." Dengan segera Karin menghubungi nomor seseorang yang bisa dia andalkan.

**

"Kau pergi tanpa kabar membuatku khawatir namun saat kembali malah menyampaikan kabar membuat ku terkejut. Aku kira aku bisa mendapatkan mu, Alin. Ternyata kau sangat mencintai pria itu."

Mencintai dalam diam selama bertahun-tahun bukan waktu yang mudah. Dia kira selagi tidak bertemu kembali dengan wanita itu, perlahan perasaannya akan menghilang. Tapi ternyata tetap sama.

"Rasanya aku ingin melakukan sesuatu pada Anjar, siapa bisa merebutmu darinya. Tapi aku tidak bisa melakukan itu, pergerakan ku terbatas selalu di awasi. Jika aku tetap memaksa maka ini akan berimbas pada bisnis yang sudah aku bangun dengan susah payah.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Setelah makan siang bersama calon suaminya, Alin berencana mengunjungi Cila. Lama wanita itu tidak bertemu dengan anak pemimpinnya. Namun ditengah perjalanan mobilnya dihentikan oleh segerombolan pria.

"Turun, atau kami pecahkan kaca mobil mu." teriak seorang pria bertubuh besar.

"Segerombolan sampah ini datang darimana hah." ujar Alin agak malas meladeni. Tapi karena penasaran dengan tujuan mereka segera dia turun dari mobil.

"Apa mau kalian?" tanya Alin to the point.

"Kami ingin nyawamu, kau harus mati." Setelah menjawab pria itu menyerang Alin. Sayang gerakannya tidak gesit seperti lawannya.

Krekk

Alin mematahkan leher pria itu dan membuat yang lain terkejut.

"Kau... membunuh anak buahku?" kata pria gendut dengan marah.

"Jangankan dia, kau juga." tunjuk Alin dengan penuh keberanian. "Kalian juga, semua akan aku bunuh. Kalian dulu yang mengganggu diriku, katakan siapa yang menyuruh kalian?"

Karin mendekati pria gendut di depannya, mengambil pistol di pinggangnya dan mengacungkan ke kepala pria tersebut.

"Baik... baik akan aku katakan. Tapi turunkan dulu pistol mu."

Alin menggelengkan kepala tanda tidak ada penawaran.

"Nona Karin Glencia Chandra. Wanita itu yang meminta kami membunuh anda nona."

Tentu Alin tahu wanita itu tapi belum. mencari identitasnya. Sepertinya dia harus membereskan wanita yang dulu pernah dijodohkan dengan Anjar. Sudah jelas, Karin tidak menyukainya dan menginginkan kematiannya.

"Oh jadi dia ingin bermain-main denganku."

Segera Alin menghubungi seseorang untuk mencari keberadaan Karin sekaligus informasi lengkap tentang wanita itu. Dan nasib segerombolan ini tentu saja tetap berakhir ditangannya. Memang sejak kapan Alin berbaik hati dengan orang lain.

1
Mulyana
lanjut
Ruang Rindu
lanjuttttt
Mulyana
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!