Kisah cinta dua sejoli, yang kembali terjalin setelah beberapa tahun terpisah, kini diuji kembali. Sosok dari masa lalu yang mencoba menghancurkan hubungan mereka, hingga membuat keduanya berada dalam pilihan yang sulit, bahkan hampir meregang nyawa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SangMoon88, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 8
Siang itu Raisya, Kanaya dan Areta memutuskan untuk makan di kantin saja, karena hujan tiba-tiba mengguyur kota itu dengan derasnya.
Kantin yang biasanya sepi mendadak ramai, ternyata penyebabnya adalah Alvian, Reza dan Anton yang juga makan disana, membuat para karyawan mereka ingin makan bersama satu atap dengan CEO baru mereka yang tampan.
Aaah jangankan wanita, para pegawai pria pun mengagumi ketampanan Alvian selain wajahnya ternyata sikapnya juga begitu dikagumi.
Bukan tanpa alasan, sebab CEO mana yang mau menghabiskan waktu makan siangnya hanya didalam kantin bersama karyawan yang jelas-jelas tidak selevel dengannya.
Ya itulah Al, sikapnya sang sopan, dan tidak memandang status sosial mampu menarik hati para karyawannya, berbeda sekali dengan Andrew.
Sebenarnya Andrew pernah diajak papi berkeliling kala itu, tapi sikapnya yang arogan dan dingin membuat karyawan menjadi segan dan tidak ada yang berani mendekat.
Pernah beberapa kali ia ditugaskan Papi untuk menggantikannya sementara, tetapi perusaahan menjadi keos dan banyak karyawan yang dipecat karena sikapnya yang semena-mena.
Bahkan ia pernah hampir melecehkan karyawan magang yang kala itu mengantarkan dokumen ke ruangannya, tetapi untung saja segera ketahuan oleh sekertarisnya papi.
Papi yang mengetahui berita itu, lantas tidak langsung percaya, pikirnya Andrew tidak mungkin melakukan hal serendah itu, papi yang merasa ia mengenal Andrew dengan baik, seolah menutup mata dan telinganya, hingga suatu hari tragedi itupun terjadi, yang membuat papi sadar siapa Andrew sebenarnya.
**************************
Saat Raisya dan kedua sahabatnya sedang menikmati makanan mereka, tiba-tiba Alvian dan kedua sahabatnya pun duduk di sebelah meja mereka.
Raisya yang sedang asik melahap sup, seketika tersedak kala melihat pria yang berada disampingnya. Hal itu reflek membuat Alvian menyodorkan air minum sambil menepuk-nepukan punggungnya.
"Are you ok??," Tanya Alvian cemas.
Raisya kemudian meminum air yang disodorkan Al, "Aaah pak Alvian maafin saya pak, saya gak sengaja, tadi saya kaget tiba-tiba liat bapak ada dimeja sebelah," Jelasnya menerangkan.
"It's ok, Raisya. Silahkan dilanjutkan makannya ya." Pamit Alvian dan kembali ke kursinya.
Mereka pun melanjutkan makan. Suasana kala itu menjadi sedikit canggung bagi Raisya dan kedua sahabatnya, karena biasanya sehabis makan mereka selalu merokok sambil menikmati secangkir kopi kesukaan masing-masing. Kini hanya bisa menikmatinya dengan meminum kopi sambil bincang-bincang saja, karena tidak enak harus merokok didepan atasan mereka.
Sebenarnya Alvian juga merokok, ia pun terbiasa merokok dan ngopi sehabis makan, namun karena siang itu ia makan dikantin, maka ia pun harus menjaga image didepan karyawan yang berada disana.
***************
Jam istirahat sudah habis, mereka memutuskan kembali ke ruangan masing-masing.
Raisya dan kedua sahabatnya seperti biasa mampir dulu ke mushola sebelum naik ke lantai mereka bekerja. Begitupun dengan Alvian, ia dan kedua sahabatnya pun sepakat untuk ibadah di mushola kantor sebelum kembali ke ruangannya.
