Citra lerasati wanita cantik, yang di nikahi oleh Dimas putra 3 tahun silam, citra membantu Dimas berjuang dari nol dengan bekerja keras tanpa lelah dan akhirnya mereka pun sukses membangun sebuah perusahaan tapi disaat bersamaan citra pun hamil, bukan kebahagian yang di terima ternyata penghianat suaminya dengan sahabat baiknya dan itu semua di dukung oleh mertuanya, saat akan melahirkan tidak ada seorang pun yang mau menolong citra dan akhirnya bayi citra meninggal saat dilahirkan karena benturan yang dialami citra terjatuh saat akan pergi ke rumah sakit , karena ketidak Adilan ini citra memiliki dendam sangat besar pada suaminya, ibu mertuanya dan juga sahabat nya, yang malah tertawa bahagia disaat dia kehilangan anaknya, "Dimas putra, aku citra Larasati bersumpah akan membalas rasa sakitku dan aku juga menyumpahimu kau tidak akan pernah jadih ayah karena kau tidak pantas dan untuk mu sahabat penghianat aku menyumpahi mu tidak akan pernah merasakan menjadi ibu seumur hidup mu karena
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ANATA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
30
"Kenapa kamu terlihat kesal seperti itu honey.." Ucap pria paruh baya, yang membuka pintu.
"Biasa, mertua dan suamiku selalu saja membuatku kesal. Ternyata dia masih memikirkan mantan istrinya itu." Ucap Anita.
"Kalau begitu tinggalkan saja dia," Ucap pria paruh baya, yang biasa di panggil faisal yang tidak lain adalah selingkuhan Anita.
"Aku akan meninggalkannya jika kamu juga meninggalkan istrimu itu." Jawab Anita.
"Honey, kamu kan tahu itu akan sulit. Karena aku belum bisa mengambil hartanya, dan itu membutuhkan waktu. Kamu yang sabar iya." Ucap faisal.
"Huh,,, selalu saja begitu." Ucap Anita mendengus kesal.
"Jangan cemberut seperti itu honey, yang penting kamu juga menikmati uang istriku itu. Jika aku meninggalkannya begitu saja, apa kamu mau tidak memiliki barang mewah dan uang yang banyak seperti yang biasa aku berikan. Hemm!" Ucap faisal.
"Tentu saja tidak mau, suami bodohku itu sudah miskin dan tidak berguna. Jadi aku tidak mau hidup susah lagi saat bersamamu." Ucap anita.
"Hahaha, ternyata kamu wanita yang gila harta dan sangat licik honey." Ucap faisal.
"Tentu saja bukankah kau juga sama sepertiku. Kamu juga memanfaatkan harta istrimu itu." Ucap Anita.
"Haha, kamu benar honey." Ucap faisal yang ingin memeluk anita, namun anita menjauh.
"Jangan memelukku, aku sedang kesal." Ucap anita.
"Hem, apa kamu ingin pergi berbelanja honey!" Tanya faisal.
"Mau dong, aku juga menginginkan sepatu dan tas keluaran terbaru bulan ini. Apa aku boleh membelinya." Ucap Anita tersenyum menatap faisal.
"Tentu saja boleh honey, apa pun yang kamu inginkan." Ucap faisal.
"Hehe, kamu emang terbaik dan selalu mengerti aku." Ucap anita tersenyum dan memeluk faisal.
"Hahaha, walau dimas bangkrut, aku masih bisa menikmati kemewahan berkat si tua ini. Biarkan saja dia suami orang dan tua asalkan aku bisa membeli semua yang aku inginkan." Gumam anita dalam hati dengan wajah tersenyum di balik pelukan faisal.
****************************************
Hari telah berlalu, saat ini di Restoran milik Citra. Kedatangan Manuel, Bianca dan Tuan Carlos. Mereka sedang berkeliling melihat-lihat Restoran Citra, Manuel dan tuan Carlos benar-benar kagum dengan desain interior Restoran Citra.
"Sungguh menakjubkan Nona Citra, Restoran ini sangat bagus. Anda sangat hebat, Nona Cinta." Ucap manuel.
"Terima kasih atas pujiannya tuan manuel." Ucap Citra sambil tersenyum.
"Dan kamu sangat pintar memilih posisinya, karena ini adalah tempat yang strategis sekali dekat dengan kantor, hotel dan sekolah. Jadi banyak pengunjung yang datang kemari." Ucap tuan Carlos sambil menatap pemandangan sekitar. Karena mereka saat ini sedang berada area roof top.
"Iya paman apa lagi makanan disini semuanya enak-enak. Karena semuanya resep dari Citra sendiri. Dia sangat pintar memasak." Ucap Bianca.
"Hehe, kamu ini berlebihan. Padahal biasa saja kok." Ucap Citra tersenyum malu dan merendah.
"Hemmm aku mengatakan yang sebenarnya, memang enak sekali. Jika aku bukan model dan tidak perlu memikirkan berat tubuh pasti aku akan setiap hari makan disini.
"Mangkanya berhentilah menjadi model, lebih baik urus saja perusahan yang papamu berikan itu." Ucap Manuel
"Oh tidak bisa, menjadi model adalah impianku sejak kecil dan aku tidak akan menyia-nyiakan usaha ku selama ini, apa lagi saat ini aku sedang naik daun." Ucap Bianca dengan bangganya.
"Permisi Nona, semuanya sudah siap." Ucap susi melapor pada Citra.
"Oh, baiklah. Terima kasih susi." Ucap Citra
"Iya Nona, kalau begitu saya permisi Nona." Ucap susi. Citra pun mengangguk.
"Mari kita makan siang dulu, tuan Carlos, tuan Manuel." Ucap Citra.
"Loh kok aku tidak di ajak," Protes Bianca sambil menunjuk dirinya sendiri.
"Bukannya kamu itu seorang model, dan sangat menjaga pola makan. Jadi aku pikir kamu tidak ingin makan." Ucap Citra menatap Bianca.
"Iya, tapi saat ini aku sedang butuh makan karena aku belum makan sejak pagi. Aku sangat lapar saat ini." Ucap Bianca memasang wajah sedih.
"Hem, kamu itu sama saja menyiksa tubuhmu sendiri kalau seperti itu, kamu bisa jatuh sakit kalau tidak makan dengan benar." Ucap Citra.
"Aku tadi pagi makan sereal kok dikit. Jadi tidak terlalu kosong, eh apa kamu sedang mengkhawatirkan aku! " Tanya Bianca menatap Citra.
"Tentu saja aku mengkhawatirkan kamu, kamu adalah teman baikku sekaligus seperti saudaraku satu-satunya yang aku miliki." Ucap Citra.
"Aakhh... So sweet. Aku sangat menyayangi mu." Ucap bianca memeluk Citra sambil mencium pipi Citra.
"Sudah jangan menciumi aku, geli aku. Hehe..." Ucap Citra tertawa.
"Hehe, ayo kita makan. Aku sudah sangat lapar." Ucap bianca lalu menarik tangan Citra. Manuel serta tuan Carlos tersenyum dan menggelengkan kepala melihat tingkah Bianca yang seperti anak kecil. Padahal jika sedang diluar bersama orang lain dia akan terlihat tegas, tidak banyak bicara, dan tampak mandiri. Namun saat didepan keluarga dia akan bersikap manja dan ceria. Tapi saat ini Tidak hanya depan keluarga saja, kali ini didepan Citra. Tandanya Bianca sudah nyaman dan sayang kepada Citra.
:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
Terimakasih telah membaca novel ini. Sebagai penyemangat dan dukungannya, jangan lupa beri bintangnya ya.
yg bener yg mana KK?