Setelah selesai ibadah, Raisya dan kedua sahabatnya menuju toilet wanita untuk memperbaiki makeup sehabis wudhu, sedangkan Alvian dan kedua sahabatnya langsung menuju ruangan kerja mereka.
Raisya dan kedua sahabatnya sempat mengobrol-ngbrol ringan di toilet.
"Lu ngerasa ada yang aneh gak sih Ra??," Tanya Kanaya.
" Aneh gimana Nay??," Jawabnya sambil memakai bedak tipis-tipis diwajahnya.
"Hari ini terlalu banyak kebetulan terjadi antara lu dengan CEO baru kita, iya gak sih Ta??," Tanya Kanaya sambil mengangguk pada Areta.
"Iya Ra, apa jangan-jangan kalian berjodoh," Jawab Areta disertai anggukan kepada Kanaya.
"Ish apaan sih lu, ngaco deh!!! Ya mungkin cuma kebetulan aja," Tegas Raisya pada keduanya.
"Tapi kebetulan kok bertubi-tubi banget ya??," Tanya Kanaya lagi keheranan.
"Ya meneketehe, dah ah yuk kita balik kerja lagi." Jawab Raisya singkat sambil mengajak kedua temannya pergi.
Setelah beres make-up, mereka pun memutuskan kembali ke ruangan masing-masing. Pekerjaan mereka hari itu sangat banyak, suasana dikantor pun tampak sibuk.
********************
Semenjak papi sakit-sakitan, memang banyak pekerjaan yang terbengkalai, sehingga membuat Alvian kini kewalahan mengurusi perusahaannya.
Saking menumpuknya pekerjaan itu, membuat tidak sedikit dari karyawan yang kerja lembur. Tapi tidak dengan Alvian sendiri, ia dan kedua sahabatnya pulang tepat waktu dan berencana membawa pekerjaannya ke apartemen saja, agar bisa diselesaikan setelah mereka selesai manggung.
Hari itu ia dan kedua sahabatnya harus manggung di cafe tempat biasa. Sambil mendiskusikan dengan Pak Bagas, soal jadwal manggung mereka karena mulai keteteran dengan pekerjaan di perusahaan.
**************************
Waktu menunjukan pukul 20.00, pekerjaan sudah selesai dan berencana untuk segera pulang. Seperti biasa Raisya dan kedua sahabatnya selalu menyempatkan diri di cafe walau hanya sekedar ngopi dan ngemil, sambil melepas penat karena pekerjaan yang menggunung hari itu.
Mereka memutuskan untuk ngopi disamping kantor saja, agar tidak memakan waktu banyak. Sambil berbincang-bincang ringan menikmati secangkir Cappuccino dan menghisap rokok, Areta memulai percakapan.
"Sis gw denger-denger , cafe yang dekat stasiun itu, besok mau ada launching menu mereka yang baru," Ucap Areta sambil memasukan sepotong pisang keju ke mulutnya.
"Eh iya tuh, gw juga liat di IG mereka, katanya ada promo UP to 50%." Balas Kanaya sambil memainkan hp nya.
"Terus yang bikin serunya lagi, katanya yang ngisi live music nya band-band lokal, kali aja banyak coker-coker yang datang, hihi," Balas Areta lagi sambil tersenyum menutup mulutnya.
"Hooh kita kesana yuk Ra, pasti seru!!!, moga aja band yang waktu itu juga tampil lagi," Timpal Kanaya sambil menyeruput kopinya.
Raisya yang sedang asik menghisap rokoknya yang tinggal sedikit, kemudian mematikan rokok itu. "Kebiasaan deh, jadi kalian mau kesana karena promo yang UP to 50% nya atau karena cowok-cowoknya.??." Sewot Raisya sambil menyeruput kopi, dan menyalakan rokoknya yang baru.
"Ya apa salahnya sih Ra, kan sambil menyelam minum air, daripada ngendon di apartemen mulu." Jawab Kanaya tak kalah sewotnya.
"Lah perasaan kita nongkrong hampir tiap hari daaah, waktu ngendon di apartemen juga cuma beberapa jam paling, cuma buat numpang tidur, boker, and mandi doank," Jawab Raisya semakin sewot.
Sejujurnya ia tidak terima dengan perkataan sahabatnya barusan, terang saja hampir setiap hari mereka ngopi di cafe, dan pulang hampir tengah malam, waktu yang ia habiskan di apartemen pun tidak banyak.
"Iiih lu mah kagak disaring deh kata-katanya," Kini Areta yang ikut-ikutan sewot, pasalnya Raisya mengatakan kata BOKER saat ia hendak memasukan pisang keju ke dalam mulutnya.
"Haha, kenapa kagak jadi lu suapin tuh pisang keju ke mulut lu Ta??, gegara denger si Raisya ngomong boker ya," Tanya Kanaya sambil cekikikan.
"Hooh nih, bestie lu Nay!!! emang bar-bar banget dia kalo ngomong, bikin gw ilfeel deh." Jawab Areta sambil mendelikan mata kepada Raisya.
"Ahahahaha... Iya sorry, sorry, gw gak maksud begitu kok.. Maaf ya Ta-ta cantik, nih dimakan lagi, gw suapin ya... Aaaaaaa," Bujuk Raisya sambil menyuapkan sepotong pisang keju ke mulut Areta.
"Yaelah, giliran dipuji aja, ilang ilfeel lu Ta, hadeeeeeuh," Kali ini Kanaya yang sewot sambil mendelikan mata Ke Areta yang sedang mengunyah suapan pisang keju dari Raisya.
"Jadi gimana Ra, mau gak besok kesana,??" Tanya Kanaya lagi pada Raisya.
Raisya yang sedikit ragu, mengingat pekerjaannya masih menumpuk pun bingung. "Hmmm gimana ya??,"
"Ayolaaaaaah Ra, mumpung weekend juga, kan besoknya libur kerja." Rengek Kanaya sembari memohon, sedangkan Areta hanya ngangguk-ngangguk saja sambil menikmati suapan terakhir pisang keju nya, membuat ia tidak bisa berkata apa-apa.
"Hmmm, yaudah iya okey, moga aja besok kagak lembur," Jawab Raisya sambil mematikan rokoknya.
"Nah gitu dong harus kompak, kan seru jadinya, hehehe..." jawab Kanaya sumringah.
"Happy banget lu Nay, kayaknya ngebet banget lu pengen kesana." Tanya Raisya sambil menyalakan rokok baru.
Raisya dan kedua bestienya memang mendadak jadi perokok berat apabila mereka sedang nongkrong bersama, sudah seperti kereta api sambung menyambung menjadi satu.
"Iya gw penasaran, pengen liat band itu manggung lagi, kayaknya mereka gak asing gitu. Kalo gak salah nama Band mereka itu LENTERA!!!" Jawab Kanaya yang ikut-ikutan menyalakan rokok juga.
"Nah iyakan gw bilang, gw juga ngerasa kalo mereka gak asing, tapi liat dimana gw lupa," Timpal Areta heboh.
Raisya yang sependapat dengan kedua bestienya pun sempat berpikir, sepertinya ia juga merasa tidak asing dengan band yang kala itu tampil di sana. Pasalnya nama LENTERA seperti mengingatkannya kepada seseorang di masa lalu.
Hingga tak berselang lama, ia pun memutuskan untuk segera pulang. Karena pekerjaan yang cukup banyak hari ini, membuatnya sedikit lelah.
"Hmm yaudah yuk, abisin dulu kopinya, terus kita cabut, gw capek banget pengen tidur, biar besok pas bangun udah fresh, kerjaan gw masih numpuk soalnya." Ajak Raisya kepada keduanya, sambil memasukan barang-barang miliknya.
"Ayok.!!!" Jawab keduanya kompak.